1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah motivasi. Untuk mencapai keberhasilan dalam suatu kegiatan terutama kegiatan pembelajaran motivasi sangatlah diperlukan. Motivasi yang seharusnya dimiliki oleh siswa untuk mencapai keberhasilan tersebut adalah motivasi yang tinggi atau kuat. Dengan motivasi yang tinggi akan memudahkan siswa untuk mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa cepat paham dengan pelajaran yang disampaikan. Hal itu dapat terlihat dengan semangat serta rasa ingin tahu tinggi yang ditunjukan oleh siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Selain motivasi, keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran juga harus ditunjang dengan kemampuan keterampilan proses yang memadai. Diantaranya yaitu memiliki kemampuan mengamati yang baik serta dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan berbagai media atau simbol. Adapun keterampialan proses yang seharusnya dimiliki oleh seorang siswa adalah mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan. Ketujuh keterampilan tersebut haruslah dipenuhi seluruhnya agar kegiatan pembelajaran yang diikuti benar-benar berhasil. Namun, pada kenyatannya motivasi belajar pada diri siswa tidak tetap, kadang kuat, kadang lemah, bahkan pada suatu saat motivasi belajar dapat hilang
2 sama sekali. Begitu juga dengan kemampuan keterampilan proses yang dimiliki oleh siswa tidak semuanya baik. Hal tersebut terlihat masih banyaknya siswa yang kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pelajaran matematika. Mereka menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan. Karena siswa dituntut untuk memahami konsep materi pelajaran dan dihadapkan dengan setumpuk buku serta berbagai macam pekerjaan rumah sehingga kemampuan mereka dalam bidang matematika belum memuaskan. Kenyataan di atas terbukti dengan kegiatan observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Kalimanah. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah diperoleh data nilai rata-rata matematika kelas VIID selama setengah semester Tahun Akademik 2011/2012 semester gasal. Tabel 1 Data Nilai Rata-rata Tengah Semester 1 Kelas VIID Tahun Akademik 2011/2012 No. Jenis Nilai Nilai rata-rata 1. 2. 3. 4. Ulangan harian 1 Ulangan harian 2 Ulangan harian 3 MID Semester 44,3 45,9 53,6 49,7 Nilai di atas menunjukan bahwa nilai rata-rata matematika kelas VIID masih sangat rendah di bawah nilai KKM yaitu 60. Ada beberapa faktor yang menyebabkan nilai matematika kelas VIID rendah diantaranya adalah kurangnya motivasi dalam belajar matematika dan keterampilan proses pembelajaran matematika yang masih rendah.
3 Observasi dilakukan dengan membagi angket dan penilaian keterampilan proses belajar menggunakan lembar observasi. Kriteria keterampilan proses yang menjadi penilaian adalah mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan berkomunikasi. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada table 2. Tabel 2 Data Keterampilan Proses Belajar Siswa Kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah No. Ketarampilan proses Rata-rata Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 Mengamati Menggolongkan Menafsirkan Meramalkan Menerapkan konsep Merencanakan penelitian Berkomunikasi 2,2 1,8 1,5 2,3 1,9 1,6 2,6 Cukup Cukup Cukup Jumlah 1,98 Hasil angket motivasi belajar siswa menunjukan bahwa rata-rata skor indikator motivasi belajar siswa kelas VIID adalah 1, 92 dengan kriteria kurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 3 Tabel 3 Data Motivasi Belajar Siswa Kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah No. Indikator Rata-rata Kriteria 1 Tekun menghadapi tugas 1,89 2 Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) 1,92 3 Menunjukan minat terhadap 1, 80 bermacam-macam masalah 4 Lebih senang bekerja mandiri 1, 77 5 Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 1, 91 6 Dapat mempertahankan pendapatnya 2, 09 Cukup 7 Tidak mudah melepas hal yang diyakini 1, 83 8 Senang mencari dan memecahkan 2, 14 Cukup soal-soal Rata-rata 1, 92
4 Hal ini menunjukan motivasi dan keterampilan proses belajar matemetika siswa perlu ditingkatkan. Berdasarkan permasalahan tersebut faktor yang harus dicarikan solusinya adalah bagaimana meningkatkan motivasi dan keterampilan proses matematika. Peningkatan motivasi dapat terlihat dengan semakin tingginya semangat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta tingginya keinginan siswa untuk berhasil dalam proses pembelajaran. Sedangkan meningkatnya keterampilan proses dapat terlihat dengan semakin tingginya kemampuan siswa dalam mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, merencanakan penelitian serta berkomunikasi. Selama ini guru hanya melakukan proses pembelajaran yang monoton yaitu sekedar menyampaikan materi dan memberikan soal latihan saja tanpa memperhatikan pemahaman siswa terhadap materi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan hal tersebut dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Karena dalam model pembelajaran STAD siswa dituntut dapat berkomunikasi baik dengan teman maupun guru, sehingga keterampilan siswa dapat meningkat. Menurut Slavin (2009: 24) suatu metode pembelajaran kerja sama yang efektif disebut Divisi Pencapaian Tim Siswa atau STAD. STAD terdiri atas siklus pengajaran biasa, studi kerja sama dalam tim dengan gabungan kemampuan, dan uji kecil dengan penghargaan atau imbalan lain yang diberikan kepada tim yang paling baik. Penerapan strategi ini diharapkan dapat menambah nuansa baru bagi siswa, sehingga dalam pembelajarannya dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan proses matematika siswa SMP N 2 Kalimanah. Dari uraian di atas,
5 maka dilakukan penelitian dengan judul Peningkatan Motivasi dan Keterampilan Proses Belajar Matematika Pada Materi Garis dan Sudut Melalui Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas VIID di SMP Negeri 2 Kalimanah. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah melalui pembelajaran STAD motivasi belajar siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah dapat meningkat? 2. Apakah melalui pembelajaran STAD keterampilan proses matematika siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah dapat meningkat? C. TUJUAN PENELITIAN Dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan motivasi siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah melalui pembelajaran STAD. 2. Untuk meningkatkan keterampilan proses belajar matematika siswa kelas VIID SMP Negeri 2 Kalimanah melalui pembelajaran STAD. D. MANFAAT PENELITIAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran
6 b. Meningkatnya kemampuan berpikir dan keterampilan proses belajar siswa melalui kerja kelompok dan diskusi c. Memberikan suasana pembelajaran yang aktif, menyenangkan dan saling membantu dalam kelompok (tutor sebaya) 2. Bagi guru Memberi masukan kepada guru matematika dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran matematika. 3. Bagi SMP Negeri 2 Kalimanah a. Meningkatnya mutu pendidikan b. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif 4. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran matematika untuk meningkatkan motivasi dan keterampilan proses melalui model pembelajan STAD.