GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN... TAHUN...

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

BAB II GAMBARAN OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Provinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Sari sekitar 8930 Ha.

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA TANJUNGSARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah. 1. Profil Desa. Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN..s/d... TAHUN..

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUSIN,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Lokasi kelurahan Kampung Sawah. beberapa keterangan penduduk kampung sawah yang berdomisili di Bandar

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB III GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DESA NANGGUNG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NANGGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 13 TAHUN 2012 TENTANG MONOGRAFI DESA DAN KELURAHAN Form 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEPALA DESA SIPAYUNG KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN BOGOR PERATURAN DESA SIPAYUNG NOMOR 04 TAHUN 2001 TENTANG

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di Kota Bandar Lampung 1. Latar Belakang Berdirinya PPMK Krisis ekonomi yang berkepanjangan pasca tahun 1998 berdampak sangat serius pada tataran kehidupan masyarakat luas, antara lain bertambahnya jumlah penduduk miskin, meningkatnya angka pengangguran dan menurunnya daya beli masyarakat. Pemerintah melalui berbagai program dan sektor saat ini menurunkan dana lewat bantuan luar negri, APBN dan APBD untuk mengatasi dampak krisis dan sekaligus dalam rangka percepatan pembangunan (petunjuk teknis pelakanaan PPMK kota). PPMK pertama kali digulirkan tahun 2012 di 25 Kelurahan se-bandar Lampung sebagai Pilot Project/ Proyek Percontohan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelurahan melalui pendekatan Tribina yang meliputi Bina Fisik Lingkungan, Bina Sosial dan Bina Ekonomi. PPMK merupakan program yang diharapkan dapat memfasilitasi dan mendorong perwujudan misi pemberdayaan masyarakat pada tingkat kelurahan.

33 Program ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan menurunnya kondisi kehidupan masyarakat dengan cara memberikan peran yang lebih besar kepada masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kesejahtraan semua komponen masyarakat yang ada. Dengan demikian diharapkan PPMK akan merangsang keterlibatan anggota masyarakat dari semua strata baik dalam bentuk pemikiran maupun tenaga sehingga masyarakat tidak hanya sebagai penerima dan pengguna tetapi lebih sebagai pelaku pembangunan. 2. Visi dan Misi Adapun visi dan misi Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) adalah sebagai berikut: a. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera. b. Meningkatkan kesejahtraan rakyat melalui upaya perbaikan prasarana dan sarana dasar lingkungan, pengembangan ekonomi produktif dan pembukaan lapangan kerja baru serta program sosial lainnya. c. Membangun/melaksanakan kegiatan yang mampu memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan. d. Memperjuangkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah, sehingga tercipta keserasian, keselarasan, dan keseimbangan kemampuan

34 antara potensi kebutuhan masyarakat dengan arah dan kebijakan pemerintah dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. 3. Asas dan Prinsip a. Asas Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) berasaskan: 1) Keadilan yang berarti PPMK bermanfaat secara proporsional kepada seluruh masyarakat di Kelurahan. 2) Kejujuran yang berarti PPMK dilaksanakan dengan hati nurani yang tulus dan ikhlas serta terbuka oleh semua unsur yang terkait. 3) Kemitraan yang berarti terciptannya kerjasama antara unsur yang terkait dengan kegiatan PPMK 4) Kesederhanaan artinya seluruh proses kegiatan yang diselenggarakan melalui prosedur yang sederhana, mudah, cepat, dan tepat, serta tertib administrasi 5) Kesetaraan berpartisipasi artinya memberikan kesempatan yang sama dalam pelaksanaan PPMK kepada masyarakat tanpa membedakan ras, agama, suku, jenis kelamin, golongan, dan kelompok. b. Prinsip Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) mempunyai prinsip sebagai berikut:

35 1) Demokrasi artinya pengambilan keputusan pengelolaan PPMK melalui musyawarah untuk mufakat. 2) Partisipasi yang berarti seluruh unsur pegelola dan masyarakat ikut aktif dalam pelaksanaan kegiatan PPMK. 3) Transparan artinya pemberian dn penyebarluasan informasi pengelolaan PPMK kepada masyarakat dan unsur yang terkait. 4) Akuntabel yang berarti seluruh kegiatan PPMK harus dapat dipertanggungjawabkan. 5) Desentralisasi artinya memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam pengelolaan pembangunan wilayah Kelurahan melalui lembaga masyarakat. 6) Kesinambungan artinya hasil kegiatan PPMK dapat dilestarikan dan ditumbuh kembangkan oleh masyarakat sendiri melalui lembaga masyarakat. 7) Efisiensi yang berarti pencapaian tujuan sesuai dengan anggaran yang tersedia. 8) Efektif yang berarti hasil program sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 4. Tujuan dan Sasaran a. Tujuan Tujuan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) dibagi menjadi dua tujuan yaitu umum dan khusus, sebagai berikut:

36 1) Tujuan umum pelaksanaan PPMK adalah untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat Kelurahan melalui pendekatan Tribina yang meliputi Bina Fisik Lingkungan, Bina Sosial, dan Bina Ekonomi. 2) Tujuan Khusus pelaksanaan PPMK adalah: a) Bina Fisik Lingkungan: i. Terwujudnya sarana dan prasarana lingkungan berskala mikro yang memadai. ii. Terwujudnya kemandirian dan kepedulian masyarakat untuk memperbaiki dan menata lingkungannya. iii. Terwujudnya swadaya dan gotong royong masyarakat dalam penataan dan perbaikan lingkungan. b) Bina Sosial i. Meningkatkan kemampuan daya saing anggota masyarakat ii. Meningkatnya peran serta lembaga kemasyarakatan dalam menghimpun dan mengembangkan kemampuan masyarakat. iii. Meningkatnya kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial, dan kerjasama antar unsur masyarakat. c) Bina Ekonomi i. Meningkatnya pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah. ii. Menumbuhkan dan mengembangkan usaha mikro. iii. Membangun dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat.

37 b. Sasaran Sasaran PPMK dibagi menjadi dua sasaran yaitu umum dan khusus, adalah sebagai berikut: 1) Sasaran umum pelaksanaan PPMK adalah masyarakat RW, masyarakat kelurahan dan lingkungannya. 2) Sasaran khusus pelaksanaan PPMK adalah: a) Bina Fisik Lingkungan: i. Prasarana dan sarana mikro yang tidak layak atau rusak ii. Prasarana dan sarana yang belum ada dan sangat dibutuhkan masyarakat. b) Bina Sosial i. anggota masyarakat yang kurang terampil ii. lembaga masyarakat yang kurang berdaya iii. anggota masyarakat yang terkena musibah bencana c) Bina Ekonomi i. anggota masyarakat yang berpenghasilan rendah ii. usaha mikro

38 5. Struktur Organisasi PPMK Lurah Dewan Kelurahan Ketua Sekretaris bendahara B. Gambaran Umum Kelurahan Penerima PPMK 1. Profil Kelurahan Kelurahan Tanjung Gading adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung. Kelurahan Tanjung Gading mempunyai luas wilayah 165 ha, yang dibagi menjadi 10 RT (rukun tetangga), kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Raya di sebelah utara, Kelurahan Bumi Kedamaian di sebelah timur, Kelurahan Garuntang di sebelah selatan dan Kelurahan Pahoman di sebelah Barat. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Gading terdiri dari tanah milik adat seluas 55 ha, tanah sertifikat seluas 75 ha, dan tanah milik negara seluas 35 ha, ini di peruntukan menjadi lahan pertanian seluas 1 ha, perumahan seluas 123 ha, industri seluas 30 ha, fasilitas umum seluas 13 ha, dan pemakaman seluas 1 ha.

39 Kelurahan Kota Baru adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Kelurahan Kota Baru mempunyai luas wilayah 135 ha, yang dibagi menjadi 8 RT (rukun tetangga), kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Rawa Laut di sebelah utara, Kelurahan Kedamaian di sebelah timur, Kelurahan Tanjung Gading di sebelah selatan dan Kelurahan Tanjung Agung di sebelah Barat. Luas wilayah Kelurahan Kota Baru terdiri dari tanah milik adat seluas 47 ha, tanah sertifikat seluas 68 ha, dan tanah milik negara seluas 20 ha, ini di peruntukan menjadi lahan perumahan seluas 105 ha, industri seluas 9 ha, fasilitas umum seluas 20 ha, dan pemakaman seluas 1 ha. Kelurahan Sawah Brebes adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung. Kelurahan Sawah Brebes mempunyai luas wilayah 46 ha, yang dibagi menjadi 5 RT (rukun tetangga), kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Jaga Baya 1 di sebelah utara, Kelurahan Kedamaian di sebelah timur, Kelurahan Sawah Lama di sebelah selatan dan Kelurahan Tanjung Agung di sebelah Barat. Luas wilayah Kelurahan Sawah Brebes terdiri dari tanah milik adat seluas 4,25 ha, tanah sertifikat seluas 30 ha, dan tanah milik negara seluas 11,75 ha, ini di peruntukan menjadi lahan perumahan seluas 34,25 ha, industri seluas 6 ha, fasilitas umum seluas 3,75 ha, dan pemakaman seluas 2 ha.

40 Kelurahan Pahoman adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Enggal, Bandar Lampung. Kelurahan Pahoman mempunyai luas wilayah 47 ha, yang dibagi menjadi 9 RT (rukun tetangga), kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Rawa Laut di sebelah utara, Kelurahan Tanjung Gading di sebelah timur, Kelurahan Kupang Raya di sebelah selatan dan Kelurahan Enggal di sebelah Barat. Luas wilayah Kelurahan Pahoman terdiri dari tanah milik adat seluas 5 ha, tanah sertifikat seluas 30 ha, dan tanah milik negara seluas 12 ha, ini di peruntukan menjadi lahan perumahan seluas 40 ha, industri seluas 2 ha, fasilitas umum seluas 4 ha, dan pemakaman seluas 1 ha. Kelurahan Rawa Laut adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Enggal, Bandar Lampung. Kelurahan Rawa Laut mempunyai luas wilayah 90 ha, yang dibagi menjadi 18 RT (rukun tetangga), kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Kota Baru di sebelah utara, Kelurahan Sumur Batu di sebelah timur, Kelurahan Pahoman di sebelah selatan dan Kelurahan Enggal di sebelah Barat. Luas wilayah Kelurahan Rawa Laut terdiri dari tanah milik adat seluas 15 ha, tanah sertifikat seluas 52,5 ha, dan tanah milik negara seluas 22,5 ha, ini di peruntukan menjadi lahan pertanian seluas 1 ha, perumahan seluas 73 ha, industri seluas 6 ha, fasilitas umum seluas 9 ha, dan pemakaman seluas 1 ha. Kelurahan Tanjung Raya adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung. Kelurahan Tanjung Raya

41 mempunyai luas wilayah 97 ha, yang dibagi menjadi 18 RT (rukun tetangga), kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Kota Baru di sebelah utara, Kelurahan Tanjung Gading di sebelah timur, Kelurahan Kedamaian di sebelah selatan dan Kelurahan Rawa Laut di sebelah Barat. Luas wilayah Kelurahan Tanjung Raya terdiri dari tanah milik adat seluas 10 ha, tanah sertifikat seluas 81 ha, dan tanah milik negara seluas 6 ha, ini di peruntukan menjadi lahan perumahan seluas 83 ha, industri seluas 1,5 ha, fasilitas umum seluas 8 ha, dan pemakaman seluas 0,5 ha. Kelurahan Kedamaian adalah salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung. Kelurahan Kedamaian mempunyai luas wilayah 172 ha, yang dibagi menjadi 12 RT (rukun tetangga), kelurahan ini berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Gading di sebelah utara, Kelurahan Sawah Brebes di sebelah timur, Kelurahan Bumi Kedamaian di sebelah selatan dan Kelurahan Kota Baru di sebelah Barat. Luas wilayah Kelurahan Kedamaian terdiri dari tanah milik adat seluas 72 ha, tanah sertifikat seluas 69 ha, dan tanah milik negara seluas 31 ha, ini di peruntukan menjadi lahan pertanian seluas 2 ha, perumahan seluas 123 ha, industri seluas 27 ha, fasilitas umum seluas 19 ha, dan pemakaman seluas 1 ha. Kelurahan-kelurahan tersebut di atas beriklim sama dengan wilayahwilayah kelurahan di Bandar Lampung yang menurut badan meteorologi dan geofisika rata-rata 24 sampai dengan 32 C dengan keadaan tanah antara 60 cm sampai dengan 75 cm diatas permukaan laut.

42 2. Demografi Kelurahan Jumlah penduduk menurut usia di tujuh kelurahan penelitian dapat dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Jumlah Penduduk Kelurahan Penelitian Menurut Usia No. Nama Usia Kelurahan 0-4 5-6 7-13 14-16 17-24 25-54 >55 1. Tanjung 250 200 250 420 1.260 1571 126 Gading 2. Kota 243 282 232 540 1173 1513 230 Baru 3. Sawah 490 520 838 907 2337 2815 452 Brebes 4. Pahoman 70 110 515 725 947 1001 100 5. Rawa laut 380 300 1281 1124 874 2273 182 6. Tanjung 342 312 364 431 1162 4212 298 Raya 7. Kedamaian 224 228 622 631 2594 4182 256 Jumlah 1999 1952 4102 4778 10347 17567 1644 Sumber: Monografi Kelurahan, 2013 Keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan, jumlah tamatan perguruan tinggi (PT) sebanyak 5812 orang, tamatan SMA sebanyak 9369 orang, tamatan SMP sebanyak 1607 orang, tamatan SD sebanyak 692 orang, tidak tamat SD (TT SD) sebanyak 270 orang dan tidak sekolah (TS) sebanyak 148 orang. Dilihat dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di daerah penelitian adalah tamatan SMA. Keadaan penduduk di tujuh kelurahan penelitian menurut tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

43 Tabel 4. Keadaan Penduduk Kelurahan Penelitian Menurut Tingkat Pendidikan No. Nama Tingkat Pendidikan Kelurahan TS TT SD SD SMP SMA PT 1. Tanjung 24 33 103 183 896 848 Gading 2. Kota 15 17 32 244 973 923 Baru 3. Sawah 19 74 83 250 1945 767 Brebes 4. Pahoman 7 28 32 90 743 965 5. Rawa laut 21 29 101 197 1373 663 6. Tanjung 28 48 208 470 1543 698 Raya 7. Kedamaian 34 41 133 173 1896 948 Jumlah 148 270 692 1607 9369 5812 Sumber: Monografi Kelurahan, 2013 Sarana pendidikan yang terdapat di tujuh kelurahan penelitian, terdapat 11 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 15 Taman Kanak-kanak (TK), 16 Sekolah Dasar (SD), 12 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 12 Sekolah Menengah Atas (SMA), dam 3 Perguruan Tinggi (PT). Jumlah sarana pendidikan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Jumlah Sarana Pendidikan Di Daerah Penelitian No. Nama Tingkat Pendidikan Kelurahan PAUD TK SD SMP SMA PT 1. Tanjung 2 2 1-1 - Gading 2. Kota 1 1 2 3 3 1 Baru 3. Sawah 1 1 4 - - - Brebes 4. Pahoman 3 4 3 1 2-5. Rawa laut 2 4 4 7 5-6. Tanjung 1 1 1 - - 1 Raya 7. Kedamaian 1 2 1 1 1 1 Jumlah 11 15 16 12 12 3 Sumber: Monografi Kelurahan, 2013

44 Keadaan penduduk di tujuh kelurahan penelitian berdasarkan mata pencaharian, sejumlah 5884 orang bekerja sebagai PNS, 4575 orang bekerja sebagai Karyawan Swasta (KS), 4744 orang bekerja sebagai Wirausaha (W), 3066 orang bekerja sebagai Buruh (B), 427 orang bekerja sebagai Pertukangan (TKG), 2196 orang sudah Pensiun (P) dan 764 orang sebagai Pengangguran (PGR). Dilihat dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kelurahan di daerah penelitian adalah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Tabel 6. Keadaan Penduduk Di Kelurahan Penelitian Berdasarkan Mata Pencaharian No. Nama Mata Pencaharian Kelurahan PNS KS W B TKG P PGR 1. Tanjung 609 455 690 43 74 124 82 Gading 2. Kota 677 335 598 20 30 212 57 Baru 3. Sawah 255 678 778 1375 15 382 325 Brebes 4. Pahoman 977 580 430-80 230 23 5. Rawa laut 1994 672 350 78 63 500 54 6. Tanjung Raya 573 1200 1408 1497 118 554 127 7. Kedamaian 799 655 490 53 47 194 96 Jumlah 5884 4575 4744 3066 427 2196 764 Sumber: Monografi Kelurahan, 2013 Berdasarkan jumlah sarana ekonomi yang terdapat di kelurahan penelitian, terdapat 202 buah warung (W), 7 buah toko (T), 54 buah tempat makan (TM), 15 buah industri (I) dan 7 buah koperasi (K) dan 37 buah angkutan darat (AD). Keberadaan sarana ekonomi tersebut dianggap cukup membantu masalah perekonomian pada masyarakat setempat. Jumlah sarana ekonomi di tujuh daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 7

45 Tabel 7. Jumlah Sarana Ekonomi Di Daerah Penelitian No. Nama Jenis Sarana Ekonomi Kelurahan W T TM I K AD 1. Tanjung 26 9 7 2 3 3 Gading 2. Kota 32 15 12 1 2 5 Baru 3. Sawah 20 3 4 2-5 Brebes 4. Pahoman 42 17 12 3 8 5. Rawa laut 31 15 7 4-8 6. Tanjung 20 5 6 1-5 Raya 7. Kedamaian 31 8 6 2 2 3 Jumlah 202 72 54 15 7 37 Sumber: Monografi Kelurahan, 2013 Berdasarkan jumlah sarana kesehatan terdapat 31 buah bidan, 24 buah posyandu, 33 buah dokter dan 7 buah poliklinik dan 3 puskesmas. Keberadaan lembaga-lembaga tersebut sangat membantu masalah kesehatan pada masyarakat setempat. Jumlah sarana kesehatan di tujuh daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Jumlah Sarana Kesehatan Di Daerah Penelitian No Nama Jenis Sarana Kesehatan Kelurahan Bidan Posyandu Dokter Poliklinik Pukesmas 1. Tanjung 4 4 1 1 - Gading 2. Kota Baru 3 3 3 1-3. Sawah 2 2 3 1 1 Brebes 4. Pahoman 9 4 12 1 1 5. Rawa laut 5 3 9 1 1 6. Tanjung 3 5 3 1 - Raya 7. Kedamaian 5 3 2 1 - Jumlah 31 24 33 7 3 Sumber: Monografi Kelurahan, 2013

46 Berdasarkan jumlah sarana sosial, terdapat 7 buah PKK, 8 buah Karang Taruna, 7 buah Pramuka Gudep, 7 buah Desa Wisma, 7 lembaga PPMK. Keberadaan lembaga-lembaga tersebut sangat membantu masyarakat setempat, terutama masalah kemiskinan. Jumlah sarana sosial di tujuh daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Jumlah Sarana Sosial Di Daerah Penelitian No Nama Jenis Sarana Sosial Kelurahan PKK Karang Pramuka Desa PPMK Taruna Gudep Wisma 1. Tanjung 1 1 1 1 1 Gading 2. Kota Baru 1 1 1 1 1 3. Sawah 1 1 1 1 1 Brebes 4. Pahoman 1 1 1 1 1 5. Rawa laut 1 2 1 1 1 6. Tanjung 1 1 1 1 1 Raya 7. Kedamaian 1 1 1 1 1 Jumlah 7 8 7 7 7 Sumber: Monografi Kelurahan, 2013