keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

II. LANDASAN TEORI. dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan langsung dengan operasi utama perusahaan. pengertian investasi ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama investor dalam melakukan investasi adalah untuk memperoleh return

I. PENDAHULUAN. industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan investor ini tinggal memilih perusahaan go-public yang

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk :

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Selain itu juga penanaman modal atau investasi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Saham dibagi atas dua kelas yaitu saham biasa (common stock) dan

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang

II. LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2003), menjelaskan bahwa investasi merupakan penundaan konsumsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Debt to Equity Ratio mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menllnjllkkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. fiskal dan moneter (Fahmi, 2013). Pasar modal menjalankan dua fungsi utama, yaitu

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Hal ini berarti memaksimalkan kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi,

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Myers (1977) memandang nilai perusahaan sebagai sebuah kombinasi assets in

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. industri ini akan memilki prospek yang baik. Dengan pertimbangan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia atau go public pasti menerbitkan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan perekonomian suatu negara termasuk di Indonesia. Pasar modal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikenal dengan model penilaian harga aset (model asset pricing) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Pengertian Rasio Harga Laba (Price Earning Ratio (PER))

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dibandingkan dengan nilai saham ( Book Value ) selama satu

BAB I PENDAHULUAN. dana ke dalam lembaga investasi dan atau suatu benda dengan harapan

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk membuat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana pembentukan modal dan akumulasi dana yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengarahan dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen ekonomi, maka aspek untuk memperoleh keuntungan yang optimal adalah tujuan yang menjiwai pasar modal sebagai lembaga jual beli efek. Menurut Widoatmojo (2005) pasar modal adalah pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar modal merupakan suatu wadah perantara yang dinaungi oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan mekanisme jual beli efek (surat berharga) guna menyalurkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada

12 perusahaan yang mengalami kekurangan dana untuk menjalankan kegiatan usahanya. 2.1.2 Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Menurut Kamarudin (2004) saham adalah surat bukti atau tanda kepemilikan bagian modal pada suatu perusahaan. Saham juga dapat disebut sebagai surat berharga yang diterbitkan perusahaan (PT) sebagai bukti kepemilikan perusahaan. 2.1.3 Pengertian Return Saham Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Penilaian return saham adalah penentuan secara periodik efektivitas pasar saham

13 suatu perusahaan berdasar pada sasaran, standar, dan kinerja yang telah ditentukan penilaian return saham perusahaan dapat dilihat dari segi analisis laporan keuangan dan dari segi perubahan harga saham, sehingga nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Menurut Jogiyanto (2003) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return ini dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Return Realisasi. Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. b. Return ekspektasi Return ekspektasi (expected return) merupakan return saham perusahaan yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, sedangkan return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return realisasi dibutuhkan dalam menilai return ekspektasi (expected return), return saham dalam konteks manajemen investasi merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi yang merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukan.

14 2.1.4 Model 3 Faktor Fama dan French Penelitian Fama et al. (1992) membuktikan bahwa book to market ratio mempunyai pengaruh yang kuat terhadap return saham rata-rata, bahkan lebih kuat dari pengaruh firm size, ditemukan juga bahwa pengaruh leverage terhadap return saham rata-rata dapat ditangkap oleh pengaruh book to market ratio dan hubungan antara earning price ratio terhadap return saham rata-rata, sepertinya dapat digantikan oleh kombinasi dari firm size dan book to market ratio. Dua variabel yang disebutkan terakhir (firm size dan book to ratio) merupakan variabel di luar model CAPM, maka oleh Fama et al. (1996) diperkenalkan model untuk menjawab keterbatasan model CAPM yaitu model 3 faktor (three factors model). Davis, et al. (2000) kembali melakukan pengujian terhadap three factors model pada United Stated Stock Portofolio selama 816 bulan dengan rentang waktu 1926-1997 dengan hasil beta, firms size dan book to market ratio memiliki hubungan yang signifikan terhadap return saham (Bodie et al., 2005). 2.1.5 Arbitrage Pricing Theory (APT) Pengukuran return saham dengan melibatkan tingkat risiko yang dihadapi, dapat memberikan informasi yang mendalam sehingga dapat digunakan oleh investor untuk mendapatkan informasi tentang sejauh mana suatu hasil atau kinerja yang dikelola oleh manajer investasi.

15 Ross (1976) merumuskan suatu teori yang di sebut sebagai Arbitrage Pricing Theory (APT). Proses arbitrage terjadi karena adanya perbedaan harga sekuritas yang disebabkan oleh ketidakpastian harga (mispricing) sehingga investor dapat menjual aset yang mahal dan membeli aset yang murah. Suatu aset dinilai mispriced bila harga berbeda dari harga yang diprediksikan menggunakan model valuasi dimana harga suatu aset adalah nilai sekarang dari cash flow dimasa akan datang yang didiskontokan dengan biaya modal. Pendekatan Arbitrage Pricing Theory (APT) menyatakan bahwa expected return suatu aset merupakan fungsi linier dari berbagai faktor ekonomi makro dan sensitivitas perubahan setiap faktor yang dinyatakan koefisien beta masing-masing faktor tersebut. Jadi Arbitrage Pricing Theory adalah sebuah pendekan dalam menentukan harga suatu aset yang tidak hanya di dasarkan pada satu variabel saja, tetapi banyak variabel (Wahyu, 2014). 2.1.6 Pengertian Market return Market return adalah sebagai selisih dari rata-rata (average) setiap bulan dari seluruh saham dengan risk rate-free bulanan (Sudiyatno dkk. 2011) Menurut Jogiyanto (2003) mendefinisikan sebagai suatu pengukuran volatilitas (volatility) suatu sekuritas atau return portofolio terhdap return pasar. Volatilitas dapat di definisikan sebagai flutuasi dari returnreturn dari sekuritas atau portofolio dalam suatu periode tertentu.

16 2.1.7 Pengertian Firm Size Firm size adalah ukuran dari suatu perusahaan yang dilihat dari market capitalization. Market capitalization adalah nilai total dari semua outstanding shares yang ada, perhitungannya dapat dilakukan dengan cara mengalikan banyaknya saham yang beredar dengan harga pasar saat ini, dari setiap perusahaan yang akan dijadikan sampel. 2.1.8 Pengertian Book to Market Ratio Book to market ratio adalah perbandingan antara nilai buku saham dengan nilai pasar saham. Fama et al. (1995) mendefinisikan book to market equity sebagai : book common equity for the fiscal year ending in calendar year (t-1), divied by market equity at the end of December of the year (t-1). Book to market ratio dihitung dengan membagi equity per share dengan closing price bulan desember (akhir tahun), untuk membagi perusahaan menjadi dua yaitu perusahaan dengan book to market ratio rendah dan tinggi. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di bursa, sedangkan nilai buku (book value per lembar saham) menunjukkan aktiva bersih (net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku perlembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham beredar. (Lusiana, 2013).

17 Perusahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki rasio book to market di bawah satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Beberapa alasan investor menggunakan book to market ratio di dalam menganalisis investasi antara lain : 1. Book value memberikan pengukuran yang relatif stabil, untuk dibandingkan dengan market price. 2. Karena standar akuntansi yang hampir sama pada setiap perusahaan, book to market ratio bisa dikomparasikan dengan perusahaan lain yang berada pada satu sektor, untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut masih undervalue atau sudah over value. 3. Perusahaan dengan earning negatif, sehingga tidak bisa dinilai dengan earning price ratio dan bisa dinilai dengan book to market ratio. 2.2 Tinjauan Empiris Sebelum melakukan penelitian ini, penulis mencoba mempelajari hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian oleh Sudiyatno dkk. (2011) penelitian ini menguji model tiga faktor Fama et al. dalam mempengaruhi return saham studi pada saham LQ45 di BEI dalam penelitian ini mengkaji prilaku harga saham dalam kaitannya ukuran perusahaan dan book too market ratio. Tujuan penelitian ini memberikan bukti yang akan berkontribusi pada upaya menjelaskan tiga faktor model Fama et al. pembuktian dalam penelitian ini yaitu berpengaruh positif signifikan antara

18 premi risiko dengan return saham, sedangkan ukuran perusahaan dan book to market ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhdap return saham. Penelitian oleh Yuningsih dkk. (2007) menemukan pengaruh model tiga faktor terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan sampel 26 perusahaan yang bergerak di bidang property dan real estate yang terdaftar di Indonesia selama periode 2002-2006. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat beta, firm size dan book to market effect terhadap return saham perusahaan yang bergerak di bidang property dan real estate di Indonesia. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu beta, firm size dan book to market serta variabel terikat yaitu return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beta (X1), SMB (X2), HML (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan kontribusi variabel beta, SMB, HML mencapai 55,5 persen dalam menjelaskan tingkat return saham. Penelitian oleh Rosyada (2010) menganalisis hubungan variabel distress risk, firm size, dan book to market ratio dengan return saham dari perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi yang meliputi korelasi sederhana dan korelasi parsial. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel distress risk dan firm size berhubungan negatif dengan return saham, sedangkan variabel book to market ratio berhubungan positif dengan return saham. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat hubungan yang terjadi antara distress risk,

19 firm size, book to market ratio dan return saham adalah sangat rendah atau lemah yaitu masing-masing sebesar 0,048; 0,192; dan 0,086. Penelitian oleh Riskiana (2011) menguji validitas model tiga faktor Fama et al. dalam memprediksi return saham di Bursa Efek Indonesia jika dibandingkan dengan Capital Asset Pricing Model. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang aktif terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 1 Juli 12 Agustus 2010. Penelitian ini penting karena belum banyak penelitian yang dapat membuktikan bahwa model tiga faktor Fama et al. dapat digunakan untuk memprediksi return saham yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Penelitian ini telah menunjukkan model tiga faktor Fama dan French memberikan estimasi yang lebih baik dalam memprediksi return saham dibandingkan dengan Capital Asset Pricing Model.