A Rangkaian kata. [dimulai.dengan.a] Part 1: ENO Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan, Kurasa aku telah lelah terjatuh, Terjatuh tanpa seorangpun mengulurkan tangannya, Mengapa hati selalu menetap pada pilihannya, Mengabaikan pemeran-pemeran lain, Yang sibuk mencari pintu masuknya, Mengapa hati tak pernah memberi kesempatan Pada pemeran-pemeran lain, Padahal ia paham betul bagaimana tak diberi kesempatan, Mengapa? Mengapa hati selalu tak tahu diri? Ia sadar membuat sayap yang rusak, Lalu terbang ke atas orang-orang yang telah bersiap menancapkan belati tepat padanya. April. Untuk hati yang tak tahu diri. Part 2: OWT Hanya sedikit yang perlu kau tahu, Memori masih sedikit menyakitiku, Hanya sedikit yang perlu kau tahu, Hati masih diam diam menginginkanmu, Aku tak mengharapkan belas kasih darimu, Aku hanya ingin kau bersifat tak mengenalku, Hingga aku dapat melihatmu kembali seperti dahulu, Saat aku bahkan tak mengetahui namamu, Mungkin suatu saat nanti kita dapat memulai semuanya dari awal, Sebagai teman tentunya, Mungkin benar orang membutuhkan kesan awal yang baik untuk berakhir dengan baik.
Salam, dari aku yang tak mengerti aku. Part 3: EERHT Lama kelamaan, Hujan akan kembali jatuh, Tinggal tunggu mendung, Dan aku akan kembali meluruh, Bagaimana dengan dirimu, Bagaimana dengan dirimu yang terlalu menyita pandanganku? Akankah kau menyukai hujan itu, Seperti hujan itu yang jatuh untukmu? Atau justru kau membencinya, Memilih masuk kedalam rumah dan menghiraukan hujan itu, Semua ada padamu, Aku hanyalah hujan, Dan sudah ketentuan, Jika aku terjatuh. Dari aku yang masih bermain. Part 4: RUOF Kembali.dengan.debaran.yang.sama. Sungguh, Aku tak ingin kembali, Merasakan perasaan menyiksa, Yang dahulu mengendap pada hatiku, Sungguh, Sekarang jauh lebih baik, Tak ada kali kedua, Karena aku paham, Kali kedua, Hanya akan membuka lembar hitam yang sama, Kemudian kembali pada fase yang sama, Melupakanmu. Dari aku yang sibuk merapalkan mantra. Part 5: EVIF
Kembali.dengan.tumpukan.kertas.lama. Aku merindukan dahulu, bukan berarti aku ingin kembali seperti dulu. Bukan tak pernah menginginkannya. Tapi aku hanya ingin membiarkan Diriku belajar pada arti kata terlambat. Terlambat yang sesungguhnya. Terlambat saat pintu sudah tertutup, dan yang lain sudah memenuhi. Salam, Dari aku yang sudah belajar. Part 6: XIS Semacam.sandi.untuk.dimengerti. Entah aku yang bersikap seolah aku perduli, Atau malah, Aku bersikap seolah aku tak perduli, Masih terasa abu-abu, Tapi tak butuh diperjelas, Karena sekali lagi, Aku tahu, Aku paham, Ini terlalu akhir untuk memulai, Biarlah mata kita menyatu, Tak perlu dengan kita, Biarlah selalu ada senyum yang menyapa, Tak perlu dengan suara, Karena lagi dan lagi, Aku tahu, Aku paham, Pada akhirnya kau hanya akan mebangunkanku sebuah labirin, Membayangiku dengan suaramu yang menggema, Membuatku masuk kedalamnya, Lebih dalam, Dan dalam, Hingga aku lupa jalan keluar, Dan akhirnya hanya tersesat dalam labirin yang tak berujung, Dan kau, Sudah tak mau tahu aku. Salam, Biarlah tetap begini. Part 7: NEVES
Rangkaian.aksara.lama.yang.tak.sempat.diketahui. Hitam diatas hitam tak pernah tampak nyata Begitu juga dengan putih Keduanya serupa, sama seperti kita Maaf Tak pernah ada kata kita Baik dulu Sekarang Ataupun nanti Takkan ada Percayalah Aku berjanji Takkan menjadi seseorang diantara dua orang Takkan lagi Ini yang terakhir Kumohon percayalah. Salam, semoga tak bertemu kembali Part 8: THGIE Seulas.mimpi.tak.bermakna 03.26 Masih terlalu pagi untuk tersadar, Namun aku lebih dulu tersadar, Dan hingga sekarang masih terjaga, Padahal esok puluhan angka tlah menunggu untuk kuselesaikan, Tapi, Seulas mimpi tak bermakna membawaku disini, Seulas mimpi yang tak beralur, Seulas mimpi yang menyatakan bahwa, Aku merindukannya, Bukan dia, Kau salah mengartikan, Ini pemeran lain, Pemeran lain yang bahkan tak sadar, Aku sendirilah yang menyimpanya dalam memoriku, Memasukkannya dalam alur ceritaku, Orang asing yang kini pelan pelan menguasai organ pemikirku, Orang asing yang bahkan aku hanya sebatas tahu nama, Aku terlalu egois untuk behenti bermain, Hingga sedikit banyaknya hati mulai terjatuh padanya, Dan aku tahu,
Tapi aku tak pernah siap, Untuk menanggung sakitnya. Salam.Agar dia tahu Part 9: ENIN karena.semuanya.telah.berakhir. ini adalah yang terakhir, tapi aku masih belum mengerti Apa ini, kumohon hati, kau membuat otak bingung, jangan buat dia menghantarkan rangsangan pada tubuhku, rangsangan yang menyatakan bahwa aku menyukainya. tertanda, aku yang mulai menyukai mu Part 10: 1.1 aku paham, ada sesuatu yang seharusnya kita bicarakan, seperti, apakah kau menyukaiku, apakah aku menyukaimu, dan bagaimana dengan kita, aku tahu, mungkin kau tak berniat untuk mencari jawabannya kan?, tapi aku tidak, aku ingin mencari jawabannya, namun takut kau mengabaikan, kau membuatku melambung terlalu tinggi hanya dengan kau menatapku, aku tahu, ini hanya sebatas perasaan anak dibawah umur, perasaan tertarik, namun mengapa harus dirimu, dirimu yang sudah menarik perhatianku sejak lama, dan sekarang aku tersadar, jika aku menyukaimu. tertanda, adakah lain waktu untuk kita Part 11: NET
aku memang tak pernah menyatakan bahwa aku benar benar menyukaimu, bukan tak ingin. namun aku hanya takut untuk merasakan sakitnya. aku takut jika itu hanya imajinasiku saja. takut bila matamu memang bukan tertuju padaku. takut bila kau tak benar benar mengamatiku, takut karena lagi dan lagi imajinasiku buyar akibat realita yang terlalu menampar, tertanda, gadis yang entah mengapa menyukaimu