BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

dokumen-dokumen yang mirip
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sangat kaya dengan sumber daya flora. Di Indonesia, terdapat

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahaya dari logam berat tersebut ditunjukan oleh sifat fisik dan kimia.

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyebab kerusakan sel ataupun jaringan adalah akibat pembentukan

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia saat ini, banyak sekali pasangan suami istri yang kehidupan

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. asap rokok serta ekstrak akuades biji sirsak (KP 1, KP 2 dan KP 3 ). KN yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi (Sugiri, 2009), yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. akibat kegiatan industri dan transportasi (Soedomo, 2001). Timbal (Pb) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan yang serba instan. Sayangnya pengkonsumsian makanan. sehingga berakibat terjadinya penumpukan lemak.

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

Kata kunci : Plumbum, malondyaldehide, Integritas membran spermatozoa, Myrmecodia pendans

I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

I. PENDAHULUAN. antara tinggi dan berat badan. Hal ini diakibatkan jaringan lemak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kasus diabetes mellitus yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan,

Infertilitas pada pria di Indonesia merupakan masalah yang perlu perhatian

PEMBAHASAN. Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Statistik 2013 jumlah penduduk Indonesia mencapai jiwa yang akan bertambah sebesar 1,49% setiap tahunnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yang terpapar allethrin dengan perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. Hormon testosteron merupakan bagian penting dalam. kesehatan pria. Testosteron memiliki fungsi utama dalam

DAFTAR ISI x. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PERSETUJUAN. ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. RIWAYAT HIDUP... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

POTENSI EKSTRAK DAUN DAN TANGKAI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus muscullus)

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.

Pengaruh Ekstrak Etanolik Kecambah Kacang Hijau (Phaseolus radiatus) Terhadap Jumlah dan Morfologi Spermatozoa Mencit Yang Terpapar 2-Methoxyethanol

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kesehatan bahkan menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. susunan asam-asam amino yang lengkap (Fitri, 2007). Produksi telur yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. yang baik pun meningkat. Salah satu sumber gizi yang paling penting adalah protein

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. betina dengan kambing Etawah jantan. Berdasarkan tipe kambing PE digolongkan

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekitar 15% pasangan yang telah menikah merupakan pasangan infertil.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dapat terpapar logam berat di lingkungan kehidupannya seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

ABSTRAK. Natalia, 2011; Pembimbing I : Teresa Liliana W., S. Si., M. Kes Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M. Si

DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN KETEBALAN LAPISAN EPITEL GERMINAL MENCIT JANTAN GALUR

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mana asam glutamat-d hanya dapat digunakan oleh organisme tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan sekitar 30% infertilitas disebabkan faktor laki-laki (Carlsen et al., 1992; Isidori et al., 2006). Salah satu penyebab infertilitas adalah faktor genetis, namun selama ini pemeriksaan pria infertil di Indonesia terbatas pada pemeriksaan analisis semen, biopsi testis, dan pemeriksaan hormon, sehingga masih banyak pria infertil yang tidak diketahui penyebab infertilitasnya secara pasti (Suryandari et al., 2006). Penyebab infertilitas pria dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah hormon, infeksi, radiasi, obat dan bahan kimia baik alami maupun sintetik, yang dapat berinteraksi dengan sistem endokrin (Pasqualloto et al., 2004). Pengaruh bahan-bahan kimia tersebut bersifat toksik bagi tubuh manusia. Salah satu bahan kimia yang bersifat toksik bagi tubuh tersebut adalah 2-methoxyethanol (2-ME). Senyawa 2-methoxyethanol (2-ME) atau sinonimnya ethylene glycol monomethyl ether (EGME) merupakan salah satu senyawa dari kelompok phatalate ester, dengan rumus molekul C 3 H 8 O 2. Senyawa ini mudah terbakar, tidak berwarna, mempunyai titik didih 124,6 C dan titik beku -85,1 C. Senyawa 2-ME digunakan sebagai pelarut pada cat, tinta print, tiner, vernis, perekat lem, parfum, kosmetik, pelapis porselin, dan bahan pembersih. Industri tekstil, industri kulit, dan industri plastik pembungkus makanan banyak menggunakan 2-ME (Johanson, 2000; Wang dan Chapin, 2000). 1

2 Senyawa phatalate ester dapat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara antara lain kontak langsung melalui kulit, pernafasan, makanan, atau transfusi darah, karena senyawa phatalate ester dapat larut dalam darah, selama darah tersebut disimpan dalam kantong plastic polyvinyl chloride (PVC) (Shih et al., 2000). Pria yang terpapar 2-ME selama 4 jam di lingkungan tempat kerjanya, 76% 2-ME dapat memasuki tubuh melalui pernafasan (Johanson, 2000). Toksisitas 2- ME pada pekerja di industri kimia yang menggunakan 2-ME mempunyai resiko infertilitas 1,73 kali dari pada pekerja lain (Shih et al., 2003; Sheiner et al., 2003). Penelitian lain membuktikan bahwa pada hewan coba Mus musculus yang terpapar senyawa 2-ME dengan dosis 150 mg/kg berat badan (bb) dapat menginduksi terjadinya lesi pada testis, vakuola sel Sertoli, dan degenerasi spermatosit pada tahap akhir (Barone et al., 2005). Senyawa 2-ME yang diberikan pada mencit jantan dengan dosis 200 mg/kg berat badan dapat menyebabkan kerusakan tubulus seminiferus, yaitu adanya penurunan jumlah spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit oval dan ukuran diameter serta tebal epitel tubulus seminiferus (Hayati et al., 2004). Menurut penelitian Supatmi (2009), pemberian 2-ME dengan dosis 100 mg/kg bb dapat menurunkan kadar testosteron pada mencit jantan. Testosteron merupakan hormon untuk menstimuli pembentukan spermatozoa dalam siklus spermatogenesis (Hayati, 2010). Terjadinya gangguan pada tahap spermatogenesis akan mempengaruhi kualitas spermatozoa yang dihasilkan.

3 Kerusakan sel spermatozoa diakibatkan oleh stres oksidasi yang tinggi akibat pemaparan 2-ME (Hayati et al., 2006). Stres oksidasi menyebabkan gangguan pada proses oksidasi fosforilasi sehingga terjadi peningkatan produksi reactive oxygen species (ROS) spermatozoa. Kadar ROS yang tinggi dapat mengoksidasi lipid. Oksidasi lipid pada membran spermatozoa menghasilkan senyawa malondialdehide (MDA). Senyawa MDA merupakan produk yang dihasilkan oleh radikal bebas melalui reaksi ionisasi dalam tubuh dan merupakan produk akhir oksidasi lipid membran. Pada DNA, MDA akan bereaksi dengan deoxyadenosine dan deoxyguanosine yang akan menyebabkan kerusakan pada DNA (Marnett, 2000). Senyawa MDA bersifat toksik pada sel sehingga menyebabkan kerusakan membran spermatozoa dan penurunan integritas sel spermatozoa. Kerusakan membran dan penurunan integritas spermatozoa dapat menurunkan kualitas spermatozoa (Hayati et al., 2006). Tingginya kadar radikal bebas dalam tubuh dapat ditunjukkan oleh rendahnya aktivitas enzim antioksidan dan tingginya kadar malondialdehide (MDA) dalam plasma (Zakaria et al., 2000; Winarsi et al., 2003). Untuk mengatasi efek dari senyawa 2-methoxyethanol tersebut di atas diperlukan zat yang bersifat antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas yang disebabkan oleh senyawa tersebut. Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Di dunia terdapat berbagai macam antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa penting dalam menjaga kesehatan tubuh karena berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang banyak terbentuk dalam tubuh.

4 Antioksidan alami biasanya lebih diminati, karena tingkat keamanan yang lebih baik dan manfaatnya yang lebih luas. Zat antioksidan yang banyak terdapat di alam secara melimpah salah satunya adalah jahe. Komponen yang terkandung dalam jahe sangat banyak kegunaannya. Jahe (Zingiber officinale Rosc.) varietas gajah merupakan tanaman herbal yang dapat tumbuh subur di Indonesia. Jahe digunakan sebagai bumbu dapur, perasa pedas dan harum pada makanan dan sering dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional (Pangestuti, 2011). Hasil penelitian Kikuzaki dan Nakatani (1993) menyatakan bahwa oleoresin jahe yang mengandung gingerol memiliki daya antioksidan diatas α tokoferol. Rimpang jahe kering per 100 gram mengandung 1-2% gingerol. Senyawa bioaktif rimpang jahe seperti gingerol, shogaol dan resin yang terkandung dalam oleoresin dapat menurunkan kadar MDA plasma dan vitamin E plasma (Zakaria et al., 2000). Menurut Zhongguo (2003) menyatakan bahwa senyawa yang terkandung di dalam jahe dapat melindungi DNA dari kerusakan yang diinduksi oleh H 2 O 2 dengan bertindak sebagai scavenger radikal oksigen dan dapat digunakan untuk antioksidan. Penelitian yang dilakukan oleh Pangestuti (2011) memberikan hasil bahwa ekstrak jahe mampu menurunkan kadar MDA testis mencit dan menebalkan epitel serta melebarkan diameter tubulus seminiferus testis mencit yang terpapar plumbum asetat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pemulihan kualitas spermatozoa yang telah rusak karena terpapar 2-

5 ME dengan menggunakan ekstrak jahe. Penelitian ini menggunakan hewan coba mencit (Mus musculus). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan jumlah spermatozoa mencit setelah terpapar 2-ME? 2. Apakah pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan morfologi spermatozoa mencit setelah terpapar 2-ME? 3. Apakah pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan motilitas spermatozoa mencit setelah terpapar 2-ME? 4. Apakah pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan viabilitas spermatozoa mencit setelah terpapar 2-ME? 1.3 Asumsi Penelitian Penelitian ini berdasarkan pada asumsi bahwa kerusakan sel spermatozoa diakibatkan oleh stres oksidasi yang tinggi akibat pemaparan 2-ME. Hasil metabolisme senyawa 2-ME adalah methoxyaceticacid (MAA). Senyawa MAA menyebabkan gangguan pada proses oksidasi fosforilasi sehingga terjadi peningkatan produksi reactive oxygen species (ROS) spermatozoa. Kadar ROS yang tinggi dapat mengoksidasi lipid. Oksidasi lipid pada membran spermatozoa meningkatkan senyawa malondialdehide (MDA). Senyawa MDA meningkat menyebabkan gangguan pada proses spermatogenesis. Adanya gangguan pada proses spermatogenesis dapat menurunkan kualitas spermatozoa, meliputi

6 menurunnya jumlah, morfologi, motilitas, dan viabilitas spermatozoa. Ekstrak jahe mengandung senyawa gingerol. Senyawa gingerol memiliki daya antioksidan melebihi senyawa α tokoferol. Antioksidan gingerol mampu menurunkan kadar ROS yang semula tinggi. Menurunnya kadar ROS dapat menurunkan oksidasi lipid pada membran spermatozoa. Menurunnya oksidasi lipid pada membran spermatozoa dapat menurunkan kadar MDA. Kadar MDA yang rendah mampu meningkatkan proses spermatogenesis. Peningkatan proses spermatogenesis mampu meningkatkan kualitas spermatozoa yang rusak akibat terpapar senyawa toksik 2-methoxyethanol (2-ME). 1.4 Hipotesis Penelitian 1.4.1 Hipotesis kerja 1. Jika pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan jumlah spermatozoa mencit setelah terpapar 2- ME, maka terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. 2. Jika pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan morfologi spermatozoa mencit setelah terpapar 2- ME, maka terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. 3. Jika pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan motilitas spermatozoa mencit setelah terpapar 2- ME, maka terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan.

7 4. Jika pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan viabilitas spermatozoa mencit setelah terpapar 2- ME, maka terdapat perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. 1.4.2 Hipotesis statistik 1. H 0(1) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pemulihan jumlah spermatozoa mencit yang 2. H 1(1) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan jumlah spermatozoa mencit yang 3. H 0(2) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pemulihan morfologi spermatozoa mencit yang 4. H 1(2) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan morfologi spermatozoa mencit yang 5. H 0(3) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pemulihan motilitas spermatozoa mencit yang 6. H 1(3) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan motilitas spermatozoa mencit yang

8 7. H 0(4) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pemulihan viabilitas spermatozoa mencit yang 8. H 1(4) : Pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda berpengaruh terhadap pemulihan viabilitas spermatozoa mencit yang 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda terhadap pemulihan jumlah spermatozoa mencit setelah 2. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda terhadap pemulihan morfologi spermatozoa mencit setelah 3. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda terhadap pemulihan motilitas spermatozoa mencit setelah 4. Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak jahe berbagai dosis yang berbeda terhadap pemulihan viabilitas spermatozoa mencit setelah 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pencegahan dan pengobatan terhadap efek radikal bebas yang disebabkan oleh bahan toksik 2-methoxyethanol yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria.