BAB I PENDAHULUAN. pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan lembaga utama yang memainkan peranan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan manusia di dunia ini untuk menjadi kholifah.

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. adanya perhatian pemerintah terhadap pendidikan, antara lain : disahkannya UU

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Amellya Nisfiatin Barroroh, 2014

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aura Santika Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan program pembangunan nasional yang mana pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan disegala bidang ilmu pengetahuan. Untuk mensukseskan semua program tersebut dibutuhkan kaderkader bangsa yang dewasa, mandiri, berakhlakul karimah, bertaqwa kepada Allah SWT. Sedangkan untuk mencetak kader-kader yang berpotensi tersebut dilakukan melalui pendidikan baik pendidikan formal maupun informal. Pendidikan formal adalah usaha pendidikan yang diselenggarakan secara segaja, berencana, terarah, dan sistematis melalui suatu lembaga pendidikan yang disebut sekolah. Sedangkan pendidikan informal adalah usaha pendidikan yang diselenggarakan secara sengaja tetapi tidak berencana, tidak sistematis dan di luar lingkungan sekolah (Ihsan, 2011: 77). Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal mempunyai peran yang sangat penting dalam mendewasakan peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang berguna, oleh karena itu sekolah sebagai transformasi ilmu pengetahuan dari generasi ke generasi harus melakukan fungsinya dengan baik. Pembangunan Nasional pada intinya mempunyai tujuan untuk memberikan nilai tambah agar kehidupan manusia lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Pembangunan nasional yang bertujuan untuk membangun 1

2 manusia Indonesia seutuhnya adalah dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Keberadaan pendidikan sangatlah penting dalam merealisasikan tujuan tersebut. Dalam UU RI no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dijelaskan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Keberhasilan pendidikan dalam suatu sekolah bukan hanya tergantung pada guru yang berperan sebagai pendorong, pembimbing dan pemberi fasilitas bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, melainkan juga menjadi tanggung jawab orang tua yang mempunyai tanggung jawab mutlak atas pendidikan anak-anaknya. Kedua orang tua mempunyai tugas yang luhur misalnya: merawat, mengasuh dan mendidik sesuai dengan syari'at Islam (Slameto, 2003: 97). Kewajiban mendidik ini secara tegas dijelaskan dalam Al-Qur an surat At-Tahrim ayat 6, sebagai berikut:... Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu sekalian dari api neraka... (QS. At-Tahrim: 6) (Departemen Agama RI, 1971: 951).

3 Kedua orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama bagi anaknya karena sebelum orang lain mendidik seorang anak, kedua orang tuanyalah yang mendidik terlebih dahulu. Tanggung jawab pendidikan terletak di tangan orang tua dan tidak dapat dipikulkan kepada orang lain. Namun di sisi lain orang tua memerlukan bantuan demi pendidikan anak-anaknya, maka mereka memberikan tanggung jawabnya kepada orang lain, yakni sekolah, madrasah dan lain-lain. Sedangkan seorang guru bertanggung jawab atas pendidikan peserta didik selama dalam sekolah, selebihnya seorang peserta didik waktunya lebih banyak bersama orang tua. Jadi sangatlah keliru kalau orang tua seratus persen menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak hanya kepada guru, tetapi mereka juga harus ikut mengawasi perkembangan anaknya di sekolah. Orang tua bukan hanya percaya atau harus percaya pada guru, tetapi memberikan dukungan dan partisipasi sebesar mungkin untuk kepentingan pendidikan anak-anak mereka di sekolah (Sukmadinata, 2010: 196). Dari situ dapat dilihat arti pentingnya kerjasama antara orang tua dengan guru PAI dalam proses belajar anak. Dalam ajaran Islam kerjasama atau tolong-menolong tersebut dijelaskan dalam Al-Qur an surat Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut:

4 Artinya : Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya (Q.S. Al-Maidah: 2) (Departemen Agama RI, 1971: 156-157). Untuk mencapai hasil yang diharapkan oleh orang tua maupun guru PAI, maka orang tua dan guru PAI harus bekerja sama dalam mengawasi, membimbing dan memberikan dorongan pada peserta didik agar rajin belajar dan mengembangkan motivasi baik instrinsik maupun ekstrinsik, kemudian dari motivasi tersebut akan memunculkan minat belajar siswa. Dari uraian tersebut dapat dilihat begitu penting arti minat dalam belajar, karena belajar tanpa adanya minat belajar yang tinggi proses belajar tidak akan berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Jadi secara tidak langsung tujuan pendidikan tidak akan tercapai. Maka dalam hal ini orang tua dan guru PAI banyak berperan dalam proses belajar anak. Karena itu kerjasama antara orang tua dengan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar baik di rumah maupun di sekolah sangat diperlukan. SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu sekolah yang eksis dalam proses pendidikan dan menghasilkan out put yang memuaskan. Realita itulah yang menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul "kerjasama orang tua dengan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016.

5 B. Fokus Penelitian Dalam setiap penelitian permasalahan yang dikaji harus lebih memusat pada satu pokok permasalahan, agar memiliki batasan yang jelas antara inti masalah dan masalah pendukung. Ini dimaksudkan agar penelitian dapat lebih terarah serta informasi yang didapat lebih fokus. Dalam penelitian kualitatif, perumusan masalah disebut dengan fokus penelitian (Tim Penyusun STAIN, 2014: 44). Rumusan masalah atau juga disebut fokus penelitian merupakan pusat perhatian dalam pelaksanaan penelitian, untuk itu perlu perumusan permasalahan secara jelas konkrit dan operasional. Pelaksanaan penelitian bertitik tolak dari masalah yang harus dihadapi dan perlu dipecahkan. Orang ingin mengadakan penelitian karena mempunyai hasrat untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang dihadapi. Masalah merupakan bagian kebutuhan seseorang yang ingin dipecahkan dalam penelitian (Arikunto,2010: 25). Dari uraian tersebut, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kerjasama secara formal orang tua dengan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016? 2. Bagaimanakah kerjasama secara informal orang tua dengan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP Darul Huda Desa

6 Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian harus mengacu kepada masalah-masalah yang telah dirumuskan sebelumnya (STAIN, 2014: 45). Dengan adanya fokus penelitian, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan kerjasama secara formal orang tua dengan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016. 2. Untuk mendeskripsikan kerjasama secara informal orang tua dengan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016. D. Manfaat Penelitian Dilihat dari tujuan penelitian sudah tentu akan membahas hasil yang bermanfaat bagi peneliti ataupun lingkungan sekitar khususnya di lembaga. Dalam hal ini manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya adalah: 1. Sebagai upaya kontribusi pemikiran melalui karya ilmiah terhadap masalah-masalah yang dihadapi sekolah yang dalam hal ini adalah guru

7 PAI dan masalah yang dihadapi oleh orang tua dalam hal kerjasama dalam rangka mensukseskan proses pendidikan anak. 2. Bagi peneliti Proses penulisan, pengkajian dan laporan dalam penelitian ini akan membantu penulis untuk meningkatkan daya nalar dalam melakukan suatu pengkajian, pengembangan wawasan keilmuan serta pemecahan masalah secara teoritis dan praktis. 3. Bagi obyek penelitian a. Hasil penelitian ini akan bermanfaat berupa acuan pertimbangan dan acuan berfikir dalam mengelola berbagai kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan mutu siswa. Dan pada akhirnya akan diharapkan berimplikasi pada peningkatan mutu pelayanan pendidikan. b. Sebagai sumbangan informasi tentang pentingnya kerjasama orang tua dan guru PAI dalam usaha meningkatkan minat belajar siswa, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi orang tua maupun guru PAI untuk lebih meningkatkan minat belajar anak didiknya. c. Diharapkan dapat memberikan pemikiran yang positif sehingga dapat meningkatkan kualitas bagi lembaga pendidikan baik formal maupun informal, khususnya bagi SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi.

8 4. Bagi almamater Institut Agama Islam Negeri Jember (IAIN Jember) Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan refrensi dan informasi dalam rangka menciptakan dan mengembangkan dinamika intelektual masyarakat kampus. E. Definisi Istilah Untuk mempertegas suatu arah yang dimaksud dalam judul penelitian, maka penulis untuk memperjelas pengertian dan batasan dari katakata yang perlu diketahui. Definisi istilah dalam penelitian merupakan langkah utama dalam menentukan suatu maksud dalam menginterprestasikan permasalahan dari penelitian yang berjudul kerjasama orang tua dengan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar siswa SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016. Adapun hal-hal yang didefinisikan adalah: 1. Kerjasama orang tua dengan guru PAI Kerjasama : Perbuatan bantu membantu atau perbuatan yang dilakukan bersama-sama (Purwadarminta, 1987: 429). Orang tua : Ibu dan ayah atau seorang pria dan wanita yang berjanji dihadapan Tuhan untuk hidup sebagai suami istri, berarti juga bersedia memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anak yang bakal dilahirkan (Purwodarminta, 1987: 688).

9 Guru : Salah satu komponen manusia dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan (Sardiman, 2012: 125). Sedangkan dalam UU no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas bab XI pasal 39 ayat 2 dijelaskan bahwa pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik perguruan tinggi. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kerjasama orang tua dengan guru PAI adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama oleh orang tua bersama guru PAI. 2. Minat belajar siswa Minat belajar : Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa adanya yang menyuruh (Slameto, 2003: 180). Menurut Ramayulis (2001: 91) menyatakan bahwa minat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun pembentukan lebih lanjut. Menurut Yohanes dalam Ramayulis menyatakan bahwa minat

10 adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan memegang beberapa kegiatan yang diamati tersebut diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 2). Sedangkan dalam UU RI no 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas bab 1 pasal 1 ayat 4 dijelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang dimaksud dengan minat belajar siswa adalah rasa ketertarikan untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang dilakukan oleh siswa yang berusaha mengembangkan potensi diri. Dari beberapa definisi istilah judul tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kerjasama antara orang tua dengan guru PAI untuk meningkatkan minat belajar siswa (peserta didik) adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara orang tua dengan guru PAI untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang dilakukan oleh siswa

11 yang berusaha mengembangkan potensi dirinya, yaitu dalam artian dalam meningkatkan minat belajar siswa di SMP Darul Huda Desa Alasbuluh Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi. F. Sistematika Pembahasan Guna memberikan pemahaman yang lebih jelas, maka perlu adanya sistematika pembahasan. Sistematika pembahasan merupakan gambaran singkat tentang penelitian yang dikemukakan secara beraturan dari bab perbab dengan sistematis, dengan tujuan agar pembaca dapat dengan mudah untuk mengetahui gambaran isi penelitian secara umum. Sistematika penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut: Bab I berisi pendahuluan yang merupakan gambaran umum mengenai penelitian yang sedang dilaksanakan. Dalam bab ini terdiri dari latar belakang, fokus penelitian atau juga sering diistilahkan dengan fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitan, definisi istilah dan sistematika pembahasan. Bab II berisi kajian kepustakaan yang di dalamnya mencakup penelitian terdahulu dan kajian teori tentang usaha orang tua dan guru PAI dalam meningkatkan minat belajar siswa. Bab III membahas tentang metodologi penelitian yang berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.

12 Bab IV berisi tentang penyajian dan analisis data yang berisi tentang gambaran obyek penelitian, penyajian data dan pembahasan temuan penelitian. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran, daftar pustaka dan lampiran-lampiran.