ANALISIS USAHATANI BLEWAH DI DESA DEMUNG KECAMATAN BESUKI ( Study Kasus Di Desa Demung Kec. Besuki Kab. Situbondo )

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KOMPARATIF EFISIENSI USAHATANI MELON ANTARA VARIETAS MELON APOLLO DENGAN VARIETAS MELON ACTION. Oleh :

ANALISA KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DAN VARIETAS IR

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Oleh : Suyono,*Martono Achmar,** ABSTRACT

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NAIK TURUNNYA HARGA CABAI MERAH MENURUT PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN SITUBONDO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN DI KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

Endang Sri Sudalmi, JM Sri Hardiatmi Fakultas Pertanian UNISRI Surakarta. Kata kunci: biaya, penerimaan, pendapatan usahatani

ANALISA KOMPARATIF USAHATANI PADI ANTARA PENYIANGAN MANUAL DAN PENYIANGAN KIMIAWI

PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA TAGAWITI KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

AGUS PRANOTO

ANALISIS USAHATANI RUMPUT LAUT DI KECAMATAN NAGAWUTUNG KABUPATEN LEMBATA

YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN YANG MENGGUNAKAN PUPUK UREA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

III. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KUBIS DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS DAYA SAING BUAH STROBERI DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH (Studi Kasus di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga)

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS TEKNOLOGI GEOMEMBRAN PADA PRODUKSI GARAM TAMBAK DI PT. GARAM II PAMEKASAN DAN PROSPEK PENGEMBANGAN DI TINGKAT PETANI

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BLEWAH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI DALAM MENERAPKAN USAHA TANI PADI ORGANIK

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERUPUK SINGKONG (Studi Kasus di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Wisata Batu)

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

PERFORMANSI NILAI TAMBAH KEDELAI MENJADI TAHU DI KABUPATEN SAMBAS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis Profitabilitas Usahatani Jambu Biji Getas Merah di Kabupaten Kendal. Biaya Produksi.

I. PENDAHULUAN. komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS PRODUKSI DAN KELAYAKAN USAHATANI KAKAO DI KABUPATEN MADIUN

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

OPTIMASI USAHATANI SAYURAN DENGAN SISTEM DIVERSIFIKASI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

IV. METODE PENELITIAN

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ANALISIS KOMPARASI DISTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI JERUK DAN USAHATANI KOPI DI KABUPATEN KARO

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

beberapa desa salah satunya adalah Desa Yosowilangun Kidul

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Oleh : Apollonaris Ratu Daton A

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

226 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ANALISA PENDAPATAN USAHA TERNAK AYAM POTONG (Studi Kasus Peternakan Milik Dani L. Di Kecamatan Karang Ploso)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ABSTRACT. Key words : Credit, KSP, Income

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

I. PENDAHULUAN. sebagian penduduk indonesia berprofesi sebagai petani. Perkembangan komoditas

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS RESIKO USAHATANI IKAN BANDENG DI DESA SUNGAI UNDANG KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

AGRITECH : Vol. XVII No. 2 Desember 2015 : ISSN :

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

Transkripsi:

ANALISIS USAHATANI BLEWAH DI DESA DEMUNG KECAMATAN BESUKI ( Study Kasus Di Desa Demung Kec. Besuki Kab. Situbondo ) Oleh : Ifan Dwi Prawiro Putra,* Wiwik Sri Untari,** ABSTRACT The research was determine the cantaloupe farm production, farm income cantaloupe, and cantaloupe farming efficiency in the Village of Demung District of Besuki. The hypothesis of this study is the production of a cantaloupe farm in the village of Demung high, cantaloupe farmer s income in the village of Demung profitable, cantaloupe farm in the village of Demung efficient. The method used is descriptive method and survey. Descriptive method that is a picture or painting in a systematic, factual and accurate about the facts facts as well as the relationship between the phenomena investigated. Survey method is to sampel determine the existing field and gave questionnaire to abtain information needed. The Population in this study there are 43 people who perform farm cantaloupe. And the sample is 20 cantaloupe farmers who farm in the village of Demung District of Besuki. The result showed that higher farm production, where the farm production cantaloupe reach averages 9.730 kg.. Cantaloupe farm income benefit, where in the farm income cantaloupe reach avareges Rp. 5.533.973. Cantaloupe farm in the Village of Demung efficient so deserves to be continued farming, where the averages level cantaloupe farming efficiency is 2,84. Based on the result of research conducted by researchers is the suggestion of farmers to continue farming with more developed because farming cantaloupe has a high prospect and try to cooperate with government agencies in order to provide new innovations, and the government should better supervise the issue price fluctuations cantaloupe so farmers can be assured in obtaining results from farming. Keyword : Cantaloupe farming, production, income, efficiency *Alumni Fakultas Pertanian Universitas Abdurachman Saleh Situbondo Universitas Abdurachman ** Dosen Fakultas Pertanian Saleh Situbondo I. PENDAHULUAN Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional, di

dengan pertimbangan permintaanya terus meningkat. Salah satu komoditas buah yang mempunyai prospek untuk dikembangkan adalah blewah. Lamanya umur tanaman blewah tumbuh sampai buah masak, pada kondisi lahan dan cuaca normal adalah 70 100 hari, sejak bibit ditanam (Anonim, 2010). Buah blewah (Cucumis melo L. convar. cantalupensis.) adalah tumbuhan penghasil buah yang banyak digunakan sebagai minuman penyegar di Asia Tenggara, selain timun suri dan kolang-kaling. Blewah umumnya berbentuk bulat lonjong, dengan kulit berwarna jingga terang dengan bercak kehijauan. Dibalik kulit buah yang tipis, terdapat daging buah yang relatif lembut dan bertekstur sedangkan dibagian dalamnya terdapat rongga yang berisi biji dan serat. Budidaya tanaman blewah di tanah air, masih terbatas untuk memenuhi pasaran dalam negeri. Tetapi tidak tertutup kemungkinan kita mampu bersaing di pasaran internasional. Faktor- faktor yang menjadi barometer naik- blewah di dalam negeri adalah banyaknya hasil buah yang dipanen antaranya dalam memperluas lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, serta meningkatkan pendapatan nasional melalui penerimaan devisa. Pembangunan pertanian di satu sisi dituntut untuk menjamin pendapatan yang layak bagi petani, sedangkan di sisi lain mampu menyediakan hasil pertanian dalam jumlah yang cukup dengan harga terjangkau oleh masyarakat. Salah satu upaya yang ditempuh untuk meningkatkan pendapatan petani adalah dengan cara mengusahakan komoditas pertanian yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai potensi pasar yang cukup besar, baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sektor pertanian yang dikembangkan salah satunya adalah hortikultura yang meliputi buah- buahan, sayuran dan bunga. Buah- buahan cukup potensial untuk dikembangkan turunnya harga pasaran buah

pada saat bersamaan. Masuknya buah blewah impor mempunyai beberapa daya tarik yang kuat, sebab buah blewah tersebut mampu merebut pasaran sejajar dengan buah- buahan jenis lain yang sebagian masih didatangkan dari luar negeri. Kenyataan demikian menjadikan permintaan pasar buah blewah semakin meningkat. Terlebih saat buah yang didatangkan dari daerah- daerah penghasil tadi relatif sedikit jumlahnya, sehingga harganya pun melonjak beberapa kali lipat (Anonim, 2010). Di Kabupaten Situbondo kegiatan budidaya tanaman blewah sudah semakin banyak dilakukan oleh petani karena di Situbondo merupakan wilayah yang cukup baik untuk dibudidayakan kerena Temperatur rata rata di wilayah Situbondo berkisar 24,7 C 27,9 C dengan rata rata curah hujan antara 994 mm 1.503 mm per tahunnya. Kabupaten Situbondo berada pada Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo? ketinggian antara 0 1.250 m di atas permukaan laut. Petani di Desa Demung Kecamatan Besuki sudah mulai banyak melakukan budidaya tanaman blewah karena mereka menginginkan suatu perubahan yaitu ingin meningkatkan produksi dalam usahataninya dengan berinovasi untuk bertanam holtikultura dari yang biasanya menanam tanaman pangan. Setiap musim pertahunnya petani blewah yang ada di Desa Demung Kecamatan Besuki rutin melakukan usahatani blewah dengan alasan agar para petani dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin meneliti tentang Analisis usahatani blewah di Desa Demung Kecamatan Besuki II. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang diatas maka ditetapkan rumusan masalah adalah : 1. Berapa besar produksi usahatani blewah di Desa 2. Berapa besar pendapatan usahatani blewah di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo?

3. Bagaimana efisiensi usahatani blewah di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo? 61. METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja yang dilaksanakan di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo. Lokasi ini dipilih atas pertimbangan sebagai berikut 1. Desa Demung Kecamatan Besuki merupakan salah satu obyek yang mempunyai wilayah yang banyak dilakukan budidaya blewah. 2. Terdapat 43 petani yang melakukan usahatani blewah di Desa Demung Kecamatan Besuki sehingga mempermudah peneliti untuk penentuan sampel. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan 3. Jarak lokasi penelitian dengan tempat tinggal peneliti cukup dekat, sehingga membantu kelancaran penelitian terutama dari segi efisiensi waktu dan biaya Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti pada bulan Oktober 2014 sampai bulan Mei 2015. Populasi dan Sampel Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive random sampling, dimana pemilihan responden dipilih secara sengaja. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 43 orang. Responden yang dipilih sebanyak 46% dari jumlah populasi, maka dari penelitian ini adalah 20 orang petani yang nantinya akan dijadikan sampel yang dianggap sudah mewakili oleh peneliti dari keseluruhan populasi sehingga nantinya penelitian ini akan mencari dari 20 sampel di Desa Demung Kecamatan Besuki yang melakukann usahatani blewah dengan cara sebagai berikut 1. Kuesioner (Quetionaire) adalah suatu cara pengumpulan data dengan

cara memberikan daftar pertanyaan yang telah disediakan kepada responden yaitu petani blewah. 2. Wawancara adalah proses memperoleh data dengan cara tanya jawab secara langsung dan temu muka langsung dengan petani blewah. Pengngumpulan data seperti ini dituntut untuk melakukan banyak pelacakan guna mendapatkan data yang lebih dalam, utuh dan rinci. 3. Observasi (Observation) adalah pengamatan langsung pada suatu objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian Teknik Analisis Data Untuk menguji hipotesa pertama dengan analisis deskriptif yaitu bagaimana produksi usahatani yang dilakukan oleh petani blewah dalam membudidayakan tanaman blewahnya agar dapat memperoleh produksi yang maksimal, di gunakan rumus sebagai berikut TR = P. Q Keterangan : TR = Total Penerimaan 16 = Harga Produksi 17 = Jumlah Produksi Untuk menguji hipotesa yang kedua yaitu mengetahui pendapatan yang diperoleh petani blewah, terlebih dahulu mengetahui nilai total biaya produksi, digunakan rumus dengan notasi matematika TC = TFC + TVC Keterangan : TC = Total Biaya Produksi TFC = Total Biaya Tetap TVC = Total Biaya Variabel Setelah nilai total biaya produksi dan total penerimaan diketahui, maka pendapatan petani blewah dapat di hitung dengan rumus = TR TC Keterangan : = Pendapatan TR = Total Penerimaan

TC = Total Biaya Produksi Untuk menguji hipotesa ketiga yaitu mengetahui analisis R/C Ratio apakah dalam petani mengusahakan usahatani blewah menguntungkan atau merugikan R/C Ratio = TR/TC Dimana : TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya Produksi IV. PEMBAHASAN Profil Usahatani Blewah Usahatani blewah yang ada di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo merupakan usaha yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat di Desa Demung, usaha ini bergerak dibidang usahatani karena merupakan usaha budidaya menanam tanaman blewah untuk menghasilkan buahnya. Tanaman blewah merupakan komoditi jenis tanaman holtikultura dan termasuk tanaman buah, tanaman ini memiliki buah yang berwarna hijau kekuningan dan memiliki daging buah berwarna kuning bila sudah matang serta memiliki rasa yang manis. Masyarakat di Desa Demung cukup banyak yang melakukan budidaya blewah dengan alasan untuk memperoleh pendapatan yang tinggi agar meningkatkan taraf hidup keluarganya. Masih cukup banyak masyarakat yang mempunyai usahatani blewah yaitu berkisar 43 petani. Dari keseluruhan petani yang ada maka dalam penelitian ini, peneliti mengambil 20 petani blewah dijadikan responden untuk mencari tahu pendapatan dan efisiensi usahatani yang dimiliki petani blewah dalam mengembangkan usahataninya agar mempunyai peluang yang cerah di masa yang akan datang. Oleh sebab itu maka peneliti tertarik untuk meneliti usahatani blewah karena dalam karya ilmiah yang ada masih sedikit mahasiswa yang meneliti komoditas blewah, serta ingin mencari tahu pengembangan usahatani blewah kedepannya Produksi Usahatani Blewah Tabel Produksi Blewah Oleh Petani

Blewah Di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Tahun 2014 Produksi (Kg) Minimum Maksimum Rata-rata 3.200 16.900 9.730 Sumber : Data primer diolah tahun 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa produksi blewah Di Desa Demung menghasilkan produksi minimum 3.200 kg, maksimum 16.900 kg dan ratarata mencapai 9.730 kg. Penerimaan Usahatani Blewah Penerimaan usahatani blewah merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi dari usahatani blewah dengan harga atau nilai uang yang diterima dari penjualan pokok usahatani blewah tersebut (PxQ). Tabel Penerimaan Usahatani Blewah Oleh Petani Blewah Di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo 2014 Penerimaan Rata-rata (Rp/Ha) Minimum Maksimum Ratarata 3.562.500 14.067.500 8.662.375 Sumber : Data primer diolah tahun 2015 dilihat Dari tabel di atas dapat bahwa penerimaan usahatani blewah Di Desa Demung Kecamatan Besuki memperoleh penerimaan

minimum Rp. 3.562.500,- hal ini disebabkan karena produksi yang dihasilkan mencapai 3.750 kg dan harga jual produksinya Rp 950,-, maksimum Rp. 14.067.500,- hal ini disebabkan karena produksi yang dihasilkan mencapai 16.550 kg dan harga jual produksinya Rp 850,-, dan rata-rata mencapai Rp 8.662.375,- hal ini disebabkan karena rata-rata produksi usahatani blewah mencapai 9.730 kg dan rata-rata harga jual produksinya Rp 973,-,. Biaya Usahatani Blewah rata-rata mencapai Rp. 3.133.900,-. Pendapatan Usahatani Blewah Di Desa Demung Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dansemua biaya. Penerimaan disini produksi adalah jumlah dikali harga dari blewah perkg, sedangkan biaya adalah semua biaya untuk yang dikeluarkan memproduksi blewah oleh petani yang Demung ada Di Desa Biaya adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi kegiatan usahatani blewah Tabel Biaya Rata-Rata Usahatani BlewahDi Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo 2014 Biaya Rata-rata (Rp/Ha) Minimum Maksimum Ratarata 1.294.000 5.550.000 3.133.900 Sumber : Data primer diolah tahun 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa biaya usahatani blewah di Desa Demung Kecamatan Besuki mencapai biaya minimum Rp. 1.294.000,- maksimum Rp. 5.550.000,- dan Kecamatan Besuki Tabel Pendapatan Rata-rata Dari 20 Responden Usahatani Blewah Di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Tahun 2014 Pendapatan (Rp/Ha) Minimum Maksimum Ratarata 2.268.500 8.517.500 5.533.975 Sumber : Data primer diolah tahun 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada pendapatan usahatani blewah di Desa Demung memperoleh pendapatan minimum Rp. 2.268.500,- hal ini disebabkan karena penerimaan yang diperoleh Rp. 3.562.500,- dan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 1.294.000,-,

maksimum Rp. 8.517.500,- hal ini disebabkan karena penerimaan yang diperoleh mencapai Rp. 14.067.500,- dan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 5.550.000,- dan rata-rata mencapai Rp 5.533.975,- hal ini disebabkan penerimaan usahatani blewah rata-rata mencapai Rp. 8.662.375,- rata-rata dan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 3.133.900,-. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan usahatani sawi menguntungkan. Efisiensi Usahatani Blewah Di Desa Demung Analisa R/C Ratio usahatani blewah adalah analisa untuk mencari efisiensi usahatani blewah apakah dalam usaha tersebut efisien atau tidak untuk dikembangkan di masa yang akan datang Tabel R/C Ratio Rata-rata Usahatani BlewahDi Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo Tahun 2014 R/C Rata-rata Minimum Maksimum Ratarata 2,08 4,13 2,84 Sumber : Data primer diolah 5 tahun 2015 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa R/C ratio usahatani blewah di Desa Demung mencapai R/C ratio minimum 2,08 hal ini disebabkan karena

penerimaan yang diperoleh Rp 5.915.000,- dan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 2.840.000,-, maksimum 4,13 hal ini disebabkan karena penerimaan yang diperoleh Rp. 9.375.000,-dan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 2.270.000,- dan R/C ratio rata-rata mencapai 2,84 hal ini disebabkan penerimaann usahatani blewah ratarata mencapai Rp. 8.662.375,- dan biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 3.133.900,-.. Hal ini terjadi dikarenakan hasil pembagian antara total penerimaan dan total biaya. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian usahatani blewah di Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo dapat disimpulkan berikut : 1. Produksi usahatani tinggi, dimana produksi usahatani blewah mencapai rata-rata 9.730 kg 2. Pendapatan usahatani blewah menguntungkun, dimana pendapatan usahatani blewah mencapai rata rata Rp. 5.533.975,-. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa tingkat efisiensi pada usahatani blewah di Desa Demung Kecamatan Besuki efisien. Hal ini terjadi dikarenakan hasil pembagian antara total penerimaan usahatani blewah dan total biaya yang dikeluarkan dalam usahatani blewah, yaitu R/C Ratio = Rasio penerimaan / Biaya, sehingga diperoleh R/C ratio rata-rata adalah 2,84 3. Usahatani blewah di Desa Demung efisien, jadi layak untuk diteruskan usahataninya, dimana rata rata tingkat efisiensi usahatani blewah yaitu 3,27 SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka saran dari peneliti adalah petani meneruskan usahataninya dengan lebih dikembangkan lagi karena usahatani blewah memiliki prospek yang tinggi dan diusahakan melakukan

kerjasama dengan instansi bisa memberikan inovasi baru, dan bagi pemerintah sebaiknya lebih mengawasi masalah harga blewah yang fluktuasi sehingga petani bisa lebih terjamin dalam memperoleh hasil dari usahataninya pemerintah agar Anonim. 2009. Profil Situbondo http://.situbondokab. go.id/? content= selayang&mode=7&child=2. 22 November 2014 Anonim. 2011. Budidaya Tanaman Blewah. http://bpppajarakan.blogspot. com/2011/01/budidayatanaman-blewah.html. Diakses pada tanggal 10 Desember 2010. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Geografi Situbondo. http://bptsitubondo. wordpress.com/ 2008/05/11/profil-kabupatensitubondo-bagian-i/. November 2014 Nazir, M. 1999. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Persada Indonesia. 22 Soekartawi. 1995. Usahatani. Jakarta. Universitas Indonesia. Analisis Penerbit Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.