BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Swasta se-kabupaten. Karanganyar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode survei dan jenis penelitian Ex Post Facto, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Karena dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pendekatan ilmiah adalah kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2006: 90) mendefinisikan populasi adalah wilayah

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODELOGI PENELITIAN. pendekatan Ex Post Facto dan pendekatan survey. pendekatan Ex Post Facto

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan ex post facto. Menurut Sugiyono dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:7) ex post facto merupakan suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

III. METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan dalam penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan, yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab hipotesis penelitian. Penelitian ini menggunakan desain ex post facto, yaitu pencarian empirik yang sistematik di mana peneliti tidak dapat mengontrol langsung variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi atau menurut sifatnya tidak dapat dimanipulasi. Penelitian ini bermaksud menguji pengaruh kinerja kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian insentif terhadap kinerja guru di SMA Negeri se Kabupaten Brebes. Subyek penelitian adalah kepala sekolah dan guru, sedangkan obyek penelitian adalah kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian insentif. Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami fenomena yang terjadi dari hasil kepemimpinan kepala sekolah dan pemberian insentif terhadap kinerja guru. B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Brebes. Populasi penelitian ini adalah guru SMA Negeri Se Kabupaten Brebes sebanyak 501 guru. Mengingat jumlah populasi cukup besar maka pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel. Penetapan

besar merujuk pada penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael (dalam Riduwan, 2007:256), sehingga untuk populasi sebesar 501, dengan tingkat kesalahan 5% maka diperoleh sampel sejumlah 205. Pengambilan sampel dengan teknik Proporsional dan Random Sampling. Teknik Proposional digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari masingmasing SMA Negeri Se Kabupaten Brebes, sedangkan teknik random sampling yang digunakan adalah sample random sampling, yakni sampel yang diambil dengan menggunakan undian terhadap semua populasi pada suatu sekolah. Dengan demikian masing-masing sampel untuk tiap sekolah harus proporsional sesuai dengan jumlah populasi pada tiap sekolah. Misalnya, jumlah guru di SMA Negeri 2 Brebes berjumlah 52 orang dan jumlah populasi dari semua sekolah yang diteliti 501 orang dengan jumlah sampel yang ditentukan dengan taraf kesalahan 5% sebesar 205 orang, maka perhitungannya adalah 52/501 x 205 = 21,28. Perhitungan yang menghasilkan pecahan dibulatkan ke atas jika angka di belakang koma > 0,5 dan ke bawah jika angka di belakang koma < 0,5, sehingga jumlah sampel dari SMA Negeri 2 Brebes adalah 21 orang guru (Sugiyono, 2007: 130). Jadi sampel dari SMA Negeri 2 sebanyak 21 orang guru diambil dengan acak.

Dari 205 sampel dapat didistribusikan seperti tabel 3.1 berikut Tabel 3.1 DAFTAR JUMLAH GURU DAN JUMLAH SAMPEL SMA NEGERI KABUPATEN BREBES TAHUN 2008/2009 No Nama Sekolah Jumlah Jumlah sampel Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Guru dalam pecahan Sampel SMA Negeri 1 Brebes 52 21,28 21 SMA Negeri 2 Brebes 52 21,28 21 SMA Negeri 3 Brebes 53 21,68 22 SMA Negeri 1 Wanasari 18 7,37 7 SMA Negeri 1 Bulakamba 42 17,19 17 SMA Negeri 1 Tanjung 32 13,09 13 SMA Negeri 1 Losari 20 8.18 8 SMA Negeri 1 Kersana 18 7,37 7 SMA Negeri 1 Banjarharjo 29 11,87 12 SMA Negeri 1 Ketanggungan 20 8,18 8 SMA Negeri 1 Jatibarang 18 7,37 7 SMA Negeri 1 Larangan 34 13,91 14 SMA Negeri 1 Bumiayu 42 17,19 17 SMA Negeri 1 Paguyangan 28 11,46 11 SMA Negeri 1 Bantarkawung 24 9,82 10 SMA Negeri 1 Salem 19 7,77 8 Jumlah 501 205,00 205 Sumber : Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yakni dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1) dan kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ), sedangkan variabel terikat adalah kinerja guru (Y).

2. Definisi Operasional a. Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya. Indikator supervisi akademik pengawas satuan pendidikan meliputi: 1) penguasaan keterampilan teknis, 2) hubungan kemanusiaan, 3) penguasaan keterampilan manajerial. b. Kepemimpinan Kepala Sekolah Variabel bebas kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini secara operasional didefinisikan sebagai kepemimpinan kepala sekolah menurut persepsi guru adalah derajat kemampuan yang dihasilkan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai seorang pemimpin. Indikator tugas dan fungsi kepemimpinan kepala sekolah meliputi; (1) penggunaan pengaruh, (2) transformasi visi dan misi, (3) pemberdayaan, (4) mobilisasi, (5) motivasi, (6) pengarahan dan bimbingan, serta (7) pembentukan komitmen. c. Kinerja Guru Variabel terikat kinerja guru didefinisikan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh guru berdasarkan kemampuan melaksanakan proses belajar

mengajar dan membimbing siswa. Indikator kinerja guru meliputi: (1) penilaian Rencana Pembelajaran, (2) Pelaksanaan Pembelajaran, (3) hubungan antar pribadi, dan (4) pelaksanaan penilaian. D. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti di dalam penelitian ini adalah kuesioner dan observasi. Kuesioner merupakan proses perolehan informasi untuk tujuan penelitian. Responden mengisi daftar pertanyaan yang telah disediakan sesuai alternatif jawaban yang mereka pilih. Alasan penggunaan kuesioner yaitu dapat diperoleh informasi mengenai fakta, dan peneliti akan memperoleh data secara langsung dan responden (Ary,1982; Singarimbun,1983). Kuesioner digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan variabel pemberdayaan, kepemimpinan Kepala Sekolah, dan motivasi kerja guru. Penggunaan pedoman kuesioner dimaksudkan agar peneliti dapat memfokuskan perhatian responden terhadap objek penelitian sehingga tidak terjadi penyimpangan di dalam menyampaikan informasi atau data yang diperlukan. Observasi merupakan proses pengamatan terhadap gejala disertai dengan pencatatan baik dalam situasi alamiah maupun situasi buatan. Alasan penggunaan observasi sebagai metode pengumpulan data yaitu peneliti dapat merekam perilaku subjek sebagaimana adanya. Observasi yang dilakukan di dalam penelitian ini berada di dalam situasi alamiah pada saat guru melaksanakan tugas mengajar di kelas. Metode observasi digunakan untuk mengungkap data yang

berkaitan dengan kinerja guru. Di dalam proses observasi, peneliti menggunakan instrumen berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang telah divalidasi. Lembar penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja guru berupa Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) dikembangkan oleh Proyek Pengembangan Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Alat penilaian ini berisi empat dimensi/indikaor, yakni rencana pengajaran, kemampuan mengajar, hubungan antar pribadi dan evaluasi. Untuk memperoleh data penelitian yang valid dilakukan langkah-langkah yaitu penetapan instrumentasi pengumpulan data, pengembangan instrumen dan uji coba instrumen penelitian. 1. Jenis Instrumen Penelitian Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa angket. Penggunaan angket didasari alasan karena kedudukannya yang tinggi dan kemampuannya mengungkap potensi yang dimiliki responden serta dilengkapi petunjuk yang seragam bagi responden (Arikunto 1998: 101). Angket ditujukan kepada responden guru untuk memperoleh data kinerja guru (variabel terikat Y), supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (variabel bebas X1), dan kepemimpinan kepala sekolah (variabel bebas X 2. Metode pengumpulan data variabel-variabel penelitian di atas dirangkum dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Metode Pengumpulan Data Penelitian Variabel Variabel Metode Responden X 1 Supervisi Akademik Pengawas Satuan Angket Guru Pendidikan X 2 Kepemimpinan Kepala Sekolah Angket Guru Y Kinerja Guru APKG Guru

2. Penyusunan Angket Angket penelitian disusun dan dikembangkan berdasarkan teori-teori dan pedoman instrumen monitoring dan evaluasi. Angket disusun berdasarkan kisikisi variabel penelitian, yakni variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X1); kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ); dan kinerja guru (Y). Angket yang digunakan berbentuk angket tertutup dengan model Skala Likert dan Rating Scale. Adapun kisi-kisi angket tersebut di atas diuraikan dalam tabel 3.3. N o Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan (X1) Kepemimpinan Kepala Sekolah (X 2 ), dan Kinerja Guru (Y) Variabel Penelitian 1 Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan 2 Kinerja Kepemimpinan Kepela Sekolah (X 1 ) 3. Kinerja Guru (Y) Indikator - Penguasaan Keterampilan Teknis - Hubungan Kemanusiaan - Penguasaan Keterampilan Manajerial - Penggunaan pengaruh - Transformasi visi dan misi - Pemberdayaan - Mobilisasi - Motivasi - Bimbingan - Pembentukan komitmen - Mutu Rencana Pembelajaran - Efektifitas Pembelajaran - Harmonisasi antar Pribadi - Penguasaan Prinsip dan Teknik Penilaian Nomor Butir Angket 1-5 6-10 11-15 1-9 10-13 14-17 18-21 22-29 30-34 35-38 1-5 6-11 12-15 16-17 Jumlah Butir Angket 5 5 5 9 4 4 4 8 5 4 5 6 4 2 E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen Untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) dari butir angket penelitian, maka instrumen penelitian terlebih

dahulu dilakukan uji coba. Kellinger (1973) mengklasifikasikan validitas ke dalam tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi instrumen dengan analisis rasional (rational judgement) yakni menentukan apakah butir-butir instrumen telah menggambarkan indikator dari variabel yang dimaksudkan. Untuk menentukan kesahihan isi dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada komisi pembimbing, dengan demikian isi butir-butir angket dikatakan sahih (valid) apabila isi angket itu dapat menggambarkan dengan sebenarnya apa yang hendak diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk, yakni suatu abstraksi dan generalisasi khusus dan merupakan konsep yang diciptakan untuk kebutuhan ilmiah dan memiliki terbatas. Konstruk tersebut diberi definisi sehingga dapat diamati dan diukur. Dalam mengamati validitas konstrak, upaya yang dilakukan oleh peneliti adalah menjabarkan pertanyaan-pertanyaan tentang komponen-komponen atau dimensi apa saja yang membentuk konsep spervisi akademik, kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru dan apakah landasan teori yang digunakan untuk merangkum ketiga dimensi tersebut. Sebelum insrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu peneliti berkonsultasi dengan pembimbing karena mereka memiliki keahlian di bidang penelitian ini. Untuk mengetahui derajat kesahihan instrumen, uji validitas yang digunakan adalah validitas internal, sehingga dapat diketahui validitas antar item. Teknik yang digunakan adalah analisis butir. Ujicoba instrumen dilakukan pada

21 orang guru SMA Negeri 2 Brebes. Untuk menghitung validitas instrumen digunakan program SPSS Statistics 17.0. berikut: Hasil analisis butir masing-masing instrument penelitian disajikan sebagai Tabel 3.4 Ringkasan Hasil Analisis Validitas VARIABEL Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Kepemimpinan Kepala Sekolah BUTIR KOEFISIEN KORELASI (BUTIR-TOTAL) KETERANGAN TERENDAH TERTINGGI 15 0,532 0,867 Semua Valid 38 0,499 0,871 Semua Valid a. Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan pada butir pertanyaan nomor 1 sampai dengan nomor 15 semuanya valid. Ini didasarkan atas skor koefisien korelasi yang dihasilkan (lihat lampiran 3c.1) lebih besar dari 0.30. Sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono (2007: 178-179) bahwa bila koefisien korelasi lebih (paling kecil r = 0.30), maka butir instrument dinyatakan valid. Demikian juga jika dilihat pada table r product moment untuk n = 15 dan taraf signifikansi 5% diperoleh skor 0.514. b. Kepemimpinan Kepala Sekolah Variabel kepemimpinan kepala sekolah pada butir pertanyaan nomor 1 sampai dengan 38 semuanya valid. Ini didasarkan atas skor koefisien korelasi yang dihasilkan (lihat lampiran 3c.2) lebih besar dari 0.30. Sebagaimana

dinyatakan oleh Sugiyono (2007: 178-179) bahwa bila koefisien korelasi lebih (paling kecil r = 0.30), maka butir instrument dinyatakan valid. Demikian juga jika dilihat pada table r product moment untuk n = 38 dan taraf signifikansi 5% diperoleh skor 0,320 2. Uji Reliabilitas Instrumen Instrumen pengumpulan data disamping dituntut memiliki persyaratan validitas, juga harus memenuhi syarat reliabilitas. Sugiyono (2007: 183) menyatakan bahwa pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Uji reliabilitas yang diterapkan pada instrumen pengumpulan data penelitian ini adalah uji konsistensi internal. Dalam pengujian reliabilitas dan konsistensi internal dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik alpha. Alasan pengunaan teknik alpha yaitu karena rentangan skor pada masing-masing butir pertanyaan berkisar antara 1-4 dan 1-5. Untuk menghitung reliabilitas digunakan program SPSS Statistics 17.0. Dari hasil perhitungan didapatkan koefisien reliabilitas Alpha seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Analisis Reliabilitas VARIABEL Supervisi Akademik Pengawas Satuan Pendidikan Kepemimpinan Kepala Sekolah Butir KOEFISIEN RELIABILITAS ALPHA KETERANGAN 15 0,904 Reliabel 38 0,896 Reliabel Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas Alpha setiap variabel lebih tinggi dari 0,6, hal ini membuktikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah teruji reliabilitasnya (kehandalannya). Dari hasil pengujian validitas dan reliabilitas, jelas bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan instrumen yang valid dan reliabel. F. Prosedur Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengunakan prosedur sebagai berikut: 1. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan penelitian pendahuluan untuk penjajagan. Dalam penelitian pendahuluan ini, peneliti mengadakan wawancara dengan Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes. 2. Berdasarkan penelitian pendahuluan, kemudian peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian, menyusun instrumen penelitian, dan melaksanakan penelitian sesungguhnya. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juli 2009. Dalam mengumpulkan data peneliti dibantu oleh 4 (empat) wakil kepala

sekolah pada masing-masing sekolah. Sebelum membantu mengumpulkan data, terlebih dahulu diberikan penjelasan untuk mengumpulkan data tentang kinerja guru yang menggunakan Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Maksud penjelasan ini adalah agar memahami, menghayati dan pada akhirnya mampu menggunakan APKG secara tepat dan cermat. Wakil kepala sekolah memperoleh penjelasan tentang tujuan penelitian, aspek-aspek yang akan diungkap, dan cara-cara memberikan skor. 3. Pengumpulan data di sekolah dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah. Pengambilan data yang menggunakan APKG membutuhkan waktu dua sampai lima hari. Unsur yang dinilai adalah rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, hubungan antar pribadi, dan pelaksanaan penilaian. 4. Setelah pengumpulan data di kelas, para wakil kepala sekolah memberikan kuesioner dengan beberapa guru sampel untuk mengungkap data tentang supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah. G. Analisis Data Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi, korelasi parsial, dan korelasi product moment. 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri sampel pada vaiabel tunggal, baik variabel bebas maupun terikat. Pendeskripsian masingmasing variabel dilakukan dengan menggunakan bilangan statistika seperti Mean,

dan persentase. Pembuatan tabel distribusi dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics 17.0. Untuk mengetahui derajat persepsi responden terhadap supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ), kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ), dan variabel kinerja guru (Y) dibuat kriteria yang terdiri atas empat klasifikasi, yakni baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik. Kemudian untuk mengetahui derajat kinerja responden terhadap supervisi akademik pengawas satuan pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, dan variabel kinerja guru dibuat kriteria yang terdiri atas lima klasifikasi, yakni amat baik, baik, cukup, kurang baik, dan tidak baik. 2. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk menganalisis data yang berkaitan dengan upaya mengukur koefisien antara variabel bebas dan variabel terikat. Ada dua macam teknik analisis regresi yang digunakan, yaitu analisis regresi sederhana dan analisis regresi ganda. Analisis regresi sederhana dipergunakan untuk mencari model hubungan dan besarnya pengaruh antara variabel bebas yakni supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y) dan variabel bebas kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y). Sedangkan untuk mencari hubungan bersama antara variabel supervisi akademik pengawas satuan pendidikan (X 1 ) dan kepemimpinan kepala sekolah (X 2 ) dengan variabel kinerja guru (Y) digunakan analisis regresi ganda.

Menurut Sudjana (1991) untuk menggunakan analisis regresi memerlukan adanya pemenuhan beberapa persyaratan sebagai berikut: (1) sampel penelitian diambil secara random, (2) data yang diambil dari kelompok sampel variabel dependen dan indipenden berasal dari populasi berdistribusi normal, (3) data yang diambil dari kelompok sampel variabel dependen dan indipenden berasal dari populasi yang memiliki varians homogen, (4) garis regresi menunjukkan hubungan linier, (5) varibel dependen tergantung pada variabel independen, dan (6) kebermaknaan koefisien regresi. Persyaratan 1 tidak diuji kebermaknaannya karena telah dipenuhi pada waktu proses pengambilan sampel penelitian, sedangkan persyaratan 2-6 perlu diuji kebermaknaannya sebelum menarik simpulan hasil penelitian. Perhitungan analisis data untuk regresi dilakukan dengan menggunakan program SPSS Statistics 17.0. Rumus-rumus yang digunakan untuk menguji persyaratan dan regresi adalah sebagai berikut: a. Rumus pengujian normalitas D = maksimum [S n1 (X) S n2 (X)] (Sidney Siegel, 1994) Keterangan: S n1 (X) = fungsi jenjang kumulatif observasi salah satu sampel S n2 (X) = fungsi jenjang kumulatif observasi sampel lain b. Rumus pengujian homogenitas varians X 2 = (In 10) B (n i 1) log s i 2 (Sudjana, 1991)

Keterangan: In 10 = 2,3026. In 10 merupakan logaritma asli dari bilangan 10 B = log varians x jumlah sampel min 1 s i 2 = varians ke i c. Persamaan garis regresi linier Ŷ = a + bx Untuk lebih dari 2 variabel Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +... + bx n Keterangan: a = konstanta B = arah regresi (Sudjana, 1991) d. Rumus pengujian linieritas garis regresi Untuk lebih dari 2 variabel F тc = s 2 тc/s 2 G Keterangan: s 2 тc = Varians tuna cocok s 2 G = Varians galat (Sudjana, 1991) e. Rumus pengujian koefisien regresi F reg = s 2 regresi/s 2 sisa Keterangan: s 2 regresi s 2 sisa = Varians regresi = Varians sisa (Sudjana, 1991)

Untuk regresi ganda JK (Reg)/k F = JK (S)/n-k-1 Keterangan: JK (Reg) JK (S) n k = Jumlah kuadrat regresi = Jumlah kuadrat sisa = Jumlah sampel = Jumlah variabel independen (Sudjana, 1991) f. Rumus koefisien korelasi n XY ( X)( Y) r xy = {n X 2 ( X) 2 }{n Y 2 ( Y) 2 } (Sudjana, 1991) Keterangan: XY = Produk perkalian skor variabel X dan Y X = Skor variabel independen Y = Skor variabel dependen n = Jumlah sampel Untuk regresi ganda JK (Reg) R 2 = y 2 (Sudjana, 1991) Dengan demikian R adalah : R = R 2 (Sudjana, 1991) 3. Analisis Korelasi Parsial Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui variabel independen (supervisi akademik pengawas satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah) yang paling kuat korelasinya terhadap variabel dependen (kinerja guru).

Analisis korelasi parsial ini diterapkan setelah terlebih dahulu diketahui adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara signifikan, sebagaimana yang dilakukan di dalam analisis regresi ganda. Perhitungan analisis data untuk korelasi parsial menggunakan program SPSS Statistics 17.0 Rumus untuk menghitung korelasi parsial adalah sebagai berikut: r yx r yx r xx r yx.x = (1- r 2 yx )(1- r 2 xx ) (Sudjana, 1991) Keterangan r yx.x r yx r yx r xx r 2 yx r 2 xx = korelasi antara variabel Y dengan X dikntrol oleh variabel X lainnya = korelasi antara variabel Y dengan X = perkalian antara korelasi variabel Y dengan korelasi antara variabel X dengan X = korelasi kuadrat antara variabel Y dengan variabel X = korelasi kuadrat antara variabel X dengan variabel X 4. Analisis Korelasi Product Moment Analisis korelasi product moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen yang dimaksud yaitu supervisi akademik satuan pendidikan dan kepemimpinan kepala sekolah, sedangkan variabel dependen yang dimaksud yaitu kinerja guru. Untuk menggunakan analisis korelasi product moment terlebih dahulu harus memenuhi dua syarat utama, yaitu (1) sampel diambil secara random dan (2) hubungan antar variabel menunjukkan hubungan linier (Sudjana, 1991) persyaratan (1) tidak diuji kebermaknaannya karena telah dipenuhi pada waktu

proses pengambilan sampel penelitian, sedangkan persyaratan (2) diuji kebermaknaannya terlebih dahulu sebelum menarik simpulan. Penghitungan analisis data untuk korelasi product moment digunakan program SPSS Statistics 17.0 berikut: Rumus untuk menghitung korelasi product moment adalah sebagai n XY ( X)( Y) r xy = {n X 2 ( X)2 }{n Y 2 ( Y) 2 } (Sudjana, 1991) Keterangan: XY = Produk perkalian skor variabel X dan Y X = Skor variabel independen Y = Skor variabel dependen n = Jumlah sampel