BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sebuah perusahaan diantaranya bergantung pada faktor kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum kualitas kinerja pegawai pemerintahan di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia mulai diperkenalkan sebagai suatu pendekatan baru. Pada

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN Dampak terciptanya MEA adalah pasar bebas di bidang. itu pemerintah harus segera merumuskan dan menetapkan langkah langkah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang berkualitas yang disajikan. Kesuksesan dari perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keberhasilan perlu diperhatikan dalam upaya mengikuti perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. tantangan atau hambatan akan muncul dan mempengaruhi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan kompetitif. Keputusan tersebut menyangkut keputusan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam dunia pendidikan dan juga dalam dunia nyata. Matematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor

Emotional Intelligence (EI) Compiled by : Idayustina

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya kemampuan seseorang diantaranya ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini berkembang publikasi mengenai kecerdasan manusia.

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di antaranya adalah manajemen

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB III METODE PENELITIAN. (Dinas Pendapatan Daerah) Kota Malang yang terletak di Jalan Mayjen Sungkono

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini peranan sumber daya manusia berkembang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori teori yang mendukung dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebanyakan perusahaan memanfaatkan orang-orang yang ber-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wilda Akmalia Fithriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

BAB I PENDAHULUAN. karyawan. Sayangnya penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang

Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB IV. variabel terikat (Y) dan tiga variabel bebas (X 1, X 2, X 3 ). Variabel terikat (Y)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kecerdasan Emosional. Kecerdasan emosional dalam Martin (2003:41) ialah kemampuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang baik, termasuk pelayanan yang diberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multidisiplin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi di abad 21 merupakan perpaduan antara resolusi di

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) TERHADAP. PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) APJ DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mengubah emosi, sosial dan intelektual seseorang. Menurut Tudor (dalam Maurice

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu mengadakan bermacammacam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan lisan maupun tidak langsung (Purwanto, 2008). Sedangkan. yang mempunyai arti antara sesama manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor (BB-Pascapanen) sebagai institusi yang

Kecerdasan Spiritual ( Spiritual Quotient )

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syifa Zulfa Hanani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Bloom (1966) prestasi belajar siswa mencakup tiga domain yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BABl PENDAHULUAN. Penelitian ini mengangkat isu peningkatan remunerast, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu pekerjaan yang bersifat profesional. Guru yang profesional dapat

PENGARUH KEGIATAN PEMBINAAN ROHANI TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY MAKASSAR SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang memadai. Karyawan dapat menghasilkan kontribusi yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menginjak era globalisasi dan dalam menyongsong era persaingan pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, diantara peranan tersebut yaitu kinerja karyawan. Karena segala sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan saat ini dihadapkan pada suatu percepatan perubahan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku pemimpin pada lembaga-lembaga pendidikan seringkali menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan kinerja karyawan menurun. Penurunan kinerja karyawan akan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, kepintaran, kemampuan berpikir seseorang atau kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). rasional berfungsi utama pada jenis Homo sapiens, makhluk mamalia

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL SERTA KEPRIBADIAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BTN (PERSERO) TBK.

2015 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Satu hal yang penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, Terj. Rahmani Astuti, dkk, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara 1. yang tersebar diseluruh tubuh 2.

3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur yang sangat penting bagi setiap perusahaan atau organisasi, karena sukses tidaknya sebuah perusahaan tergantung pada SDM yang dimilikinya. Oleh karena itu setiap perusahaan berupaya untuk memperoleh SDM yang berkualitas, agar dapat menjalankan perusahaan sesuai dengan harapan dan tujuan yang ingin dicapai. Demikian pula dengan kinerja karyawan, kinerja karyawan yang tinggi sangat diharapkan oleh setiap perusahaan, karena dengan melihat kinerja karyawan akan diketahui apakah aktivitas karyawan dan output yang dihasilkan sesuai atau tidak dengan harapan dan tujuan perusahaan. Mathis dan Jackson (2002:78) mengemukakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi yang antara lain meliputi: 1. Kualitas output Kualitas merupakan tingkatan dimana hasil akhir yang dicapai mendekati sempurna dalam arti memenuhi tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. 2. Kuantitas output Yaitu menerangkan jumlah yang dihasilkan yang dinyatakan dalam istilah sejumlah unit kerja ataupun merupakan jumlah siklus aktivitas yang 1

2 dihasilkan yang berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan. 3. Jangka waktu output Yaitu menerangkan tingkat aktivitas diselesaikannya pekerjaan tersebut pada waktu yang telah ditentukan. 4. Kehadiran ditempat kerja Yaitu menerangkan tentang jumlah absensi, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut. 5. Sikap kooperatif (bekerja sama) Yaitu menerangkan bagaimana keadaan masing-masing individu karyawan, apakah membantu atau menghambat dari teman sekerjanya. Permasalahan mengenai kinerja merupakan permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh setiap manajemen perusahaan, organisasi atau sebuah instansi baik swasta maupun pemerintah, karena itu manajemen perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawainya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja tersebut akan membuat manajemen organisasi dapat mengambil berbagai kebijakan yang diperlukan, sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai yang sesuai dengan harapan dan tujuan organisasi. Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya, Ravianto (1988:20) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya yaitu pendidikan dan latihan, disiplin, sikap dan aktivitas kerja, motivasi, masa kerja, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, teknologi dan sarana produksi, kesempatan

3 kerja, serta kebutuhan untuk berprestasi. Faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya, sehingga hasil akhirnya adalah kinerja karyawan itu sendiri, apakah akan semakin baik atau semakin buruk. Kinerja karyawan tidak hanya dilihat dari kemampuan kerja yang sempurna, tetapi juga kemampuan menguasai dan mengelola diri sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain (Martin, 2000). Kemampuan tersebut oleh Daniel Goleman disebut dengan Emotional Intelligence atau kecerdasan emosi. Goleman (2000: 46) melalui penelitiannya mengatakan bahwa kecerdasan emosi menyumbang 80 % dari faktor penentu kesuksesan seseorang, sedangkan 20 % yang lain ditentukan oleh IQ (Intelligence Quotient), selanjutnya dia menjelaskan bahwa kemampuan terbesar yang mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam bekerja adalah empati, disiplin diri dan inisiatif. Pernyataan diatas menggambarkan betapa pentingnya kecerdasan emosional dalam mempengaruhi kehidupan manusia, dalam hal ini jika dikaitkan dengan kinerja karyawan maka diharapkan setiap karyawan tidak hanya ditiuntut pandai dalam operasional kerjanya, namun mereka harus mampu memanfaatkan kepandaiannya dibarengi dengan kesadaran diri dan pemahaman tentang orang lain sehingga kepandaiannya dapat bermanfaat untuk orang lain. Temuan terkini menyebutkan satu lagi jenis kecerdasan manusia, yaitu kecerdasan spiritual (SQ) yang pertama kali digagas oleh Danah Zohar dan Ian marshall. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan

4 hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan yang lain (Zohar dan Marshall, 2001: 4). Kinerja karyawan saat ini tidak hanya bertumpu pada peningkatan kemampuan dan kapasitas intelejensia (Intelligences Quotient (IQ)) saja, karena peran dari keadaan hati seseorang juga sangat mempengaruhi hasil kinerjanya. Jika hati seseorang tidak stabil, maka hal ini akan berpengaruh pada cara kerjanya dalam organisasi, oleh karena itu karyawan saat ini tidak hanya dituntut pintar namun juga harus punya tingkat spiritualitas yang baik. Kecerdasan spiritual memungkinkan seseorang untuk berpikir kreatif, berwawasan jauh, membuat atau bahkan mengubah aturan, yang membuat orang tersebut dapat bekerja lebih baik. Secara singkat kecerdasan spiritual mampu mengintegrasikan dua kemampuan yaitu IQ dan EQ (Idrus, 2002:57). Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembentukan dibidang pendapatan daerah serta tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dinas Pendapatan Daerah merupakan pelaksana Otonomi Daerah di bidang pendapatan Daerah. Dinas Pendapatan Daerah melaksanakan tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penerimaan dan pendapatan Daerah. Sedikit paparan profil DISPENDA kota malang diatas merupakan salah satu alasan penulis untuk melakukan penelitian tentang pengaruh EQ dan SQ terhadap kinerja karyawan, dikarenakan bahwasanya operasional Dinas

5 Pendapatan Daerah Kota Malang sangat berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga diperlukan adanya pelayanan yang baik dan profesional agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan antara DISPENDA Kota Malang sebagai instansi pelayanan publik dengan Masyarakat sebagai pihak yang dilayani dalam hal pembayaran pajak. Seperti yang diketahui bahwasanya kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan merasakan dan memahami untuk kemudian disikapi secara manusiawi. Orang yang EQ-nya baik, dapat memahami perasaan orang lain, dapat membaca yang tersurat dan yang tersirat, dapat menangkap bahasa verbal dan non verbal. Semua pemahaman tersebut akan menuntunnya agar bersikap sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan lingkungannya, hal ini sangat dibutuhkan oleh karyawan DISPENDA kota malang dalam operasional kerja mereka yang sangat berhubungan dengan masyarakat, ketika karyawan DISPENDA menggunakan EQ dalam operasional kerjanya maka mereka akan dapat memahami apa yang diinginkan masyarakat sebagai pihak yang dilayani, sehingga akan tercipta pelayanan yang ramah dan berkualitas dari DISPENDA untuk masyarakat, hal ini sejalan dengan yang disampaikan Agustian (2005:xiii) berdasarkan penelitian dan pengalamannya dalam memajukan perusahaan berpendapat bahwa keberadaan kecerdasan emosional yang baik akan membuat seorang karyawan menampilkan kinerja dan hasil kerja yang lebih baik. Begitu pula kecerdasan spiritual, hasil penelitian Trihandini (2005: 80) menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual memiliki pengaruh yang nyata terhadap kinerja karyawan, nilai-nilai spiritual sangat dibutuhkan oleh pegawai

6 DISPENDA Kota Malang untuk memberikan pelayanan yang baik, karena kecerdasan spiritual akan menghasilkan integritas yang tinggi bagi pegawai DISPENDA kota Malang sehingga akan menghasilkan pelayanan yang berkualitas. Alasan lain penulis mengambil tema pengaruh kecerdasan Emosional dan Spiritual terhadap kinerja karyawan di DISPENDA Kota Malang juga dikarenakan penulis pernah melaksanakan PKLI (Praktek Kerja lapangan integratif) di instansi tersebut, dan disana penulis menemukan adanya beberapa indikasi yang mengarah pada pelibatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual dalam operasional kinerja karyawan DISPENDA Kota Malang, semisal penerapan nilai kejujuran, seperti yang diketahui kecerdasan spiritual menghasilkan kejujuran. Dalam setiap transaksi pembayaran pajak, kejujuran sangat dijunjung tinggi oleh segenap karyawan DISPENDA kota Malang, hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan pembayaran pajak yang harus lewat loket dan tidak boleh lewat perorangan dalam artian pegawai DISPENDA menghitung pajak secara objektif sesuai dengan tagihan yang dibebankan pada wajib pajak, lalu semangat dalam kegiatan lapangan semisal survey untuk mencari objek pajak, penulis pernah ikut dalam kegiatan survey untuk mencari objek pajak dan disana penulis menemukan pegawai DISPENDA dengan semangat mencari objek pajak ditengah terik matahari, mereka berpendapat kerja bukan hanya urusan mencari uang, namun juga tanggung jawab kepada Negara dan tuhan yang maha Esa. Disini bisa diketahui bahwasanya pegawai DISPENDA kota Malang memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi dimana nilai tersebut ada dalam kecerdasan emosional.

7 Lalu hubungan emisonal yang terjalin diantara karyawan DISPENDA kota malang yang sangat kuat, ketika ada salah satu pegawai yang sakit maka dengan penuh kesadaran karyawan lain akan langsung menjenguk sepulang kerja, bahkan karyawan lain tidak segan-segan mengadakan selamatan untuk kesembuhan karyawan yang sakit. Dalam kecerdasan emosional hal ini disebut empati, dimana empati membuat seseorang ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh orang lain sehingga akan timbul kekompakan dalam bekrja. Dari beberapa gambaran tentang apa yang penulis temukan di kantor DISPENDA kota malang seperti yang tercantum diatas, bisa disimpulkan bahwasanya ada pelibatan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual dalam operasional kinerja karyawan DISPENDA kota malang, menurut beberapa teori yang ada, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual bepengaruh terhadap kinerja karyawan, oleh karena itu berdasarkan uraian diatas, maka penulis berniat melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang) 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1) Apakah variabel Kecerdasan Emosional (EQ) dan variabel Kecerdasan Spiritual (SQ) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan DISPENDA Kota Malang?

8 2) Apakah variabel Kecerdasan Emosional (EQ) dan variabel Kecerdasan Spiritual (SQ) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan DISPENDA Kota Malang? 3) Dari variabel Kecerdasan Emosional dan variabel Kecerdasan Spiritual (SQ) manakah yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan DISPENDA Kota Malang? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1) Untuk menguji dan menganalisis apakah variabel Kecerdasan Emosional (EQ) dan variabel Kecerdasan Spiritual (SQ) berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan DISPENDA Kota Malang. 2) Untuk menguji dan menganalisis apakah variabel Kecerdasan Emosional (EQ) dan variabel Kecerdasan Spiritual (SQ) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan DISPENDA Kota Malang. 3) Untuk menguji dan menganalisis dari variabel Kecerdasan Emosional dan variabel Kecerdasan Spiritual (SQ) manakah yang paling berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan DISPENDA Kota Malang. 1.3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diacapai dalam penelitian ini adalah: 1) Bagi Penulis

9 Untuk meningkatkan pemahaman penulis tentang peranan Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) terhadap kinerja karyawan. 2) Bagi DISPENDA Kota Malang Untuk memberikan informasi kepada kepala dinas DISPENDA kota malang sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan melalui Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ). 3) Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) yang dikaitkan dengan kinerja karyawan. 1.4. Batasan Penelitian Untuk menyederhanakan permasalahan agar pembahasan masalah mengarah pada tujuan yang ingin dicapai, maka dalam penelitian ini akan diteliti Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual (SQ) Terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus pada Kantor DISPENDA (Dinas Pendapatan Daerah) Kota Malang, di lima bidang utama, bidang keseketariatan, bidang pendataan, bidang penagihan, bidang pembukuan, dan P2O.