Keywords : Indoor Air Pollution, Nitrogen Dioxide (NO₂), Parking Area

dokumen-dokumen yang mirip
RUANG PADA PERPARKIRAN BASEMENT

KUALITAS UDARA DALAM RUANG DI DAERAH PARKIR BASEMENT DAN PARKIR UPPERGROUND (STUDI KASUS DI SUPERMARKET SEMARANG)

(STUDI KASUS : JL. KARANGREJO RAYA, JL. SUKUN RAYA DAN JL. NGESREP TIMUR V) Ita Tetriana Agustini, Sudarno, Titik Istirokhatun

Elaeis Noviani R *, Kiki Ramayana L. Tobing, Ita Tetriana A, Titik Istirokhatun. Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Dasar Teori Karbon Monoksida (CO)

PENGARUH JUMLAH KENDARAAN DAN FAKTOR METEOROLOGIS (SUHU, KELEMBABAN, KECEPATAN ANGIN) TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI GAS PENCEMAR CO

PENGARUH JUMLAH KENDARAAN DAN FAKTOR METEOROLOGI TERHADAP KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA (CO) DI JALAN GAJAHMADA KAWASAN SIMPANGLIMA KOTA SEMARANG

Elaeis Noviani R., Titik Istirokhatun, Sudarno. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

ANALISIS KUALITAS TSP DALAM RUANG PADA PERPARKIRAN BASEMENT DAN UPPER GROUND (STUDI KASUS: MALL X, SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KUALITAS CO DALAM RUANG PADA PERPARKIRAN BASEMENT DAN UPPER GROUND (STUDI KASUS: MALL X, SEMARANG)

OP-030 Uji Validasi Program Caline4 terhadap Dispersi Gas NO2 dari Sektor Transportasi di Kota Padang

Abstrak. Keyword : Ambient Air, Concentration Sulfur Dioxide (SO 2 ), Wind Speed, Humidity and Air Temperature

Cyndia Putri Lupita *), Sudarno, Titik Istirokhatun PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG ABSTRACT

ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh : IRMAYANTI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

STUDI TINGKAT KUALITAS UDARA PADA KAWASAN RS. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO DI MAKASSAR

KONSENTRASI POLUSI UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO

ABSTRAK HUBUNGAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PETUGAS PARKIR DI BERBAGAI JENIS TEMPAT PARKIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kusumawati, PS.,Tang, UM.,Nurhidayah, T 2013:7 (1)

EVALUASI KUALITAS UDARA DAN SISTEM VENTILASI PADA RUANGAN PARKIR TERTUTUP (Studi Kasus : Plaza Bandung Indah)

PENGARUH PROGRAM CAR FREE DAY TERHADAP PENURUNAN BEBAN PENCEMAR CO DAN NO 2

ANALISIS KUALITAS TSP DAN Pb DALAM RUANG PADA PERPARKIRAN BASEMENT DAN UPPER GROUND (STUDI KASUS MALL X, SEMARANG)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH KENDARAAN DAN FAKTOR METEOROLOGI TERHADAP KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA (CO) DI JALAN PANDANARAN KAWASAN SIMPANG LIMA, KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan. Secara

FAKTOR-FAKTOR FISIS YANG MEMPENGARUHI AKUMULASI NITROGEN MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA DI UDARA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

KAJIAN KONSENTRASI POLUTAN KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN DIOKSIDA (NO 2 ) DI TERMINAL TERPADU AMPLAS MEDAN DENGAN MODEL SCREEN3

Analisis Risiko Kesehatan Paparan Gas Nitrogen Dioksida (No 2 ) pada Petugas Parkir di Basement Plaza Andalas

3. METODE PENELITIAN

Korelasi antara Kadar Partikel Udara dengan Kapasitas Vital Paru pada Petugas Parkir di Universitas Kristen Maranatha

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

ABSTRAK. Utin Dewi Sri Aryani; 2016 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

ANALISIS PENGARUH JARAK TEMPUH, PERIODE SERVIS DAN UMUR MESIN TERHADAP KONSENTRASI CO, HC,

Keywords: air pollution, pollutant source volume, humidity, temperature, wind speed and direction, Nitrogen Dioxide (NO 2 )

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

PENGARUH SUHU, KELEMBABAN UDARA DAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP AKUMULASI NITROGEN MONOKSIDA DAN NITROGEN DIOKSIDA.

STUDI IDENTIFIKASI PENCEMARAN UDARA OLEH TIMBAL (Pb) PADA AREA PARKIR (STUDI KASUS KAMPUS UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG)

DISPERSI GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DARI SUMBER TRANSPORTASI DI KOTA PONTIANAK

Kata kunci : kualitas udara, pencemaran udara dalam ruang, karbon monoksida (CO), ruang parkir, Ayani Megamall Pontianak

ANALISIS RISIKO KESEHATAN AKIBAT PAPARAN KARBON MONOKSIDA PADA HARI KERJA DAN CAR FREE DAY

STUDI PENGARUH JARAK TEMPUH DAN UMUR MESIN KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPATTERHADAP KONSENTRASI EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) DAN NITROGEN OKSIDA

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN PENGEMUDI DAN TAHUN KENDARAAN TERHADAP KUALITAS EMISI KENDARAAN DINAS KABUPATEN SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO 2 ) DI UDARA AMBIEN DENGAN METODE GRIESS SALTZMAN DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VISBEL TUGAS AKHIR

ABSTRAK HUBUNGAN KADAR SULFUR DIOKSIDA UDARA RUANG PARKIR TERHADAP KADAR ANTIOKSIDAN PETUGAS PARKIR

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

ANALISIS KONSENTRASI GAS AMMONIA (NH3) DI UDARA AMBIEN KAWASAN LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA) SAMPAH AIR DINGIN KOTA PADANG TUGAS AKHIR

ANALISIS KONSENTRASI GAS HIDROGEN SULFIDA (H2S) DI UDARA AMBIEN KAWASAN LOKASI PEMBUANGAN AKHIR (LPA) SAMPAH AIR DINGIN KOTA PADANG TUGAS AKHIR

STUDI PAPARAN KONSENTRASI GAS KARBONMONOKSIDA (CO) DI LINGKUNGAN KERJA PETUGAS PARKIR DAN POLISI LALU LINTAS DI KOTA PADANG

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

Tingkat Penurunan Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) di Udara Ambien dengan Menggunakan Taman Vertikal (Studi Kasus di Esa Sampoerna Center Surabaya)

Pemantauan kualitas udara. Kendala 25/10/2015. Hal yang penting diperhatikan terutama ialah aspek pengambilan sampel udara dan analisis pengukurannya

POLA SEBARAN OZON SEBAGAI POLUTAN SEKUNDER DI UDARA AMBIEN KAWASAN GAYA MOTOR JAKARTA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Banyak aspek kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PORTABEL POLUSI UDARA BERBASIS KOORDINAT GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

TINGKAT PENCEMARAN UDARA CO AKIBAT LALU LINTAS DENGAN MODEL PREDIKSI POLUSI UDARA SKALA MIKRO

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 4 (2015)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

PENERAPAN METODE ORDINARY KRIGING PADA PENDUGAAN KADAR NO 2 DI UDARA

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

Studi Tingkat Kualitas Udara Pada Kawasan Sekolah Katolik Rajawali di Makassar

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Analisa Bulan November Lokasi/Tahun Penelitian SO2 (µg/m 3 ) Pintu KIM 1 (2014) 37,45. Pintu KIM 1 (2015) 105,85

PENGUKURAN DAN PEMETAAN KONSENTRASI GAS SO2 DAN NO2 DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH (TPA) STUDI KASUS: TPA JATIBARANG SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini terdiri dari 4 titik yaitu Titik 1 (Simpang Lima

IDENTIFIKASI KUALITAS GAS SO 2 DI DAERAH INDUSTRI PENGECORAN LOGAM CEPER

INVESTIGASI PENGARUH KONDISI LALU LINTAS DAN ASPEK METEOROLOGI TERHADAP KONSENTRASI PENCEMAR SO 2 DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH JUMLAH KENDARAAN DAN FAKTOR METEOROLOGI TERHADAP KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA (CO) DI JALAN AHMAD YANI KAWASAN SIMPANG LIMA, KOTA SEMARANG

STUDI KUALITAS UDARA KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS KONSENTRASI NO 2) Sukmawati, Pariabti Palloan, Nasrul Ihsan Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH PADA PEKERJA PARKIR BASEMENT MALL DAN TEMPAT BILLIARD DI SURAKARTA AKIBAT PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

Penilaian Kualitas Udara, dan Indeks Kualitas Udara Perkotaan

PENERAPAN MODEL FINITE LENGTH LINE SOURCE UNTUK MENDUGA KONSENTRASI POLUTAN DARI SUMBER GARIS (STUDI KASUS: JL. M.H. THAMRIN, DKI JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN PAJANAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) PADA PETUGAS PENGUMPUL TOL DI SEMARANG

PEGARUH SISTEM PEMBAKARAN TERHADAP JENIS DAN KONSENTRASI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR

B A P E D A L Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Universitas Sumatera Utara, Medan, 20155, Indonesia ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

KORELASI EMISI KENDARAAN DENGAN BIAYA PENYELENGGARAAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Informasi Data Pokok Kota Surabaya Tahun 2012 BAB I GEOGRAFIS CHAPTER I GEOGRAPHICAL CONDITIONS

PENDAHULUAN Kualitas lingkungan yang baik merupakan syarat penting dalam keberlangsungan hidup setiap makhluk

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, industri, serta transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

HUBUNGAN KADAR PLUMBUM (Pb) DALAM DARAH DENGAN JUMLAH ERITROSIT PADA PEDAGANG PASAR BUKU BELAKANG SRIWEDARI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era persaingan pasar bebas saat ini, produk suatu industri

Oleh Tude Trisnajaya Desak Putu Dewi Kasih Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

Transkripsi:

ANALISIS KUALITAS NO 2 DALAM RUANG PADA PERPARKIRAN BASEMENT DAN UPPER GROUND ( Studi Kasus : Mall X, Semarang) Qiyam Maulana Binu Soesanto, Haryono Setiyo Huboyo, Endro Sutrisno Program Studi Teknik Lingkungan FT UNDIP Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang ABSTRACT Nitrogen dioxide ( NO 2 ) is a corrosive and oxidizing reddish - orange - brown gas with a characteristic pungent odor. The largest sources of NO 2 come from vehicles gas emissions. The amount of NO 2 in excessive concentrations (5 ppm) can cause negative impacts for human health, especially cause irritation of respiratory system. Parking area is risk location againts air pollution by vehicle gas emissions because the parking area is a gathering place for vehicles, especially in indoor parking area. Research do in the basement parking area and the upper ground on the Mall X Semarang where both areas have the difference in the ventilation system. Basement using mechanical ventilation while the upper ground area using natural ventilation. The purpose of this study is to compare the concentration of NO 2 in the basement parking area with the upper ground area and to analyze the relationship between the number of vehicles, temperature, humidity, and wind speed against concentrations of NO 2. Total exposure of NO 2 also calculate to determine how long the parking employee Mall X Semarang can be negatively impact by NO 2. The results of the study conclude that the concentration of NO 2 in the basement is higher than the upper ground and both are still below the ambient air quality standard for NO 2 (316 μg/nm3 by Central Java Governor Decree No. 8, 2001). There is a significant relationship between the number of vehicles, temperature, and wind speed against concentrations of NO 2. Parking employee of Mall X Semarang can be negatively impact by NO 2 after 142 working days on basement and 222 working days on the upper ground. Keywords : Indoor Air Pollution, Nitrogen Dioxide (NO₂), Parking Area PENDAHULUAN Seiring perkembangan zaman dan bertambahnya kegiatan ekonomi, maka kebutuhan akan alat transportasi akan bertambah juga demi kelancaran mobilitas manusia terutama alat transportasi darat. Sebagian besar pencemar udara sekitar 75% berasal dari gas buangan hasil pembakaran bahan bakar [1]. Pencemar udara salah satunya bersumber dari aktifitas manusia, dalam hal ini berasal dari pembakaran bahan bakar yang meningkat yang berasal dari volume kendaraan [2].Pencemaran udara dalam ruangan (indoor pollution) perlu mendapat perhatian karena pencemaran dalam ruangan sebagai masalah kesehatan lingkungan yang dapat membahayakan bagi manusia. Lokasi parkir merupakan tempat yang berisiko terhadap terjadinya pencemaran udara oleh emisi gas buang kendaraan bermotor, khususnya di areal parkir indoor. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan besarnya konsentrasi NO 2 di perparkiran basement dan upper ground juga menganalisis hubungan jumlah kendaraan, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin terhadap besarnya konsentrasi NO 2 serta menganalisis jumlah paparan NO 2 yang dapat diterima oleh petugas parkir di area basement maupun upper ground. Harapan dari penelitian ini adalah dapat memberi 1

informasi kepada masyarakat dan pihak Mall X tentang pencemaran udara dalam ruang. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini meliputi pengukuran konsentrasi NO 2 di area parkir basement dan upper ground, menganalisis hubungan jumlah kendaraan, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin terhadap besarnya konsentrasi NO 2 menggunakan uji korelasi Pearson serta menganalisis paparan NO2 yang dapat diterima oleh petugas parkir. Penelitian dilakukan selama 12 hari dalam jangka waktu 3 minggu dimulai pada tanggal 9 September 2013 28 September 2013. Waktu pengukuran dilakukan pada saat weekdays (Senin dan Selasa) dan pada saat weekend (Jum at dan Sabtu). Pengambilan sampling dilakukan di 4 titik yaitu di loket keluar (ticketing) parkir basement, di sekitar pintu masuk mall pada parkir basement, di loket masuk (ticketing) parkir upperground dan di sekitar pintu masuk kantor manajemen di area parkir upper ground. Pengukuran dilakukan selama 1 jam dimana satu hari pengukuran dilakukan tiga kali menggunakan Impinger. Sedangkan untuk analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Semarang dengan menggunakan metode Griess Saltzman [3] Data hasil pengukuran diolah menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 16 dengan metode uji normalitas dan Uji Korelasi Pearson [4] HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perbandingan Konsentrasi NO 2 di Area Parkir Basement dan Upper Ground Mall X Semarang Gambar 1. Grafik Perbandingan Konsentrasi NO 2 dan Jumlah Kendaraan di Loket dan Pintu Masuk Mall/ Kantor Area Parkir Basement dan Upper Ground Mall X Semarang Berdasarkan grafik konsentrasi NO 2 di atas, konsentrasi NO 2 di basement selalu lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsentrasi NO 2 di upper ground dan besarnya masih jauh dibawah baku mutu [5] dengan SK. Gubernur Provinsi Jawa Tengah No.8 Th 2001 tentang Baku Mutu Kualitas Udara Ambien yaitu untuk NO 2 = 316 µg/m 3, Jumlah kendaraan sangat berpengaruh terhadap besarnya konsentrasi NO 2 karena emisi yang dikeluarkan kendaraan merupakan sumber utama NO 2 pada area parkir basement maupun upper ground, bisa dilihat dari pola perubahan yang hampir sama antara besarnya konsentrasi NO 2 dengan jumlah kendaraan yang keluar/masuk area parkir basement maupun upper ground. 2

Hubungan Jumlah Kendaraan, Suhu, Kelembaban, dan Kecepatan Angin terhadap Konsentrasi NO2 di Area Parkir Basement dan Upper Ground Mall X Semarang Tujuan yang kedua dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan konsentrasi NO 2 terhadap jumlah kendaraan, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin dapat dilihat pada grafik dan pembahasan serta menggunakan analisis melalui program SPSS 16. Uji normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov di area parkir basement dan upper ground Mall X Semarang dapat dilihat pada tabel 1 berikut : Nilai Sigma Uji Normalitas Lokasi Konsentrasi NO 2 Jumlah Kendaraan Suhu Kelembaban Kecepatan Angin Basement 0,377 0,692 0,474 0,182 - Upper ground 0,930 0,883 0,927 0,878 0,096 Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Variabel Terukur Pada Area Parkir Basement dan Upper Ground Mall X Semarang Data dikatakan berdistribusi normal apabila pengukuran. Hal tersebut dilakukan untuk nilai signifikansi > 0,05. Variabel - variabel data di atas telah memiliki signifikansi > 0,05 sehingga data telah terdistribusi normal. Data pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai uji normalitas pada semua variabel menunjukkan nilai > 0,05 sehingga mengetahui bagaimana hubungan antara jumlah kendaraan yang masuk/ keluar terhadap besarnya konsentrasi NO 2 baik pada basement maupun upper ground. Grafik hubungan antara rata-rata konsentrasi NO2 data tersebut berdistribusi normal. Untuk dengan jumlah kendaraan pada basement maupun Mengetahui data lengkap tentang uji normalitas upper ground dapat dilihat pada gambar berikut ini One Sample Kolmogorov-Smirnov Test bisa diliat pada lampiran A. Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya dilakukan analisis hubungan antara jumlah kendaraan, suhu, kelembaban, dan kecepatan angin menggunakan grafik serta uji korelasi Pearson yang secara lengkap dapat dilihat melalui pembahasan berikut ini. 1. Jumlah Kendaraan Rata- rata dalam satu jam kendaraan yang masuk/ keluar pada area parkir basement maupun upperground Mall X Semarang sebanyak 100-200 unit. Pada penelitian kali ini jenis gas buang tidak diperhatikan karena hanya menghitung volume kendaraan yang masuk/ keluar pada saat dilakukan Gambar 2. Grafik Hubungan Konsentrasi NO 2 dengan Jumlah Kendaraan Pada gambar grafik 2 menunjukan bahwa kenaikan konsentrasi NO 2 dan jumlah kendaraan berbanding lurus atau semakin banyak jumlah kendaraan, maka konsentrasi NO 2 semakin bertambah. Dalam uji 3

korelasi Pearson hubungan keeratan konsentrasi NO 2 dengan jumlah kendaraan di basement menunjukan angka 0.540 yang berarti kuat, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.001 yang berarti signifikan. Pada upper ground hubungan keeratan antara konsentrasi NO 2 dan jumlah kendaraan menunjukkan angka 0.350 yang berarti lemah, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.036 yang berarti signifikan. 2. Suhu Suhu rata-rata di ruang parkir basement maupun upper ground mall X Semarang pada saat pelaksanaan pengukuran tidak terlalu bervariasi, yaitu berkisar antara level 31 33 0 C. Suhu minimum pada waktu pengukuran terjadi pada pukul 10.00, sedangkan suhu maksimum terjadi pada pukul 14.00. Grafik hubungan antara rata-rata konsentrasi NO 2 dengan suhu pada basement maupun upper ground dapat dilihat pada gambar berikut ini (waktu pengukuran pukul 18.00-19.00) dengan level penurunan yang tidak terlalu besar. Dalam uji korelasi Pearson, hubungan keeratan konsentrasi NO 2 dengan Suhu di basement menunjukan angka 0.414 yang berarti kuat, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.012 yang berarti signifikan. Pada upper ground hubungan keeratan antara konsentrasi NO 2 dan suhu menunjukkan angka 0.332 yang berarti lemah, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.048 yang berarti signifikan 3. Kelembaban Kelembaban udara pada parkir basement maupun upper ground mall X Semarang berkisar antara level 50-59%, angka tersebut sesuai dengan level RH di dalam ruangan (indoor), yang direkomendasikan oleh EPA untuk manusia, yang berkisar antara 30-60%. Grafik hubungan antara rata-rata konsentrasi NO 2 dengan kelembaban pada basement maupun upper ground dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 3. Grafik Hubungan Konsentrasi NO 2 dengan Suhu Pada gambar grafik 3 menunjukan kecenderungan positif antara suhu dan konsentrasi NO 2. Suhu meningkat pada siang hari (waktu pengukuran pukul 14.00-15.00) dan menurun pada malam hari Gambar 4. Grafik Hubungan Konsentrasi NO 2 dengan Kelembaban Pada gambar grafik 4 menunjukan kecenderungan positif antara kenaikan kelembaban dan kenaikan konsentrasi NO 2 yang berarti semakin tinggi 4

kelembaban, maka konsentrasi NO 2 akan ikut naik. Dalam uji korelasi Pearson, hubungan keeratan konsentrasi NO 2 dengan kelembaban di basement menunjukan angka 0.167 yang berarti sangat lemah, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.329 yang berarti tidak signifikan. Pada upper ground hubungan keeratan antara konsentrasi NO 2 dan suhu menunjukkan angka 0.300 yang berarti lemah, sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.076 yang berarti tidak signifikan. 4. Kecepatan Angin Pada penelitian ini kecepatan angin hanya diukur di area parkir upper ground karena pada area parkir basement tidak memiliki angin atau kecepatan angin = 0 m/s. Grafik hubungan antara rata-rata konsentrasi NO 2 dengan kecepatan angin pada upper ground dapat dilihat pada gambar berikut ini. cenderung tinggi. Dalam uji korelasi Pearson, hubungan keeratan konsentrasi NO 2 dengan kecepatan angin menunjukan angka -0.411 yang berarti kuat, angka minus (-) menunjukan bahwa hubungan antara kecepatan angin dan konsentrasi NO 2 berlawanan arah yang berarti semakin tinggi kecepatan angin, maka semakin rendah konsentrasi NO 2 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0.013 yang berarti signifikan. Jumlah Paparan NO 2 Terhadap Petugas Parkir. Hasil perhitungan akumulasi NO 2 dalam 1 jam yang dapat diterima petugas parkir area basement sebesar 0,00439 ppm dan kemungkinan akan merasakan dampak negatif NO 2 setelah 142 hari kerja, sedangkan pada upper ground sebesar 0,00281 ppm dan kemungkinan akan merasakan dampak negatif NO 2 setelah 222 hari kerja. Kesimpulan 1. Terdapat perbedaan konsentrasi NO 2 yang jelas antara area parkir basement dan area parkir upper ground. Konsentrasi NO 2 rata-rata di area parkir basement lebih besar daripada rata-rata konsentrasi NO 2 di upperground. Konsentrasi NO 2 di area parkir basement dan upperground Mall X Semarang masih jauh dibawah baku mutu ambien NO 2 yaitu 316 µg/nm 3 (SK. Gubernur Provinsi Jawa Tengah No.8 Th 2001) Gambar 5. Grafik Hubungan Konsentrasi NO 2 dengan Kecepatan Angin Pada gambar grafik 5 dapat dilihat pola perubahan antara konsentrasi NO 2 dan kecepatan angin memiliki kecenderungan negatif atau berlawanan arah, dimana pada saat kecepatan angin tinggi, konsentrasi NO 2 rendah, begitu juga sebaliknya pada saat kecepatan angin rendah, konsentrasi NO 2 2. Di area parkir Mall X Semarang terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah kendaraan, suhu, dan kecepatan angin terhadap besarnya konsentrasi NO 2. 3. Jumlah rata-rata maksimal paparan NO 2 dalam 1 jam yang dapat diterima petugas parkir area basement sebesar 0,00439 ppm dan kemungkinan akan merasakan dampak negatif 5

NO 2 setelah 142 hari kerja, sedangkan pada upper ground sebesar 0,00281 ppm dan kemungkinan akan merasakan dampak negatif NO 2 setelah 222 hari kerja. Saran 1. Bagi pemerintah, perlunya dibuat kebijakan mengenai baku mutu pencemaran udara dalam ruang khususnya Kota Semarang/ Provinsi Jawa tengah. 2. Bagi manajemen Mall X Semarang, perlunya memperhatikan sistem kesehatan dan keselamatan kerja para pegawai yang bertugas di area parkir seperti memberikan masker khusus sebagai alat pelindung diri, melakukan rolling tempat kerja setiap hari di area parkir untuk meminimalisir dampak negatif polutan akibat emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor yang ada di area parkir khususnya NO2. Serta memberikan fasilitas pengecekan kesehatan rutin misalnya setiap 6 bulan sekali untuk memantau kondisi kesehatan pekerja. DAFTAR PUSTAKA [1] Wardhana, W.A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset: Yogyakarta [2] Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius: Yogyakarta [3] SNI 19-7119.2-2005. Cara Uji Kadar Nitrogen Dioksida (NO 2 ) dengan metoda Griess Saltzman Menggunakan Spektrofotometer. [4] Sujiant, A.E. 2007. Aplikasi Statistik Dengan SPSS Untuk Pemula. Prestasi Pustaka [5] Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2001 Tentang Baku Mutu Udara Ambien Provinsi Jawa Tengah 6