ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK. Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah hiburan yang garis besarnya untuk menghibur orang lain

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

ANALISIS VARIASI MAKNA PLESETAN PADA TEKA-TEKI LUCU BANGGEDD UNTUK ANAK KARYA AJEN DIANAWATI (TINJAUAN SEMANTIK)

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

PENGGUNAAN BAHASA KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL PADA ANTOLOGI CERPEN BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF DALAM DAKWAH DI RADIO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

PENGGUNAAN CAMPUR KODE PADA WACANA IKLAN PLESETAN DI GOOGLE EDISI MARET 2013 JURNAL

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

KAJIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN EUFEMISME PADA KEPALA BERITA HARIAN SOLO POS. Naskah Publikasi Ilmiah. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

Oktorita Kissanti Rahayu

ANALISIS CAMPUR KODE OPERATOR TAKSI GELORA TAKSI DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DALAM SURAT KABAR HARIAN KOMPAS EDISI 22 FEBRUARI-22 MARET 2013

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA LAUNDRY DI KELURAHAN GONILAN, KECAMATAN KARTASURA, KABUPATEN SUKOHARJO

AMBIGUITAS FRASA NOMINA PADA JUDUL ARTIKEL SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS SEPTEMBER-OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

ANALISIS GAYA BAHASA HIPERBOLA DAN PERSONIFIKASI PADA NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

I. PENDAHULUAN. produk atau jasa yang tentunya menjadikan bahasa sebagai sarananya.

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM KELOMPOK MASYARAKAT PERANTAU DI DESA KEDUNG BAGONG, SIDOMAKMUR, WIDODAREN, NGAWI NASKAH PUBLIKASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BENTUK UNIK DALAM WACANA IKLAN PROVIDER SELULER PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI APRIL-MEI 2012

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA WACANA HUMOR EDISI NOVEMBER 2011 SKRIPSI

Jurnal Ilmiah. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat. Bahasa juga sebagai saluran perumusan ide atau

PENGGUNAAN KATA TIDAK BAKU DAN CAMPUR KODE DALAM NASKAH DRAMA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bus merupakan simpul utama dalam jaringan yang dalam jaringan ini

Makna Implikatur Dalam Kolom Gagasan di Solopos. Eka Susylowati, SS, M. Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta.

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. (blackberry massanger), telepon, maupun jejaring sosial lainnya. Semua itu

III. METODE PENELITIAN. dalam proses pembelajaran olahraga pada siswa kelas XI SMA Negeri 2

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari tetapi bahasa juga diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

Transkripsi:

ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK Jurnal Ilmiah Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai DerajatSarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun : LANJAR JOKO PURWANTO A310080194 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ABSTRAK ANALISIS CAMPUR KODE DAN GAYA BAHASA SARKASME PADA PEMENTASAN LUDRUK KIRUN CAMPURSARI GOBYOK Lanjar Joko Purwanto, NIM A310080194, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini mengangkat masalah mengenai bagaimana penggunaan campur kode dan gaya bahasa sarkasme pada ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok. Tujuan penelitian ini untuk (1) mendeskripsikan penggunaan campur kode dalam ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok, (2) mendeskripsikan penggunan gaya bahasa sarkasme pada pemetasan ludruk Kirun yang berjudul campursari Gobyok. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah sebuah pementasan ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok. Data dalam penelitian ini adalah sebuah campur kode dan gaya bahasa sarkasme pada pementasan ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok. Sumber data dalam penelitian ini pementasan ludruk Kirun Campursari Gobyok. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak dan catat. Setelah teknik pengumpulan data kemudian menentukan teknik analisis data dengan menggunakan metode padan dan metode agih. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) pemakaian majas sarkasme berjumlah 21 data terdiri dari 4 bagian anggota tubuh, 3 berupa seruan, 4 berupa nama binatang, 6 berupa sifat, 1 berupa makhaluk halus dan 3 berupa keadaan, (2) pemakaian campur kode keseluruhan berjumlah 69 data terdiri dari campur kode kata terdiri dari 3 kata benda, 3 kata kerja, 4 kata sifat, 10 kata keterangan, 2 kata tanya, 1 kata ganti, 3 kata sambung dan 2 kata tunjuk. Campur kode yang berbentuk frasa terdiri 14 data terdiri dari 4 frasa nominal, 1 frasa verbal, 9 frasa adjektiva. Campur kode yang berbentuk klausa terdiri dari 25. Campur kode yang berbentuk kata perulangan terdiri dari 2 kata berbentuk perulangan. Kata kunci: campur kode, sarkasme.

A. Pendahuluan Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi salah satunya sebagai alat komunikasi dalam sebuah percakapan pementasan ludruk Jawa. Ludruk merupakan sebuah hiburan yang garis besarnya untuk menghibur orang lain yang sedang menyaksikan. Pada ludruk Jawa para pelakunya tidak hanya asal berbicara, tetapi membutuhkan kekreatifan dalam berbicara atau bertutur. Kekreatifan ini dibutuhkan karena untuk membuat sebuah lelucon atau humor, membuat sebuah lelucon yang menarik penonton terhibur dan tersenyum. Ludruk selain menghibur juga memberikan sebuah keanekaragaman berbahasa. Ludruk dapat dinikmati dari video, televisi dan radio atau media lainnya. Dalam percakapan ludruk kebanyakan menggunakan tuturan dengan berbagai gaya bahasa dan keragaman bahasa misalnya dalam bertutur bahasa Jawa tetapi juga ada bahasa Indonesia. Sebuah ludruk pasti terdapat percampuran bahasa yang disebut campur kode. Campur kode merupakan sebuah percampuran bertutur atau berbahasa lisan maupun tertulis. Campur kode digunakan dalam percakapan ludruk untuk membuat para penonton terhibur. Selain untuk membuat para penonton terhibur, dalam sebuah pementasan ludruk diperlukan kepandaian para pemainnya menggunakan bahasa. Pementasan ludruk Kirun ini sangat terlihat kekreatifan dan keunikannya misalnya pada bahasa yang digunakannya saat berdialog atau bertutur.

Dalam percakapan atau interaksi di pementasan ludruk juga muncul bahasa yang kasar. Sebagai ungkapan perasaannya atau sebuah sindiran yang sedang dialami saat bertutur di atas panggung. Ungkapan-ungkapan tersebut disebut gaya bahasa sarkasme sebagai luapan emosi atau sebuah sindiran dengan kata-kata kasar. Kata-kata kasar tersebut justru membuat penonton menjadi terhibur, karena sebuah lelucon bila disangkutkan dengan kata-kata kasar atau sebuah celaan dianggap lucu di sebuah pementasan ludruk yang bernuansa humor. Apalagi dalam lelucon di ludruk Jawa seperti ludruk Kirun. Salah satu hal yang penting yang harus diperhatikan dalam sebuah ludruk atau lelucon yang bernuansa humor adalah sebuah kreatifitas untuk menciptakan sesuatu yang dapat membuat orang tertawa. Selain kreatifitas juga bisa berupa spontanitas atau sudah dibuat terlebih dahulu. Lelucon atau humor merupakan sebuah alat untuk menghibur, mengobati rasa jenuh seseorang. Melalui sebuah pementasan ludruk dapat menghibur dan menghilangkan stress yang mungkin sedang dialami oleh seseorang. Karena sebab itu seseorang melihat pementasan yang sekiranya menghibur yaitu berupa pementasan ludruk Jawa. Salah satu dari sekian banyak hiburan di Indonesia yaitu pementasan ludruk Kirun Campursari Gobyok yang berasal dari Jawa Timur. Sasaran utama ludruk ini adalah secara umum untuk menghibur masyarakat banyak agar terhibur. Selain dapat menghibur ludruk juga sebagai alat untuk mengangkat kebudayaan di Indonesia agar dinikmati oleh masyarakat

Indonesia. Ludruk Kirun ini biasanya memberikan sebuah pesan atau amanat dari berbagai cerita yang sudah disajikan. Pesan dan amanat yang disampaikan tergantung pada judul cerita yang ditampilkan. Pementasan ludruk Jawa humor yang berupa ludruk Kirun ini sudah terlihat jarang. Ludruk ini memiliki ciri yaitu pertama bahasa yang digunakan beragam, ungkapan-ungkapan sepontanitas, gaya bahasa yang digunakan. Dalam tuturan percakapan ludruk Kirun Campursari Gobyok sangat beragam campur kode dan gaya bahasa yang digunakan berbeda-beda. Dari berbagai ludruk Kirun dengan cerita yang berbeda-beda yang menarik perhatian penulis adalah ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok. Alasan memilih judul ini sebagai bahan kajian penelitian karena bahasa yang digunakan para pemain ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok sangat menarik dengan campur kode dan gaya bahasa sarkasmenya. Serta untuk mengkaji sebuah bahasa kebudayaan Jawa agar tidak tertinggal dengan budaya yang lain. Penulis hanya meneliti pementasan ludruk Kirun Campursari Gobyok dengan pertimbangan bahwa dalam percakapan atau penuturan dalam sebuah ludruk atau lelucon memiliki sebuah keragaman bahasa. Objek yang digunakan ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok yang dalam percakapan saat pementasan menggunakan beragam bahasa, menggunakan bahasa- bahasa yang kasar yang lebih bervariasi dari pada ludruk yang lain.

B. Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian adalah apa yang menjadi perhatian suatu peneliti. Objek penelitian ini adalah sebuah pementasan ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok. 2. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analisis kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tetang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi dan lainlain secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata, bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2007 : 6). 3. Data dan Sumber Data Data dalam proses penelitian merupakan hal yang penting. Data merupakan keterangan yang benar-benar nyata dan dapat dijadikan sebagai bahan kajian. Data dalam penelitian ini adalah sebuah campur kode dan gaya bahasa sarkasme. Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data. Sumber data dalam penelitian ini adalah pementasan ludruk Kirun Campursari Gobyok.

4. Teknik Pengumpulan Data Menurut Sudaryanto (1993 : 11) metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh data-data yang berkualitas. a. Metode Simak Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan metode simak, yaitu usaha untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Data yang terdapat pada pementasan ludruk Kirun Campursari Gobyok tersebut dengan cara menyimak percakapan pementasan ludruk Kirun itu. b. Metode Catat Metode ini merupakan metode lanjutan dari metode simak, setelah menyimak pementasan ludruk itu selanjutnya melakukan teknik catat yaitu mengumpulkan data percakapan yang dicatat. Data yang dicatat yaitu percakapan pada ludruk Kirun Campursari Gobyok. 5. Teknik Analisis Data Penelitian ini pembahasan menggunakan metode padan dan agih. Metode padan adalah metode yang alat penentunya berada diluar bahasa, terlepas dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 15). Lanjutan metode agih dilanjutkan dengan teknik

hubung banding. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode agih. Metode agih adalah alat penentunya justru dari bahasa itu sendiri. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Majas sarkasme yang digunakan pada ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok berupa bagian anggota tubuh, berupa seruan, berupa nama binatang, berupa sifat, berupa makhluk halus, dan berupa keadaan. Adapun jumlah data gaya bahasa sarkasme berjumlah 21 data yang terdiri dari 4 bagian anggota tubuh, 3 berupa seruan, 4 berupa nama binatang, 6 berupa sifat, 1 berupa makhaluk halus dan 3 berupa keadaan. Campur kode yang digunakan pada ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok. Meliputi campur kode kata, campur kode frasa, campur kode klausa, campur kode perulangan kata. Adapun campur kode keseluruhan berjumlah 69 data terdiri dari campur kode kata terdiri dari 3 kata benda, 3 kata kerja, 4 kata sifat, 10 kata keterangan, 2 kata tanya, 1 kata ganti, 3 kata sambung dan 2 kata tunjuk. Campur kode yang berbentuk frasa terdiri 14 data terdiri dari 4 frasa nominal, 1 frasa verbal, 9 frasa adjektiva. Campur kode yang berbentuk klausa terdiri dari 25. Campur kode yang berbentuk kata perulangan terdiri dari 2 kata berbentuk perulangan.

2. Pembahasan Penelitian Sri Ambarwati dengan penelitian ini memiliki persamaan yaitu sama-sama membahasa campur kode. Sri Ambarwati campur kode dalam komunikasi lisan guru. Penelitian ini membahas campur kode sebuah ludruk yang terdapat banyak campur kode. Sehingga penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Sri Ambarwati. Perbedaannya hasil dalam penelitian ini terdapat campur kode dan gaya bahasa sarkasme. Penelitian Sri memperoleh hasil hanya mendapatkan campur kode saja tidak ada gaya bahasa sarkasmenya. Keunikan penelitian ini meneliti campur kode dalam ludruk Kirun, sedangkan penelitian Sri meneliti tentang campur kode dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Irsyad memiliki persamaan yaitu sama-sama meneliti campur kode. Penelitian ini terdapat campur kode dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian Irsyad memperoleh hasil wujud campur kode intern, wujud campur kode kata, frasa, perulangan kata dan klausa. Perbedaanya penelitian Irsyad terletak pada analisis gaya bahasa sarkasme di penelitian Irsyad tidak menganalisis, sedangkan di penelitian ini menganalisis gaya bahasa sarkasme. Keunikan penelitian ini meneliti tentang campur kode dan gaya bahasa sarkasme pada ludruk Kirun, sedangkan pada penelirian Irsyad meneliti tentang campur kode pada pementasan Kolot.

D. Simpulan Dari uraian di atas tentang analisis gaya bahasa sarkasme dan campur kode pada Ludruk Kirun Campursari Gobyok, maka dapat disimpulkan di bawah ini. Majas sarkasme yang digunakan pada ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok berupa bagian anggota tubuh, berupa seruan, berupa nama binatang, berupa sifat, berupa makhluk halus, dan berupa keadaan. Adapun jumlah data gaya bahasa sarkasme berjumlah 21 data yang terdiri dari 4 bagian anggota tubuh, 3 berupa seruan, 4 berupa nama binatang, 6 berupa sifat, 1 berupa makhaluk halus dan 3 berupa keadaan. Campur kode yang digunakan pada ludruk Kirun yang berjudul Campursari Gobyok. Meliputi campur kode kata, campur kode frasa, campur kode klausa, campur kode perulangan kata. Adapun campur kode keseluruhan berjumlah 69 data terdiri dari campur kode kata terdiri dari 3 kata benda, 3 kata kerja, 4 kata sifat, 10 kata keterangan, 2 kata tanya, 1 kata ganti, 3 kata sambung dan 2 kata tunjuk. Campur kode yang berbentuk frasa terdiri 14 data terdiri dari 4 frasa nominal, 1 frasa verbal, 9 frasa adjektiva. Campur kode yang berbentuk klausa terdiri dari 25. Campur kode yang berbentuk kata perulangan terdiri dari 2 kata berbentuk perulangan.

DAFTAR PUSTAKA Afriyanto, Irsyad. 2007. Analisi Alih Kode dan Campur Kode dalam Pemakaian Bahasa Indonesia pada Pementasan Kolot Karya W.S Rendra yang Diperankan Kelompok Peron Surakarta ( Skripsi S-1 Progdi PBSID). Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Ambarwati, sri. 2004. Campur Kode dalam Proses Belajar Mengajar bahasa Indonesia dalam Studi Kasus Guru SDN Mangin 03 Karang Ayung, Grobogan Jawa Tengah (Skripsi S-1 Progdi PBSID). Surakarta : FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya. Sudaryanto.1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana.