BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia pada dasarnya bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS VI SD 03 KALIYOSO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat melepaskan diri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya tidak dapat berjalan sempurna. daripada bahasa tulis. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang dalam kehidupan manusia. Peranan suatu bahasa juga sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi dalam bertukar pendapat. Bahasa dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. seorang anak. Untuk berbahasa, anak-anak harus menghubungkan leksikon yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting keberadaanya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentunya membutuhkan alat komunikasi yang berupa bahasa guna

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan terhadap empat

BAB I PENDAHULUAN. berfikir, menalar, menghayati, kehidupan dan alat komunikasi. suara atau tanda atau lambang yang dikeluarkan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat digunakan secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peranan bahasa sebagai alat komunikasi masih sangat penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa merupakan periode seorang individu memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ERIZA MUTAQIN A

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. lukisan, dan mimik muka. (Syamsu Yusuf, 2000:118)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan suatu bahasa, baik yang positif atau bahkan memberi suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

I. PENDAHULUAN. sangat berperan penting di samping bahasa tulis. Percakapan itu terjadi apabila

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak yang terlahir ke dunia ini secara alamiah telah dilengkapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA ORANG BENGKULU DI KOS PUJI PABELAN KARTASURA (SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gio M. Johan, 2013

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia pada dasarnya bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia butuh berkomunikasi anak dengan anak, anak dengan orang tua, dan orang tua dengan orang tua. Alat komunikasi utama yang diperlukan adalah bahasa. Sejalan dengan pernyataan di atas, Kridalaksana (2011: 24) berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Sumarsono (2012: 18) juga berpendapat bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi. Selain itu, juga ada pendapat dari Chaer (2004: 17), yaitu bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi atau untuk berinteraksi, dalam arti untuk menyampaikan fikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan. Ketika lahir, seorang anak tidak langsung pandai berbahasa. Untuk mengekspresikan perasaan dan keinginannya, mereka membuat isyarat-isyarat tertentu yang dapat dipahami oleh orang dewasa. Contoh saat bayi kelaparan, maka bayi tersebut hanya menangis. Contoh lain, saat bayi buang air kecil, maka bayi tersebut akan menangis. Untuk pandai berbahasa, manusia perlu belajar berbahasa melalui orang yang ada disekelilingnya, yang mengajaknya berkomunikasi. Dengan demikian, penguasaan bahasa terjadi melalui proses belajar. Penguasaan bahasa itu tidak langsung sempurna, melainkan bertahap seiring dengan perkembangan usia anak. Ini 1

2 terbukti dengan adanya kesamaan antara satu anak dengan anak yang lain dalam proses pemerolehan bahasa mereka; di mana pun berada, anak melewati seperangkat proses yang sama dalam menguasai bahasa mereka masing-masing (Dardjowidjojo, 2012: 236). Tahap-tahap perkembangan penguasaan bahasa dapat dilihat dari berbagai segi antara lain pengucapan, leksikon, struktur, dan makna. Secara teoritis dikatakan perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun berbeda dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun. Karena pada usia 1-3 tahun anak belum lancar dalam berbicara, sedangkan usia 4-5 tahun anak sudah berkomunikasi dengan lancar (Dardjowidjojo, 2012: 198). Bahkan, anak dengan usia yang sama dapat mengalami perkembangan bahasa yang berbeda, itu tergantung pada lingkungannya. Penguasaan kosakata merupakan bagian dari penguasaan bahasa, sebab jika seseorang menguasai bahasa berarti orang tersebut menguasai kosakata. Penguasaan kosakata yang ada pada diri seseorang dimulai sejak masih bayi dan juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar anak. Semakin banyak kata yang diperoleh anak dari lingkungan, maka semakin banyak pula kosakata yang dimiliki anak. Jadi, kosakata yang dikuasai setiap anak berbeda antara usia yang satu dengan usia yang lain. Kosakata atau perbendaharaan kata adalah semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa. Kosakata sering digunakan oleh orang, karena dengan menggunakan kosakata orang dapat berkomunikasi. Dalam proses belajar bahasa, anak-anak terusmenerus mendengarkan banyak kata-kata dan mereka belajar menuturkannya. Akan tetapi, terkadang pelafalan, ejaan, dan pemaknaannya kurang dikuasainya sehingga hal itu menjadi sebuah permasalahan dalam berbahasa terkait dengan penguasaan kosakata.

3 Peneliti suka bermain dengan anak kecil, dan ketika peneliti bertemu dengan salah seorang anak yang bernama Arya. Peneliti bertanya dengan Arya tentang apa yang dilihatnya dan Arya menjawab pertanyaan tersebut meskipun tidak jelas dalam ucapannya. Arya yang tinggal di desa Tarisi sering bermain dengan teman-temannya di desa tersebut. selain Arya, ada anak lain yang tinggal di desa tersebut dan ada anak yang diasuh oleh neneknya karena orang tuanya sedang bekerja. Berikut ini adalah contoh temuan pada pengamatan awal. Peneliti : Arya saweg nopo? (Arya lagi apa?). Arya : Liat obil (Lihat mobil). Kutipan percakapan di atas menunjukkan Arya sedang mengungkapkan apa yang sedang dia lakukan, yaitu melihat mobil. Kata mobil termasuk dalam kata benda (nomina). Arya sering menggunakan macam kata nomina dalam ucapannya. Saat peneliti bertanya kepada Arya ternyata Arya memahami apa yang ditanyakan. Pada perbincangan yang lain peneliti meminta Akbar yang berusia sama dengan Arya untuk mengambilkan pulpen. Berikut tuturan Akbar dengan peneliti. Peneliti : Akbar ambilkan pulpen buat nulis. Akbar : Pupen (sambil memberikan pensil). Peneliti : Ini bukan pulpen, tapi ini pensil. Akbar : (Hanya terdiam). Tuturan di atas menunjukkan pemaknaan Akbar tentang makna kata pulpen keliru. Meskipun itu semua adalah nama benda (nomina) tetapi Akbar tidak mengetahui perbedaan pulpen dan pensil. Karena peneliti mengatakan buat nulis, Akbar mengambil pensil yang biasa dia pakai untuk menulis. Di sini Akbar keliru karena benda yang disebut pulpen dan pensil memiliki bentuk yang sama. Jadi Akbar menganggap bahwa pensil itu adalah pulpen. Penguasaan kosakata pada Akbar bisa dikatakan kurang.

4 Pada kesempatan lain peneliti bertemu Mavis yang berusia empat tahun. Mavis sedang duduk di depan rumahnya. Peneliti mulai bercakap dengan Mavis. Peneliti : Mavis lagi apa?. Mavis : Main belbi (main Barbie). Peneliti : Mavis udah makan belum?. Mavis : Maem loti mau (makan roti tadi). Tuturan tersebut ternyata menunjukkan penguasaan kosakata Mavis meliputi kata benda dan kata kerja. Kasus di atas menunjukkan bahwa jenis kata yang dikuasai anak, pada awal-awal ujarannya adalah kata benda. Selain itu, menurut ibunya, Mavis sering menggunakan kata benda dan kata kerja pada kesehariannya. Kata main dan kata makan termasuk dalam kata kerja, kata berbie dan kata roti termasuk ke dalam kata benda. Itu berarti Mavis sudah menguasai kata benda dan kata kerja. Selain itu peneliti juga bertemu dengan Apri di warung. Apri memiliki anak yang bernama Ayyun yang masih berusia empat tahun. Apri bercerita tentang perkembangan bahasa anaknya. Salah satu yang diceritakan Apri mengenai perkembangan bahasanya adalah ketika anaknya diperkenalkan warna pada kata benda. Contoh suatu saat Apri memperkenalkan warna merah pada pensil warna kepada Ayyun dan Ayyun mengerti. Tetapi saat Apri meminta anaknya untuk mengambil gelas berwarna merah, si anak merasa kesulitan ketika akan mengambil gelas yang berwarna merah. Karena anak hanya mengenal warna merah pada pensil warna. Anak itu merasa bingung ketika kosakata yang baru dikenal, diterapkan pada benda yang lain dengan wujud yang berbeda. Kejadian yang terjadi pada anak Apri, termasuk dalam penguasaan kosakata. Pada waktu yang berbeda, peneliti bertemu dengan dua anak yang sedang bermain di teras rumah. Mereka berdua bernama Danish dan Indra yang usianya sama

5 yaitu lima tahun. Saat peneliti berbicara dengan kedua anak tersebut, peneliti membicarakan tentang sebuah kereta. Ketika peneliti bertanya kepada Danish dan Indra seperti apa kereta? dan apa saja isinya?, hanya Danish yang bisa menjawab pertanyaan dari peneliti. Danish dengan mudah menyebutkan apa itu kereta, karena Danish pernah naik kereta. Sedangkan Indra tidak bisa menjawab pertanyaan peneliti, karena Indra belum penah menaiki kereta. Anak di desa tersebut setiap hari menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Hal itu disebabkan masyarakat di sana adalah bagian dari masyarakat Indonesia yang pada umumnya merupakan masyarakat bilingual. Maksudnya masyarakat di desa tersebut menggunakan dua bahasa dalam kesehariannya yaitu bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Karena itu kosakata yang dikuasai anak adalah bersumber dari kedua bahasa tersebut. Dari peristiwa yang ditemukan pada tuturan anak, peneliti melihat fenomena penguasaan bahasa pada kosakata. Anak merasa kebingungan dalam menerapkan kata pada suatu benda dan peritiwa. Anak juga terpengaruh oleh lingkungan dan keadaan pada saat menguasai suatu macam kosakata. Peristiwa tersebut dialami oleh anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Jadi saya menemukan fenomena di tempat tersebut. Terkait dengan penelitian ini, peneliti ingin mengamati penguasaan kosakata anak. Bertolak dari fenomena tersebut peneliti berasumsi bahwa telah terjadi penguasaan kosakata yang berbeda pada anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Peneliti ingin mengetahui bagaimana penguasaan kosakata pada anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap. Apakah semua anak di desa tersebut mengalami hal yang sama dengan fenomena di atas. Untuk mengetahui benar atau

6 tidaknya anggapan peneliti, maka dilakukan penelitian dengan judul penguasaan kosakata pada anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap tahun 2016 penting untuk dilaksanakan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang di atas, permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Apa saja jenis kata yang dikuasai anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap tahun 2016? 2. Bagaimana penguasaan kosakata pada masing-masing anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap tahun 2016? C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan rumusan masalah yang akan dibahas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui jenis kata apa saja yang dikuasai anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap tahun 2016. 2. Untuk mendeskripsikan kosakata aktif dan pasif pada anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap tahun 2016. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, tentang bagaimana penguasaan bahasa pada kosakata yang terjadi pada anak usia 3-5 tahun di Desa Tarisi Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap tahun 2016.

7 b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang penguasaan kosakata untuk para orang tua. 2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat menjadi sebuah informasi dan acuan untuk penelitian mengenai penguasaan kosakata pada anak usia 3-5 tahun sehingga penelitian selanjutnya diharapkan menjadi lebih baik dibandingkan penelitian sebelumnya. b. Penelitian ini diharapkan dapat menginspirasi peneliti lain dalam meneliti penguasaan kosakata dan mengkaji lebih dalam tentang penguasaan kosakata pada anak. c. Bagi orang tua dalam melihat perkembangan bahasa anak mereka, khususnya bagi keluarga yang memiliki anak yang diahirkan dalam lingkungan bahasa, baik bilingual maupun multilingual.