BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan tetap PTPN VII (Persero)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu tempat atau organisasi yang melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada pegawai Dinas Pertanian Tanaman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pengaruh motivasi, pengalaman kerja dan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB 3. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. distribusi dan hubungan antar variabel dalam suatu populasi. Pada survei tidak ada

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

. BAB III METODE PENELITIAN. negeri favorit yang berada di kota Samarinda. Semua Guru yang mengajar di SMA Negeri 3 Samarinda.

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Ranta Panjang Kiri, penelitian ini di mulai pada 10 Maret sampai 12 Mei 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumatera Utara dimana penelitian ini dilakukan pada 26 maret 15april 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angket atau kuesioner. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Raya Kembangan No.2 Jakarta Barat Blok B Lt.13.

III. METODE PENELITIAN. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:38) mendefinisikan Objek penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah menganalisa bagaimana pengaruh iklim organisasi terhadap keinginan keluar (intention to quit) karyawan PT. Bank Papua. 3.1.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah kantor pusat PT. Bank Papua yang beralamat di Jl. A. Yani No 5-7 Jayapura Papua. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Sugiyono (2009:117) mengemukakan pendapatnya mengenai populasi, yaitu populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek 27

28 yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. PT. Bank Papua memiliki 30 kantor cabang dan 1 kantor pusat. Jumlah karyawan hingga 2014 mencapai 2073 karyawan, baik yang bekerja di kantor pusat maupun kantor cabang di seluruh Papua dan luar Papua. Populasi dalam penelitian ini adalah 600 karyawan PT. Bank Papua yang bekerja di kantor pusat Jayapura. Kantor tersebut dijadikan populasi karena dari segi wilayah atau area sangat mudah untuk dijangkau oleh peneliti dan juga jumlah karyawan dapat mendukung untuk dijadikan populasi dalam penelitian ini. 3.2.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009: 118). Dalam penelitian ini teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling karena diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria-kriteria sebagai berikut: a. PT. Bank Papua yang diklasifikasikan kriteria karyawannya lebih banyak dan sedikit, yakni karyawan terbanyak terdapat di Bank Papua kantor pusat di Jayapura Papua dan jumlah karyawan paling sedikit adalah Bank Papua cabang DIY di Yogyakarta. b. Karyawan tetap minimal satu tahun bekerja di Bank Papua. Karyawan yang dijadikan sampel minimal satu tahun bekerja karena salah satu sistem perekrutan karyawan Bank Papua adalah melalui masa orientasi

29 atau magang selama satu tahun, jika karyawan tersebut kinerjanya baik maka diangkat menjadi karyawan tetap. Sehingga karyawan tersebut secara pasti telah merasakan iklim organisasi dan sudah beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Populasi pada penelitian ini terdapat 600 pegawai dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, sehingga besar minimal sampel yang diambil adalah menggunakan rumus pendapat slovin sebagai berikut : Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance) = 240 Berdasarkan rumus tersebut diatas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini sampel dikatakan memenuhi syarat jika minimal jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 240 sampel. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

30 tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono, 2009:60). Dalam penelitian ini terdapat 9 (sembilan) variabel bebas (X) dan 1 (satu) variabel terikat (Y). 3.3.1 Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel ini sering juga disebut variabel stimulus, predictor. Variabel bebas (X) adalah variabel yang menjadi sebab perubahan yang akan menjelaskan atau mempengaruhi secara positif maupun negatif variabel tidak bebas di dalam pola hubungannya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah : X1 = Dimensi struktur (structure) X2 = Dimensi standar-standar (standards) X3 = Dimensi tanggung jawab (responsibility) X4 = Dimensi penghargaan (reward) X5 = Dimensi dukungan (support X6 = Dimensi kehangatan (warmth) X7 = Dimensi konflik (conflict) X8 = Dimensi risiko (risk) X9 = Dimensi Identitas (identity) 3.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Y = Keinginan Untuk Keluar (Intention To Quit)

31 3.4 Definisi Operasional Variabel Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2009:49) adalah Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk menghindari pengertian yang berbeda dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dibuat batasan atau defenisi dari masing-masing variable sebagai berikut : 3.4.1 Iklim Organisasi Iklim organisasi memiliki banyak definisi. Definisi pertama dikemukakan oleh Forehand and Gilmers pada tahun 1964, yang menyatakan bahwa iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang bertahan dalam jangka waktu lama (Toulson & Smith, 1994:455). Menurut Tagiuri dan Litwin (dalam Wirawan, 2007) Iklim Organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam penegrtian satu set karakteristik atau sifat organisasi. Menurut Davis and Newstrom (2001:25) memandang iklim organisasi sebagai kepribadian sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel iklim organisasi adalah dimensi struktur, dimensi standar-standar, dimensi tanggung jawab, dimensi

32 penghargaan, dimensi kehangatan, dimensi dukungan, dimensi konflik, dimensi risiko, dan dimensi identitas. 3.4.2 Keinginan Keluar Keinginan untuk keluar (intention to quit) adalah kecenderungan atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk meninggalkan organisasi (Bluedorn, 1982 dalam Grant et al., 2001). Lebih lanjut menurut Mobley, Horner, dan Hollingsworth, 1978 dalam Grant et al., 2001) keinginan untuk pindah dapat dijadikan gejala awal terjadinya turnover dalam sebuah perusahaan. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Operasional Dimensi Iklim Organisasi (X) Forehand and Gilmers pada tahun 1964, yang menyatakan bahwa iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang bertahan dalam jangka waktu lama (Toulson & Smith, 1994:455). 1. Dimensi struktur (strukture) (X1) 2. Dimensi standar-standar (standards) (X2) 3. Dimensi tanggung jawab (responsibility) (X3) 4. Dimensi penghargaan (reward) (X4) 5. Dimensi dukungan (support)(x5) 6. Dimensi kehangatan(warmth) (X6) 7. Dimensi konflik (conflict) (X7) 8. Dimensi risiko (risk) (X8) 9. Dimensi Identitas (identity) (X9)

33 Variabel Definisi Operasional Dimensi Keinginan Keluar (Intention To Quit) (Y) Keinginan untuk pindah adalah kecenderungan atau tingkat dimana seorang karyawan memiliki kemungkinan untuk meninggalkan organisasi (Bluedorn, 1982 dalam Grant et al., 2001). 1. Pikiran untuk keluar dari organisasi 2. Kemungkinan untuk mencari pekerjaan baru 3. Keaktifan dalam mencari pekerjaan baru Lee (2000) 3.5 Skala Pengukuran Skala pengukuran adalah serangkaian aturan yang dibutuhkan untuk menguantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel dalam rumusan masalah penelitian. Menurut Uma Sekaran (2006:15), skala merupakan suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan individu terkait dengan variabel minat yang kita pelajari. Untuk keperluan analisis data pada penelitian ini, penulis akan menggunakan skala likert untuk mengumpulkan dan mengolah data yang diperoleh dari kuisioner. Skala likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut : Tabel 3.2 Skala Likert Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 Umar Sekaran (2006:31-32)

34 Skala tersebut di atas, penulis lakukan untuk pertanyaan dalam kuesioner yang bersifat positif sehingga tidak ada pertanyaan yang bersifat negatif (jebakan). 3.6 Data Yang Digunakan Dalam penulisan ini penulis hanya menggunakan data berupa data primer, yang datanya penulis peroleh melalui penelitian langsung terhadap objek yang diteliti dengan cara melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terlibat dengan masalah yang sedang dibahas serta memberikan kuiesioner kepada karyawan yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. 3.7 Validitas Dan Uji Reliabilitas 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2009:137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Uji validitas digunakan untuk menguji seberapa cermat suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (corrected item total correlation) yang penyelesaiannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.00 for windows. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara

35 mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir, dengan rumus Pearson Product Moment: r hitung = n XY X Y 2 2 2 n X ( X ) n Y Y 2 Keterangan : r hitung X Y n = Koefisiensi korelasi = Skor pertanyaan tiap nomor = Skor total = Jumlah responden 3.7.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas (test of reliability) bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan keestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan yang telah valid. Penelitian ini menggunakan metode Alpha untuk melakukan estimasi reliabilitas. Teknik untuk mengetahui reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Riduwan, 2004): r 11 = k 1 k 1 Si S t Keterangan: r 11 = koefisien reliabilitas S i = Jumlah varian skor tiap-tiap item

36 S t k = Varians total = Jumlah item 3.8 Metode Analisis Secara umum ada dua metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu analisis data secara kualitatif dan analisis data secara kuantitatif. Dalam penelitian ini metode analisis yang digunakan adalah menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu dengan melakukan pengolahan data dengan menggunakan rumus: a. Analisa Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah untuk mengukur seberapa jauh pengaruh iklim organisasi terhadap keinginan keluar karyawan, dengan analisa yang digunakan analisa regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi SPSS 15.00 for windows. Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Rumus : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3...+ b9x9 Keterangan: Y = variabel terikat adalah keinginan untuk keluar (intention to quit) a = konstanta b1, b2,b3,b4,b5,b6,b7,b8,b9 = koefisien regresi (nilai peningkatan maupun penurunan)

37 X1 = variabel dimensi struktur X2 = variabel dimensi standar X3 = variabel dimensi tanggung jawab X4 = variabel dimensi penghargaan X5 = variabel dimensi dukungan X6 = variabel dimensi kehangatan X7 = variabel dimensi konflik X8 = variabel dimensi risiko X9 = variabel dimensi identitas b. Analisa Korelasi Korelasi berarti hubungan, begitu pula analisis korelasi yaitu suatu analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel. Nugroho (2005), uji korelasi tidak membedakan jenis variabel (tidak ada variabel dependen maupun independen). Digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara iklim organisasi dan keinginan keluar karyawan yang bisa ditentukan dengan klasifikasi koefisien korelasi yang digunakan dimana nilai korelasi dapat dikelompokan dalam Nugroho, (2005) sebagai berikut : 0,41 s/d 0,70 korelasi keeratan kuat, 0,71 s/d 0,90 sangat kuat dan 0,91 s/d 0,99 sangat kuat sekali dan jika 1 berarti sempurna. Nilai koefisien korelasi diperoleh melalui pengolahan data hasil kuisioner dengan menggunakan program SPSS 15.00 for windows.

38 c. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t test) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah: t r n 2 2 1 r Dengan taraf signifikansi 5 % dan derajat bebas n 1, maka kriteria penolakan untuk uji t adalah: Ho diterima apabila: t tabel t hitung - t tabel, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Ho ditolak apabila: t tabel t hitung atau - t tabel < - t tabel, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. d. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji F digunakan untuk menentukan apakah secara serentak variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen dengan baik atau apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Rumus yang digunakan adalah : Jk (regresi) / k F hitung Jk (standar error) / (n - k - l) Keterangan: k n = variabel penelitian = jumlah data

39 Kriteria yang digunakan untuk melakukan uji F : 1) Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak, artinya koefisien b dalam persamaan regresi linier berganda adalah tidak sama dengan nol, sehingga persamaan garis regresi linier tersebut adalah benar atau diterima. 2) Jika F hitung lebih kecil dari F tabel maka Ho diterima, artinya koefisen b dalam persamaan regresi linier berganda adalah sama dengan nol, sehingga persamaan garis regresi linier tersebut adalah tidak diterima atau ditolak. Atau dapat dikatakan bahwa variabel X tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. e. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui berapa persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen. Nilai R² ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R² mendekati 0, berarti sedikit sekali variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen. Jika nilai R² bergerak mendekati 1 berarti semakin besar variasi variabel dependen yang dapat diterangkan oleh variabel independen jika ternyata dalam perhitungan nilai R² sama dengan 0 maka ini menunjukkan bahwa variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel independen.