VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTER BALON BERBENTUK ANJING DALAM KARYA KERAMIK SENI

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PENCIPTAAN

KAKTUS SEBAGAI SIMBOLISASI DIRI DALAM KERAMIK

ALFABET SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA BATIK

BABI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA KRIYA KERAMIK

EKSPLORASI TENGKORAK MANUSIA DALAM BENTUK KERAMIK

VISUALISASI KALIGRAFI ARAB DALAM KARYA SENI BATIK TULIS SEBAGAI HIASAN DINDING PENCIPTAAN. Riza Fauzi ah NIM

MOTIF MICROCONTROLLER PADA BUSANA HUMANE DALAM GAYA KONTEMPORER FUTURISTIS PENCIPTAAN. Vincentia Tunjung Sari NIM

SIMBOLISASI PENGALAMAN SOSIAL MANUSIA MELALUI KARAKTERISTIK ANEMON DALAM BENTUK KERAMIK BIOMIMICRY

EKSPLORASI BENTUK KUBUS DALAM KARYA KRIYA KAYU

CITRA KOLASE DALAM DINNERWARE

PEMANFAATAN LIMBAH SPANDUK MMT SEBAGAI MATERIAL DALAM PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL PELENGKAP INTERIOR SEBAGAI PARTISI

KRISTAL AIR SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA KERAMIK

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

TENGKORAK MANUSIA DAN TANDUK DOMBA GARUT SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KRIYA LOGAM PENCIPTAAN. Rafif Hartanto NIM

BAJAK LAUT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Oleh: Gitty Febrianti NIM

TANAMAN KEDELAI SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN MOTIF BATIK UNTUK KAIN PANJANG

BAB I PENDAHULUAN. Benda keramik sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari hari, seperti

PERAYAAN TRADISIONAL TABOT BENGKULU SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN BATIK LUKIS PENCIPTAAN. Lopika Derfengsi NIM

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, RESTAURANT, POOL AREA DAN MEETING ROOM HOTEL TARA, YOGYAKARTA

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH SEMARANG

BAMBU DAN MITOS MASYARAKAT SUNDA MINAT UTAMA SENI KERAMIK

PERANCANGAN IKAT CELUP TRADISI JAWA UNTUK PAKAIAN KERJA WANITA

IKAN KOI SUMBER INSPIRASI KARYA SENI KRIYA LOGAM

STILISASI POSISI DUDUK CROSSED LEG

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MASAK (Sapi dan Kambing) DARI MAGETANDALAM VISUAL KARYA ESTETIS

SIMBOLISASI PERILAKU MANUSIA DALAM BENTUK BUNGLON

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

RUMPUT LAUT DALAM BUSANA READY TO WEAR

VISUALISASI SARANG LEBAH DENGAN TEKNIK BORDIR DAN BATIK PADA BUSANA PENGANTIN

GESTURE PENDAKI GUNUNG PADA KARYA KRIYA KERAMIK

FORM AND STUCTURE SARANG BURUNG MANYAR SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI KERAMIK

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi

PENGEMBANGAN MOTIF GURDHA DALAM KEBAYA MODIFIKASI

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

CATUR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI KARYA BATIK TULIS

PEMANFAATAN SERAT ALAM UNTUK PARTISI DAN TIRAI

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

TANAMAN INDIGOFERA TINCTORIA SEBAGAI INSPIRASI PERANCANGAN BATIK TULIS UNTUK PAKAIAN EKSKLUSIF WANITA

IKAN CUPANG SEBAGAI OBJEK PENCIPTAAN BATIK KAIN PANJANG

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

PERANCANGAN PRODUK TEKSTIL INTERIOR SEBAGAI PARTISI RUMAH TINGGAL DENGAN KONSEP OPEN PLAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU

TRANSFORMASI BENTUK DAUN MONSTERA SEBAGAI MOTIF BATIK DALAM BUSANA KASUAL

RANGKAIAN ELEKTRONIK DAN MOTIF KAWUNG SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN KAIN PANJANG

TEKNIK BATIK ETCHING SEBAGAI MEDIA PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL PADA T-SHIRT REMAJA PRIA TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

AWAN SEBAGAI SUMBER IDE PECIPTAAN KARYA SENI KERAMIK

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

MOTIF PENYU HIJAU DALAM BUSANA KASUAL PENCIPTAAN. Wiwit Mulyani NIM PROGRAM STUDI D3 BATIK DAN FASHION JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA

MODEL ATOM NIELS HENRIK DAVID BOHR DALAM PENCIPTAAN BUSANA PESTA MALAM

INSTITUT SENI INDONESIA

REDESAIN INTERIOR KANTOR PT DIGINET MEDIA YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesenian merupakan salah satu bagian penting dari kebudayaan.kesenian

BAB I PENDAHULUAN. Media cetak dan elekronik merupakan hasil perkembangan teknologi

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

IV. KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN MOTIF BATIK DENGAN SUMBER IDE KOLEKSI SITUS PURBAKALA SANGIRAN

EKSPLORASI MOTIF SEKAR JAGAD MENGGUNAKAN TEKNIK LASER CUTTING UNTUK BUSANA SEMI FORMAL

MOTIF GEOMETRIS DALAM KREASI RANCANGAN BUSANA MUSLIM

GORESAN ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

MENGANYAM RUPA PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh : ARIF FIDIATMOKO NIM PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA

GARIS EKSPRESI DI DALAM MONOPRINT

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

PENGEMBANGAN MOTIF PARIJOTO PADA BATIK KUDUS

EKSPRESI KEPALA RUSA SAMBAR DALAM KARYA KERAMIK SENI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta. Pesona Keramik dalam Busana Art Wear dengan Aplikasi Motif Batik Ceplok PENCIPTAAN

DETAIL CANGKANG KERANG DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitri Salam Bhakti, 2014 Gedung Sundial Kota Baru Parahyangan Sebagai Objek Berkarya Seni Grafis

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN RESTAURANT HOTEL COURTYARD MARRIOTT, UBUD, BALI

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU

TUMBUHAN PAKU SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

TUGAS AKHIR TEKNIK TEKSTIL TAPESTRI PADA PERANCANGAN LAMPU HIAS DI RUMAH MAKAN LOMBOK ABANG

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS

BAB V PENUTUP. itu dituangkan ke dalam rancangan-rancangan karya seni dalam jumlah yang tidak

PERANCANGAN GRAFIS T-SHIRT ASYIKNYA BERMAIN CATUR

PERANCANGAN BATIK DENGAN SUMBER IDE BAHARI DAN LINGKUNGAN RAJA AMPAT

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS

BAB V PENUTUP. Karya Tugas Akhir ini berjudul Anatomi manusia sebagai objek. melewati proses yang panjang, pengolahan ide, pengolahan bahan hingga

DESAIN INTERIOR RESTAURANT SEBAGAI PENDUKUNG DI PUSAT KEBUDAYAAN YOGYAKARTA DI JAKARTA

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

INOVASI TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN CEROBONG

EKSPRESI WAJAH ANAK - ANAK SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

KOMPOSISI SEGITIGA DALAM PERHIASAN

BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA

IMAJINASI TENTANG AYAM DALAM LUKISAN

POHON PALEM SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA KERAMIK

PERANCANGAN MOTIF T-SHIRT EVENT CAPOEIRA SEBAGAI PENCITRAAN SENI BELA DIRI CAPOEIRA

PENERAPAN RAGAM HIAS RELIEF CANDI PRAMBANAN SEBAGAI PERANCANGAN MOTIF TEKSTIL UNTUK CINDERAMATA

PEREMPUAN PADA MOMEN IDENTIFIKASI DIRI SEBAGAI SUMBER PENCIPTAAN SENI KERAMIK

DEDER KERIS JAWA SEBAGAI ACUAN PENCIPTAAN KARYA LOGAM

TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER DAN TANPA AIR HEATER UNTUK BEJANA PENGUAP PIPA API

LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

CERITA RAKYAT GUA SARANG BURUNG PALLAS BARUNI SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI BATIK PENCIPTAAN RINDU WIDYASMARA NIM

Transkripsi:

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK PENCIPTAAN Oleh: Apri Susanto NIM: 0911472022 TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2015 i

VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK PENCIPTAAN Oleh: Apri Susanto Nim. 0911472022 Tugas Akhir ini Diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1 dalam Bidang Kriya Seni 2015 ii

Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni berjudul: VISUALISASI KONSEP BULATAN DALAM PANDANGAN KOSMOLOGIS MELALUI RUPA INSTALASI KERAMIK diajukan oleh Apri Susanto, NIM. 0911472022, Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah dipertanggungjawabkan di depan Tim Penguji Tugas Akhir pada tanggal 10 Juli 2015 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima. Pembimbing I/Anggota Dra. Dwita Anja Asmara, M.Sn NIP 19640720 199303 2 001 Pembimbing II/Anggota A. Sudjud Dartanto, S.Sn., M.Hum NIP 19760522 200604 1 001 Cognate/Anggota Dr. Timbul Raharjo, M.Hum NIP 19691108 199303 1 001 Ketua Jurusan/Ketua Program Studi S-1 Kriya Seni/Anggota Mengetahui: Dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta Arif Suharson, S.Sn, M.Sn. NIP 19750622 200312 1 003 Dr. Suastiwi, M.Des. NIP. 19590802 198803 2 002 iii

PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak ada karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, 25 Juni 2015 Apri Susanto iv

PERSEMBAHAN Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni ini Saya Persembahkan Untuk Kedua Orang Tuaku, massa depanku, orang-orang terkasih dan untuk Perkembangan Seni Keramik di Tanah Air v

MOTTO Belajar Dari Hal Terkecil Untuk Menjadi Besar vi

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah- Nya, sehingga laporan Tugas Akhir ini terselesaikan dengan baik. Tujuan penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Seni di Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Rasa hormat dan segala kerendahan hati penulisan ini tidak terlepas dari keterlibatan beberapa pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. M. Agus Burhan, M. Hum. selaku Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 2. Dr. Suastiwi, M.Des., selaku Dekan Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 3. Arif Suharson, S.Sn, M.Sn., selaku Ketua Jurusan Kriya, Ketua Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 4. Dra. Dwita Anja Asmara, M.Sn., selaku Dosen Pembimbing I. 5. A.Sudjud Dartanto, S.Sn., M.Hum., selaku Dosen Pendamping II. 6. Dr. Timbul Raharjo., M.Hum, selaku Cognate 7. Akhmad Nizam, M.Sn., selaku Dosen Wali. 8. Seluruh keluarga besar penulis, terima kasih atas support dan cinta kasihnya 9. Teman-teman semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. vii

Karya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, namun besar harapan penulis semoga ini dapat memberikan manfaat. Yogyakarta, 25 Juni 2015 Penulis viii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LUAR... i HALAMAN JUDUL DALAM... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv INTISARI... xv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penciptaan... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan dan Manfaat... 3 D. Metode Pendekatan dan Penciptaan... 3 BAB II. KONSEP PENCIPTAAN... 7 A. Sumber Penciptaan... 7 B. Landasan Teori... 10 BAB III. PROSES PENCIPTAAN... 22 A. Data Acuan... 22 B. Analisis... 30 ix

C. Rancangan Karya... 31 D. Proses Perwujudan... 47 1. Bahan... 47 2. Alat... 51 3. Teknik Pengerjaan... 55 E. Kalkulasi Biaya Pembuatan Karya... 70 BAB IV. TINJAUAN KARYA... 75 A. Tinjauan Umum... 75 B. Tinjauan Khusus... 79 BABV. PENUTUP... 97 DAFTAR PUSTAKA... 98 WEBTOGRAFI... 101 LAMPIRAN... 102 A. Biodata dan CV Penulis... 102 B. Foto Poster Pameran... 111 C. Foto Spanduk dan Undangan Pameran... 112 D. Buku Tamu... 113 E. Proses dan Suasana Pameran... 113 F. Katalog Pameran... 116 x

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Bumi yang kita pijak nampak bulat... 22 Gambar 2. Planet venus... 23 Gambar 3. Mutiara air laut... 23 Gambar 4. Mao ping industrial... 24 Gambar 5. Telur ulat daun... 24 Gambar 6. Buah markisa... 25 Gambar 7. Batu kali berbentuk bulat... 25 Gambar 8.circular ceramic sculpture... 26 Gambar 9. Karya sculpture berbentuk bulat... 26 Gambar 10. Karya seniman indonesia... 27 Gambar 11. Karya seniman indonesia... 28 Gambar 12. Karya seniman indonesia... 29 Gambar 13. Sketsa alternatif 1... 33 Gambar 14. Sketsa alternatif 2... 33 Gambar 15. Sketsa alternatif 3... 34 Gambar 16. Sketsa alternatif 4... 34 Gambar 17. Sketsa alternatif 5... 35 Gambar 18. Sketsa alternatif 6... 35 Gambar 19. Sketsa alternatif 7... 36 Gambar 20. Sketsa alternatif 8... 36 Gambar 21. Sketsa alternatif 9... 37 Gambar 22. Sketsa alternatif 10... 37 Gambar 23. Sketsa alternatif 11... 38 Gambar 24. Sketsa terpilih 1... 39 Gambar 25. Sketsa terpilih 2... 40 xi

Gambar 26. Sketsa terpilih 3... 41 Gambar 27 Sketsa terpilih 4... 42 Gambar 28. Sketsa terpilih 5... 43 Gambar 29. Sketsa terpilih 6... 44 Gambar 30. Sketsa terpilih 7... 45 Gambar 31. Sketsa terpilih 8... 46 Gambar 32. Bahan gipsum untuk membuat cetakan... 50 Gambar 33. Cetakan untuk karya menarik garis lurus.... 50 Gambar 34. Alat bantu... 52 Gambar 35. Butsir kawat dan kayu... 52 Gambar 36. Tungku pembakaran... 53 Gambar 37. Skema proses penciptaan karya... 54 Gambar 38. Bak pengolahan tanah... 55 Gambar 39. Drum penyimpan tanah... 56 Gambar 40. Tanah stoneware siap pakai... 56 Gambar 41. Modeling karya menarik garis lurus... 57 Gambar 42. Cetakan karya... 57 Gambar 43. Proses pembuatan karya dengan teknik cetak tuang... 58 Gambar 44. Proses pembuatan karya dengan teknik hand building... 58 Gambar 45. Proses pembuatan karya dengan teknik cetak padat... 59 Gambar 46. Proses pengeringan karya... 59 Gambar 47. Proses pengeringan karya 0...1...2...3... 60 Gambar 48. Proses pengeringan karya komposisi dasar... 60 Gambar 49. Proses pengeringan karya loro blonyo... 61 Gambar 50 Proses pengeringan karya loro blonyo... 61 Gambar 51. Proses pengeringan karya menarik garis lurus... 62 Gambar 52. Tungku pembakaran... 62 xii

Gambar 53. Penggelasiran dengan teknik celup... 63 Gambar 54. Tungku pembakaran reduksi... 64 Gambar 55. Proses pembakaran reduksi dalam tungku... 67 Gambar 56. Proses pembakaran dengan tungku reduksi... 67 Gambar 57. Pembuatan cairan asam... 68 Gambar 58. Pembakaran dengan blow lamp torch... 68 Gambar 59. Pembakaran dengan blow lamp torch... 69 Gambar 60. Karya tugas akhir 1... 79 Gambar 61. Karya tugas akhir 2... 81 Gambar 62. Karya tugas akhir 3... 83 Gambar 63. Karya tugas akhir 4... 85 Gambar 64. Karya tugas akhir 5... 87 Gambar 65. Karya tugas akhir 6... 89 Gambar 66. Karya tugas akhir 7... 91 Gambar 67. Karya tugas akhir 8... 93 Gambar 68. Karya tugas akhir 9... 95 xiii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Kalkulasi biaya karya I... 70 Tabel 2. Kalkulasi biaya karya II... 70 Tabel 3. Kalkulasi biaya karya III... 71 Tabel 4. Kalkulasi biaya karya IV... 71 Tabel 5. Kalkulasi biaya karya V... 72 Tabel 6. Kalkulasi biaya karya VI... 72 Tabel 7. Kalkulasi biaya karya VII... 73 Tabel 8. Kalkulasi biaya karya VIII... 73 Tabel 9. Kalkulasi biaya karya IX... 74 Tabel 10. Rekapitulasi biaya keseluruhan... 74 xiv

INTISARI Bulatan menjadi sebuah sarana penggungkapan ekspresi yang berdasarkan pada pengamatan dan perenungan atas berbagai persoalan. Secara bentuk bulatan adalah komposisi yang seimbang. Bulatan juga mudah dijumpai dalam kehidupan kita, hampir setiap mata memandang, maka setiap itu pula bulatan itu ada. Terkadang karena begitu mudahnya dijumpai bulatan menjadi sesuatu yang sepele dan bahkan terabaikan. Berbekal kreatifitas dan inovasi penulis menjadikan bulatan menjadi sesuatu yang lebih bernilai, bisa dipelajari dan bahkan bisa dijadikan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan. Berawal dari sumber ide, sketsa, pemilihan bahan, sampai pada tahapan pengerjaan yang menggunakan berbagai macam teknik yaitu: teknik cetak padat, teknik cetak tuang, teknik pijit, teknik putar sambung dan teknik gores. Tahapan berikutnya pengeringan, pembakaran, penggelasiran, mengkombinasikan berbagai material hingga menjadi satu karya yang utuh. Masing-masing proses tersebut harus dilalui secara berurutan dan teliti. Penulis memperkuat karya dengan teori pendukung, antara lain teori semiotika, kosmologi, instalasi, dan teori tentang desain. Untuk teori semiotika penulis menggunakan gagasan Charles Sanders Peirce dan Ferdinand de Saussure sehingga menjadikan karya yang bukan hanya berbobot secara visual namun juga secara konseptual. Karya penulis termasuk dalam jenis karya instalasi keramik yang bermuatan kosmologis. Keunggulan dari karya keramik instalasi ini selain dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi diri maupun belajar mengenai kosmologi, juga dapat dijadikan sebagai element interior dan eksterior rumah, restaurant, hingga perkantoran. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa karya yang dapat menghiasi lantai, dinding, sudut ruangan hingga taman. Keindahan bentuk bulatan tidak akan pernah habis untuk dipelajari dan dijadikan materi dalam berkarya, belajar memahami apa yang ada disekeliling kita menjadi solusi atas permasalahan yang ada. Kata kunci: Bulatan, Kosmologis, Instalasi Keramik xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Bentuk bulat selalu menarik perhatian kita, baik itu yang ada di alam maupun hasil dari ciptaan manusia. Bulat dapat dibentuk dari bangun setengah lingkaran yang diputar sejauh 360 derajat pada garis tenggahnya. Bentuk bulat sangat dekat dengan kehidupan manusia, mulai dari lahir sampai meninggal manusia selalu berhubungan dengan bentuk bulat, salah satu contoh terdekat yaitu bumi yang kita pijak ini juga berbentuk bulat. Bulat merukapan simbol dari keutuhan, keterkaitan, hubungan, kekuatan maupun kesempurnaan. Sesuatu yang berbentuk bulat jika diamati lebih jauh selalu menarik perhatian kita, hal itu dikarenakan bentuk bulat memiliki komposisi yang seimbang antara kiri dan kanan atas dan bawah yang semuanya saling berkaitan, sehingga membuat bentuk itu terlihat elegan, nampak kokoh dan tangguh. Bentuk bulat dapat dijumpai dimana-mana, hampir dalam setiap langkah kita dapat menjumpai sesuatu yang berbentuk bulat mulai dari batu kerikil, buah-buahan, mainan anakanak, mata dan lain sebagainya. Berdasarkan penggalaman penulis bahwasanya dalam kehidupan ini kita tidak bisa lepas dari bentuk bulat, bentuk bulat memiliki peranan yang cukup penting, dalam ranah kosmologi bulat atau bulatan juga mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pegangan untuk kehidupan. Berdasarkan hal itulah penulis menciptakan 1

karya keramik seni dengan visualisasi bentuk bulat yang kemudian penulis tampilkan dalam karya insatalasi keramik bermuatan kosmoloogis. Sebagai seorang seniman yang berkecimpung dalam dunia seni rupa untuk menawarkan jati dirinya selalu mencari ide atau gagasan baru diiringi dengan perasaan yang mendalam, sehingga dapat menyampaikan teori yang nyata didalam berkesenian yang melahirkan karya seni yang benar-benar lahir dalam jiwa yang penuh dengan nilai estetika yang dimilikinya. Melalui proses perenungan dan analis penulis menentukan ide awal dari bentuk bulat kemudian dikembangkan sedemikian rupa baik itu melalui penambahan simbol-simbol yang diterapkan dengan material lain yang kemudian disusun sedemikian rupa, sehingga selain estetis karya tersebut mampu menyampaikan pesan pada penikmat seni sesuai dengan harapan pencipta. Berdasarkan hal tersebutlah karya seni dengan visualisasi konsep bulatan dalam pandangan kosmologis melalui rupa instalasi keramik tercipta di dalam tugas akhir penciptaan karya seni. B. Rumusan Masalah Dalam penciptaan karya tugas akhir ini dapat dirumuskan berbagai masalah sebagai berikut: 1. Apa yang melatar belakangi terciptanya karya keramik dengan visualisasai konsep bulatan. 2. Bagaimana proses penciptaan keramik dengan konsep bulatan dalam pandangan kosmologis melalui rupa instalasi keramik. 3. Apa kaitanya konsep bulatan dengan pandangan kosmologis. 2

C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a. Menciptakan karya seni keramik dengan visualisasi konsep bulatan dalam sudut pandang kosmologis yang kreatif, inovatif dan konseptual. b. Menciptakan karya seni keramik instalasi dengan pertimbangan artistik yang kuat sehingga dapat bermanfaat bagi para penikmat karya seni. c. Memberikan wacana baru tentang bentuk bulat dalam dunia seni rupa khususnya keramik. 2. Manfaat a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang karya keramik khususnya bagi penulis dan masyarakat pada umumnya. b. Sebagai bahan acuan maupun sebagai sumber inspirasi dalam pengembangan keramik di Indonesia. c. Sebagai bahan tambahan dalam perkembangan dan inovasi baru tentang seni rupa khususnya keramik instalasi. D. Metode Pendekatan dan Penciptaan Metode adalah suatu cara untuk bertindak menurut sistem aturan tertentu yang bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah, sehingga dapat dicapai hasil yang optimal. Penciptaan dalam hal ini adalah sebuah proses untuk menjadikan barang yang belum ada 3

menjadi ada dan proses ini dilakukan secara bertahap. Dalam penciptaan karya ini ada beberapa metode yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Metode Pendekatan a. Metode Pendekatan Empiris. Metode ini dilakukan dengan pengamatan terhadap bentuk-bentuk bulat melalui gambar dan melihat langsung di alam sekitar, sehingga penulis dapat mengerti dan paham mengenai bentuk-bentuk bulat. b. Metode Pendekatan Estetis. Pendekatan dengan mengutamakan keindahan pada karya yang akan penulis buat. Keindahan yang akan ditampilkan terdiri dari bentukbentuk bulat. Diwujudkan secara menyatu, selaras, seimbang, ada unsur kontras dan simetri, sehinngga membentuk objek yang memiliki perbandingan bentuk Dharsono Sony Kartika (2004:11). Pengkombinasian dengan material lain seperti kaca, besi, dan kayu semakin menambah keindahan dari karya dengan ide dasar berbentuk bulat ini. c. Metode Pendekatan Semiotik Pendekatan semiotik mengacu pada sistem tanda yang bekerja pada karya yang dibuat. Tanda yang bekerja pada karya seni ini terdiri dari bermacam-macam tanda, didominasi tanda berupa, warna, bentuk, teks dan huruf, sebagai wujud dari ikon, indeks dan simbol, Arthur Asa Berger (2010:16-27). Selain ikon, indeks dan simbolnya Peirce penulis 4

juga menggunakan gagasan Sassure tentang simbolik, paradigmatik dan sintakmatik. Pada penciptaan ini, pendekatan semiotik mengacu pada tekstual dan kontekstual dari karya seni. Metode ini akan digunakan untuk membagi simbol-simbol yang terdapat dalam karya, agar keinginan dapat tercapai dengan hadirnya simbol-simbol yang sesuai dengan konsep karya. 2. Metode Penciptaan Mengacu pada Metode penciptaan SP Gustami (2007:329), bahwa penciptaan karya kriya melalui tiga tahapan, yaitu eksplorasi, perancangan, dan perwujudan. a. Eksplorasi Proses eksplorasi meliputi berbagai macam kegiatan pengamatan yang dilakukan melalui buku, internet, dan melihat langsung. Pada proses ini juga dilakukan pencarian data dan buku-buku, teori, dan pengertian yang berkaitan. Dalam kaitanya dengan penulisan ini penulis membatasi data yang ada, penulis memfokuskan pada datadata yang berkaitan dengan bentuk bulat. b. Perancangan Karya Memvisualisasikan gagasan dalam bentuk sketsa sebagai gambaran awal dari perwujudan karya seni keramik. Penulis membuat rancangan karya berdasarkan hasil eksplorasi dan pengamatan dari data-data yang ada mengenai bentuk bulat. Proses perancangan tersebut menghasilkan 5

sketsa-sketsa alternatif, kemudian dipilih delapan sketsa dan siap untuk diwujudkan. c. Perwujudan Karya Proses perwujudan karya dimulai dari pemilihan bahan baku berupa tanah liat jenis stoneware maupun earthenware, kemudian mempersiapan alat bantu pengerjaan. Langkah berikutnya yaitu membentuk tanah liat sesuai dengan sketsa atau rancangan karya dengan menngunakan teknik pijit(pinch) dan cetak. Setelah proses pembentukan tersebut selesai, proses selanjutnya yaitu proses pembakaran. Pada proses pembakaran ini tanah liat melalui tiga tahapan pembakaran, yaitu pembakaran biskuit, pembakaran glasir oksidasi, dan yang terakhir yaitu pembakaran ekstrem(pada proses pembakaran ini digunakan teknik bakar raku maupun teknik bakar langsung dengan menggunakan blow lamp torch (untuk menciptakan efek-efek tertentu pada bodi keramik). Proses selanjutnya yaitu menginstal keramik dengan bahan lain sesuai dengan rancangan karya. 6