ANALISIS IDIOMATIK PADA ARTIKEL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER 2012 : KAJIAN SEMANTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari dua makna. Sebagian besar orang salah mengartikan apa yang

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

BENTUK SINONIMI KATA DALAM NOVEL KOLEKSI KASUS SHERLOCK HOLMES KARYA SIR ARTHUR CONAN DOYLE NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

ANALISIS ASPEK MAKNA TUJUAN PADA SLOGAN LALU LINTAS DI KOTA SURAKARTA : TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

IDIOM POLITIK PADA WACANA BERITA HARIAN UMUM SOLOPOS EDISI MARET APRIL 2009

Diajukan oleh: A JUNI, 2015

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Seperti yang dinyatakan (Sumarlam, 2008:1) Sarana yang

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN SINONIMI DAN HIPONIMI PADA LAGU ANAK-ANAK KARYA IBU SUD

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide atau gagasan pada orang lain, baik secara lisan maupun

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

VARIASI MAKNA PLESETAN PADA BUKU REPUBLIK PLESETAN KARYA KELIK SUMARYOTO. Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PENGGUNAAN KATA ULANG BAHASA INDONESIA DALAM CERITA PENDEK PADA SURAT KABAR JAWA POS EDISI JANUARI PEBRUARI 2012

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

BENTUK KEBAHASAAN DISFEMIA DALAM WACANA OLAHRAGA PADA KORAN TEMPO EDISI BULAN SEPTEMBER-OKTOBER 2013 : KAJIAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan tujuh kali dalam seminggu. Surat kabar Solopos menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

WACANA PERSUASI PADA BUKU ISLAMI AGAR ANAK RAJIN SHALAT KARYA SUBHAN HUSAIN ALBARI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

ANALISIS PREPOSISI PADA KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOK 4 T KECAMATAN KEDAWUNG, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

VARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS MAKNA PADA KRING SOLOPOS EDISI BULAN NOVEMBER 21014:TINJAUAN SEMANTIK

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa. Bahasa sebagai alat yang digunakan untuk berkomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BAB I PENDAHULUAN. yang sempurna, manusia dibekali dengan akal dan pikiran. Dengan akal dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR YULIANA A

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

EUFEMIA HOTEL PRODEO PADA BERITA KETIKA ANGIE CEK GIGI DAN NYALON DI HOTEL PRODEO

ANALISIS REDUPLIKASI PADA CERITA FABEL SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

sebagai kecenderungan baru dalam telaah bahasa secara alami. Dikatakan demikian karena analisis wacana pada hakikatnya merupakan kajian tentang fungsi

Transkripsi:

ANALISIS IDIOMATIK PADA ARTIKEL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER 2012 : KAJIAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah FITRI SRI WARDANI A310090246 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ANALISIS IDIOMATIK PADA ARTIKEL BERITA DI HARIAN SOLOPOS EDISI DESEMBER 2012: KAJIAN SEMANTIK Fitri Sri Wardani A310090246 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Jl A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Surakarta 57102 smartfitri@yahoo.com ABSTRAK Fitri Sri Wardani, A310090246, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk idiomatik dan menganalisis makna idiomatik yang digunakan pada artikel berita di harian Solopos edisi Desember 2012. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, serta kalimat yang mengandung bentuk idiomatik pada artikel berita di harian Solopos edisi Desember 2012. Teknik penyedian data dalam penelitian ini, yaitu dengan teknik pustaka pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan, yaitu menggunakan metode baca markah untuk mencari bentuk idiomatik dan metode agih untuk mencari makna yang terkandung dalam idiomatik. Teknik tersebut digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan macam-macam bentuk idiomatik yang ada di harian Solopos edisi Desember 2012. Hasil dari penelitian ini ditemukan dua jenis idiomatik, yaitu idiom penuh dan idiom sebagian. Dalam penelitian ini juga ditemukan makna yang terkandung dalam idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh yang ditandai dengan makna yang 1

sama sekali tidak tergambarkan berjumlah 38 data dan idiom sebagian yang ditandai dengan makna yang masih tergambarkan dari salah satu unsurnya berjumlah 18 data yang digunakan pada artikel berita di harian Solopos edisi Desember 2012. Kata Kunci: Idiomatik, Semantik, dan Artikel Berita. PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang selalu digunakan oleh manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Sebagai alat komunikasi verbal bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer (Chaer, 2009: 1). Oleh karena itu, keberadaan bahasa bagi manusia sangatlah penting. Secara garis besar sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis (Sumarlam, 2001: 1). Sebagai bentuk komunikasi, manusia menggunakan berbagai media yang berbeda-beda, antara lain adalah surat kabar atau media cetak. Surat kabar atau yang disebut dengan koran adalah lembaran kertas bertuliskan kabar (berita) dan sebagainya, terbagi dalam kolom-kolom (8-9 kolom), terbit setiap hari atau secara periodik (Suharso dan Retnoningsih, 2011: 266). Di Indonesia ada banyak sekali jenis-jenis surat kabar, antara lain Kompas, Jawa Pos, Wawasan, Radar Solo, Kedaulatan Rakyat, Solopos, Joglo Semar, Seputar Indonesia, Tempo, dan Suara Merdeka yang semuanya merupakan surat kabar yang didistribusikan di wilayah Jawa Tengah mencakup Surakarta dan sekitarnya. Di sini penulis memilih surat kabar harian Solopos karena pada artikel berita di surat kabar harian Solopos banyak menggunakan idiomatik yang sangat menarik untuk diteliti. Penggunaan bahasa pada artikel berita tidak terlepas dari peran idiomatik. Idiomatik digunakan untuk mengungkapkan maksud secara tidak langsung, karena di dalam bacaan ada kalanya terdapat penggunaan kata yang berbentuk istilah yang memerlukan penafsiran khusus. Artikel adalah karangan di dalam surat kabar atau majalah (Suharso dan Retnoningsih, 2011: 53). Jadi, artikel 2

berita yakni karangan dalam surat kabar yang berisi topik teraktual yang ada di masyarakat. Idiomatik adalah makna leksikal terbentuk dari beberapa kata. Kata-kata yang disusun dengan kombinasi kata lain dapat pula menghasilkan makna yang berlainan (Djajasudarma, 1999: 16). Jadi, idiomatik adalah gabungan kata yang penafsiran maknanya berbeda. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel berita yang membahas mengenai berita teraktual yang sedang terjadi di masyarakat. Berdasarkan pada uraian di atas, peneliti memilih judul Analisis Idiomatik pada Artikel Berita di Surat Kabar Harian Solopos Edisi Desember 2012: Kajian Semantik. Adapun masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk idiomatik dan makna idiomatik pada artikel berita di surat kabar harian Solopos edisi Desember 2012. Penelitian ini bertujuan menemukan bentuk idiomatik dan menganalisismakna yang digunakan dalam artikel berita di surat kabar harian Solopos edisi Desember 2012. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik. Akan tetapi, penelitian ini memaparkan gambaran mengenai objek dan hasil kajian dalam bentuk naratif yang diuraikan melalui kata-kata dan selanjutnya dideskripsikan. Data dalam penelitian ini adalah tuturan yang berupa frasa, klausa, serta kalimat yang mengandung bentuk idiomatikpada artikel berita di harian Solopos edisi Desember 2012. Teknik penyedian data dalam penelitian ini, yaitu dengan teknik dokumentasi, selanjutnya pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan catat. Metode analisis data yang digunakan, yaitu menggunakan metode padan intralingual. Teknik tersebut digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan macam-macam bentuk idiomatik yang terdapat pada artikel berita di harian Solopos edisi Desember 2012. 3

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Bentuk Idiomatik dan Makna pada Artikel Berita di Harian Solopos Edisi Desember 2012 Surat kabar harian Solopos merupakan surat kabar yang didistribusikan di Jawa Tengah mencakup Surakarta dan sekitarnya. Surat kabar Solopos terbit setiap hari dengan dilengkapi berbagai macam artikel yang berisi berita-berita. Artikel-artikel tersebut di antaranya adalah artikel berita, artikel olahraga, artikel kesehatan, dan artikel keagamaan. Harian umum Solopos menjadi sumber dalam penelitian ini, penelitian ini memilih wacana yang terdapat pada artikel berita khususnya edisi Desember 2012. Artikel berita dalam harian Solopos banyak mengandung idiomatik. Idiomatik merupakan sebuah kajian yang menarik. Penggunaan bahasa pada artikel berita tidak terlepas dari peran idiomatik. Idiomatik digunakan untuk mengungkapkan maksud secara tidak langsung, karena di dalam bacaan ada kalanya terdapat penggunaan kata yang berbentuk istilah yang memerlukan penafsiran khusus. Untuk memahami makna idiomatik pada artikel berita ini pembaca juga harus memahami konteks yang menyertainya. Penelitian ini membahas tentang idiomatik yang terdapat di artikel berita harian Solopos. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk idiomatik beserta makna yang digunakan pada artikel berita di harian Solopos edisi Desember 2012. Bentuk idiomatik yang ditemukan berupa idiom penuh dan idiom sebagian. Makna yang terkandung dalam idiomatik sesuai dengan konteks kalimat. Penelitian ini berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2010) yang membahas Idiom Politik pada Wacana Berita Harian Umum Solopos Edisi Maret-April 2009. Hasilnya adalah bentuk-bentuk idiom politik yang terdapat pada wacana berita Harian Umum Solopos edisi Maret-April 2009 terdapat idiom politik. 4

1. Bentuk Idiomatik yang Digunakan pada Artikel Berita di HarianSoloposEdisi Desember 2012 a. Idiom Penuh Idiom penuh adalah idiom yang maknanya sama sekali tidak dapat tergambarkan dari unsurnya (Suwandi, 2008: 96). Data yang berhubungan dengan idiom penuh terdapat pada data-data sebagai berikut. (1) Setelah empat tahun upaya perdamaian menemui jalan buntu, dunia tampaknya cenderung menyalahkan Israel sebagai biang keladinya (data 1). Data tersebut termasuk idiom penuh terlihat pada kata jalan buntu karena kata jalan buntu bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna jalan yang tidak dapat dilewati, tetapi dalam konteks kalimat ini kata jalan buntu adalah satu kesatuan yang maknanya sama sekali tidak tergambarkan dari kata jalan dan kata buntu. (2) Dalam kondisi kalang kabut tersebut, perawat berusaha menghubungi petugas keamanan rumah sakit (data 2). Pada data tersebut yang termasuk idiom penuh adalah kata kalang kabut karena kata kalang kabut bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna terhalang oleh kabut, namun dalam konteks kalimat ini kata kalang kabut adalah satu kesatuan yang maknanya sama sekali tidak terdapat pada kata kalang dan kata kabut. (3) Karena kondom setidaknya dapat memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS, jelas salah satu aktivis Himpunan Waria Solo (Hiwaso), Lousiana Margaretha (data 3). Pada data tersebut yang termasuk idiom penuh adalah kata mata rantai karena kata mata rantai bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna mata yang ada pada rantai, tetapi pada konteks kalimat ini kata mata rantai 5

adalah satu kesatuan yang maknanya sama sekali tidak tergambarkan dari kata mata dan kata rantai. (4) Banyak orang mengira, ketika anak mengenal uang sejak kecil akan menjadi mata duitan (data 4). Pada data tersebut yang termasuk idiom penuh adalah kata mata duitan karena kata mata duitan bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna mata dengan banyak duit, namun dalam konteks kalimat ini kata mata duitan adalah satu kesatuan yang maknanya sama sekali tidak tergambarkan dari kata mata dan kata duitan. (5) Dikatakannya, tak semestinya para difabel dipandang sebelah mata (data 5). Pada data di atas yang termasuk idiom penuh adalah kata sebelah mata karena kata sebelah mata jika dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna mata sebelah saja atau satu mata saja, tetapi di dalam konteks kalimat ini kata sebelah mata adalah satu kesatuan yang maknanya sama sekali tidak tergambarkan dari kata sebelah dan kata mata. (6) Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Suharto, menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo harus berani turun tangan memperbaiki kondisi fisik Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunan Solo (data 7). Pada data di atas yang termasuk idiom penuh adalah kata turun tangan karena kata turun tangan jika dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna tangan yang diturunkan, tetapi di dalam konteks kalimat ini kata turun tangan adalah satu kesatuan yang maknanya sama sekali tidak tergambarkan dari kata turun dan kata tangan. 6

b. Idiom Sebagian Idiom sebagian adalah maknanya masih tergambarkan dari salah satu unsurnya atau dengan kata lain salah satu unsurnya masih tetap dalam makna leksikal (Suwandi, 2008: 96). Data yang berhubungan dengan idiom sebagian terdapat pada data data sebagai berikut. (7) Kampanye tersebut, antara lain, membentuk pengembangan kota hijau (P2 KH) di 15 kabupaten, kota, penyusunan peta komunitas hijau, serta penyusunan masterplan ruang terbuka hijau perkotaan (data 6). Pada data tersebut yang termasuk idiom sebagian adalah pada kata kota hijau karena kata kota hijau jika dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna kota yang berwarna hijau, dan dalam konteks kalimat ini dari kata kota hijau yang maknanya masih tergambarkan adalah kata kota. (8) Empat kendaraan tersebut terdiri atas dua mobil pribadi, satu mobil dinas, dan satu truk pengangkut minuman ringan (data 18). Pada data tersebut yang termasuk idiom sebagian adalah pada kata minuman ringan karena kata minuman ringan bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna minuman yang ringan, dan dalam konteks kalimat ini dari kata minuman ringan yang maknanya masih tergambarkan adalah kata minuman. (9) Beberapa kali diciduk polisi dalam operasi pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) nyatanya Eski masih teguh pendirian menjalani pekerjaan memuaskan hasrat seksual para lelaki hidung belang (data 12). Pada data tersebut yang termasuk idiom sebagian adalah kata lelaki hidung belang karena kata lelaki hidung belang bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna lelaki yang mempunyai hidung berwarna belang, dan 7

dalam konteks kalimat ini kata lelaki hidung belang yang maknanya masih tergambarkan adalah kata lelaki. (10) Namun demikian, gelora cinta monyet menyatukan keduanya sebagai sepasang kekasih (data 19). Pada data di atas yang termasuk idiom sebagian adalah kata cinta monyet bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna cinta atau suka dengan monyet, dan dalam konteks kalimat ini dari kata cinta monyet yang maknanya masih tergambarkan adalah kata cinta. (11) Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Jl Wolter Monginsidi, Solo, mulai menempati kios-kios di Pasar Ayu, Balapan, Selasa (18/ 12) siang (data 32). Pada data tersebut yang termasuk idiom sebagian adalah kata pedagang kaki limakarena kata pedagang kaki lima kalau dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna pedagang yang mempunyai kaki berjumlah lima, dan dalam konteks kalimat ini dari kata pedagang kaki lima yang maknanya masih tergambarkan adalah pada kata pedagang. (12) Pasalnya, belum ada kompetitor yang bermain di kelas hotel berbintang (data 33). Pada data tersebut yang termasuk dalam idiom sebagian adalah pada kata hotel berbintang karena pada kata hotel berbintang bila dilihat dari makna yang sebenarnya bermakna hotel yang mempunyai bintang, dan dalam konteks kalimat ini kata hotel berbintang yang maknanya masih tergambarkan adalah kata hotel. 8

2. Makna Idiomatik pada Artikel Berita di Harian Solopos Edisi Desember 2012 (1) Setelah empat tahun upaya perdamaian menemui jalan buntu, dunia tampaknya cenderung menyalahkan Israel sebagai biang keladinya (data 1). Pada data tersebut kata jalan buntu bukan berarti jalan yang tidak dapat dilewati melainkan bermakna kesulitan. (2) Dalam kondisi kalang kabut tersebut, perawat berusaha menghubungi petugas keamanan rumah sakit (data 2). Pada data tersebut kata kalang kabut bukan berarti terhalang oleh kabut melainkan bermakna bingung tidak karuan. (3) Karena kondom setidaknya dapat memutus mata rantai penyebaran HIV/AIDS, jelas salah satu aktivis Himpunan Waria Solo (Hiwaso), Lousiana Margaretha (data 3). Pada data tersebut kata mata rantai bukan berarti mata yang ada pada rantai melainkan bermakna kejadian yang saling berkaitan. (4) Banyak orang mengira, ketika anak mengenal uang sejak kecil akan menjadi mata duitan (data 4). Pada data tersebut kata mata duitan bukan berarti mata dengan banyak duit melainkan serakah akan uang atau yang penting hanyalah uang. (5) Dikatakannya, tak semestinya para difabel dipandang sebelah mata (data 5). Pada data tersebut kata sebelah mata bukan berarti mata sebelah saja atau satu mata saja melainkan remeh. 9

(6) Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Suharto, menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo harus berani turun tangan memperbaiki kondisi fisik Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunan Solo (data 7). Pada data tersebut kata turun tangan bukan berarti tangan yang diturunkan melainkan bermakna bertindak untuk membereskan sesuatu. (7) Kampanye tersebut, antara lain, membentuk pengembangan kota hijau (P2 KH) di 15 kabupaten, kota, penyusunan peta komunitas hijau, serta penyusunan masterplan ruang terbuka hijau perkotaan (data 6). Pada data tersebut kata kota hijau bukan berarti kota yang berwarna hijau melainkan bermakna kota yang masih mempunyai pepohonan banyak, sedikit polusi udara, kota yang sehat. (8) Empat kendaraan tersebut terdiri atas dua mobil pribadi, satu mobil dinas dan satu truk pengangkut minuman ringan (data 18). Pada data tersebut kata minuman ringan bukan berarti minuman yang ringan melainkan bermakna minuman yang tidak mengandung alkohol seperti teh botol. (9) Beberapa kali diciduk polisi dalam operasi pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) nyatanya Eski masih teguh pendirian menjalani pekerjaan memuaskan hasrat seksual para lelaki hidung belang (data 12). Pada data tersebut kata lelaki hidung belang bukan berarti lelaki yang mempunyai hidung berwarna belang melainkan bermakna lelaki yang suka mempermainkan perempuan. (10) Namun demikian, gelora cinta monyet menyatukan keduanya sebagai sepasang kekasih (data 19). 10

Pada data tersebut kata cinta monyet bukan berarti cinta atau suka dengan monyet melainkan bermakna cinta antara laki-laki dan wanita ketika kecil. (11) Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Jl Wolter Monginsidi, Solo, mulai menempati kios-kios di Pasar Ayu, Balapan, Selasa (18/ 12) siang (data 32). Pada data tersebut kata pedagang kaki lima bukan berarti seorang pedagang yang memiliki kaki berjumlah lima melainkan bermakna pedagang di emper toko. (12) Pasalnya, belum ada kompetitor yang bermain di kelas hotel berbintang (data 33). Pada data tersebut kata hotel berbintang bukan berarti hotel yang mempunyai bintang melainkan bermakna hotel yang susunan, pengaturan, dan manajemennya memenuhi standar internasional pada tingkat tertentu. SIMPULAN Berdasarkan analisis idiomatik pada artikel berita di surat kabar hariansolopos edisi Desember 2012, dalam penelitian ini ditemukan dua jenis idiomatik, yaitu idiom penuh dan idiom sebagian. Dalam penelitian ini juga ditemukan makna yang terdapat dalam idiomatik sesuai dengan konteks kalimat pada artikel berita di surat kabar harian Solopos edisi Desember 2012. 11

DAFTAR PUSTAKA Chaer, Abdul.2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: PT Refika Aditama. Solopos. 2012. Artikel Berita Bulan Desember. Surakarta. Sumarlam dkk. 2010. Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Suharso dan Retnoningsih. 2011. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Semarang: Widya Karya. Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Jakarta: Media Perkasa. Yuliana, Vina. 2010. Idiom Politik pada Wacana Berita Harian Umum Solopos Edisi Maret-April 2009. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 12