AFIYAH. VOL. 3, NO. I, BULAN JANUARI, TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA PADA HARI KE 1-2

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

Jurnal Kesehatan Kartika 7

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

BAB I PENDAHULUAN. untuk perkembangan sectio caesaria (SC) adalah peningkatan prevalen

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

PENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

HUBUNGAN ANTARA TEKNIK PERNAFASAN DALAM DENGAN SKALA NYERI IBU POST SECTIO CAESARIA 24 JAM PERTAMA DI RSUD dr. H. ANDI ABDURAHMAN NOOR TANAH BUMBU

BAB I PENDAHULUAN. Pembedahan merupakan suatu tindakan pengobatan yang menggunakan. cara invasif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

1 2 : 3 RSUD Ajibarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

Volume 5, Nomor 1, Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPS PIPIN HERIYANTI GEDONGKIWO BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2010

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

RELAKSASI NAFAS DALAM DAN RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP RESPONS SKALA NYERI PADA IBU POST SEKSIO SESAREA

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah persalinan sectio caesarea. Persalinan sectio caesarea adalah melahirkan janin

PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP WAKTU FLATUS PADA PASIEN POST OPERASI SECTIOCAESAREA DENGAN ANESTESI SPINALDI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN

UNTUK MENURUNKAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

PENGARUH PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

*Armi

Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TLOGOSARI WETAN SEMARANG TAHUN 2012

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

METODE MEMPERBANYAK PRODUKSI ASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN TEHNIK MARMET DAN BREAST CARE DI RSUD KARANGANYAR

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

PENGARUH TEHNIK RELAKSASI TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN APENDEKTOMI

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Transkripsi:

PERBEDAAN SKALA NYERI SEBELUM DAN SESUDAH PELAKSANAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN MASASE PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESARIA DI RUANG KEBIDANAN RSUD AROSUKA KABUPATEN SOLOK TAHUN 2014 Yossi Fitrina 1*) 1) Program Studi D3 Keperawatan, STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi ABSTRACT Based on the data obtained from the Medical Record Arosuka Solok District Hospital in 2012 found that the amount of labor as much as 447 deliveries and 97 (21.7%) of which were labor with SC action, whereas in 2013 the number of births was 469 births and 104 (22.2 %) of whom are delivery with the use of pharmacological action SC obtained 79.5% and 20.5% non-pharmacological. Management of nonpharmacological pain used include the use of relaxation, hypnosis, movement and position changes, massage. The purpose of the study to determine differences in pain scale before and after the implementation of the breath relaxation techniques and massage on postoperative patients in the obstetrics Sectio Caesarea In Space Hospital Midwifery Arosuka Kabupaten Solok in 2014. Quasiexperimental research that is, researchhas beenconductedon May 12through June 142014 andis theentirepopulation ofpostoperativepatientssectiocaesareainobstetricshospitalroomarosukato16people. Data collection usingthe observation sheet. whichcontains thecharacteristics of the respondentstoobtain dataregardingpostoperative painsectiocaesareabefore and afterdeep breathingrelaxationtechniquesandmassage.the result showed an average pain scale prior to breath in and massage techniques are being scale and after a deep breath and massage techniques mild pain scale. Statistical tests were no significant differences between the implementation of relaxation techniques and massage to decrease pain scale p value = 0.00001 and no influence in the implementation of breath and massage techniques to decrease pain scale p value 0.402.It is expected that the hospital can make the planning and development of health care services to patients in improving quality of care, particularly in the provision of deep breathing relaxation techniques and massage for the reduction of postoperative pain in patients Sectio Caesarea. Key word: Skala Nyeri, Teknik relaksasi nafas dalam dan masase PENDAHULUAN Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usi kehamilan cukup bulan (37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (impartu) sejak uterus kontraksi dan menyebabkan perubahan pada servik (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap (APN, 2008: 37). Selain persalinan normal, ada beberapa kasus yang mengharuskan persalinan diakhiri dengan cara operasi yaitu dengan tindakan Sectio Caesaria. 41

Sectio Caecarea (SC) adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus dari dalam rahim (Prawirohardjo, 2009: 177). Menurut Whalley (2008), tindakan SC dapat menyebabkan nyeri dan mengakibatkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan karena adanya pembedahan. Tindakan SC menggunakan anestesi agar pasien tidak merasa nyeri pada saat dibedah. Namun setelah operasi selesai, saat klien mulai sadar dan efek anastesi sudah habis bereaksi, klien akan merasakan nyeri di daerah sayatan dan merasakan ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan yang dirasakan klien post operasi SC dapat menyebabkan resiko komplikasi pada bayi maupun pada ibu. Menurut The International Association for the study of pain (IASP), nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Persiapan praoperatif yang diterima oleh pasien (termasuk informasi tentang apa yang diperkirakan juga dukungan penenangan dan psikologis) adalah faktor yang signifikan dalam menurunkan ansietas dan bahkan nyeri yang dialami dalam periode post operasi (Smaltzer dan Bare, 2002: 157). Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen farmakologi dan non farmakologi. Manajemen nyeri non farmakologi dapat dilakukan dengan teknik relaksasi merupakan tindakan eksternal yang mempengaruhi respon internal individu terhadap nyeri. Manajemen nyeri dengan tindakan relaksasi mencakup latihan pernafasan diafragma, teknik relaksasi progresif, guided imagery, dan meditasi, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa relaksasi nafas dalam sangat efektif dalam menurunkan nyeri pasca operasi (Brunner & Suddart, 2001: 128). Manajemen nyeri dengan tindakan relaksasi lainnya mencakup relaksasi otot, nafas dalam, masase, meditasi dan perilaku. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat 42

meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenisasi darah (Smeltzer & Bare, 2002: 231). Massase didefinisikan sebagai tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya otot tendon atau ligamen tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan atau meningkatkan sirkulasi (Henderson, 2006 Dikutip dari Yunita, 2010). Penelitian yang membuktikan tentang keberhasilan tekhnik relaksasi nafas dalam dan masase menurunkan tingkat nyeri diantaranya penelitian Maulana (2003) yang meneliti tentang Pengaruh Pemberian Tekhnik Relaksasi Nafas dalam Terhadap Tingkat Nyeri Post Partum Di RSUD Bantul. Dengan hasil penelitiannya bahwa 62,8 % responden yang melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan 37,8% responden yang tidak melaksanakan teknik relaksasi nafas dalam. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna permberian tekhnik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri post partum di RSUD Bantul. Juga penelitian Dwi (2012) tentang pengaruh masase kulit terhadap penurunan rasa nyeri pasien post sectio secaria di di RSUD Banyumas dengan hasil penelitiannya 64,5% yang melakukan massase kulit terhadap penurunan rasa nyeri dan 35,5% yang tidak melakukan massase kulit terhadap penurunan nyeri. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna pemberian masase kulit terhadap penurunan nyeri post Sectio Caesaria. Data World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa persalinan dengan SC adalah sekitar 10-15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang. Data di indonesia menunjukkan bahwa angka persalinan SC mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data SDKI yang pertama yaitu tahun 1987 hingga yang kelima yaitu SDKI 2002-2007, terjadi peningkatan angka persalinan SC secara nasional berjumlah kurang dari 4% dari jumlah total persalinan Berdasarkan data Medical Record yang diperoleh dari RSUD Arosuka Kabupaten Solok tahun 2012 menyebutkan bahwa jumlah persalinan sebanyak 447 persalinan dan 97 (21,7%) di antaranya merupakan persalinan dengan tindakan SC didapatkan dalam mengatasi tingkat nyeri banyak menggunakan farmakologi 78,3 % dan non farmakologi 21,7% sedangkan tahun 2013 jumlah persalinan adalah 469 persalinan dan 104 (22,2 %) diantaranya merupakan persalinan dengan tindakan SC didapatkan penggunaan farmakologi 79,5% dan non farmakologi 20,5%.. 43

Studi awal yang telah dilakukan di RSUD Arosuka Kabupaten Solok pada tanggal 8 Maret 2014 tercatat ibu yang melahirkan dengan SC pada bulan Januari sampai Februari 2014 berjumlah 21 dari 83 persalinan atau sekitar 25,3 % dari total persalinan, dengan rata-rata kejadian operasi SC perbulannya merupakan 10 kasus, yaitu hasil pembagian jumlah kasus Sectio Caesaria dibagi jumlah bulan. Sedangkan hasil wawancara, dengan 6 orang ibu post SC yang ada di RSUD Aro Suka Kabupaten Solok, 5 orang mengatakan tidak pernah mendengar teknik relaksasi nafas dalam dan masase sedangkan satu orang pernah mendengar tapi tidak mengerti, sedangkan hasil wawancara dengan petugas, petugas mengatakan relaksasi nafas dalam dan masase jarang dilakukan, karena mereka selalu memakai obat analgetik untuk menghilangkan nyeri klien.dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang perbedaan skala rasa nyeri sebelum dan sesudah relaksasi nafas dalam dan masase pada pasien post operasi Sectio Caesaria di ruang kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok. METODOLOGI PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan Quasi eksperimentdengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di ruang kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solokpada tanggal 03 28 Juni tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh pasien post operasi Sectio Caesariadi ruang kebidanan RSUD Arosuka tanggal 03-28 Juni tahun 2014 berjumlah 16 orang. Sampel penelitian adalah keseluruhan dari jumlah populasi yaitu 16 orang (total sampling). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan lembar observasi. yang berisi tentang karakteristik responden untuk mendapatkan data mengenai nyeri post operasi Sectio Caesaria sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dan masase. Analisa data dilakukan dengan teknik analisa univariat dimana data variabel disajikan dalam bentuk mean, yaitu nilai rata-rata tingkat nyeri klien post opersi sectio caesaria. Penilaian dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pelaksanaan tekhnik relaksasi dan masase pada klien post operasi sectio caesaria.. Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistic dependen sampel t- test untuk mengetahui perbedaan rata-rata skala nyeri dengan pelaksanaan tekhnik relaksasi nafas dalam dan masase pada ibu post operasi sectio caesaria. Jumlah penduduk Arosuka Kabupaten Solok adalah sebanyak 56.491 44

jiwa dengan jumlah pria sebanyak 28.771 jiwa dan wanita sebanyak 27.780 jiwa. Penduduk ini tersebar di 2 Kecamatan dan 16 kelurahan dengan kepadatan penduduk rata-rata 2.456 jiwa/km 2. Arosuka Kabupaten Solok merupakan salah satu daerah tingkat dua di provinsi Sumatera Barat yang mempunyai luas wilayah paling kecil yaitu 3100 Ha. Batas wilayah Arosuka Kabupaten Solok sebelah barat, timur, utara dan selatan berbatasan dengan Kabupaten Solok. Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka Kabupaten Solok (RSUD) merupakan sarana kesehatan pemerintah daerah tipe C yang berdiri di lahan seluas 6 Ha, dimana RSUD ini memiliki 8 ruang rawat inap yaitu rawat inap bedah, interne, anak, VIP A, VIP B, Paru, Jantung, THT/Mata, tempat tidur 160, jumlah perawat 102 orang, dengan pendidikan terakhir 15 orang tamatan S 1 Keperawatan, 83 orang tamatan D III Keperawatan, 4 orang tamatan SPK. Pada umumnya pasien di RSUD Arosuka berekonomi rendah dan berpengetahuan rendah sehingga untuk mencapai hasil penelitian ini tidaklah maksimal sehingga peneliti menemui kesulitan dalam penelitian ini. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pendidikan Responden Menurut Hasbullah (2007: 53) Pendidikan responden dikelompokan menjadi pendidikan dasar (SD dan SLTP), pendidikan menengah (SMU, SMK / sederajat) dan pendidikan tinggi (perguruan tinggi). distibusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada diagram 5.1 di bawah ini: Dari diagram 5.1 dapat dilihat bahwa lebih dari sebagian (81 %) responden mempunyai tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP). Umur Responden Penggolongan umur mengacu pada pendapat yang dikemukan Trirusmi Widyatun (1999:7) yaitu masa dewasa awal 21-35 tahun, dewasa tengah umur 36-45 tahun dan dewasa akhir umur 46-55 tahun.untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi responden berdasarkan penggolongan umur dapat dilihat pada diagram 5.2 berikut: Dari diagram 5.2 dapat dilihat bahwa hampir seluruhnya (94 %) responden berada pada rentang umur 21-35 tahun (dewasa awal). Analisa Univariat 45

Analisa data dilakukan dengan teknik analisa univariat dimana data variabel disajikan dalam bentuk mean, yaitu nilai rata-rata tingkat nyeri klien post opersi sectio caesaria. Penilaian dilakukan pada saat sebelum dan sesudah pelaksanaan tekhnik relaksasi dan masase pada klien post operasi sectio caesaria. a. Distribusi Rata-Rata Skala Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014 Tabel 5.1 Distribusi Rata-Rata Skala Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten SolokTahun 2014 Pre Teknik Relaksasi Post Teknik Relaksasi Deviasi Mean 8 5,88 0,354 0,12 5 8 3,12 0,991 0,35 0 Dari tabel 5.1 didapatkan rata-rata skala nyeri pasien post operasi sectio caesarea sebelum diberikan teknik relaksasi adalah 5,88 dengan standar deviasi 0,354. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata skala nyeri pasien sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam adalah diantara 0,558-0,617, hal ini menyatakan bahwa rata-rata skala nyeri sedang. Dan rata-rata skala nyeri pasien post operasi setelah diberikan teknik nafas dalam adalah 3,12 dengan standar deviasi 0,991. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini rata-rata skala nyeri pasien setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam adalah diantara 2,30-3,95, hal ini menyatakan bahwa rata-rata skala nyeri Variabel n Mean Standa Standa 95 ringan. % r r Error CI b. Distribusi Rata-Rata Skala Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan Masase di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014 Tabel 5.2 Distribusi Rata-Rata Skala Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Caesarea Sebelum dan Setelah Dilakukan Masase Di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014 0,558-0,617 2,30-3,95 Variabel n Mean Standar Deviasi Standar Error Mean 95 % CI 46

Pre Masase Post Masase 8 5,75 0,463 0,164 5,36-6,14 8 3,50 0,535 0,189 3,05-3,95 47

Dari tabel 5.2 didapatkan rata-rata skala nyeri pasien post operasi sebelum diberikan masase adalah 5,75 dengan standar deviasi 0,463. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini rata-rata skala nyeri pasien sebelum diberikan masase adalah diantara 5,36-6,14, hal ini menyatakan bahwa ratarata skala nyeri sedang. Dan rata-rata skala nyeri pasien post operasi setelah diberikan masase adalah 3,50 dengan standar deviasi 0,535. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini rata-rata skala nyeri pasien setelah diberikan masase adalah diantara 3,05-3,92, hal ini menyatakan bahwa rata-rata skala nyeri ringan. Analisa Bivariat Analisis bivariat dilakukan dengan uji statistic dependen sampel t- test untuk mengetahui perbedaan rata-rata skala nyeri dengan pelaksanaan tekhnik relaksasi nafas dalam dan masase pada ibu post operasi sectio caesaria. Uji statistic untuk seluruh analisis tersebut dianalisa dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05). Dimana jika nilai p < 0,05 maka secara stastistik disebut bermakana dan jika nilai p > 0,05, maka hasil hitungan disebut tidak bermakna a. Perbedaan Rata-rata Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014. Tabel 5.5 Perbedaan Rata-rata Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014 Variabel Skala nyeri sebelum dan sesudah Teknik relaksasi Mean Differen ce Stan dar Devi asi 2,750 0,88 6 Sta nd ar Err or 0,31 3 T 7, 77 5 Dari tabel 5.5 diperoleh perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan teknik nafas dalam dan sesudah dilakukan nafas dalam adalah 2,750 dengan standar deviasi 0,886. Sedangkan nilai t hitung = 7,775 dan p value 0,0001 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pelaksanaan teknik relaksasi dengan penurunan skala nyeri. p val ue 0,00 01 48

b. Perbedaan Rata-rata Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Masase di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014. Tabel 5.6 Perbedaan Rata-rata Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah Dilakukan Masase Nafas Dalam di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014 Variabel Skala nyeri sebelum dan sesudah masase Mean Standar deviasi Standar Error t p value difference 2,250 0,463 0,164 13,748 0,0001 Dari tabel 5.6 diperoleh perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan masase dan sesudah dilakukan masase adalah 2,250 dengan standar deviasi 0,463. Sedangkan. nilai t hitung = 13,748 dan p value 0,0001 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pelaksanaan masase dengan penurunan skala nyeri c. Perbedaan Rata Rata Skala Nyeri Antara Pelaksanaan Teknik Nafas Dalam Dengan Pelaksanaan Masase Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di Ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok Tahun 2014 Tabel 5.7 Perbedaan Rata-Rata Skala Nyeri Antara Pelaksanaan Teknik Nafas Dalam Dengan Pelaksanaan Masase Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea di Ruang Kebidanan RSUD Variabel Skala Nyeri sesudah pelaksanaan teknik nafas dalam dan pelaksanaan masase Arosuka Kabupaten SolokTahun 2014 Mean Standar Standar t p value differenc e deviasi error 0,375 1,188 0,420 0,893 0,402 49

Dari tabel 5.7 diperoleh perbedaan rata-rata skala nyeri sesudah dilakukan teknik nafas dalam dan dilakukan masase adalah 0,375 dengan standar deviasi 1,188. Sedangkan nilai t hitung = 0,893 dan p value 0,402 dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan teknik nafas dalam dan pelaksanaan masase dengan penurunan skalanyeri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian ini tentang Perbedaan skala nyeri sebelum dan sesudah pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam dan masase pada pasien post operasi sectio caesarea di ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok tahun 2014, dimana sebelum dilakukan pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam dan masase rata- rata skala nyeri responden adalah tingkat sedang setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam dan masase rata- rata skala nyeri responden berkurang, hal ini dapat ditarik kesimpulan: 1. Rata-rata skala nyeri pasien post operasi sectio caesarea sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi adalah 5,88 dan 3,12 dengan standar deviasi 0,991 di ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok tahun 2014. 2. Rata-rata skala nyeri pasien post operasi sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi masase adalah 5,75 dengan standar deviasi 0,463 dan 3,50 dengan standar deviasi 0,533 di ruang Kebidanan RSUD Arosuka Kabupaten Solok tahun 2014. 3. Ada perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam dan massase dengan penurunan skala nyeri p value = 0,0001. 4. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pelaksanaan teknik relaksasi nafas dalam dan pelaksanaan masase p va1ue 0,402 Saran Bagi Responden Memberikan masukan bagi responden dalam menerapkan intervensi yang telah dilakukan dan menerapkan untuk anggota keluarga yang lain dalam upaya menurunkan skala nyeri. Bagi Perawat Rumah Sakit Arosuka Kabupaten Solok Dapat dijadikan masukan perencanaan dan pengembangan pelayanan kesehatan pada pasien dalam peningkatan kualitas pelayanan, khususnya dalam pemberian teknik relaksasi nafas dalam dan masase untuk penurunan tingkat nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesaria 50

Bagi Pihak Institusi Pendidikan Penelitian ini diharapkan bisa menjadi penyediaan data dasar yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut, khususnya mengenai pengaruh teknik relaksasi nafas dalam dan masase terhadap skala tingkat nyeri pada pasien post operasi Sectio Caesaria. Bagi peneliti lain Diharapkan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel yang berbeda dan lokasi yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmojo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyo (dkk), EGC, Jakarta Tamsuri, A. 2007. Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta: EGC Cunningham FG. 2006.Obstetri William Vol. 1. Jakarta: EGC. Prof. Dr. Rustam Mocthar, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid 2. Edisi 2. Jakarta Penerbit buku kedokteran. EGC. Farrer. H. (2001). Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Vol 2, Alih Bahasa: dr.andry Hartono. Jakarta: EGC Indiarti. MT. (2007). Kehamilan, Persalinan& Perawatan Bayi.Yogyakarta: Diglossia Media. Mansjoer. A. Dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2. Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius. Dr. Siad A. Latief, Sp An K. Dr. Kartini A. Surya, Sp An K. Dr. M. Ruswan Dachlan, Sp An K. (2001). Petunjuk praktis Anestesiologi. Edisi 2. Bagian Anestesiologi dan terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta. Notoatmodjo. 2002. Metodologi penelitian kesehatan (edisi revisi). Rineka Cipta, Jakarta. Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4.Volume 2. Alih Bahasa : Renata Komalasari, dkk. Jakarta: EGC. 51