FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster-Shafer

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ikan Nila Menggunakan Dempster Shafer Berbasis Web

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Deteksi Sepsis pada Bayi Menggunakan Metode Dempster-Shafer

JURNAL DETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR TIPE GL MENGGUNAKAN METODE DAMPSTER SHAFER DAMAGE DETECTION ENGINE MOTO TYPE GL USE DAMPSTER SHAFER METHOD

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN DURIAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYES NASKAH PUBLIKASI

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Semangka Menggunakan Metode Dempster Shafer Berbasis Web

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

IMPLEMENTASI METODE LOGIKA FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR PENENTUAN JENIS GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Tanaman Karet Dengan Metode Dempster-Shafer

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER

IMPLEMENTASI FUZZY TSUKAMOTO DALAM PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KARET DAN KELAPA SAWIT

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR ANGGREK COELOGYNE

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

Kata Kunci : Self-Directed search, Dempster-Shafer, Web-based, psychological Test.

Implementasi Metode Dempster-Shafer untuk Mendiagnosa Penyakit Tanaman Padi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus

Deteksi Sepsis pada Bayi Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1. Abstrak

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

DAFTAR ISI. BAB III... Error! Bookmark not defined.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MESIN MOBIL DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Aplikasi Diagnosa Penyakit Jantung Koroner Menggunakan Metode Dempster-Shafer

PENGGUNAAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENGANALISA PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA DENGAN SOLUSI PENANGANAN OBAT HERBAL

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

PENERAPAN METODE FUZZY MAMDANI DAN DEMPSTER SHAFER PADA DIAGNOSA AWAL PENYAKIT KULIT

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA ANAK TUNAGRAHITA BERBASIS WEB

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

PENERAPAN FUZZY INFERENCE SYSTEM TAKAGI-SUGENO-KANG PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

overacting dan menyerang organ tubuh sendiri. Lupus juga mengenai banyak organ tubuh dan memiliki gejala klinis yang sangat bervariasi sehingga dikena

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FUZZY LOGIC UNTUK PENENTUAN CERTAINTY FACTOR

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Cabai Berbasis Teorema Bayes

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISA PERBANDINGAN METODE DEMPSTER-SHAFER DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR PADA DIAGNOSA PENYAKIT ANAK

Research of Science and Informatic

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR METODE DEMPSTER-SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DEMAM TIFOID (Typhus Abdominalis)

MODEL IDENTIFIKASI PENYAKIT YANG DAPAT DI CEGAH MELALUI IMUNISASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER BERBASIS WEB

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

Implementasi Metode Dempster Shafer dalam Mendiagnosa Penyakit Tanaman Jeruk

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Pada Kambing Menggunakan Metode Dempster Shafer

Proses Pendiagnosaan Penyakit Menggunakan Logika Fuzzy Dengan Metode Mamdani

4. HASIL PENELITIAN 4.1. Pengamatan Selintas Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Keadaan Cuaca Selama Penelitian

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

PENERAPAN METODE DEMPSTER SHAFER UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DARI AKIBAT BAKTERI SALMONELLA

PREDIKSI PERMINTAAN PRODUK MIE INSTAN DENGAN METODE FUZZY TAKAGI-SUGENO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemodelan Sistem Pakar Deteksi Dini Resiko Penularan HIV/AIDS Menggunakan Metode Dempster-Shafer

Diagnosa Kerusakan Sepeda Motor Vespa Menggunakan Metode Dempster Shafer Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN. Karena sebagai salah satu sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari.

SISTEM PAKAR GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA BALITA BERBASIS WEB

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA BATANG, DAUN, DAN BUAH PADA TANAMAN KOPI DENGAN METODE DEMPSTER SHAFER

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

MENDETEKSI KEBERADAAN NYAMUK AEDES AEGIPTY MENGGUNAKAN METODE FUZZY. Ikhlas Ali Syahbana

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

Penerapan FuzzyTsukamotodalam Menentukan Jumlah Produksi

1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyakit mata merupakan salah satu penyakit yang jumlah

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A

IMPLEMENTASI ALGORITMA SAW(SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) DEMPSTER SHAFER PADA DIAGNOSA AWAL POSTPARTUM DEPRESSION

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU. Oleh :

Transkripsi:

FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN CABAI Muliadi 1, Irwan Budiman 2, Muhammad Adhitya Pratama 3, Antar Sofyan 4, 1,2,3Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 4Prodi Ilmu Pertanian FAPERTA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan 1Email : Muliadi@unlam.ac.id Abstract Expert systems are usually used only to help get the results of a diagnosis faster. In the expert system, a method usually used to support a diagnosis process. In this research using the method of Fuzzy and Dempster-Shafer. Fuzzy methods used to find the scale of values belief (trust) a fact with fuzzyficationt process, while the Dempster-Shafer method used to combine pieces of the facts to calculate the likelihood of an event. The purpose of this study was to determine whether the method of Fuzzy and Dempster-Shafer can be applied to the expert system to provide disease diagnosis chili. Where the results of the expert system will produce a presentation about the likelihood of diagnosis of plant diseases chili. Keywords : Fuzzy Logic, Dempster-Shafer, Expert System, Chili Plants Abstrak Sistem pakar biasanya digunakan hanya untuk membantu memperoleh hasil suatu diagnosa dengan lebih cepat. Pada sistem pakar, biasanya digunakan suatu metode untuk mendukung proses suatu diagnosa. Pada penelitian ini menggunakan bantuan metode Fuzzy dan Dempster-Shafer. Metode Fuzzy digunakan untuk mencari bobot nilai belief (kepercayaan) suatu fakta dengan proses fuzzyfikasi, sedangkan metode Dempster-Shafer digunakan untuk menggabungkan potongan fakta untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode Fuzzy dan Dempster-Shafer dapat diterapkan pada sistem pakar dalam memberikan diagnosa penyakit cabai. Dimana hasil dari sistem pakar ini akan menghasilkan presentasi besarnya kemungkinan terdiagnosanya penyakit tanaman cabai. Kata kunci : Logika Fuzzy, Dempster-Shafer, Sistem Pakar, Tanaman Cabai 1. PENDAHULUAN Sistem Pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.. Dalam merancang suatu sistem pakar di perlukan suatu metode yang dapat menunjang sistem pakar tersebut. Maka dari itu dipilihlah metode Fuzzy dan Dempster-Shafer[1]. Teori Dempster-Shafer adalah representasi, kombinasi dan propogasi ketidakpastian, dimana teori ini memiliki beberapa karakteristik yang secara instutitif sesuai dengan cara berfikir seorang pakar, namun dasar Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 209

matematika yang kuat. Penelitian ini mencoba untuk menggunakan metode Dempster-Shafer dalam mendiagnosis Awal Penggunaan Narkoba dengan menghitung kombinasi nilai Belief (Kepercayaan) dari gejala-gejala yang dipilih. Metode Fuzzy merupakan generalisasi dari logika klasik yang hanya memiliki dua nilai keanggotaan antara 0 dan 1. Dalam fuzzy, nilai kebenaran suatu pernyataan berkisar dari sepenuhnya benar sampai dengan sepenuhnya salah[2]. 2. METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami himpunan fuzzy, yaitu[3]: a. Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy. b. Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy. c. Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. d. Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Metode yang digunakan dalam penilitian kali ini adalah metode Fuzzy dan Dempster-Shafer. Persamaan fungsi representasi kurva segitiga ditunjukkan dengan persamaan 0 ; x a atau x c ( x a) [ x] ; a x b...(1) b a ( c x) ; b x c c b Keterangan : x = Bobot nilai yang sudah ditentukan pada setiap gejala yang dipilih a = Batas nilai minimum pada setiap gejala b = Nilai tengah dari batas minimum dan maksimum c = Batas nilai maksimum pada setiap gejala 1 derajat keanggotaan μ(x) 0 a b domain Gambar 1. Grafik representasi kurva segitiga Sumber : Sistem Pakar Diagnosa Untuk Penyakit Tanaman Cabai Dengan Metode Fuzzy dan Dempster-SHafer. 2016 c Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 210

Menurut Giarratano dan Riley fungsi Belief dapat diformulasikan[4]: Dan Plausibility dinotasikan Bel (X) = Y X Pls (X) = 1 Bel (X) = 1 m(y).(2) Y X m(x)....(3) Dimana : a. Bel (X) = Belief (X) b. Pls (X) = Plausibility (X) c. m (X) = mass function dari (X) d. m (Y) = mass function dari (Y) Pada teori Dempster-Shafer menyatakan adanya frame of discrement(θ). frame of discrement adalah semesta pembicaraan dari sekumpulan fakta sehingga disebut dengan environment seperti pada persamaan (3) : Θ = {θ1, θ2,, θn}...(4) Dimana : a. Θ = frame of discrement atau environment b. θ1,,θn = element Environment adalah elemen-elemen yang menggambarkan kemungkinan sebagai jawaban. Kemungkinan ini dalam teori Dempster-Shafer disebut dengan power set P(Θ), memiliki nilai interval antara 0 sampai 1. Sehingga dapat dirumuskan: m : P (Θ) [0,1]..(5) X P(Θ) m(x) = 1 (6) Dengan : a. P (Θ) = power set b. m (X) = mass function Mass function (m) dalam teori Dempster-shafer adalah tingkat kepercayaan dari suatu evidence (gejala), sering disebut dengan evidence measure sehingga dinotasikan dengan (m). Apabila tidak ada informasi apapun untuk memilih hipotesis, maka nilai : m{θ} = 1,0..(7) Apabila diketahui X adalah subset dari θ, dengan m1 sebagai fungsi densitasnya, dan Y juga merupakan subset dari θ dengan m2 sebagai fungsi densitasnya, maka dapat dibentuk fungsi kombinasi m1 dan m2 sebagai m3, yaitu: m3(z) = X Y Z m1(x).m2(y) 1 X Y θ m1(x).m2(y).(8) Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 211

Dimana : a. m3(z) = mass function dari evidence (Z) b. m1(x) = mass function dari evidence (X), yang di peroleh dari nilai keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief dari evidence tersebut. c. m2(y) = mass function dari evidence (Y), yang diperoleh dari nilai keyakinan suatu evidence dikalikan dengan nilai disbelief dan evidence tersebut. d. X Y=Z m1(x). M2(Y) = merupakan nilai kekuatan dari evidence Z yang di peroleh dari kombinasi nilai keyakinan sekumpulan evidence. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk menerapkan metode Fuzzy dan Dempster-Shafer ada beberapa variabel yang dibutuhkan, yaitu bobot nilai dari setiap gejala, batas nilai minimum setiap gejala, batas nilai maksimum setiap gejala dan aturan yang menunjukkan gejalagejala yang dimiliki oleh setiap penyakit[5]. Berikut adalah Kode penyakit beserta kode gejala. Tabel 1. Kode Penyakit Kode Nama Penyakit Penyakit P1 Rebah Semai P2 Layu Bakteri P3 Layu Fusarium P4 Busuk Phythophtora P5 Kuncup Daun P6 Bercak Cescospora P7 Bercak Bakteri Sumber : Sistem Pakar Diagnosa Untuk Penyakit Tanaman Cabai Dengan Metode Fuzzy dan Dempster-Shafer. 2016 Kode Gejala G1 G2 G3 G4 G5 G6 Tabel 2. Kode Gejala-Gejala Nama Gejala Bibit tidak berkecambah Tanaman cabe tiba-tiba rebah Pangkal batang berwarna cokelat hitam Layu pada daun yang diawali pada daun-daun muda Batang, cabang atau pangkal batang dibelah maka akan terlihat bekas pembuluh pengangkut yang berwarna cokelat tua dan membusuk Keluar cairan berwarna putih menyurapai asap bila bagian tanaman yang terserang penyakit dipotong melintang dan dimasukkan kedalam air Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 212

Kode Gejala G7 G8 G9 G10 G11 G12 Kumpulan jurnal Ilmu Komputer (KLIK) Nama Gejala Layu pada daun yang diawali pada daun-daun tua dan menyebar ke daun-daun muda dan menguning Batang tanaman cabe yang terserang ditandai dengan bercak cokelat kehitaman dan kebasahbasahan Tanaman layu Daun tanaman cabai yang terserang seperti tersiram air panas Buah cabai yang terserang ditandai dengan bercak kebasah - basahan menjadi cokelat kehitaman dan lunak Bila yang diserang tangkai bunga, bunga, pucuk dan ranting tanaman cabai G13 Ranting terserang akan berwarna cokelat kehitaman, menyebar dengan cepat sehingga mematikan ujung dari tanaman cabai, sedangkan bagian yang lainnya masih tegar G14 G15 G16 Adanya bercak bulat kecil kebasah - basahan, bercak dapat meluas dengan diameter 0,5 cm, pusat bercak yang berwarna pucat sampai putih dengan tepi yang berwarna lebih tua Daun tanaman menguning dan gugur Bercak kecil kebasah-basahan kemudian menjadi nekrotis kecokelatan pada bagian tengah bagian tanaman yang terserang penyakit G17 Daun Tanaman cabai jadi gugur G18 Serangan pada buah cabai terdapat bercak putih yang dikelilingi dengan warna cokelat kehitaman G19 Buah cabai yang diserang membentuk bercak cokelat hitam dan meluas menjadi busuk lunak G20 Buah cabai menjadi mengering dan keriput G21 Pada bagian tengah bercak ada terdapat kumpulan titik-titik hitam G22 Pada buah cabai terlihat bintik-bintik kecil kehitaman tang berlekuk, bitnik - bintik ini pada bagian tepi yang berwarna kuning membesar dan memanjang G23 G24 G25 G26 Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau Pada suhu yang Lembab, cendawan akan membentuk lingkaran memusat yang berwarna merah jambu Pertumbuhan tanaman yang mengerdil Daun menjadi mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah - basahan Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 213

Kode Gejala Nama Gejala G27 Permukaan atas daun tampak bercak nekrotis berwarna kekuningan G28 Tampak seperti ada "tepung" berwarna putih keabu-abuan dibalik daun G29 Daun Menguning Sebelum Waktunya Sumber : Sistem Pakar Diagnosa Untuk Penyakit Tanaman Cabai Dengan Metode Fuzzy dan Dempster-Shafer. 2016 Berikut adalah nilai tingkat keparahan dari setiap gejala dan basis pengetahuan yang didapatkan dari pakar Gambar 2. Representasi Nilai Tingkat Keparahan Sumber : Sistem Pakar Diagnosa Untuk Penyakit Tanaman Cabai Dengan Metode Fuzzy dan Dempster-Shafer. 2016 Tabel 3. Basis Pengetahuan Gejala Fungsi Keanggotaan Gejala Ringan Agak Parah Parah Bibit tidak berkecambah Tanaman cabe tiba-tiba rebah Pangkal batang berwarna cokelat hitam Pada suhu yang Lembab, cendawan akan membentuk lingkaran memusat yang berwarna merah jambu Layu pada daun yang diawali pada daun-daun muda Batang, cabang atau pangkal batang dibelah maka akan terlihat bekas pembuluh pengangkut yang berwarna cokelat tua dan membusuk Keluar cairan berwarna putih menyurapai asap bila bagian tanaman yang terserang Penyakit Rebah Semai Layu Bakteri Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 214

Fungsi Keanggotaan Gejala Ringan Agak Parah Parah penyakit dipotong melintang dan dimasukkan kedalam air Tanaman Layu Layu pada daun yang diawali pada daun-daun muda Batang, cabang atau pangkal batang dibelah maka akan terlihat bekas pembuluh pengangkut yang berwarna cokelat tua dan membusuk Keluar cairan berwarna putih menyurapai asap bila bagian tanaman yang terserang penyakit dipotong melintang dan dimasukkan kedalam air Layu pada daun yang diawali pada daun-daun tua dan menyebar ke daun-daun muda dan menguning Tanaman layu Buah cabai yang terserang ditandai dengan bercak kebasah - basahan menjadi cokelat kehitaman dan lunak Pada buah cabai terlihat bintik-bintik kecil kehitaman tang berlekuk, bintik-bintik ini pada bagian tepi berwarna kunign membesar dan memanjang Batang tanaman cabe yang terserang ditandai dengan bercak cokelat kehitaman dan kebasah-basahan Tanaman layu Daun tanaman cabai yang terserang seperti tersiram air panas Buah cabai yang terserang ditandai dengan bercak kebasah - basahan menjadi cokelat kehitaman dan lunak Buah cabai yang diserang membentuk bercak cokelat Penyakit Layu Fusarium Busuk Phythophora Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 215

Gejala hitam dan meluas menjadi busuk lunak Buah cabai mengering dan keriput Pada buah cabai terlihat bintik-bintik kecil kehitaman tang berlekuk, bitnik - bintik ini pada bagian tepi yang berwarna kuning membesar dan memanjang Bila yang diserang tangkai bunga, bunga, pucuk dan ranting tanaman cabai Ranting terserang akan berwarna cokelat kehitaman, menyebar dengan cepat sehingga mematikan ujung dari tanaman cabai, sedangkan bagian yang lainnya masih tegar Buah cabai yang terserang ditandai dengan bercak kebasah - basahan menjadi cokelat kehitaman dan lunak Adanya bercak bulat kecil kebasah - basahan, bercak dapat meluas dengan diameter 0,5 cm, pusat bercak yang berwarna pucat sampai putih dengan tepi yang berwarna lebih tua Daun tanaman menguning dan gugur Daun Menguning Sebelum Waktunya Bercak kecil kebasah-basahan kemudian menjadi nekrotis kecokelatan pada bagian tengah bagian tanaman yang terserang penyakit Daun Tanaman cabai jadi gugur Serangan pada buah cabai terdapat bercak putih yang Fungsi Keanggotaan Ringan Agak Parah Parah Penyakit Kuncup Daun Bercak Cescospora Bercak Bakteri Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 216

Gejala dikelilingi dengan warna cokelat kehitaman Pada buah cabai terlihat bintik-bintik kecil kehitaman tang berlekuk, bitnik - bintik ini pada bagian tepi yang berwarna kuning membesar dan memanjang Serangan pada buah cabai terdapat bercak putih yang dikelilingi dengan warna cokelat kehitaman Buah cabai yang terserang ditandai dengan bercak kebasah - basahan menjadi cokelat kehitaman dan lunak Buah cabai mengering dan keriput Pada bagian tengah bercak ada terdapat kumpulan titiktitik hitam Pada buah cabai terlihat bintik-bintik kecil kehitaman tang berlekuk, bitnik - bintik ini pada bagian tepi yang berwarna kuning membesar dan memanjang Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau Pertumbuhan tanaman yang mengerdil Daun menjadi mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah - basahan Permukaan atas daun tampak bercak nekrotis berwarna kekuningan Tampak seperti ada "tepung" berwarna putih keabu-abuan dibalik daun Fungsi Keanggotaan Ringan Agak Parah Parah Kumpulan jurnal Ilmu Komputer (KLIK) Penyakit Antraknosa Virus Embun Tepung Sumber : Sistem Pakar Diagnosa Untuk Penyakit Tanaman Cabai Dengan Metode Fuzzy dan Dempster-Shafer. 2016 Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 217

Dengan contoh perhitungan proses fuzzy untuk mendapatkan nilai belief sebagai berikut : a. Gejala 1 : Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau (G23) Dimana ketingkatan agak parah adalah 0,4. Selanjutnya dilakukan proses fuzzyfikasi dengan rumus diatas µ[x] = 0; x<0,3 atau x>0,7 (x-0,3)/0,2; 0,3<x<0,5 (0,7-x)/0,2; 0,5<x<0,7 Lalu dimasukkan nilai 0,4 kedalam proses fuzzyfikasi X=0,4, maka (0,4-0,3) / 0,2= 0,5 Jadi hasil nilai gejala 1 dengan ketingkatan agak parah adalah 0,5 b. Gejala 2 : Pertumbuhan tanaman yang mengerdil (G25) Dimana ketingkatan agak parah adalah 0,4. Selanjutnya dilakukan proses fuzzyfikasi dengan rumus diatas µ[x] = 0; x<0,3 atau x>0,7 (x-0,3)/0,2; 0,3<x<0,5 (0,7-x)/0,2; 0,5<x<0,7 Lalu dimasukkan nilai 0,4 kedalam proses fuzzyfikasi X=0,4, maka (0,4-0,3) / 0,2= 0,5 Jadi hasil nilai gejala 2 dengan ketingkatan agak parah adalah 0,5 c. Gejala 3: Daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan (G26) Dimana ketingkatan ringan adalah 0,15. Selanjutnya dilakukan proses fuzzyfikasi dengan rumus diatas µ[x] = 0; x<0 atau x>0,4 (x-0)/0,2;0<x<0,2 (0,4-x)/0,2;x,2<x<0,4 Lalu dimasukkan nilai 0,15 kedalam proses fuzzyfikasi X=0,15, maka (0,15-0) / 0,2= 0,75 Jadi hasil nilai gejala 3 dengan ketingkatan ringan adalah 0,75 d. Gejala 4: Permukaan atas daun tampak bercak nekrotis berwarna kekuningan (G27) Dimana ketingkatan ringan adalah 0,15. Selanjutnya dilakukan proses fuzzyfikasi dengan rumus diatas µ[x] = 0; x<0 atau x>0,4 (x-0)/0,2;0<x<0,2 (0,4-x)/0,2;x,2<x<0,4 Lalu dimasukkan nilai 0,15 kedalam proses fuzzyfikasi X=0,15, maka (0,15-0) / 0,2= 0,75 Jadi hasil nilai gejala 4 dengan ketingkatan ringan adalah 0,75 Kemudian dilakukan perhitungan dempster-shafer untuk mendapatkan hasil dari diagnosa 1. Gejala 1 : Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau (G23) Langkah pertama hitung nilai dari belief dan plausability dari gejala Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau yang merupakan diagnosa dari Antraknosa (P8), Layu Fusarium (P9), maka : Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 218

m1 {P8,P9} = 0,5 m1 {Ø} = 1 0,5 = 0,5 2. Gejala 2 : Pertumbuhan tanaman yang mengerdil (G25) Kemudian bila diketahui adanya fakta baru, yaitu gejala Pertumbuhan tanaman yang mengerdil diagnosa dari Rebah Semai (P1), Virus (P9), maka: m2{p1,p9} = 0,5 m2 {Ø} = 1 0,5 = 0,5 Untuk memudahkan dalam perhitungan, maka dapat diilustrasikan nilai keyakinan terhadap dua gejala dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4. Perhitungan Belief Metode Dempster-Shafer m2{p1,p9} 0.5 m2{ Ø } 0.5 m1{p8,p9} 0.5 {P9} 0.25 {P8,P9} 0.25 m1{ Ø } 0.5 P1,P9} 0.25 { Ø } 0.25 Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan (m3) combine dengan rumus: m3 {P9} = 0.25 / (1-0) = 0.25 m3 {P1,P9} = 0.25 / (1-0) = 0.25 m3 {P8,P9} = 0.25 / (1-0) = 0.25 m3 {Ø} = 0.25 / (1-0) = 0.25 Nilai keyakinan paling kuat adalah terhadap penyakit {P9}, {P1,P9} dan {P8,P9} yaitu sebesar 0.25, yang didapat dari dua gejala yang ada yaitu Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau dan Pertumbuhan tanaman yang mengerdil. 3. Gejala 3 : Daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. (G26) Kemudian bila diketahui adanya fakta baru, yaitu gejala Daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan yang merupakan diagnosa dari Virus (P9), maka : m4 {P9} = 0,75 m4 {Ø} = 0,25 Untuk memudahkan dalam perhitungan, maka dapat diilustrasikan nilai keyakinan terhadap tiga gejala dalam tabel sebagai berikut Tabel 5. Perhitungan Belief Metode Dempster-Shafer m4 {P9} 0.75 m4 {Ø} 0.25 m3 {P9} 0.25 {P9} 0.1875 {P9} 0.0625 m3 0.25 {P9} 0.1875 {P1,P9} 0.0625 {P1,P9} m3 0.25 {P9} 0.1875 {P8,P9} 0.0625 {P8,P9} {Ø} 0.25 {P9} 0.1875 {Ø} 0.0625 Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan m5 dengan rumus : m5 {P9} = 0.1875 +0.1875 + 0.1875+0.1875+0.0625 / (1-0) = 0.8125 m5 {P1,P9} = 0.0625 / (1-0) = 0.0625 m5 {P8,P9} = 0.0624 / (1-0) = 0.0635 m5 {Ø} = 0.0625 / (1-0) = 0.0625 Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 219

Nilai keyakinan paling kuat berubah menjadi terhadap penyakit {P9} yaitu sebesar 0.8125, yang didapat dari tiga gejala yang ada yaitu Cabai yang terserang mulai dari cabai yang masih hijau, Pertumbuhan tanaman yang mengerdil dan Daun mengeriting dan terdapat bercak kuning kebasah-basahan. 4. Gejala 4 : Permukaan atas daun tampak bercak nekrotis berwarna kekuningan (G27) Kemudian bila diketahui adanya fakta baru, yaitu gejala Permukaan atas daun tampak bercak nekrotis berwarna kekuningan yang merupakan diagnosa dari penyakit Embung Tepung (P10), maka : m6 {P10} = 0,75 m6 {Ø} = 0,25 Untuk memudahkan dalam perhitungan, maka dapat diilustrasikan nilai keyakinan terhadap tiga gejala dalam tabel sebagai berikut Tabel 6. Perhitungan Belief Metode Dempster-Shafer m6 {P10} 0.75 m6 {Ø} 0.25 m5 {P9} 0.81 {Ø} 0.6094 {P9} 0.2031 m5 0.06 {Ø} 0.0469 {P1,P9} 0.0156 {P1,P9} m5 0.06 {Ø} 0.0469 {P8,P9 } 0.0156 {P8,P9} m5 {Ø} 0.06 {P10} 0.0469 {Ø} 0.0156 Selanjutnya menghitung tingkat keyakinan m7 dengan rumus : m7 {P9} = 0,2031 / (1-0.6094+ 0.0469+ 0.0469) = 0.68421053 m7 {P1,P9} = 0.0156 / (1-0.6094+ 0.0469+ 0.0469) = 0.05263158 m7 {P8,P9} = 0.0156 / (1-0.6094+ 0.0469+ 0.0469) = 0.05263158 m7 {P10} = 0.0469 / (1-0.6094+ 0.0469+ 0.0469) = 0.15789474 m7 {Ø} = 0.02344 / (1-0.6094+ 0.0469+ 0.0469) = 2.42105263 Setelah adanya gejala baru maka, Nilai keyakinan paling kuat adalah terhadap penyakit {P9} yaitu sebesar 0.68421053 yang didapat dari empat gejala yang ada. Dengan adanya gejala yang telah diinputkan tersebut maka diperoleh nilai keyakinan paling kuat adalah terhadap penyakit Virus {P9} yaitu sebesar 0.68421053. Apabila ada terjadi sebuah perbedaan antara diagnosa proses manual dengan program aplikasi, itu terjadi karena adanya perbandingan nilai belief dari perhitungan Dempster-Shafer didalam proses aplikasi. Sehingga diagnosa aplikasi hanya menampilkan diagnosa yang nilai belief tertinggi yang berbeda. Nilai awal dan nilai Belief dalam sistem pakar ini sangat menentukan dalam hasil output penyakit tanaman cabai yang diagnosa. Apabila ada kesalahan hasil output dalam sistem ini dikarenakan pemberian nilai awal dan Belief yang kurang tepat. Hasil implementasi metode Dempster-Shafer pada Diagnosa Awal Penggunaan Narkoba dapat dilihat pada gambar dibawah: Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 220

Gambar 3. Implementasi metode Dempster-Shafer Sumber : Sistem Pakar Diagnosa Untuk Penyakit Tanaman Cabai Dengan Metode Fuzzy dan Dempster-Shafer. 2016 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh simpulan dari hasil dan pembahasan sebagai berikut: a. Metode fuzzy dan dempster-shafer dapat diterapkan pada sistem pakar diagnosa penyakit tanaman cabai dengan metode fuzzy dan dempster-shafer b. Metode fuzzy digunakan untuk memperoleh nilai belief pada metode dempstershafer lalu menghitung kombinasi nilai belief dari gejala-gajala yang diderita menggunakan rumus dempster-shafer dimana kombinasi nilai belief terbesar yang akan diambil sebagai hasil diagnosa penyakit tanaman cabai. Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 221

DAFTAR PUSTAKA Kumpulan jurnal Ilmu Komputer (KLIK) [1] A. Fadli, Sistem Pakar Dasar, pp. 1 8, 2010. [2] Elyza Gustri Wahyuni & Widodo Prijodiprojo, Prototype Sistem Pakar untuk Mendeteksi Tingkat Resiko Penyakit Jantung Koroner dengan Metode Dempster- Shafer (Studi Kasus: RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta), J. Ilm. Tek. Inf., vol. 7, no. Sistem Pakar, pp. 133 144, 2013. [3] S. Kusumadewi, Penentuan Tingkat Resiko Penyakit Menggunakan Tsukamoto Fuzzy Inference System, Semin. Nas., vol. 2004, no. Sri Kusumadewi, pp. 19 25, 2004. [4] D. T. Ariani and Y. Findawati, SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG DENGAN METODE, pp. 1 13, 2015. [5] M. A. Pratama, PERANCANGAN FUZZY DAN DEMPSTER-SHAFER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT, vol. 4, no. 1, pp. 1 14, 2017. Fuzzy dan Dempster-Shafer Pada Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Cabai (Muliadi) 222