BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah explanatory reseach. Menurut Singarimbun (1995)

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang menganalisis datanya berbentuk. dikumpulkan telah selesai berlangsung (Nazir, 2005).

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. seksama untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Sedangkan penelitian yaitu,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil laporan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. (Sujarweni, 2015). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III. Metode Penelitian. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. gambaran yang nyata mengenai fenomena yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Analisis Faktor-Faktor Keuangan dan Non Keuangan BPR. Proses Kuantitatif. Proses HASIL PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perbankan terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan berupa data kuantitatif yang berasal dari data sekunder, yaitu berupa data berkala (data time series) data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu (kronologis). Data tersebut diperoleh dari instansi yang terkait yaitu website otoritas jasa keuangan yaitu www.ojk.go.id. B. Teknik Pengumpulan Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer Eviews7. Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi berganda yang akan digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik (multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas), agar hasil pengujian dapat diinterpretasikan dengan tepat. C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian Definisi operasional adalah suatu definisi dari setiap variabel atau konstruk dengan memberikan arti dan penjelasan atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Nasir dalam Prabowoningtyas, 2011). Agar dalam suatu penelitian dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian (Kurnia Dwi, 2013). 38

39 Penelitian ini menggunakan variabel-variabel independen pembiayaan, NPF dan FDR, serta variabel dependennya kinerja keuangan yang diproksi dengan Return on Asset (ROA). Definisi operasional variabel-variabel yang digunakan dipaparkan sebagai berikut: 1. Return on Asset (ROA) Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, rasio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya (Dwi Prastowo, 2008: 95). Ukuran yang sering digunakan untuk mengitung Return on Asset (ROA) adalah: 2. Pembiayaan Pembiayaan berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan pasal 1 ayat (12): Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

40 3. Non Performing Financing (NPF) Menurut Kamus Besar Indonesia, Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing (NPF) adalah kredit bermasalah yang tersiri dari kredit yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet. Termin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF diperuntukkan bank syariah. 4. Financing to Deposit Ratio (FDR) Menurut Mulyono (1995: 101), rasio LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. D. Alat Ukut Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan berapa program statistik untuk mengolah data sekunder yang telah terkumpul dari beberapa sumber, seperti: program Microsoft Excel 2010 dan EViews 7.0. Microsoft Excel 2010 digunakan untuk pengolahan data menyangkut pembuatan tabel dan analisis serta transformasi log. Sementara itu, pada pengolahan regresi penulis menggunakan program computer Eviews 7.0. E. Uji Hipotesis dan Analisis Data Penelitian ini dapat digambarkan sebagai penelitian kuantitatif. Dalam ilmu-ilmu social, penelitian kuantitatif mengacu pada penyelidikan empiris sistematis yang bersifat kuantitatif dan fenomena dari suatu hubungan objek

41 penelitian. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model matematika, teori, dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena. Proses pengukuran adalah pusat penelitian kuantitatif karena menyediakan koneksi mendasar antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan kuantitatif. Jadi, karena tujuan penelitian adalah menentukan hubungan antara satu variabel dependen dengan variabel independen dalam suatu populasi, penelitian ini dapat digambarkan sebagai penelitian kuantitatif. 1. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang diajukan secara stastisik dengan melihat pada uji signifikan (pengaruh nyata) variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (Y) baik secara simultan melalui uji statistic F maupun secara persial melalui uji statistik t. a. Uji F statistik Uji F merupakan uji signifikan serentak yang dimaksud untuk melihat kemampuan menyeluruh dari semua variabel bebas untuk dapat menjelaskan keragaman variabel tidak bebas. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variable bebas secara bersama-sama terhadap variable terikat. Nilai F hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: Fhitung = Keterangan: R² : koefisien determinan K : banyaknya variable independen

42 N : banyaknya anggota sampel Kriteria pengambilan keputusan pada taraf signifikansi ( ) = 5% dengan derajat kebebasan (dƒ) k (n-k-l) adalah sebagai berikut: Jika F hitung F tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Jika F hitung > F tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. b. Uji t statistik Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Nilai t-statistic hitung dapat dicari dengan mengunakan rumus sebagai berikut: t hitung = Pada taraf signifikansi ( ) = 5%/2 = 0.025% derajat kebebasan atau degree of freedom (dƒ) = n-k-l, yang mana n adalah jumlah sampel dan k adalah banyaknya variable independen, maka akan di peroleh besarnya nilai t tabel. Adapun kroteria yang digunakan untuk melakukan uji ttersebut adalah sebagai berikut: H₀ ditolak thitung < -t tabel atau thitung > t tabel. H₀ diterima jika t tabel t hitung t tabel. c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²) Nilai koefisien eterminasi digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0, artinya variasi dari variabel Y tidak dapat dijelaskan oleh variabel X sama sekali. Sementara bila R² =1, artinya variasi dari variabel Y secara keseluruhan dapat dijelaskan oleh variabel X. dengan kata lain jika Adjusted R² mendekati 1 maka variabel independen mampu menjelaskan

43 perubahan variabel dependen, tetapi jika Adjusted R² mendekati 0, maka variabel independen tidak mampu menjelaskan variabel dependen. Dan jika Adjusted R² =1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan demikian baik atau buruknya persamaan regresi ditentukan oleh Adjusted R² nya yang mempunyai nilai nol dan satu. 2. Analisis Data Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda (multiple regression analysis model) dengan persamaan kuadrat terkecil (Ordinary Least Square). Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan asumsi klasik, maka data memenuhi unsur-unsur tersebut. Dimana data berdistribusi normal dan terbebas dari persoalan autokorelasi, multikolonieritas, dan heteroskedastisitas. Sehingga analisis dapat dilanjutkan kejenjang berikutnya, yaitu analisis regresi dan pengujian goodness of fit. Analisis regresi dilakukan dengan menempatkan ROA sebagai variabel dependen, dan pembiayaan, NPF, dan LDR sebagai variabel dependen. Menurut Gujarati (2012), model persamaan regresi linier berganda secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = ₀ + β₁x₁ + β₂x₂ + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Dimana: Y ₀ : Return on Asset : bilangan konstanta β₁ - β 3 : koefisien regresi dari masing-masing variabel independen X₁ : Pembiayaan

44 X₂ X 3 e : Non Performing Financing (NPF) : Likuiditas (FDR) : error Model yang digunakan dalam analisis regresi berganda ini juga mampu menjelaskan hubungan yang terjadi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Apakah variabel-variabel bebas yang ada berpengaruh searah terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan Return on Asset (ROA), atau sebaliknya variabel bebas yang ada berbanding terbail dengan kinerja keuangan yang diproksi dengan Return on Asset (ROA). Dalam analisis data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi computer yaitu Ewies 7.0. Dalam uji analisis berganda dapat dilakukan macam uji: a. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah menguji ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi klasik, agar diperoleh estimator yang BLUE. Pada regresi linier berganda juga akan dilakukan uji asumsi klasik, yaitu: 1) Uji Normalitas Normalitas merupakan suatu kondisi yang terjadi dalam model persamaan regresi, dimana variabel terikat, variabel-variabel bebas, atau keduanya mempunyai suatu ditribusi normal. Suatu model persamaan regresi yang di dalamnya terdapat suatu distribusi data secara normal atau mendekati normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi normalitas, yaitu sebagai berikut:

45 a) Analisis Grafik Salah satu cara mudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Di samping itu, untuk melihat normalitas residual juga dapat melalui normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi mormal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diaonal. Dasar keputusan pengambilan normalitas residual sebagai berikut: (1) Jika penyebaran data berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. (2) Jika penyebaran data jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b) Analisis Statistik Uji normalitas melalui statistic dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Nilai Z-statistik untuk skewness dapat dihitung dengan rumus berikut ini: Zskewness = Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus berikut ini: Zkurtosis =

46 Di mana N adalah jumlah besar sampel. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika nilai Z-hitung > Z-kritik, Maka kesimpulannya data berditribusi tidak normal. 2) Heteroskidastisitas Uji heteroskedastis ini bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain. Jika variance dan residual satu pengamatan lain tetap, maka disebutkan homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastistas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedatisitas. Pendeteksi heteroskidastisitas yang penulis gunakan dilakukan melalui uji white, dengan langkah langkah pengujian sebagai berikut: Hipotesis: Bila probabilitas Obs* 2 > 0.05 artinya tidak signifikan Bila Probabilitas Obs* 2 < 0,05 artinya signifikan Apabila probabilitas Obs* 2 lebih besar dari 0.05 maka model tersebut tidak terdapat heteroskidastisitas. Apabila probabilitas Obs* 2 lebih kecil dari 0.05 maka model tersebut dipastikan terdapat heteroskidastisat. 3) Autokorelasi Autokorelasi merupakan suatu kondisi yang terjadi di dalam model persamaan regresi, dimana di dalamnya ditemukan adanya suatu kolerasi (hubungan) antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi pada time series. Suatu model persamanaan regresi yang baik adalah suatu model

47 persamaan regresi yang di dalamnya tidak ditemukan adanya suatu gejala autokorelasi. Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan statistic Durbin Waston. Uji Durbin Waston mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak terdapat variable lag diantara variable independen. Berikut ini kriteria pengujian durbin Waston. Rumus hipotesis yang akan di uji: H0 = Tidak terdapat autokorelasi (r = 0) H1 = Terdapat autokorelasi (r 0) TABEL 3.1. Durbin Watson Hipotesis nol (H 0 ) Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tolak Tidak ada keputusan 0 < d < d L d L d d U Tidak ada korelasi negative Tolak 4 - d L <d < 4 Tidak ada korelasi negative Tidak ada keputusan 4 - d U d 4 - d L Tidak ada korelasi positif maupun negative Tidak ditolak (diterima) d ᴜ < d < 4 - d ᴜ d U menunjukkan nilai tabel Durbin Watson maximum, dan d L menunjukkan nilai tabel Durbin Watson minimum. Nilai dᴜ dan dl dapat dilihat pada tabel Durbin Waston yang ditentukan berdasarkan jumlah observasi (n) dan jumlah variable bebas (k) (Junaidi).

48 4) Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas ini untuk melihat apakah variabel bebas saling berkorelasi satu sama lainnya. Multikolinearitas disebabkan oleh adanya hubungan erat dari variabel-variabel penjelas. Dan juga ada kemungkinan terjadi dua atau lebih variabel bebas mempunyai hubungan (koleras) yang sangat lurus, ataupun variabel bebas yang berkolinear tidak memberikan informasi. Apabila pengujian multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan correlation matrix, jika hasilnya ada melebihi dari 0.8 itu menandakan bahwa terjadi multikolinearitas yang serius. Dan jika terjadi multikolinearitas yang serius maka akan berakibat buruk, karena hal tersebut akan mengakibatkan pada kesalahan standar estimator yang besar (Gujarati, 2006: 68). 5) Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk apakah spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian sudah benar atau tidak. Dengan uji linieritas akan diperoleh informasi apakah model empiris sebaiknya linier, kuadrat, atau kubik. Ada beberapa uji yang digunakan, salah satunya uji Lagrange Multiplier. Uji ini bertujuan untuk mendapatkan c² hitung atau (n x R²). Untuk itu perlu dihitung dulu nilai residualnya kemudian kemudian diregresikan dengan nilai kuadrat variable independen sehingga didapat R² untuk mengitung c². Jika c² hitung < c² tabel, maka hipotesis yang menyatakan model linier ditolak.