1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi dan komunikasi merupakan hal penting bagi masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang bersifat meluas, penting, dan kompleks dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi yang melibatkan banyak orang dapat disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa adalah sebuah proses di mana terdapat organsisasi media yang memproduksi dan mentransmisikan pesan kepada publik atau masyarakat luas dan bagaimana pesan tersebut diperoleh, digunakan, dipahami serta diterapkan oleh audiens (Littlejohn, 2002:303). Di Indonesia, perkembangan komunikasi massa semakin hari semakin berkembang pesat. Data yang dilansir oleh AGB Neilsen Media Research Indonesia pada tahun 2014, di mana konsumsi media menunjukkan bahwa televisi masih menjadi medium utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia (95%). Disusul oleh Internet (33%), radio (20%), surat kabar (12%), tabloid (6%) dan majalah (5%). Sesuai dengan fungsi media massa, televisi tidak saja digunakan sebagai sarana konsumsi informasi, melainkan juga untuk kepentingan hiburan (entertainment). Hiburan yang ditampilkan oleh televisi antara lain film, acara musik, hingga hiburan rakyat yang masih menayangkan nilai-nilai kearifan lokal maupun kebudayaan.
2 Salah satu acara yang menayangkan latar belakang kebudayaan adalah serial drama Jodha Akbar di ANTV. Serial drama Jodha Akbar menceritakan mengenai pernikahan antara Raja dari Kerajaan Mughal yang menganut Agama Islam yaitu Raja Muhamad Jalaludin dengan Ratu Jodha dari Kerajaan Rajput yang beragama Hindu dari Tajmahal India. Tayangan serial drama ini menjadi salah satu program acara yang memperoleh rating tinggi di Indonesia. Dari data siaran pers ANTV (2014), serial drama Jodha Akbar yang menayangkan 630 episode mendapatkan rating 2.3 dan share hingga memperoleh angka 10,6% per tanggal 11 Agustus 2014. Berdasarkan data Neilsen periode 15 Juli-5 Agustus tahun 2014, serial drama Jodha Akbar mampu bertahan di posisi ketiga top program di Indonesia dengan target pemirsa pria/wanita usia 25-44 tahun. Di Bali, sebanyak 18,7% masyarakat memilih saluran ANTV sebagai saluran terfavorit yang paling sering disaksikan (Ras Amanda, dkk, 2014). Masyarakat Bali cenderung tertarik pula dengan tayangan serial drama India, seperti tayangan Jodha Akbar. Tayangan kisah percintaan Raja Jalal dan Ratu Jodha ini banyak menuai pro dan kontra pula di kalangan masyarakat. Masyarakat Bali gemar menyaksikan serial drama ini karena masyarakat Bali dilatarbelakangi oleh kemiripan budaya dan persamaan agama. Di mana mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu dan terdapat pula masyarakat yang memeluk agama Islam. Rating serial drama Jodha Akbar memang cukup tinggi, namun serial drama ini juga sering menayangkan beberapa adegan kekerasan. Adegan kekerasan tersebut dilatarbelakangi oleh pertentangan antara nilai-nilai budaya
3 hingga perbedaan nilai-nilai agama khususnya masyarakat Hindu dan Islam. Salah satu contoh kontra dari tayangan tersebut adalah surat peringatan No. K/KPI/03/15, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang sudah memanggil pihak ANTV terkait dengan pengaduan masyarakat mengenai tayangan serial drama Jodha Akbar yang menayangkan kekerasan perang antar masyarakat Agra yang beragama Islam dengan masyarakat Rajput yang beragama Hindu. Tayangan tersebut dianggap tidak memperhatikan ketentuan tentang perlindungan anak-anak dan remaja, pelanggaran adegan kekerasan dan penggolongan program siaran sebagaimana telah diatur oleh UU KPI No. 32 tahun 2002 dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012. Perbedaan nilai-nilai budaya seperti yang ditayangkan oleh serial drama Jodha Akbar karena adanya kelompok masyarakat yang berbeda agama yang tinggal dalam satu wilayah yang sama juga terdapat di Indonesia, tepatnya di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian ini, akan meneliti masyarakat di Desa Keramas sebagai objek penelitian. Masyarakat Desa Keramas memiliki keunikan di mana mayoritas penduduknya beragama Hindu, tetapi terdapat kelompok masyarakat yang memeluk Agama Islam. Kelompok masyarakat Muslim tersebut tinggal di Banjar Lebah, salah satu banjar dari enam banjar yang ada di desa setempat. Masyarakat Desa Keramas sering menyebut daerah tersebut dengan sebutan, Kampung Sindhu. Dari observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa beberapa masyarakat Hindu dan Muslim di desa setempat telah melakukan
4 pertukaran (akulturasi) budaya. Hal tersebut dapat dilihat dari fenomena pernikahan antar masyarakat Muslim dan Hindu di Banjar Lebah, Desa Keramas. Pernikahan antar agama tersebut tercermin pula pada tayangan serial drama Jodha Akbar yang menceritakan mengenai pernikahan Raja Jalaludin yang beragama Islam dengan Ratu Jodha yang beragama Hindu. Baik masyarakat Hindu di Desa Keramas maupun masyarakat Muslim di Kampung Sindhu, diketahui menjadi penonton aktif serial drama Jodha Akbar tersebut. Dari hasil wawancara awal dengan salah satu opinion leader Kampung Sindu, Heri (2015) menyatakan bahwa akhir-akhir ini, intensifitas komunikasi kedua warga tersebut bersifat fluktuatif bahkan cenderung semakin menurun. Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan bahwa interaksi masyarakat ketika ada upacara adat sudah semakin menurun. Selain itu, baik masyarakat Hindu dan Muslim banyak yang tidak saling mengenal, khususnya masyarakat pendatang di Kampung Sindhu dan pemuda di Desa Keramas. Pola komunikasi masyarakat juga bersifat biasa saja, artinya hanya berkomunikasi seperlunya saja dan jarang saling menyapa jika bertemu di jalan. Penelitian ini ingin meneliti bagaimana interprestasi nilai dalam serial drama Jodha Akbar pada masyarakat Hindu dan Islam di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.
5 1.2 Rumusan Masalah Media merupakan perantara penyampaian informasi dan penanaman nilainilai di masyarakat. Penggunaan media massa yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah televisi. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui : Bagaimana interprestasi nilai budaya dalam serial drama Jodha Akbar yang terbentuk dari persepsi masyarakat Hindu dan Muslim di Desa Keramas? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini membatasi permasalahan yang hanya terfokus terhadap bagaimana interprestasi nilai dalam tayangan serial drama Jodha Akbar yang menayangkan perbedaan nilai budaya antara masyarakat Muslim dan Hindu di Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar Bali. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana interpretasi nilai dalam tayangan serial drama Jodha Akbar antara masyarakat Muslim dan Hindu di Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat maupun pihak-pihak yang berkepentingan. 1.5.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini menggunakan teori media massa dan komunikasi antar budaya dalam mengkaji objek yang diteliti. Selain itu, penelitian ini dapat menambah kajian dan konsep teoritis dalam bidang kajian ilmu komunikasi
6 khususnya komunikasi antar budaya, karena penelitian ini juga meneliti tentang perbedaan budaya yang dipengaruhi oleh pemahaman nilai-nilai budaya dari kelompok masyarakat Muslim dan Hindu di Desa Keramas. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan memberikan referensi bagi penelitian lain yang terkait berikutnya. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian ini meneliti masyarakat Desa Keramas sebagai objek penelitian. Sehingga dalam skala yang lebih kecil diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan atau referensi tambahan oleh pengurus desa setempat untuk mengedukasi masyarakat di Desa Keramas dalam memahami perbedaan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat Muslim maupun Hindu. Dalam skala yang lebih besar, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah maupun pusat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan perbedaan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. 1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini menggunakan format penulisan skripsi yang sudah ditetapkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana tahun 2015. Urutan-urutan bab dalam proposal penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendahuluan yang terdiri dari 6 sub bab, yaitu latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang terbagi menjadi dua yaitu manfaat praktis dan akademis serta bagian sistematika penulisan proposal dalam penelitian ini.
7 2. Tinjauan pustaka yang terdiri dari 2 sub bab, yaitu kajian pustaka dan kerangka konsep. 3. Metodologi penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 8 sub bab, yaitu jenis penelitian (kualitatif), sumber data, unit analisis, teknik penentuan informan (wawancara dan focus group discussion), teknik pengumpulan data, teknik penyajian data hingga keterbatasan penelitian jika memang ada. 4. Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari 2 sub bab, yaitu gambaran umum subyek penelitian (masyarakat Hindu di Desa Keramas dan warga Muslim Kampung Sindu) serta hasil temuan dan analisa permasalahan. 5. Penutup yang merupakan bab terakhir dari penelitian ini yang terdiri dari 2 sub bab, yaitu kesimpulan dan saran. 6. Daftar pustaka sebagai data referensi serta lampiran-lampiran data yang terkait dalam penelitian ini.