BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apabila seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha atau perusahaan berarti ia (mereka) telah bersedia mengikatkan sebagian sumber daya yang ia (mereka) miliki untuk dipakai dalam usaha atau perusahaaan tersebut guna mencapai tujuannya. Pengikatan sumber daya ini, misalnya dalam bentuk penyetoran uang untuk modal atau sering disebut dengan penyetoran modal awal. Modal awal tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Jika jumlah yang diterima dari para pemilik masih kurang maka perusahaan dapat melakukan pinjaman dari kreditur, misalnya bank atau lembaga penyedia dana lainnya. Berarti setiap perusahaan yang didirikan baik itu industri, dagang maupun jasa selalu berhubungan dengan hutang. Baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Perusahaan akan menggunakan hutang tersebut sebagai tambahan modal kerja dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan setiap harinya, misalnya penambahan peralatan kantor, membayar gaji/upah karyawan, membayar tagihan-tagihan dan administrasi umum perusahaan (seperti pembayaran listrik, telepon, air) dan sebagainya. Para investor, analis keuangan, manajemen, dan kreditor memperhitungkan kewajiban perusahaan dalam menilai saham biasa, dalam 8
mengevaluasi pemberian pinjaman baru kepada perusahaan dan dalam berbagai keputusan lainnya. Jika hutang terlalu besar atau terdapat gejala perusahaan tidak mampu menanggung kewajibannya, maka masalah akan timbul. Para pemasok yang biasanya menjual secara kredit mungkin akan menolak pengiriman barang baru atau hanya mengirimkan barang bila perusahaan langsung melakukan pembayaran tunai. Kreditor mungkin akan menolak pemberian pinjaman baru karena takut mengalami kerugian sebab seluruh pinjaman tidak dapat dikembalikan. Pembeli akan meragukan jaminan dan pelayanan atas produk sehingga mungkin lebih suka membeli dari perusahaan lain. Karyawan yang mengkhawatirkan prospek promosi jabatan, mungkin akan mengadu nasib ke perusahaan lain. Dengan makin banyaknya masalah, keadaan dapat semakin memburuk dengan cepat. Apabila beban hutang terlalu berat sehingga perusahaan tidak mampu membayar, kreditor dapat mengambil tindakan hukum untuk menagih piutangnya. Berdasarkan jenis hutang tersebut (dan perundang-undangan yang berlaku), kreditor mungkin dapat memaksakan penjualan atau pelelangan dari aktiva tertentu, mengambil alih kedudukan dewan direksi atau memaksa perusahaan menghentikan kegitaan bisnis. Jika hal tersebut terjadi maka kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pailit atau bangkrut. Supaya perusahaan tidak mengalami pailit atau bangkrut diperlukan suatu kebijakan strategis yang harus selalu diperhatikan oleh pemimpin/manager perusahaan dalam rangkaian usaha untuk mencapai tujuannya yang efektif dan efesien yaitu merencanakan besarnya hutang yang akan dipakai oleh perusahaan 9
untuk membiayai kegiatan perusahaan dan bagaimana untuk mendapatkan laba dari operasional sehingga perusahaan dapat melakukan pembayaran hutang yang telah dipinjam tersebut. Pencapaian tujuan perusahaan sangat didukung oleh besarnya hutang perusahaan untuk menambah modal kerja perusahaan dalam memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya. Tujuan yang dimaksud yaitu besarnya pendapatan perusahaan sesuai dengan yang diharapkan. Besarnya tingkat pendapatan perusahaan sangat penting untuk melakukan pembayaran hutang perusahaan dimana apabila tingkat pendapatan yang diperoleh tidak memenuhi tujuan perusahaan maka perusahaan akan mengalami kendala atau kesulitan untuk membayar hutang tersebut. Sebaliknya apabila perusahaan memperoleh keuntungan sesuai dengan yang direncanakan maka perusahaan akan dapat membayar hutang-hutangnya. Kekurangan dana untuk membayar hutang akan mengakibatkan menumpuknya jumlah hutang yang akan dibayar oleh perusahaan untuk periode berikutnya, tetapi bagi hutang yang harus segera dibayar maka perusahaan harus menciptakan dana baru untuk membayar hutang tersebut. Dengan hal ini perusahaan akan mulai tidak dipercayai oleh pihak lain seperti investor atau rekan bisnis karena untuk mengelola hutang yang ada, perusahan tersebut tidak mampu mengelolah atau memanfaatkan secara efektif dan efesien Berdasarkan uraian diatas kita akan mengetahui berapa besar kemampuan perusahaan untuk mengelolah hutang dan berapa besar hutang tersebut mendanai perusahaan. Oleh karena itu untuk membahas permasalahan dalam hal pendanaan 10
hutang dilakukan penelitian dengan memilih judul Analisis Pendanaan Hutang Jangka Panjang dan Hutang Jangka Pendek pada PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Berapa besar PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG Medan didanai oleh hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang? 2. Berapa besar kemampuan PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG Medan dalam membayar atau melunasi pendanaan yang diperoleh dari hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang (kemampuan solvabilitas)? 3. Berapa besarkah kemampuan likuiditas PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG Medan? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui seberapa besar PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG didanai oleh hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. 11
2) Untuk mengetahui Pendanaan Hutang Jangka Pendek dan Hutang Jangka Panjang PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG Medan selama tahun 2005 sampai dengan 2008. 3) Untuk mengetahui kemampuan PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG Medan dalam membayar Hutang Jangka Pendek dan Hutang Jangka Panjang selama tahun 2005 sampai dengan 2008. 4) Untuk mengetahui apakah hasil analisis pendanaan hutang oleh PT. SUNINDO VARIA MOTOR GEMILANG Medan telah menunjukkan kondisi keuangan yang baik. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini; 1) Bagi penulis Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan yang lebih luas mengenai menganalisis pendanaan hutang jangka panjang dan jangka pendek serta dapat menuangkan apa yang sudah didapatkan selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi. 2) Bagi Perusahaan Penelitian ini berguna sebagai informasi serta masukan kepada perusahaan dalam menganalisis pendanaan hutang jangka pendek dan hutang jangka Panjang yang ada dalam perusahaan. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijaksanaan pendanaan 12
dan penggunaan hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang dimasa yang akan datang. 3) Bagi pihak lain Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan pembaca dalam menganalisis pendanaan hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai reprensi dan bahan perbandingan bagi mahasiswa yang akan memilih judul yang sama dengan tugas akhir ini. 13