69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan. Kabupaten ini sebagian besar daerahnya dapat dijangkau dengan baik karena sebagian wilayahnya dilalui JaLinSum (Jalan Lintas Sumatra) yang merupakan JaLinTim (Jalan Lintas Timur). Kabupaten ini setelah dimekarkan kini hanya memiliki luas wilayah ± 4.385,84 Km 2 yang terletak antar 3 50-4 40 LS dan 104 58-105 52 BT. Kabupaten Tulang Bawang terletak dibagian hilir dari 2 (dua) sungai besar yaitu Way Tulang Bawang dan Way Mesuji. Hampir sebagian besar wilayah kabupaten Tulang Bawang merupakan daerah dataran dan rawa serta alluvial. Dengan jenis tanah penyusun terdiri dari aluvial, regosol, andosol, podsolik coklat, latosol dan podsolik merah kuning. Kabupaten Tulang Bawang merupakan pintu gerbang jalur lintas timur menuju dan keluar dari Propinsi Lampung, yang berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Propinsi Sumatera Selatan, serta Laut Jawa. Infrastruktur Transportasi darat didukung Jalur Lintas Timur dan Jalur Lintas Pantai Timur yang memperpendek jalur ekonomi barang dan jasa ke
70 Pulau Jawa dan dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2005, secara administrasi Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari 24 Kecamatan. Namun setelah wilayahnya dimekarkan pada tahun 2008 yang disyahkan melalui UU No 49 Tahun 2008 dan UU No 50 Tahun 2008, menjadi 3 Kabupaten yaitu Kabupaten Induk Kabupaten Tulang Bawang dan dua Kabupaten baru, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Mesuji otomatis jumlah Kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang berkurang menjadi 15 Kecamatan, 4 Kelurahan dan 148 Kampung. Menggala adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan pusat pemerintahan (ibu kota) Kabupaten Tulang Bawang, Lampung, Indonesia. Menggala merupakan satu-satunya kota yang berada di tepian Way Tulang Bawang, Lampung. Pemukiman berada di tepi sungai sebelah selatan dan timur. Secara geografis berada pada posisi 4 27-4 29 LS dan 105 13-105 16 BT. Kecamatan Menggala sekarang pusat Pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang beserta pusat kantor pemerintahan dari seluruh Dinas yang ada. Sejarah mencatat bahwa sebelum menjadi kota kecamatan, wilayah Menggala merupakan pusat kota yang ramai dari kegiatan perekonomian Tulang Bawang. Sejak zaman penjajahan Belanda, Kota Menggala dijadikan tempat transit perekonomian dari aktivitas perdagangan dan hasil perkebunan, yang didukung oleh sarana transportasi sungai yang ramai menjadikan Kota Menggala semakin ramai. Kota Menggala dijadikan Pemerintahan Kecamatan Kota Menggala dengan luas wilayah 26.037 Ha. Wilayah Kecamatan Menggala berada di jalur lintas
71 timur dari Kota Bandar Lampung menuju Kota Palembang, berjarak 140 km dari Kota Bandar Lampung. Kecamatan Menggala memiliki 9 kelurahan, yaitu: 1. Kelurahan Astra Ksetra 2. Kelurahan Tiuh Tohou 3. Kelurahan Kagungan Rahayu 4. Kelurahan Ujung Gunung Ilir 5. Kelurahan Bujung Tenuk 6. Kelurahan Menggala Selatan 7. Kelurahan Ujung Gunung 8. Kelurahan Menggala Tengah 9. Kelurahan Menggala Kota Kelurahan Ujung Gunung Ilir merupakan kelurahan yang berada sekitar ± 15 Km dari pusat kota Kecamatan Menggala. Kelurahan ini terdapat universitas swasta yaitu Universitas Megow Pak. Kelurahan ini berdampingan dengan Kelurahan Ujung Gunung dan Kelurahan Kagungan Rahayu. Kelurahan Kagungan Rahayu sendiri memiliki jarak ± 17 Km dari pusat kota Kecamatan Menggala. B. Topografi dan iklim Kecamatan Menggala dilihat dari topografinya berada pada ketinggian 26 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 28 o C, serta memiliki permukaan tanah datar sampai bergelombang sebesar 90%. Berdasarkan iklim, Kecamatan Menggala termasuk beriklim Tropis, dengan musim hujan dan musim kemarau berganti sepanjang tahun. Temperatur ratarata 31 C. Curah hujan rata-rata 2.000-2.500 mm/tahun. Secara garis besar
72 Tanah di Tulang Bawang dibagi 6, antara lain Aluvial, Regosol, Andosol, Podsolik, Coklat, Latosol, dan Padsolik Merah Kuning (PMK). C. Penggunaan Lahan dan Jumlah Penduduk Pada sektor pertanian, potensi lahan pertanian Kabupaten Tulang Bawang yang ada yaitu 149.420 Ha, terdiri dari lahan basah 47.315 Ha dan lahan kering 102.104 Ha, serta didukung 79.709 Keluarga Tani dan 1.184 Kelompok Tani, produktivitas sektor ini rata-rata setiap tahunnya cukup signifikan dan mengisyaratkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang sampai saat ini, masih memiliki ketahanan pangan yang cukup kuat. Dari berbagai komoditas pertanian yang ada di Kabupaten ini, produktivitas sektor ini didominasi terutama oleh komoditas unggulan diantaranya padi, jagung, dan ubi kayu. Gambaran produktivitasnya yaitu untuk tanaman padi sawah, luas panen mencapai 36.714 Ha dengan produksi 178.705 ton, padi ladang luas panen 4.376 Ha dengan produksi 21.314,40 ton, luas panen kedelai 298 Ha dengan produksi 346,46 ton, dan ubi jalar. luas panen197 Ha dengan produksi 5.178,96 ton serta ubi kayu luas panen 20.668 Ha dengan produksi 481.329,17 ton. Jumlah penduduk di Kabupaten Tulang Bawang Sebesar ± 416.000 jiwa. Kecamatan Menggala memiliki petani berjumlah 4.522 KK yang memiliki luas Lahan Pertanian 55.288 Ha (sebelum dimekarkan) yang terdiri dari Persawahan seluas 5.532 Ha dan lahan kering seluas 49.756 Ha.
73 Padi Sawah 536 Ha dengan Produksi 2.433 Ton. Padi Ladang 230 Ha dengan Produksi 575 Ton. Jagung 130 Ha dengan produksi 676 Ton. Ubi Kayu 3.093 Ha dengan produksi 55.829 Ton. Ubi Jalar 16 Ha dengan produksi 320 Ton. Kacang Hijau 21 Ha dengan produksi 18,90 Ton. Kacang Tanah 15 Ha dengan produksi 18.75 Ton. Kecamatan Menggala berpenduduk 52.214 jiwa dengan kepadatan penduduk 200/km². Jumlah Penduduk Menurut jenis kelamin yaitu laki-laki sebesar 25.813 Jiwa dan perempuan sebesar 26.401 Jiwa. Pada Kelurahan Ujung Gunung Ilir jumlah penduduknya sebesar ± 500 kk dan jumlah penduduk untuk Kelurahan Kagungan Rahayu sebesar ± 400 kk. Dengan masing masing kelurahan sebagian besar berprofesi sebagai petani diatas ± 250 kk dan sisanya adalah sebagai pedagang dan karyawan swasta. Kelurahan Ujung Gunung Ilir memiliki beberapa kelompok tani. Jumlah kelompok tani untuk petani ubi kayu pada kelurahan ini hanya sebanyak 3 kelompok tani, yang dimana tiap kelompok tani terdiri dari 10 sampai 12 petani. Jumlah kelompok tani semakin berkurang sebab semakin banyak petani yang beralih kepada usahatani karet. Pada Kelurahan Kagungan Rahayu jumlah kelompok taninya sebanyak 5 kelompok dengan jumlah petani terdiri dari 9 sampai 11 petani setiap kelompoknya. Pada kelurahan ini masih banyak petani ubi kayu yang bertahan sebab kondisi lahan yang sebagaian besar jangkauannya sedikit lebih mudah dibandingkan kelurahan
74 sebelumnya untuk dilewati truk saat panen ubi kayu tiba. Ketua kelompok tani biasanya dipilih berdasarkan kemampuan dalam berusahatani dengan baik dan memiliki pengalaman yang sangat banyak dibidang usahatani ubi kayu. D. Kondisi Perekonomian Berdasarkan Sensus Pertanian Kabupaten Tulang Bawang (2013), perekonomian di Kabupaten Tulang Bawang sudah dikategorikan baik. Hal tersebut disebabkan karena sebanyak 7 perusahaan besar asing dalam wilayah ini, sehingga pendapatan daerah meningkat atas pajak dari perusahaan tersebut dan difokuskan pada infrastruktur jalan yang dapat memperlancar kegiatan ekonomi. Perusahaan tersebut diantaranya 2 terdapat pada Kecamatan gedung Meneng, 2 perusahaan pada Kecamatan Banjar Margo, dan pada Kecamatan Gedung aji, Penawar Tama, dan Menggala Timur masing-masing 1 perusahaan. Selain itu jumlah usaha pertanian 63.309 usaha dikelola oleh rumah tangga. Selain industri dan perusahaan, koperasi dan usaha-usaha ekonomi lainnya turut mendukung dinamisnya perekonomian Kabupaten ini. Pada tahun 2013 tercatat terdapat 103 unit koperasi aktif, 50 koperasi tidak aktif, 153 induk koperasi dan terdapat 151 koperasi primer, 18 koperasi KUD, 135 koperasi Non KUD. Untuk sektor industri terdapat 1.603 pengusaha mikro, 107 pengusaha kecil, 9 pengusaha menengah, dan sampai pada tahun 2012 terdapat 9 pasar tradisional di Kabupaten Tulang Bawang.
75 Kecamatan Menggala adalah kecamatan yang posisinya sangat strategis karena di kecamatan inilah terdapat pusat pemerintahan kabupaten. Kegiatan ekonomi di kecamatan ini masih dikatakan sedang dibandingkan dengan Kecamatan Banjar Agung dan Banjar Margo yang mempunyai pasar yang sangat besar. Hal tersebut dikarenakan hanya sebagian kecil saja dikecamatan ini yang berprofesi sebagai pedagang, karena sebagian besar adalah petani dan karyawan swasta. Berdasarkan taraf hidup, di Kecamatan Menggala taraf hidup masyarakatnya masih menengah kebawah. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pemukiman penduduk yang sebagian kecil masih semi permanen. Namun kegiatan ekonomi dikecamatan ini dilakukan dengan mudah berkat adanya inrastruktur jalan yang baik mengingat daerah ini adalah pusat pemerintahan kabupaten. Pada wilayah Kabupaten Tulang Bawang, sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting dalam menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sektor pertanian menyumbang hampir lebih dari separuh total PDRB kabupaten itu sendiri dibandingkan sektor yang lainnya, sehingga dapat diasumsikan bahwa peran petani sangatlah penting dalam perekonomian di kabupaten ini. Terdapat tiga subsektor utama dalam sektor pertanian yang menyumbang angka yang cukup besar yaitu tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, dan perikanan. Dalam hal ini peran petani sangatlah penting sebagai tonggak perekonomian daerah di Kabupaten Tulang Bawang sehingga perlu diadaknnya kerjasama yang baik antara pemerintah dan petani. Untuk memperjelas sebaran PDRB di Kabupaten Tulang Bawang, dapat dilihat dibawah ini pada Tabel 20.
76 Tabel 20. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) di Kabupaten Tulang Bawang Periode 2010-2012 Lapangan Usaha Tahun 2010 2011 2012 1. Pertanian 1.1 Tanaman Bahan Makanan 1.2 Tanaman Perkebunan 1.3 Peternakan 1.4 Kehutanan 1.5 Perikanan 2.471.312,27 695.690,82 501.798,00 246.746,02 19.094,92 1.007.982,51 2.956.688,14 1.033.599,36 578.895,45 262.183,26 28.582,06 1.053.428,00 3.670.045,24 1.451.367,15 710.194,19 304.697,30 38.374,43 1.165.412,17 2. Pertambangan dan Penggalian 25.123,55 3.371,36 4.804,18 3. Industri Pengolahan 952.873,08 1.088.382,51 1.261.579,65 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 9.964,54 10.071,96 11.298,99 5. Bangunan 127.475,84 128.621,36 135.806,99 6. Perdagangan, Hotel, Restoran 7. Pengangkutan dan Telekomunikasi 8. Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan 960.600,10 1.108.665,67 1.272.450,76 495.150,89 565.561,24 655.383,57 191.474,17 183.818,40 196.058,91 9. Jasa-jasa 443.687,57 456.043,89 524.877,24 Jumlah 5.677.662,00 6.501.224,53 7.732.305,53 Sumber : BPS Kabupaten Tulang Bawang, 2013. Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa PDRB sektor pertanian mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kenaikan kurang lebih sebesar lima ratus milyar rupiah setiap tahunnya. Dengan adanya kenaikan sebesar ini, kesejahteraan petani sebaiknya lebih diutamakan oleh pemerintah guna memaksimumkan produk regional di sektor pertanian.