WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROPINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU NOMOR G TAHUN 216 TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 216 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA LUBUKLINGGAU, J"^^\ c Menimbang a. Mengingat bahwa dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, pupuk sangat berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan produksi komoditas pertanian khususnya di Kota Lubuklinggau; bahwa dalam penerapan pemupukan berimbang oleh petani diperlukan subsidi pupuk sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 56 Tahun 215 tentang Alokasi dan Harga ;Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 216; bahwa agar pengelolaan subsidi pupuk dapat berjalan optimal, perlu diatur alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Kota Lubuklinggau; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 216; UndangUndang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478); UndangUndang Nomor 7 Tahun 21 tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 21 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4114); UndangUndang Nomor 18 Tahun 212 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 212 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 536); 4. Undang Undang..
4. UndangUndang Nomor 19 Tahun 213 tentang Perlindungan dan Pemberdayaaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 213 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433); 5. UndangUndang Nomor 23 tahun 214 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 214 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 215 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 214 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 214 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); fs ^"^ 6; Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 25 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi sebagai Barang dalam Pengawasan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 211 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden 7. Nomor 77 Tahun 25 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi sebagai Barang dalam Pengawasan; Peraturan Menteri Pertanian Nomor 4/Permentan/OT. 14/4/27 tentang Rekomendasi Pupuk N, P dan K pada Padi Sawah Spesfik Lokasi; Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 2 / M DAG/PER/5/29 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pengawasan Barang dan/jasa; 8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 7/Permentan/SR. 14/1/211 tentang Pupuk Organik Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah (Berita Negara Tahun 211 Nomor 664); 9. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 15/M DAG/PER/4/213 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian; 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.2/213 tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Pupuk (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 213 Nomer 1613); 11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 6/Permentan/SR.31/12/215 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 216; 12. Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor 56 Tahun 215 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 216; 15. Peraturan.
13. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 1 Tahun 214 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 214 Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 9 Tahun 215 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 214 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau ( Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 215 Nomor 9 ); 14. Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 41 Tahun 214 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan (Berita Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 214 Nomor 41); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG ALOKASI DAN HARGA ^ ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR O PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 216 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota Lubulinggau ini yang dimaksud dengan: 1. Kota adalah Kota Lubuklinggau. 2. Walikota adalah Walikota Lubuklinggau. 3. Pupuk adalah bahan kimia atau organisme yang berperan dalam penyediaan unsur hara bagi keperluan tanaman secara langsung atau tidak langsung. C4. Pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisika dan atau biologi, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. 5. Pupuk organik adalah pupuk sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. 6. Pemupukan Berimbang adalah pemberian pupuk bagi tanaman sesuai dengan status hara tanah dan kebutuhan tanaman untuk mencapai produktivitas yang optimal dan berkelanjutan. 7. Pupuk bersubsidi adalah barang dalam pengawasan yang pengadaan dan penyalurannya mendapat subsidi dari pemerintah untuk kebutuhan Kelompok Tani dan/atau Petani di sektor pertanian. 8. Harga Eceran Tertinggi yang selanjutnya disebut HET, adalah harga Pupuk Bersubsidi yang dibeli oleh petani/kelompok tani di Penyalur Lini IV yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. 9. Sektor
9. Sektor Pertanian adalah sektor yang berkaitan dengan budidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, hijauan pakan ternak dan budidaya ikan atau udang (termasuk pemanfaatan lahan perhutani dan kehutanan untuk peningktan produksi tanaman pangan dan hortkultura); 1. Petani adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang mengusahakan budidaya tanaman pangan atau hortikultura luasan tertentu; 11. Kelompok Tani adalah kumpulam petani atau petambak yang dibentuk atas dasar kesamaam kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan social, ekonomi dan sumber daya, kesamaan komoditas dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggotanya; 12. Petambak adalah peroranga warga Indonesia yang mengusahakan lahan untuk budidaya ikan dan/atau udang; /* v. 13. Perkebunan adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang mengusahakan budidaya tanaman perkebunan rakyat luasan tertentu. 14. Peternak adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang Mengusahakan lahan milik sendiri atau bukan, untuk budidaya tanaman hijauan pakan ternak luasan tertentu. 15. Pembudidayaan Ikan atau Udang adalah perorangan Warga Negara Indonesia yang mengusahakan lahan, milik sendiri atau bukan, untuk budidaya ikan atau udang yang tidak memiliki izin usaha. 16. Pelaksana Subsidi Pupuk adalah Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan sebagai pelaksana penugasan untuk subsidi pupuk. \m*' 17. Penyalur di lini III adalah Distributor sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 17/MDAG/PER/6/211 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian. 18. Penyalur di lini IV adalah Pengecer Resmi sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pedagangan Nomor 17/MDAG/PER/6/211, tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian. 19. Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok Tani yang selanjutnya disingkat RDKK adalah perhitungan rencana kebutuhan pupuk bersubsidi yang disusun kelompok tani berdasarkan luasan areal usaha tani yang diusahakan petani, perkebunan, peternakan dan pembudidaya ikan atau udang anggota kelompok tani dengan rekomendasi pemupukan berimbang spesifik lokasi. 2. Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida yang selanjutnya disebut KPPP adalah wadah koordinasi instansi terkait dalam pengawasan pupuk dan pestisida yang dibentuk oleh Walikota Lubuklinggau. 21. Dinas
21.Dinas adalah Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Lubuklinggau. 22. Kepala Dinasadalah Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kota Lubuklinggau. BAB II JENIS PUPUK BERSUBSIDI Pasal 2 (1) Pupuk bersubsidi terdiri dari atas pupuk anorganik dan pupuk organik yang diproduksi dan / atau diadakan oleh Pelaksana Subsidi Pupuk. (2) Pupuk anorganik sebagaimana ayat (1) terdiri atas Urea, SP36, ZA dan NPK. BAB III PERUNTUKAN DAN KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI Pasal 3 (1) Pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi Petani dan /atau Petambak yang tergabung dalam kelompok tani dan menyusun RDKK, dengan ketentuan : a. Petani yang melakukan usaha tani dibidang tanaman pangan sesuai areal yang diusahakan setiap musim tanam; b. Petani yang melakukan usaha tani diluar bidang tanaman pangan dengan total luasan maksimal 2 (dua) hektar setiap usim tanam; atau c. Petambak dengan luasan maksimal 1 (satu) hektar setiap musim tanam. (2) Pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperuntukkan bagi perusahaan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan atau perusahaan perikanan budidaya. Pasal 4 (1) Alokasi Pupuk Bersubsidi ditetapkan dengan mempertimbangkan usulan kebutuhan yang diajukan oleh petani kepada Kepala Dinas melalui RDKK. (2) Alokasi Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dirinci menurut jenis, jumlah, sub sektor dan sebaran bulanan sebagaimana tercantum dalam lampiran I sampai dengan Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 5.
Pasal 5 (1) Alokasi Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 2, dirinci lebih lanjut menurut kecamatan, jenis, jumlah, sub sektor dengan sebaran bulanannya. (2) Alokasi Pupuk Bersubsidi sebagai mana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) mempertimbangkan rekapitulasi RDKK yang disusun oleh Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan Kota Lubuklinggau. Pasal 6 (1) Terhadap Alokasi Pupuk Bersubsidi yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan / Pasal 5, Kepala Dinas menetapkan alokasi perkecamatan berdasarkan sub sektor sesuai dengan kebutuhan yang menjadi prioritas di wilayah masing masing; (2) Terhadap Alokasi Pupuk Bersubsidi yang telah ditetapkan C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani/kelompok tani dilakukan secara proporsi antara RDKK dan alokasi yang tersedia. Pasal 7 Dinas wajib melaksanakan pembinaan kepada Petani, Petambak dan/atau Kelompok Tani dalam penyusunan RDKK sesuai luas areal usaha tani dan/atau kemampuan/atau Kelompok Tani di wilayahnya. BAB IV REALOKASI PUPUK BERSUBSIDI Pasal 8 (1) Dalam hal Alokasi Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 terjadi kekurangan, dapat dipenuhi melalui realokasi antar wilayah, waktu dan sub sektor. (2) Realokasi antar kecamatan dalam wilayah Kota Lubuklinggau ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Dinas. (3) Kota yang mengalami perubahan alokasi pupuk bersubsidi sebagai akibat dilakukannya realokasi antar Kabupaten / Kota yang ditetapkan provinsi, wajib menindaklanjuti dengan melakukan realokasi antar kecamatan yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas. (4) Apabila alokasi pupuk bersubsidi di suatu Kecamatan pada bulan berjalan tidak mencukupi, penyaluran Pupuk Bersubsidi di wilayahnya dapat dilakukan dengan menggunakan sisa alokasi bulan sebelumnya dan/ atau dari alokasi bulan berikutnya dengan tidak melampaui alokasi 1 (satu) tahun, melalui penetapan realokasi. BAB V.
BAB V PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI Pasal 9 (1) Pelaksanaan pengadaan dan penyalur pupuk bersubsidi sampai petani, petambak dan Kelompok Tani melalui Penyalur di Lini IV dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian yang berlaku. (2) Penyalur pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di penyalur Lini IV ke petani, petambak dan Kelompok Tani diatur sebagai berkut : c a. Penyaluran pupuk bersubsidi oleh penyalur di Lini IV ke petani/petambak dan/atau Kelompok Tani dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian yang berlaku dan dibuktikan dengan catatan dan/atau nota pembelian kepada petani, petambak dan Kelompok Tani; b. Penyaluran pupuk bersubsidi sebagaimana pada huruf a memperhatikan kebutuan petani, petambak dan Kelompok Tani dalam RDKK dan alokasi di masingmasing wilayah. (3) Untuk kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di Lini IV ke Petani atau Kelompok Tani sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Dinas dan kecamatan berkoordinasi dengan kelembagaan penyuluhan tingkat kota guna melakukan pendataan RDKK di wilayahnya, sebagai dasar pertimbangan dalam mengalokasi pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5. (4) Optimalisasi pemanfaatan pupuk bersubsidi ditingkat petani, petambak dan Kelompok Tani dilakukan melalui pendampingan oleh petugas penyuluh di wilayah taggungjawabnya; (5) Pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi di penyalur Lini IV ke Petani /petambak dan/atau Kelompok Tani dilakukan oleh petugas pengawas yang ditunjuk sebagai satu kesatuan dari komisi pengawasan pupuk dan pestisida (KPPP) di Kota Lubuklinggau. (6) Dinas memperoleh alokasi dana Dekonstrasi dan Tugas Pembantuan Kegiatan Pendampingan Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 216, wajib melaporkan hasil verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi setiap bulannya kepada Dinas Pertanian Provinsi untuk di rekapitulasi dan dikirimkan ke Direktur Jenderal. (7) Pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dilakukan sesuai Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi Tahun 216 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Pasal 1
Pasal 1 (1) Pelaksana Subsidi Pupuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Penyalur di Lini III dan Penyalur di Lini IV wajib menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi saat dibutuhkan Petani, Petambak dan/atau Kelompok Tani di wilayah tanggungjawabnya sesuai ketentuan yang berlaku. (2) Untuk menjamin ketersedian pupuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pelaksana Subsidi Pupuk beerkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau. BAB VI HET DAN KEMASAN PUPUK BERSUBSIDI Pasal 11 (1) Penyalur di Lini IV yang ditunjuk harus menjual pupuk bersubsidi sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). (2) Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut : a. Pupuk Urea = Rp. 1.8, per Kg; b. Pupuk SP36 = Rp. 2., per Kg; c. Pupuk ZA = Rp. 1.4, per Kg; d. Pupuk NPK = Rp. 2.3, per Kg; e. Pupuk Organik = Rp. 5, per Kg; (3) Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku untuk pembelian oleh Kelompok atau petani, pekebun, peternak, Petambak di penyalur Lini IV secara tunai dalam kemasan sebagai berikut : a. Pupuk Urea = 5 Kg; b. Pupuk SP36 = 5 Kg; c. Pupuk ZA = 5 Kg; d. Pupuk NPK = 5 Kg; e. Pupuk Organik = 4 Kg; Pasal 12 (1) Kemasan pupuk bersubsidi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) harus diberi label tambahan berwarna merah, mudah dibaca dan tidak mudah hilang/terhapus yang bertuliskan : "Pupuk Bersubsidi Pemerintah" Barang Dalam Pengawasan (2) Khusus penyediaan dan penyaluran Pupuk Urea bersubsidi berwarna merah muda (pink) dan Pupuk ZA bersubsidi berwarna jingga (orange). BAB N PENGAWASAN...
BAB IV PENGAWASAN DAN PELAPORAN Pasal 13 (1) Pelaksana Subsidi Pupuk wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini I sampai Lini IV sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian yang berlaku serta melakukan pengawalan terhadap penyluran Pupuk Bersubsidi dari Lini IV ke Petani, Petambak dan Kelompok Tani. (2) Pelaksana subsidi pupuk wajib melaporkan perkembangan realisasi penyaluran Pupuk Bersubsidi sampai ke Petani/Petambak dan/atau Kelompok Tani stiap bulannya kepada Menteri Pertanian melalui Direktur Jenderal serta ditembuskan ke Dinas. Pasal 14 (1) Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kota Lubuklinggau wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyaluran, penggunaan dan harga pupuk bersubsidi di wilayahnya. (2) Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kota Lubuklinggau dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Tenaga Penyuluh. Pasal 15 (1) Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kota Lubuklinggau wajib menyampaikan laporan pemantauan dan pengawasan piipuk bersubsidi di wilayah kerjanya kepada Walikota. (2) Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Provinsi wajib menyampaikan laporan hasil pemantauan dan pengawasan Pupuk Bersubsidi kepada Walikota Lubuklinggau. (3) Walikota menyampaikan laporan hasil pemantauan pengawasan Pupuk Bersubsidi kepada Gubernur. dan BAB VIII.
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Lubuklinggau. Ditetapkan di Lubuklinggau pada tanggal?.z FEBe.oAfc.i 2LGf, WALIKOTA LUBUKLINGGAU, H. S.N. PRANA PUTRA SOHE Diundangkan di Lubuklinggau pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU H. PARIGAN SYAHRIN BERITA DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 216 NOMOR
ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 MENURUT JENIS DAN SEBARAN PERBULAN 1 Pupuk Urea 1,138. 115.62 87.73 91.14 94.4 97.75 86.8 57.34 9.43 49.61 86.66 117.4 163.48 o Pupuk SP 36 471. 68.62 38.53 48.14 5.66 43.79 33.9 2.27 37.5 17.44 34.95 38.11 4.35 3 Pupuk ZA 197. 23.54 15.37 18.7 16.32 15.58 16.3 9.34 18.55 8.82 16.77 18.44 2.17 4 Pupuk NPK 1,524. 167.67 122.48 15.22 15.47 141.5 122.6 76.39 124.37 74.44 121.91 138.17 134.77 5 Puouk Organik 327.48 26.97 21.62 35.29 33.92 3.35 25.86 15.66 27.3 14.47 31.25 33.86 3.93 WALIKOTA LUBUKLINGGAU, H.S.N.PRANA PUTRA SOHE LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 KOTA LUBUKLINGGAU No. Sub Sektor Jml Alokasi Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15
LAMPIRAN II PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 8.3 1.33 6.26 15.25.26.4 15.3 1.24 15.2 18.6 1.2 2.34 1.34 1.1 2.27 4.1 Sept. 12 5.43 7.6 5.43 14.43.9.6 14.67 1.36 Oktober 13 12.45 15.62 1.43 2.34 2.7 1.6 2.35 3.71 Nop. 14 2.11 21.22 19.1 23.8 3.13 2.32 22.15 6.2 Des. 15 24.96 3.45 22.97 34.17 4.86 3.3 32.68 1.9 163.48 A. JENIS PUPUK UREA No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus 8 1 11 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II 173.19 216.26 154.64 256.3 19.24 14.85 249.62 54.17 19.4 2.21 18.3 24.41 1.14 1.27 23.21 7.68 1.49 17.76 12.55 2.53 1.24.6 2.44 4.12 15.22 18.7 1.2 21.24 1.34 1.1 2.5 4.1 15.55 19.72 13.45 2.45.45 1.54 19.4 3.84 15.33 19.62 15.46 21.22 1.15 1. 2.61 3.36 1.75 17.6 1.74 2.57 1.54.56 2.49 4.55 Jumlah 1,138. 115.62 87.73 91.14 94.4 97.75 86.8 57.34 9.43 49.61 86.66 117.4
ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 1 Lubuklinggau Barat I 62.87 1.2 5.35 6.67 5.36 5.67 4.35 2.45 5.35 1.45 5.35 5.33 5.34 2 Lubuklinggau Barat II 9.65 12.78 8.3 8.34 8.32 8.44 6.43 3.84 7.4 3.84 7.43 8.3 8.13 3 Lubuklinggau Selatan I 34.26 8.2 2.2 3.75 3.44 3.75 1.5 2.3 2.2 1.3 1.4 2.2 2.2 4 Lubuklinggau Selatan II 133.13 18.71 11.42 12.65 14.61 1.85 1.38 4.8 11.12 4.9 1.38 11.12 12.19 5 Lubuklinggau Timur I 8.55 1. 1.25 1.16 1.45 2.35 1.34 6 Lubuklinggau Timur II 9.97 1..65 1.6 1.82 1.64.65.63.65.65.68 7 Lubuklinggau Utara I 12.74 15.43 1.22 11.24 14.62 1.35 9.22 4.53 1.5 4.61 9.23 1.12 11.12 8 Lubuklinggau Utara II 1.83 1.48.66 2.64 1.33 1.64.56.66.51.66.69 Jumlah 471. 68.62 38.53 48.14 5.66 43.79 33.9 2.27 37.5 17.44 34.95 38.11 4.35 B. JENIS PUPUK SP 36 Kebutuhan Per Bulan (Ton ) No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 o
ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 9.34 18.55 Sept. 12 8.82 Oktober 13 16.77 Nop. 14 18.44 Des. 15 2.17 C. JENIS PUPUK ZA No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 5 6 7 8 Juni 9 JuU Agustus 1 11 1 Lubuklinggau Barat I 24.5 2.28 1.65 2.36 2.17 1.65 1.24 1.46 2.56 1.46 2.27 2.5 2.45 2 Lubuklinggau Barat II 36.52 3.72 2.43 3.77 2.73 2.43 3.48 2.37 3.87 1.47 2.73 3.81 3.71 5 Lubuklineeau Selatan I 13.24.48 1.29 1. 1.25 1.29 1.2 1.17 1. 1.17 1.39 1. 1. 4 5 I nbulclinecau Selatan II 54.46 7.43 4.62 4.42 4.72 4.82 4.34 2.22 4.52 2.49 4.92 4.53 5.43 Lubuklinggau Timur I 15.52 1.44 1.6 1.6 1.6 1.6 1.3 1.6 1.6 1.6 1.58 6 Lubuklinggau Timur II. 7 Lubuklinggau Utara I 43.89 6.59 3.78 3.3 3.85 3.79 3.17 2.12 3.4 2.23 3.86 3.4 4.4 8 Lubuklinggau Utara II 9.32 1.6 1.62 1.3 1.6 1.6 1.6 Jumlah 197. 23.54 15.37 18.7 16.32 15.58 16.3 c
ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 1 Lubuklinggau Barat I 24.53 27.24 2.2 23.24 23.28 22.28 18.2 12.45 2.2 12.4 18.2 22.28 21.28 2 Lubuklinggau Barat II 267.52 3.37 22.36 26.37 26.39 24.39 22.23 13.42 21.26 13.42 21.23 23.39 22.69 3 Lubuklinggau Selatan I 21.87 23.27 14.1 2.29 2.39 2.39 16.1 1.43 17.1 1.43 16.47 21.45 2.45 4 Lubuklinggau Selatan II 321.2 33.94 27.18 3.54 3.58 28.48 27.18 17.24 27.18 16.34 27.48 27.48 27.58 5 Lubuklinggau Timur I 44.24 4.6 3.2 4.6 4.6 4.6 3.2 2.73 3.2 2.73 3.2 4.65 3.65 6 Lubuklinggau Timur II 26.93 3.23 1.42 3.26 3.26 3.26 1.22 1.5 1.42 1.6 1.22 3.26 3.26 7 Lubuklinggau Utara I 299.99 32.54 25.17 29.44 29.49 27.27 25.12 15.35 25.16 14.35 25.32 25.29 25.49 8 Lubuklinggau Utara II 112.72 12.48 9.21 12.48 12.48 1.38 9.17 3.71 9.21 3.71 9.15 1.37 1.37 Jumlah 1,524. 167.67 122.48 15.22 15.47 141.5 122.6 76.39 124.37 74.44 121.91 138.17 134.77 D. JENIS PUPUK NPK No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 f
1 Lubuklinggau Barat I 4.7 2.68 2.42 4.9 4.29 4.29 2.68 1.65 3.68 1.65 4.49 4.29 4.49 2 Lubuklinggau Barat II 59.26 4.72 3.42 6.74 6.74 5.74 4.72 2.43 4.32 2.23 5.74 6.72 5.74 3 Lubuklinggau Selatan I 34.9 2.48 2.42 3.68 3.61 3.63 2.48 1.29 2.28 1.29 4.13 3.68 3.93 4 Lubuklinggau Selatan II 92.91 7.43 6.81 1.24 9.44 8.25 7.43 4.82 7.43 4.82 8.45 9.44 8.35 5 Lubuklinggau Timur I 1.17 1.44..44.44.44 1.43 1.6 1.45 1.61.44.44.44 6 Lubuklinggau Timur II 2.4...34.34.34.....34.34.34 7 Lubuklinggau Utara I 73.56 6.59 5.64 8.37 7.67 6.27 5.59 3.87 6.49 2.87 6.27 7.66 6.27 8 Lubuklinggau Utara II 13.94 1.63.91 1.39 1.39 1.39 1.53. 1.65. 1.39 1.29 1.37 Jumlah 327.48 26.97 21.62 35.29 33.92 3.35 25.86 15.66 27.3 14.47 31.25 33.86 3.93 WALIKOTA LUBUKLINGGAU, \ H.S.N.PRANA PUTRA SOHE ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 E. JENIS PUPUK ORGANIK No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15
PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU 1 Tan. Pangan 824. 83.71 63.52 65.99 68.35 7.78 62.84 41.53 65.47 35.91 62.74 84.77 118.39 2 Hortikultura 49. 4.98 3.78 3.92 4.6 4.21 3.74 2.47 3.9 2.13 3.73 5.4 7.4 3 Perkebunan Rakyat 217. 22.6 16.74 17.38 18. 18.65 16.56 1.92 17.25 9.45 16.53 22.3 31.16 4 Peternakan 22. 2.23 1.7 1.76 1.82 1.89 1.68 1.1 1.75.97 1.68 2.26 3.16 5 Perikanan 26. 2.64 2.1 2.8 2.15 2.23 1.99 1.31 2.6 1.14 1.98 2.67 3.74 Jumlah 1,138. 115.62 87.75 91.13 94.38 97.76 86.81 57.33 9.43 49.6 86.66 117.4 163.49 LAMPIRAN HI TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 MENURUT SUBSEKTOR DAN SEBARAN PERBULAN JENIS PUPUK KOTA : UREA : LUBUKLINGGAU Kebutuhan Per Bulan (Ton ) No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 o
ALOKASI PUPUK UREA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 1 Lubuklinggau Barat I 123.97 11.75 9.2 9.55 1.55 12.58 9.2 5.34 9.55 4.19 9.2 12.75 2.11 2 Lubuklinggau Barat II 151.21 15.6 11.78 11.78 11.54 13.62 11.78 8.13 11.66 6.72 11.78 15.6 21.22 3 Lubuklinggau Selatan I 17.83 1.74 8.12 8.22 9.22 9.43 8.42 3.4 8.22 3.83 8.42 1.74 19.7 4 Lubuklinggau Selatan II 22.86 2.57 16.51 17.51 17.31 15.34 15.53 12.17 17.31 1.24 15.53 2.57 24.27 5 Lubuklinggau Timur I 15.28 1.54 1. 1. 1. 2.63 1. 1..44 1. 1.54 3.13 6 Lubuklinggau Timur II 11.57.56 1. 1. 1. 1.11 1..68 1..34 1..56 2.32 7 Lubuklinggau Utara I 182.57 18.49 14.43 15.45 16.25 13.36 14.43 11.12 15.25 8.67 14.33 18.54 22.25 8 Lubuklinggau Utara II 28.71 4.46 1.48 1.48 1.48 2.71 1.48.69 1.48 1.48 1.48 4.47 6.2 Jumlah 824. 83.71 63.52 65.99 68.35 7.78 62.84 41.53 65.47 35.91 62.74 84.77 118.39 A. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15
ALOKASI PUPUK UREA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 Sept. Oktober 12.33.23.23.56.1.1.48.1 2.13 13.55.43.12 1.2.22.13 1.6.2 3.73 Nop. 14.66.62.28 1.39.24.16 1.32.37 Des. 15 1.14 1.12.37 1.84.29.21 1.58.49 5.4 7.4 B. SUB SEKTOR HORTIKULTURA No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus 8 1 11 5 IT 7 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II 5.52 5.52 2.46 14.49 2.49 1.72 13.5 3.3.54.32.65.34.25.13 1.49 1.24.2.2.1.13 1.32 1.18.43.24.32.33.34.29.13.17 1.31 1.23.2.32.13.22 1.25 1.19.24.31.36.32.33.32.59.34.23.34.29.13.23.13 1.12 1.23.76 1.3.22.2.1.2.18.13.1.13 1.1 1.15.62 1.25.35.24.1.23 Jumlah 49. 4.98 3.78 3.92 4.6 4.21 3.74 2.47 3.9 V J
ALOKASI PUPUK UREA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 2.59 2.8 1.44 4.28 1.6 1.8 2.79 1.21 17.25 1.11 1.13 1.3 2.31.42.54 1.78 1.13 9.45 1.42 1.62 1.33 5.51.61.6 4.31 1.13 16.53 Nop. 14 3.58 3.65 3.39 ~4^44 1.18 1.16 3.79 1.11 22.3 Des. 15 4.35 6.43 1.6 9.35.65 8.22.56 31.16 C. SUB SEKTOR PERKEBUNAN No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober 8 1 11 12 13 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II 28.55 3.58 32.2 3.65 22.72 3.33 54.42 4.26 11.15 1.18 1.82 1.16 44.14 3.79 13.18 1.11 1.4 1.62 1.33 5.51.61.6 4.54 1.13 2.59 2.83 1.44 4.28 1.6 1.8 2.89 1.21 2.65 2.77 2.51 2.64 2.5 1.4 2.37 1.16 2.55 2.77 2.46 3.82 1.5 1.41 2.98 1.16 1.42 1.62 1.33 5.51.61.6 4.34 1.13 1.31 1.13 1.53 2.51.42.54 2.34 1.14 Jumlah 217. 22.6 16.74 17.38 18. 18.65 16.56 1.92 ov.
Jumlah 26. 2.64 2.1 2.8 2.15 2.23 1.99 1.31 2.6 1.14 1.98 2.67 3.74 WALIKOTA MJBUKLINGGAU, H.S.N.PRANA PUTRA SOHE ALOKASI PUPUK UREA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 E. SUB SEKTOR PERIKANAN Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 1 Lubuklinggau Barat I 3.12.4.25.25.31.32.2.14.25.15.2.4.25 2 Lubuklinggau Barat II 3.64.45.28.28.34.33.27.2.28.18.27.45.31 3 Lubuklinggau Selatan I 2.42.33.13.16.21.23.2.13.18.11.2.34.2 4 Lubuklinggau Selatan II 7.98.6.64.66.6.57.65.45.64.36.65.62 1.54 5 Lubuklinggau Timur I.15.15... 6 Lubuklinggau Timur II. 6.88.58...53.55.42 7 Lubuklinggau Utara I.34.54.58 1.32 8 Lubuklinggau Utara II 1.81.28.18.18.12.23.12..18..12.28.12.55.55.39.53
LAMPIRAN LV PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 MENURUT SUBSEKTOR DAN SEBARAN PERBULAN Sept. Oktober 12 13.22.56 2.96.19.52 17.45 13 26.5 1.11 5.93.37 1.4 34.95 Nop. 14 28.87 1.22 6.47.41 1.14 38.11 Des. 15 3.59 1.28 6.85.43 1.19 4.34 JENIS PUPUK KOTA : SP36 : LUBUKLINGGAU No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei 8 Kebutuhan Per Bulan (Ton ) Juni JuU 1 Agustus 11 Tan. Pangan Hortikultura 3_ Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan 357. 15. 8. 5. 14. 52.3 2.18 11.66.73 2.4 29.2 1.23 6.55.41 1.14 36.49 38.4 1.53 1.61 8.17 8.6.5.54 1.43 1.5 33.19 25.8 15.36 28.7 1.39 1.6.65 1.18 7.44 5.63 3.44 6.3.46.35.22.39 1.3.99.6 1.11 Jumlah 471. 68.64 38.53 48.12 5.65 43.78 33.11 2.27 37.5
ALOKASI PUPUK SP 36 BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 2.25 2.46 1.25 3.13 1.23 1.16 2.78 1.1 15.36 11 3.32 4.44 3.11 7.87 1.29 1.15 5.53 1.36 28.7 Sept. 12 1.8 2.46 1.36 4.2. 3.1 1.11 Oktober 13 3.72 4.36 3.39 6.97.38.56 5.62 1.5 13.22 26.5 Nop. 14 3.42 4.53 ^58 6.97 2.2 2.1 4.69 2.38 28.87 Des. 15 3.29 4.74 2.67 7.45 2.44 2.34 5.47 2.19 3.59 A. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Kebutuhan Per Bulan (Ton ) Agustus Mei Juni JuU 8 1 8 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II 44.19 62.54 33.99 93.31 13.3 12.61 77.79 19.27 6.36 4.32 4.19 1.12 3.44 6.62 5.44 2.11 3.82 13.5 5.97 1.14 1.16 2.29.44 1.62 2.15.34 12.5 5.56 9.46 1.33 3.36 1.48 5.34 8.3 2.2 11.42.65 1.12.64 4.22 2.68 6.62 4.72 3.58 2.48 9.24 6.45.44 1.43.34.2 7.46 5.59 1.29 1.53 Jumlah 357. 52.3 29.2 36.49 38.4 33.19 25.8
fttmrfntrmw OP^ UttRSUBSIDI SFKTOF PERTANIAN TAHUN 216 AT I DTOup.r,AMATAN DALAM KOTA LUBUKLINGGAU 11 Sept. 12 Oktober 13 Nop. 14 Des. 15.1.16.18.18.11.2.24.24.8.13.12.12.15.32.3.34.12.3.28.3...1.1.56 1.11 1.22 1.28 B. SUB SEKTOR HORTIKULTURA No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Kebutuhan Per Bulan (Ton ) Agustus Mei Juni JuU 8 1 ~2 _5_ ~6 7 ~8~ Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau TimurJ_ Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II Jumlah 2.13 2.62 1.68 4.9.. 3.68.8 15..27.34.25.6.52.2 2.18.18.22.24.24.12.2.3.4.29.37.1.1 1.23[ 1.53.22.24.15.47.43.1 1.61.21.14.11.16.22.2.13.22.13.13.1.15.37.32.17.35.36.27.14.3.1... 1.39 1.6.65 1.18 o
ALOKASI PUPUK SP 36 BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 1 Lubuklinggau Barat I 12.83 1.31 1.3 1.57 1.37 1.38.54.41 1.2.43.74 1.28 1.3 2 Lubuklinggau Barat II 1.77 1.12 1.1 1.36 1.16 1.14.45.31 1.5.33.55 1.1 1.1 3 Lubuklinggau Selatan I 7.66 1.63.45 1.19 1.55.47.25.32.32.23.25.45.55 4 Lubuklinggau Selatan II 19.92 2.83 1.48 1.43 1.73 2.18 1.92 1. 1.44.95 1.93 1.46 1.57 5 Lubuklinggau Timur I 3.15.32.29.33.33.28.21.2.3.1.21.29.29 6 Lubuklinggau Timur II 3.24.58.21.49.49.21.11.13.4.1.1.21.21 7 Lubuklinggau Utara I 16.85 2.44 1.25 1.37 1.54 1.29 1.72.87 1.34.72 1.72 1.23 1.36 8 Lubuklinggau Utara II 5.58 1.43.47.43.43.49.43.2.25.1.43.45.47 Jumlah 8. 11.66 6.55 8.17 8.6 7.44 5.63 3.44 6.3 2.96 5.93 6.47 6.85 C. SUB SEKTOR PERKEBUNAN Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 1 Lubuklinggau Barat I 2.3.2.2.19.16.15.18.12.2.1.13.2.2 2 Lubuklinggau Barat II 1.79.18.18.18.14.12.14.11.18.9.11.18.18 3 Lubuklinggau Selatan I 1.22.1.1.13.1.9.13.1.1.8.9.1.1 4 Lubuklinggau Selatan II 4.26.92.31.39.49.39.25.12.29.13.32.31.34 8 Lubuklinggau Utara II.7.1.1.1.5..1.5.1.1 Jumlah 14. 2.4 1.14 1.43 1.5 1.3.99.6 1.11.52 1.4 1.14 1.19 WALIKOTA L UBUKLINGGAU, ALOKASI PUPUK SP. 36 BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 E. SUB SEKTOR PERIKANAN No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 5 Lubuklinggau Timur I. 6 Lubuklinggau Timur II. 7 Lubuklinggau Utara I.24.12 4..54.25.44.61.5.29.15.34.25.27 ( ^P^ H.S.N.PRANA PUTRA SOHE
ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 MENURUT SUBSEKTOR DAN SEBARAN PERBULAN 1 Tan. Pangan 162. 19.34 12.63 14.86 13.43 12.82 13.19 7.7 15.26 7.24 13.77 15.18 16.58 2 Hortikultura 2..24.16.18.17.16.16.1.18.9.17.19.2 3 Perkebunan Rakyat 3. 3.58 2.35 2.76 2.48 2.37 2.44 1.41 2.83 1.35 2.55 2.8 3.8 4 Peternakan 3..38.24.27.24.23.24.14.27.14.27.27.31 5 Perikanan. LAMPIRAN V PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 JENIS PUPUK KOTA ZA LUBUKLINGGAU No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 ( Jumlah 197. 23.54 15.38 18.7 16.32 15.58 16.3 9.35 18.54 8.82 16.76 18.44 2.17
1 Lubuklinggau Barat I 25.53 3.38 2.9 2.98 1.8 1.98 2.8 1.38 2.25 1.38 2.21 2.25 2.47 2 Lubuklinggau Barat II 2.91 2.67 1.67 2.35 2.46 1.72 1.46 1.14 1.52 1.14 1.56 1.55 1.67 3 Lubuklinggau Selatan I 16.42 1.83 1.46 2.56 1.36 1.61 1.36.47 1.28.47 1.26 1.28 1.48 4 Lubuklinggau Selatan II 42.17 3.7 2.73 2.64 4.2 2.84 4.1 2.5 4.29 2.1 4.2 4.23 4.64 5 Lubuklinggau Timur I 7.68.5.5.54.5.28 1.6.28.28 1.6 1.6 6 Lubuklinggau Timur II 2.78.59.51.45..51..21.7.21.7.C7.9 7 Lubuklinggau Utara I 34.6 5.55 2.44 2.23 3.22 2.43 3.8 1.33 3.22 1.27 3.7 3.17 3.59 8 Lubuklinggau Utara II 11.91 1.12 1.23 1.11 1.11 1.23 1.11.39 1.3.39 1.12 1.3 1.4 Jumlah 162. 19.34 12.63 14.86 13.43 12.82 13.19 7.7 15.26 7.24 13.77 15.18 16.58 ALOKASI PUPUK ZA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 A. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 o
Jumlah 2..24.16.18.17.16.16.1.18.9.17.19.2 ALOKASI PUPUK ZA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 B. SUB SEKTOR HORTIKULTURA Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 1 Lubuklinggau Barat I. 2 Lubuklinggau Barat II. 3 Lubuklinggau Selatan I. 4 Lubuklinggau Selatan II.6.1.6.6.5.5.5.6.5.6.6 5 Lubuklinggau Timur I. 6 Lubuklinggau Timur II. 7 Lubuklinggau Utara I 1.4.14.1.12.12.11.11.1.12.9.12.13.14 8 Lubuklinggau Utara II c
ALOKASI PUPUK ZA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 1 Lubuklinggau Barat I 3.79.37.29.4.29.29.29.19.49.19.32.39.28 2 Lubuklinggau Barat II 3.1.31.25.35.25.25.25.18.25.18.25.25.24 3 Lubuklinggau Selatan I 2.27.13.21.21.21.21.21.13.21.13.21.21.2 4 Lubuklinggau Selatan II 8.5 1.12.64.63.63.64.58.39.75.32.63.65 1.7 5 Lubuklinggau Timur I.2.2 6 Lubuklinggau Timur II.13.13 7 Lubuklinggau Utara I 8.59 1.2.67.69.65.69.66.42.84.42.69.84 8 Lubuklinggau Utara II 3.96.3.29.48.45.29.45.1.29.11.45.46.29 Jumlah 3. 3.58 2.35 2.76 2.48 2.37 2.44 1.41 2.83 1.35 2.55 2.8 3.8 1. C. SUB SEKTOR PERKEBUNAN Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15
WALIKOTA L JUKLINGGAU, 1 H.S.N.PRANA PUTRA SOHE ALOKASI PUPUK ZA BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 E. SUB SEKTOR PERIKANAN Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 1 Lubuklinggau Barat I 2 Lubuklinggau Barat II 3 Lubuklinggau Selatan I 4 Lubuklinggau Selatan II 5 Lubuklinggau Timur I 6 Lubuklinggau Timur II 7 Lubuklinggau Utara I 8 Lubuklinggau Utara II Jumlah
jjumlah 1,524.2 167.67 122.48 15.22 15.46 141.7 122.7 76.38 124.37 74.44 121.9 138.18 134.78 LAMPIRAN VI PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 MENURUT SUBSEKTOR DAN SEBARAN PERBULAN JENIS PUPUK KOTA NPK LUBUKLINGGAU Kebutuhan Per Bulan (Ton ) No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 1 Tan. Pangan 1,216. 133.79 97.73 119.86 12.5 112.56 97.39 6.94 99.23 59.4 97.26 11.25 17.54 2 Hortikultura 8. 8.8 6.43 7.88 7.89 7.4 6.41 4.1 6.53 3.91 6.4 7.26 7.8 3 Perkebunan Rakyat 222.2 24.42 17.84 21.89 21.93 2.55 17.78 11.13 18.12 1.84 17.76 2.13 19.63 4 Peternakan 6..66.48.59.59.56.49.3.49.29.48.54.53 5 Perikanan ( i
ALOKASI PUPUK NPK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 215 Sept. 12 9.23 8.15 7.6 9.38 5.8 5.39 7.29 7.1 59.4 Oktober 13 13.58 13.33 12.42 16.23 8.31 8.7 14.24 11.8 97.26 Nop. 14 15.45 14.9 13.56 19.54 1.26 8.7 17.22 12.6 11.25 Des. 15 15.45 14.29 12.66 18.53 1.26 8.7 16.22 12.6 17.54 A. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Kebutuhan Per Bulan (Ton ) Mei Juni JuU Agustus 8 1 11 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I 8 Lubuklinggau Utara II 167.26 154.7 144.48 25.93 17.82 12.57 177.62 156.25 17.11 15.7 15.2 23.26 11.75 11.34 21.24 19. 13.58 13.33 12.6 16.32 8.31 8.7 14.44 11.8 16.4 15.11 14.36 14. 13.32 13. 2.31 21.27 9.29 11.25 1.35 11.34 17.73 16.4 18.1 18.4 13.92 13.58 9.27 14.58 12.63 13.33 8.16 13.33 12.87 12.6 7.7 12.3 18.18 16.18 1.41 16.32 1.12 8.31 5.85 8.31 1.34 8.7 5.39 8.7 16.23 14.24 7.49 15.24 18.27 11.8 7.3 11.8 Jumlah 1,216. 133.79 97.73 119.86 12.5 112.56 97.39 6.94 99.23 (;
ALOKASI PUPUK NPK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 Sept. Oktober 12 13.53 1.18.36 1.8.15.78 1.23 1.27.19.21.13.18 1.12 1.45.2.25 3.91 6.4 Nop. 14 1. 1. 1.11 1.22.36.42 1.5 1.1 7.26 Des. 15 1. j^qo 1.1 1.22.34.35 1.5 1.2 7.8 B. SUB SEKTOR HORTIKULTURA No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus 8 1 11 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II 12.53 11.3 1.57 16.13 3.42 3.72 15.3 7.3 1.65 1.26 1.61 1.43.33.59 1.5.43 1.18 1.8.78 1.27.21.18 1.48.25 1. 1. 1. 1. 1.11 1.11 1.7 1.7.39.39.46.46 1.13 1.14 1.9 1.9 1. 1.18.63 1.18 1. 1.8.36 1.8 1.11.78.15.78 1.22 1.27 1.23 1.37.39.21.19.21.46.18.13.18 1.5 1.46 1.12 1.48 1.17.25.2.25 Jumlah 8. 8.8 6.43 7.88 7.89 7.4 6.41 4.1 6.53 I )
ALOKASI PTTPTTK NPK BMttWIBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 PKPKECAMATAN DALAM KQTA LUBUKLINGGAU 3.1 2.66 1.93 4.44.82.66 3.32 1.19 18.12 1.25 1.24 1.3 2.17 1.4 1. 2.1 1.1 1.84 2.84 2.76 1.93 4.44.82.66 3.14 1.17 17.761 Nop. 14 3.75 2.69 2.39 4.38.38.56 3.42 2.56 2.13 Des. 15 3.14 2.66 1.99 4.54.82.66 3.54 2.28 19.63 C. SUB SEKTOR PERKEBUNAN No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni JuU Agustus Sept. Oktober 1 11 12 13 5 6 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II 36.98 3.2 23.72 52.63 8.14 8.6 4.26 22.3 4.62 3.36 2.39 5.77.38.55 4.82 2.53 2.84 2.76 1.93 4.54.82.66 3.1 1.19 3.79 2.69 2.39 5.58.38.56 3.92 2.58 3.79 2.69 2.39 5.58.45.53 3.92 2.58 3.77 2.84 1.25 2.69 2.76 1.24 2.39 1.93 1.3 4.48 4.44 2.27.38.82 1.3.56.66 1. 3.72 3.14 2.21 2.56 1.19 1.1 Jumlah 222.2 24.42 17.84 21.89 21.93 2.55 17.78 11.13
ALOKASI PUPUK NPK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 WALIKOTA LUBUKLINGGAU, H.S.N.PRAMA PUTRA SOHE A E. SUB SEKTOR PERIKANAN Jml No. KECAMATAN Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober Nop. Des. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 14 15 1 Lubuklinggau Barat I 2 Lubuklinggau Barat II 3 Lubuklinggau Selatan I 4 Lubuklinggau Selatan II 5 Lubuklinggau Timur I 6 Lubuklinggau Timur II 7 Lubuklinggau Utara I 8 Lubuklinggau Utara II Jumlah
LAMPIRAN VII PERATURAN WALIKOTA LUBUKLINGGAU TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 MENURUT SUBSEKTOR DAN SEBARAN PERBULAN 22.38 1.33 2.87.73 Sept. Oktober Nop. 12 13 14 11.93 25.7 27.77.71 1.52 1.65 1.54 3.3 3.57.29.73.87 14.47 31.25 33.86 Des. 15 25.43 1.51 3.27.73 3.94 JENIS PUPUK KOTA ORGANIK LUBUKLINGGAU No. Sub Sektor Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei 8 Kebutuhan Per Bulan (Ton ) Juni JuU 1 Agustus 11 Tan. Pangan Hortikultura Perkebunan Rakyat Peternakan Perikanan 269. 22.22 15.95 1.31 34.53 2.85 8..58. 17.71 1.5 2.27.58 28.97 1.72 3.72.87 27.83 1.65 3.57.87 24.94 1.48 3.2.73 21.29 1.26 2.73.58 12.83.76 1.64.44 Jumlah 327.48 26.96 2L671 35.281 33.921 3.35 25.86 15.67 27.31
ALOKASI PUPUK ORGANIK BERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 1 Lubuklinggau Barat I 38.36 3.58 1.4 4.78 3.78 3.68 3.58 1.31 3.6 1.61 3.68 3.78 3.58 2 Lubuklinggau Barat II 44.33 3.75 2.62 4.85 4.7 4.25 3.65 2.13 3.7 1.73 4.11 4.7 4.14 3 Lubuklinggau Selatan I 34.7 3.33 1.33 3.54 3.54 3.35 2.39 1.53 3.39 1.43 3.35 3.54 3.35 4 Lubuklinggau Selatan II 61.64 4.26 5.51 6.46 6.46 5.26 4.44 3.43 4.44 3.4 5.26 6.46 6.26 5 Lubuklinggau Timur I 12.12 1.18.61 1.18 1.18 1.2 1.18.41 1.18.42 1.2 1.18 1.2 6 Lubuklinggau Timur II 12.17 1.16.6 1.16 1.16 1.19 1.16.54 1.16.5 1.19 1,16 1.19 7 Lubuklinggau Utara I 52.45 3.85 4.51 5.89 5.89 4.89 3.78 2.34 3.78 2.34 4.79 5.8 4.59 8 Lubuklinggau Utara II 13.86 1.11 1.13 1.11 1.12 1.12 1.11 1.14 1.13.5 2.12 1.15 1.12 Jumlah 269. 22.22 17.71 28.97 27.83 24.94 21.29 12.83 22.38 11.93 25.7 27.77 25.43 Sept. 12 Oktober 13 Nop. 14 Des. 15 A. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN No. KECAMATAN 1 2 Jml Alokasi Januari Februari Maret 4 5 6 Kebutuhan Per Bulan (Ton ) April Mei Juni Juli Agustus 7 8 9 1 11 ( \
ALOKASUWUKJQ^^ ^Qg4gLgyi^PTf^.AMATAN DAiAM KOTA LUBUKLINGGAU B. SUB SEKTOR HORTIKULTURA No. KECAMATAN _3_ 4 _6_ 7 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur H Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II Jumlah c.?
««BSSBSBBSHSB" C. SUB SEKTOR PERKEBUNAN No. KECAMATAN ~2 4_ 6 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utara II Jumlah
ALOKASI PUPUK ORGANIKBERSUBSIDI SEKTOR PERTANIAN TAHUN 216 WALIKOTA LUBUKLINGGAU, H.S.N.PRANA PUTRA SOHE Nop. Des. 14 15 E. SUB SEKTOR PERIKANAN No. KECAMATAN Jml Alokasi Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept. Oktober 6 8 1 11 12 13 5 6 8 Lubuklinggau Barat I Lubuklinggau Barat II Lubuklinggau Selatan I Lubuklinggau Selatan II Lubuklinggau TimurT Lubuklinggau Timur II Lubuklinggau Utara I Lubuklinggau Utaralf Jumlah