Kejahatan merupakan bayang-bayang peradaban manusia, bahkan lebih maju dari peradaban

dokumen-dokumen yang mirip
melaksanakan kehidupan sehari-hari dan dalam berinterkasi dengan lingkungannya. Wilayah

I. PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk

hukum terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini banyak sekali beredar makanan yang berbahaya bagi kesehatan para

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi, perbaikan sistem publik, melakukan usaha

I. PENDAHULUAN. masyarakat menimbulkan dampak lain, yaitu dengan semakin tinggi kepemilikan

I. PENDAHULUAN. terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur didalam

I. PENDAHULUAN. apabila tingkat perekonomian menengah keatas dan kondisi keamanan yang harmonis,

I. PENDAHULUAN. kesehatan penting untuk menunjang program kesehatan lainnya. Pada saat ini

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah tujuan pemerintah Indonesia yang dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Perubahan kehidupan manusia pada era globalisasi sekarang ini terjadi dengan

TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan masyarakat. Peranan yang seharusnya dilakukan Kepolisian Resort

I. PENDAHULUAN. terpuruknya sistem kesejahteraan material yang mengabaikan nilai-nilai

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana sekarang ini telah menjadi suatu fenomena, dimana hampir setiap hari ada berita

I. PENDAHULUAN. karna hukum sudah ada dalam urusan manusia sebelum lahir dan masih ada

I.PENDAHULUAN. Pembaharuan dan pembangunan sistem hukum nasional, termasuk dibidang hukum pidana,

I.PENDAHULUAN. Pembaharuan dan pembangunan sistem hukum nasional, termasuk dibidang hukum pidana,

1.PENDAHULUAN. di zaman era reformasi ini sangat berpengaruh bagi. masyarakat, khususnya terpengaruh oleh budaya-budaya yang modernisasi.

I. PENDAHULUAN. mengisi kemerdekaan dengan berpedoman pada tujuan bangsa yakni menciptakan

I. PENDAHULUAN. dalam rumah tangga saat ini kerap terjadi baik merupakan kekerasan secara fisik

I. PENDAHULUAN. Hak asasi manusia merupakan dasar dari kebebasan manusia yang mengandung

I. PENDAHULUAN. tanpa ada satu pun aparat keamanan muncul untuk mengatasinya. Selama ini publik Jakarta

I. PENDAHULUAN. merupakan peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh setiap masyarakat agar

I. PENDAHULUAN. dari masyarakat yang masih berbudaya primitif sampai dengan masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas adalah salah satu permasalahan yang dihadapi kota-kota besar di

I. PENDAHULUAN. Terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan (Crime Against

I. PENDAHULUAN. saat ini membutuhkan kendaraan dengan tujuan untuk mempermudah segala akses

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu aturan hukum tertulis yang disebut pidana. Adapun dapat ditarik kesimpulan tujuan pidana adalah: 2

I. PENDAHULUAN. kemakmuran bagi rakyatnya. Namun apabila pengetahuan tidak diimbangi dengan rasa

I. PENDAHULUAN. didasarkan atas surat putusan hakim, atau kutipan putusan hakim, atau surat

I. PENDAHULUAN. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang sekarang diberlakukan di

I. PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh setiap masyarakat agar keseimbangan

I. PENDAHULUAN. 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan di dalam masyarakat berkembang seiring dengan. tidak akan dapat hilang dengan sendirinya, sebaliknya kasus pidana semakin

I. PENDAHULUAN. Hukum merupakan seperangkat aturan yang diterapkan dalam rangka menjamin

I. PENDAHULUAN. Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan

I. PENDAHULUAN. dengan daerah daratan, lautan dan udara yang dimana musim penghujan dan

I. PENDAHULUAN. untuk didapat, melainkan barang yang amat mudah didapat karena kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia. Kepolisian adalah hak-ihwal berkaitan dengan fungsi

I. PENDAHULUAN. kebebasan, baik yang bersifat fisik maupun pikiran. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar

I. PENDAHULUAN. Penyalahgunaan izin tinggal merupakan suatu peristiwa hukum yang sudah sering

I. PENDAHULUAN. dan sejahtera tersebut, perlu secara terus-menerus ditingkatkan usaha-usaha pencegahan dan

UPAYA PENEGAKAN HUKUM NARKOTIKA DI INDONESIA Oleh Putri Maha Dewi, S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum Universitas Surakarta

I. PENDAHULUAN. masing-masing wilayah negara, contohnya di Indonesia. Indonesia memiliki Hukum

II. TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan itu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya yaitu melalui peranan seseorang atau

I. PENDAHULUAN. juga diikuti dengan berkembangnya permasalahan yang muncul di masyarakat. Perkembangan

I. PENDAHULUAN. berlainan tetapi tetap saja modusnya dinilai sama. Semakin lama kejahatan di ibu

I. PENDAHULUAN. organisasi/perusahaan swasta, baik yang berupa surat-surat, barang-barang

I. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum

cenderung meningkat, juga cukup besar dibandingkan komponen pengeluaran APBN yang lain,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berdasarkan atas hukum ( rechtstaat) tidak berdasarkan atas kekuasaan

I. PENDAHULUAN. Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah Barang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tindak pidana dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)

I. PENDAHULUAN. hukum sebagai sarana dalam mencari kebenaran, keadilan dan kepastian hukum. Kesalahan,

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. seseorang (pihak lain) kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sekali terjadi, bahkan berjumlah terbesar diantara jenis-jenis kejahatan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang memiliki konstitusi tertinggi dalam

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah lalu lintas.

I. PENDAHULUAN. diyakini merupakan agenda penting masyarakat dunia saat ini, antara lain ditandai

PENDAHULUAN. penyalahgunaan, tetapi juga berdampak sosial, ekonomi dan keamanan nasional,

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanat sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara hukum yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

I. PENDAHULUAN. sadari, terutama di lingkungan yang penuh dengan perusahaan-perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutu kehidupannya, sebagaimana yang

I. PENDAHULUAN. Salah satu persoalan yang selalu dihadapi di kota-kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan yang merugikan keuangan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningkatnya kasus kejahatan pencurian kendaraan bermotor memang

teknologi informasi adalah munculnya tindak pidana mayantara (cyber crime). Cyber

I. PENDAHULUAN. Petasan merupakan peledak yang berdaya ledak rendah atau low explosive.

I. PENDAHULUAN. Tujuan Negara Indonesia yaitu menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum ( rechtstaats), maka setiap orang yang

I. PENDAHULUAN. Pemberantasan penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang sangat penting,

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini tindak pidana perkosaan merupakan kejahatan yang cukup mendapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Penjelasan Undang Undang Dasar 1945, telah dijelaskan

I. PENDAHULUAN. dan lembaga penegak hukum. Dalam hal ini pengembangan pendekatan terhadap

I. PENDAHULUAN. Geng motor telah merajarela di Kota Bandung dan sangat meresahkan masyarakat

I. PENDAHULUAN. hukum serta Undang-Undang Pidana. Sebagai suatu kenyataan sosial, masalah

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang teratur dalam kehidupannya. seluruh masyarakat untuk meningkatkan mutu kehidupannya, sebagaimana yang

I. PENDAHULUAN. dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yang menyatakan sebagai berikut bahwa : Pemerintah

informasi, tetapi setiap pembangunan memiliki dampak negatif dari pembangunan antara lain

I. PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun seluruh manusia Indonesia

I. PENDAHULUAN. sehingga banyak teori-teori tentang kejahatan massa yang mengkaitkan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tindak Pidana Pengeroyokan dan Perusakan. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( KUHP ) telah memuat pasal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara hukum, hal ini telah dinyatakan dalam

I. PENDAHULUAN. dirasakan tidak enak oleh yang dikenai oleh karena itu orang tidak henti hentinya

BAB I PENDAHULUAN. lebih menciptakan rasa aman dalam masyarakat. bermotor dipengaruhi oleh faktor-faktor yang satu sama lain memberikan

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat agar dapat tercipta dan terpeliharanya ketertiban umum.

I. PENDAHULUAN. dalam kandungan. Anak sebagai sumber daya manusia dan bagian dari generasi muda, sudah

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyengsarakan dan menghancurkan suatu negara. Dampak korupsi bagi negara-negara dengan kasus korupsi berbeda-beda bentuk,

I. PENDAHULUAN. Penyelenggara pemerintahan mempunyai peran penting dalam tatanan (konstelasi)

I. PENDAHULUAN. kebijakan sosial baik oleh lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pidana bersyarat merupakan suatu sistem pidana di dalam hukum pidana yang

I. PENDAHULUAN. serta kerugian harta benda, sehingga menimbulkan pengaruh yang tidak. hubungan Indonesia dengan dunia Internasional.

PENANGGULANGAN PERDAGANGAN ORANG DALAM (INSIDER TRADING) DI BIDANG PASAR MODAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi Berbagi Aspek Kebijakan Penegakan Pembangunan Hukum Pidana. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

I. PENDAHULUAN. Disparitas pidana tidak hanya terjadi di Indonesia. Hampir seluruh Negara di

I. PENDAHULUAN. kereta api, maka di butuhkan pula keamanan dan kenyamanan kereta api. Masalah

Transkripsi:

A. Latar Belakang Kejahatan merupakan bayang-bayang peradaban manusia, bahkan lebih maju dari peradaban manusia itu sendiri, maka kejahatanpun berkembang bahkan lebih maju dari peradaban manusia itu sendiri. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 ditegaskan bahwa Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechtstaat), tidak berdasarkan atas kekuatan belaka (Machstaat), ini berarti bahwa Republik Indonesia adalah negara hukum yang demokratis berdasarkan Pancasila Undang- Undang Dasar 1945, menjunjung tinggi hak asasi manusia dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecuali. Perbuatan melanggar hukum di bidang pembiayaan kendaraan bermotor berupa suatu tindak pidana penggelapan sepeda motor oleh pegawai sebuah lembaga pembiayaan konsumen, salah satu kasus tindak pidana penggelapan yang terjadi di Lembaga Pembiayaan Konsumen A, yang dilakukan oleh pegawai Lembaga Pembiayaan Konsumen itu sendiri yang bernama D, melakukan penggelapan kendaraan bermotor untuk kepentingan pribadi dengan cara membuat data fiktif konsumen, salah satu faktor penyebabnya ialah faktor ekonomi dan dari pihak Lembaga Pembiayaan segera melakukan tindakan yang tegas dengan segera memecat dan melaporkan karyawan tersebut kepada pihak kepolisian agar tidak melakukan hal-hal yang lebih merugikan lembaga pembiayaan itu sendiri. Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat, salah satu lembaga pembiayaan adalah pembiayaan konsumen yaitu usaha pembiayaan

pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala. 1 Pengertian jabatan adalah suatu pekerjaan atau tugas yang dipercayakan pada seseorang, di dalam pemerintahan atau organisasi dan di dalam jabatan ini kita harus benar-benar mengerjakan apa yang sudah diperintahkan oleh atasan. Pengertian pejabat adalah pegawai pemerintahan atau pegawai perusahaan yang berwenang dan yang memegang jabatan paling penting di dalam pemerintahan (unsur pimpinan), dan pejabat adalah orang yang diserahi/diamanahi sebuah kedudukan dalam sebuah organisasi/institusi baik formal maupun nonformal dan turut melekat kewajiban dan hak dari kedudukan yang diberikan tersebut. 2 Tindak pidana penggelapan pada Pasal 374 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) menyebutkan Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang yang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencaharianya atau karena mendapat upah karena itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. Tindak pidana penggelapan dalam jabatan merupakan jenis tindak pidana yang dilakukan kerena adanya kesempatan seseorang untuk melakukan penggelapan barang tersebut. Tindakan ini sangat merugikan pihak lembaga pembiayaan, karena jika tidak tertangkap pelaku biasa saja melakukan perbuatannya ini secara berulang-ulang. Perangkat hukum telah dibuat untuk membuat efek jera dan menjadikan orang, tidak berani untuk melakukan perbuatan pidana itu lagi. 1 Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 Tentang Lembaga Pembiayaan. 2 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Bina Pustaka, Jakarta, 1999. hlm. 2068.

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa tindak pidana penggelapan merupakan suatu perbuatan pidana yang dilakukan dengan sengaja dan dengan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi berada dalam kekuasaanya, yang diperoleh bukan dari kejahatan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Penanggulangan Terhadap Tindak Pidana Penggelapan Dalam Jabatan Pada Lembaga Pembiayaan Konsumen. B. Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah : a. Bagaimanakah penanggulangan terhadap tindak pidana penggelapan dalam jabatan pada lembaga pembiayaan konsumen? b. Apakah faktor penghambat dalam penanggulangan tindak pidana penggelapan dalam jabatan pada lembaga pembiayaan konsumen? 2. Ruang Lingkup Penelitian Mengingat permasalahan tersebut, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi mengenai penanggulangan terhadap tindak pidana penggelapan dalam jabatan pada lembaga perjanjian

pembiayaan kendaraan bermotor. Adapun lingkup lokasi penelitian dilakukan di wilayah hukum kota metro. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok bahasan penelitian di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui penanggulangan terhadap tindak pidana penggelapan pada lembaga pembiayaan konsumen. b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat penanggulangan tindak pidana penggelapan dalam jabatan pada lembaga pembiayaan konsumen. 2. Kegunaan Penelitian Adapun yang menjadi kegunaan penelitian ini adalah : a. Secara Teoritis Kegunaan penulisan ini adalah untuk pengembangan kemampuan daya nalar dan daya pikir yang sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk dapat mengungkapkan secara obyektif melalui metode ilmiah dalam memecahkan setiap permasalahan yang ada, khususnya masalah yang berkaitan dengan aspek hukum pembiayaan dan hukum pidana. b. Secara Praktis

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi dan menanggulangi tindak pidana penggelapan dalam jabatan pada perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor. D. Kerangka Teoritis dan Konseptual 1. Kerangka Teoritis Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan abstraksi dari hasil-hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya untuk mengadakan identifikasi terhadap dimensi yang dianggap relevan oleh peneliti. 3 Penaggulangan yaitu segala daya upaya yang dilakukan oleh setiap orang maupun lembaga pemerintahan ataupun swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi manusia yang ada. 4 Menurut G.P Hoefnagels, upaya penanggulangan kejahatan yang dikutip oleh Barda Nawawi Arief dapat ditempuh dengan cara : 1. Penerapan hukum pidana (Criminal law application) 2. Pencegahan tanpa pidana (Prevention whithout punishment) 3. Mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dari pemidanaan lewat media masa (Influecing views of society on crime and punishment / mass media) 3 Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta. 1998 hlm. 125 4 Barda Nawawi Arief, Teori-teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung, 2005. hlm. 49

Dengan demikian upaya penanggulangan kejahatan secara garis besar dapat dibagi dua yaitu, jalur penal (hukum pidana) dan jalur non penal (diluar hukum pidana). Faktor-faktor penghambat penanggulangan terhadap tindak pidana penggelapan antara lain : 1. Faktor hukumnya itu sendiri; 2. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun yang menerapkan hukum ; 3. Faktor sarana dan fasilitas yang mendukung penegakan hukum; 4. Faktor masyarakat yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku dan diterapkan; 5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. 2. Konseptual Kerangka konseptual merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antar konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti-arti yang berkaitan dengan istilah yang diinginkan atau diteliti. 5 1. Analisis adalah menguraikan atau menjabarkan suatu kasus atau kesalahan dari aspek hukum. 6 2. Penaggulangan yaitu segala daya upaya yang dilakukan oleh setiap orang maupun lembaga pemerintahan ataupun swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak hak asasi manusia yang ada. 7 5 Soerjono Soekanto, Op.Cit., hlm. 32 6 Loc.Cit., hlm 228 7 Barda Nawawi Arief, Op.Cit., hlm. 49

3. Tindak pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu aturan hukum larangan dimana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi barang siapa melanggar larangan tersebut. 8 4. Tindak Pidana Penggelapan yaitu suatu perbuatan yang melawan hukum, dan diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, serta pelakunya diancam dengan hukuman pidana, yang diatur didalam Pasal 372, 373, 374, 375 serta Pasal 376 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. 5. Jabatan adalah suatu pekerjaan atau tugas yang dipercayakan pada seseorang, di dalam pemerintahan atau organisasi dan di dalam jabatan ini kita harus benar-benar mengerjakan apa yang sudah diperintahkan oleh atasan. 9 6. Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat, salah satu lembaga pembiayaan adalah pembiayaan konsumen yaitu usaha pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala. E. Sistematika Penulisan Agar pembaca dapat dengan mudah memahami isi dalam penulisan skripsi ini dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka skripsi ini disusun dalam 5 (lima) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : 8 Moelyatno, Asas-Asas Hukum Pidana,Cetakan Kedua, Bina Aksara, Jakarta. 1994. hlm. 54 9 Loc.Cit., hlm. 2068

I. PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang latar belakang, permasalahan dan ruang lingkup, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teoritis dan konseptual, dan sistematika penulisan. II. TINJAUAN PUSTAKA Merupakan Bab yang berisikan tentang pengertian-pengertian dan istilah sebagai latar belakang pembuktian masalah dan dasar hukum dalam membahas hasil penelitian yang terdiri dari : penanggulangan kejahatan, pengertian tindak pidana penggelapan, pengertian penggelapan dalam jabatan, dan pengertian lembaga pembiayaan. III. METODE PENELITIAN Merupakan Bab yang menjelaskan metode yang dilakukan untuk memperoleh dan mengolah data yang akurat. Adapun metode yang digunakan terdiri dari pendekatan masalah, sumber dan jenis data, prosedur pengumpulan dan pengolahan data, serta analisa data. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi tentang pembahasan berdasarkan hasil penelitian terhadap permasalahan dalam penelitian ini yaitu meliputi karakteristik responden. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi tindak pidana penggelapan dalam jabatan pada perjanjian pembiayaan konsumen. Faktor yang menjadi

penghambat penanggulangan tindak pidana penggelapan dalam jabatan pada lembaga pembiayaan konsumen. V. PENUTUP Merupakan Bab yang berisikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan yang berupa jawaban dari permasalahan berdasarkan hasil penelitian serta berisikan saran-saran penulis mengenai apa yang harus kita tingkatkan dari pengembangan teori-teori yang berkaitan dengan hasil penelitian demi perbaikan dimasa mendatang.