Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 60 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN TAMAN MAKAM PURNA BHAKTI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyediakan Taman Makam Purna Bhakti Negara yang terletak di Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari Jatinangor Kabupaten Sumedang, yang diperuntukkan bagi Pejabat Negara dan Aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang meninggal dunia pada masa purnabhakti atau pada masa menjalankan tugas kedinasan, sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa dan pengabdian terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Barat; b. bahwa sehubungan dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Pengelolaan Taman Makam Purna Bhakti Negara; : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Korps Pegawai Republik Indonesia; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 5 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 42) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2008 Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 74); 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 46); 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2012 tentang Gelar Kehormatan, Warga Kehormatan, dan Penghargaan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2012 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 120); 10. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Daerah (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 14 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 64 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 Nomor 63 Seri E); 2 Memperhatikan : Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 593/Kep.1445-Pbd/2012 tentang Penetapan Status Penggunaan Taman Makam Purna Bhakti Negara pada Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENGELOLAAN TAMAN MAKAM PURNA BHAKTI NEGARA. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Definisi Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Jawa Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.
3 3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat. 4. Dewan Pengurus adalah Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat. 5. Sekretariat Dewan Pengurus adalah Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat. 6. Taman Makam Purna Bhakti Negara yang selanjutnya disingkat TMPBN adalah tempat pemakaman yang digunakan untuk jenazah Pejabat Negara dan Aparatur beserta isteri/suami di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang wafat atau tewas pada saat purnabhakti atau dalam masa tugas kedinasan. 7. Pejabat Negara adalah Gubernur dan Mantan Gubernur, Wakil Gubernur dan Mantan Wakil Gubernur, serta Anggota DPRD dan Mantan Anggota DPRD. 8. Aparatur Pemerintah Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil dan Mantan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 9. Purnabhakti adalah Pejabat Negara atau Pegawai Negeri Sipil yang telah mendapatkan keputusan pemberhentian dengan hormat dari Pejabat yang berwenang sebagai Pejabat Negara atau Pegawai Negeri Sipil. Bagian Kedua Maksud dan Tujuan Pasal 2 Maksud dan tujuan pengelolaan TMPBN adalah : a. memberikan penghargaan terhadap jasa dan pengabdian Pejabat Negara dan Aparatur Pemerintah Daerah melalui penyediaan lahan pemakaman; b. menyediakan lahan pemakaman bagi Pejabat Negara dan Aparatur Pemerintah Daerah yang meninggal pada masa purnabhakti atau pada masa menjalankan tugas kedinasan; dan c. mendayagunakan aset Pemerintah Daerah sebagai instrumen penghargaan kepada Pejabat Negara dan Aparatur Pemerintah Daerah. BAB II NAMA DAN LOKASI PEMAKAMAN Bagian Kesatu Nama Pasal 3 Pemerintah Daerah menyediakan lahan pemakaman bagi Pejabat Negara dan Aparatur Pemerintah Daerah dengan nama Taman Makam Purna Bhakti Negara, yang selanjutnya disingkat TMPBN. Bagian Kedua Lokasi Pasal 4 TMPBN berlokasi di Desa Sindangsari Kecamatan Sukasari Jatinangor Kabupaten Sumedang di atas lahan milik/dikuasai Pemerintah Daerah seluas 10 (sepuluh) hektar.
Bagian Ketiga Status Penggunaan Aset Pasal 5 (1) Status penggunaan TMPBN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditetapkan pada Sekretariat Dewan Pengurus. (2) Penetapan status penggunaan TMPBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. 4 BAB III SASARAN PENGGUNAAN Pasal 6 TMPBN digunakan untuk memakamkan Jenazah Pejabat Negara dan Aparatur Pemerintah Daerah yang wafat atau tewas pada saat purnabhakti atau sedang dalam masa tugas kedinasan, meliputi : a. Gubernur dan Mantan Gubernur beserta isteri/suami; b. Wakil Gubernur dan Mantan Wakil Gubernur beserta isteri/suami; c. Anggota DPRD dan Mantan Anggota DPRD; dan d. Pegawai Negeri Sipil dan Mantan Pegawai Negeri Sipil beserta isteri/suami. BAB IV PENGELOLA Pasal 7 (1) TMPBN dikelola oleh Dewan Pengurus. (2) Dalam melaksanakan pengelolaan TMPBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dewan Pengurus dapat membentuk kelembagaan Pengelola. (3) Pembentukan kelembagaan Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dengan Keputusan Dewan Pengurus. Pasal 8 Dewan Pengurus menetapkan Standar Operasional Prosedur pengelolaan TMPBN. BAB V KERJASAMA Pasal 9 (1) Dalam melaksanakan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Dewan Pengurus dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain, sesuai ketentuan perundang undangan. (2) Dalam melaksanakan kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dewan Pengurus dilarang: a. mengubah status kepemilikan, memindahtangankan dan/atau menyerahkan sebagian/seluruh tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 kepada pihak lain; b. melakukan hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya dan/atau kerugian bagi Pemerintah Daerah sepanjang berkaitan dengan TMPBN; dan c. mengubah peruntukan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
5 BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 10 Pembiayaan untuk pengelolaan TMPBN dibebankan pada : a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan b. sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat. BAB VII PELAPORAN Pasal 11 Sekretaris Dewan Pengurus melaporkan pengelolaan TMPBN kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, setiap 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 12 Pembentukan kelembagaan Pengelola serta penyusunan Standar Operasional Prosedur pengelolaan TMPBN, harus ditetapkan paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak ditetapkannya Peraturan Gubernur ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya, ditetapkan oleh Sekretaris Dewan Pengurus. Pasal 14 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 28 Nopember 2012 GUBERNUR JAWA BARAT, ttd Diundangkan di Bandung pada tanggal 28 Nopember 2012 AHMAD HERYAWAN Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT, ttd H. PERY SOEPARMAN, SH, MM, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19570805 198503 1 008. BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 NOMOR 60 SERI E.