BAB I PENDAHULUAN. utama kematian akibat keganasan di dunia, kira-kira sepertiga dari seluruh kematian akibat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. radionuklida, pembedahan (surgery) maupun kemoterapi. Penggunaan radiasi

Perkiraan Dosis dan Distribusi Fluks Neutron Cepat dengan Simulasi Monte Carlo MCNPX pada Fantom Saat Terapi Linac 15 MV. Abstrak

1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pemanfaatan radiasi pengion adalah untuk terapi atau yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Desain dan Analisis Pengaruh Sudut Gantri Berkas Foton 4 MV Terhadap Distribusi Dosis Menggunakan Metode Monte Carlo EGSnrc Code System

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Penentuan Spektrum Neutron di LINAC Menggunakan Passive Single Sphere Spectrometer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN FAKTOR WEDGE PADA PESAWAT TELETERAPI COBALT-60 : PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX.

Metode Monte Carlo adalah metode komputasi yang bergantung pada. pengulangan bilangan acak untuk menemukan solusi matematis.

Desain Ulang Shielding Ruangan Linear Accelerator (Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta

EVALUASI TEBAL DINDING RUANGAN PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) SINAR-X DI INSTALASI RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TEORI DASAR RADIOTERAPI

BAB III PERHITUNGAN JUMLAH MONITOR UNIT MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO

PERBANDINGAN DOSIS TERHADAP VARIASI KEDALAMAN DAN LUAS LAPANGAN PENYINARAN (BENTUK PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG) PADA PESAWAT RADIOTERAPI COBALT-60

ANALISIS HASIL PENGUKURAN PERCENTAGE DEPTH DOSE (PDD) BERKAS ELEKTRON LINAC ELEKTA RSUP DR. SARDJITO

Analisis Pengaruh Sudut Penyinaran terhadap Dosis Permukaan Fantom Berkas Radiasi Gamma Co-60 pada Pesawat Radioterapi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Verifikasi Dosis Radiasi Kanker Menggunakan TLD-100 pada Pasien Kanker Payudara dengan Penyinaran Open System

Analisis Pengaruh Perubahan Source to Surface Distance (SSD) dan Field Size terhadap Distribusi Dosis menggunakan Metode Monte Carlo-EGSnrc

BAB II Besaran dan Satuan Radiasi

PENENTUAN DOSIS SERAP LAPANGAN RADIASI PERSEGI PANJANG BERKAS FOTON 10 MV DENGAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN

DOSIS BORON NEUTRON CAPTURE THERAPY

Jumedi Marten Padang*, Syamsir Dewang**, Bidayatul Armynah***

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. Penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran terus menunjukkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS RADIASI DAN KALIBRASI LUARAN BERKAS FOTON 6 DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK VARIAN CLINAC CX 4566 ABSTRAK

BAB II TERAPI RADIASI DAN DASAR-DASAR DOSIMETRY

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

ANALISA DOSIS RADIASI KANKER MAMMAE MENGGUNAKAN WEDGE DAN MULTILEAF COLLIMATOR PADA PESAWAT LINAC

Analisis Dosis Radiasi Pada Paru-paru Untuk Pasien Kanker Payudara Dengan Treatment Sinar-X 6 MV Sugianty Syam 1, Syamsir Dewang, Bualkar Abdullah

Wahana Fisika, 1(2), Perbandingan Dosis Serap Berkas Foton 16 MV Pada Berbagai Jenis Phantom menggunakan Metode Monte Carlo - EGSnrc

Pengaruh Ketidakhomogenan Medium pada Radioterapi

ANALISIS DOSIS OUTPUT SINAR-X PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) MENGGUNAKAN WATER PHANTOM

ANALISIS DOSIS OUTPUT BERKAS ELEKTRON PESAWAT TELETERAPI LINEAR ACCELERATOR (LINAC)TIPE VARIAN HCX 6540 MENGGUNAKAN TRS 398

Estimasi Dosis Efektif Out of Field dalam Radioterapi LINAC Varian ix pada Kanker Serviks

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Analisis Persamaan Respon Dosis Thermoluminescent Dosimeter (TLD) Pada Spektrum Sinar-X Menggunakan Metode Monte Carlo

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kepala dan leher adalah penyebab kematian akibat kanker tersering

ANALISIS KARAKTERISTIK PROFIL PDD (PERCENTAGE DEPTH DOSE) BERKAS FOTON 6 MV DAN 10 MV

FAKTOR KOREKSI SOLID WATER PHANTOM TERHADAP WATER PHANTOM PADA DOSIMETRI ABSOLUT BERKAS ELEKTRON PESAWAT LINAC

PENDAHULUAN Latar Belakang

VERIFIKASI PENENTUAN LAJU DOSIS SERAP DI AIR BERKAS FOTON 6 MV DAN 10 MV PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK CLINAC 2100 C MILIK RUMAH SAKIT

SIMULASI EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM DI LABORATORIUM AAN PTNBR DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN RADIOTERAPI

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

BAB III BESARAN DOSIS RADIASI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Berkala Fisika ISSN : Vol. 14, No. 2, April 2011, hal 49-54

BAB IV PERBANDINGAN DATA DAN ANALISIS JUMLAH MONITOR UNIT OUTPUT SOFTWARE ISIS DENGAN OUTPUT SIMULASI MONTE CARLO

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI Sinar-X

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV PERHITUNGAN DOSIS SERTA ANALISIS PENGARUH UKURAN MEDAN PAPARAN TERHADAP OUTPUT BERKAS FOTON

PENENTUAN DOSIS SERAP RADIASI- 99m Tc PADA TUMOR PARU-PARU DALAM TAHAP DIAGNOSIS MENGGUNAKAN SOFTWARE MONTE CARLO N-PARTICLE X VEETHA ADIYANI

Homogenitas Elektron 6 MeV Pesawat LINAC Dengan Penggunaan Variasi Ketebalan Paraffin

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UNIVERSITAS INDONESIA VERIFIKASI PENYINARAN IMRT MENGGUNAKAN 2D ARRAY MATRIXX EVOLUTION SKRIPSI YAHYA MUSTOFA

PENENTUAN KARAKTERISASI CERROBEND SEBAGAI WEDGE FILTER PADA PESAWAT TELETERAPI 60 Co

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

BAB III PROTOKOL PENANGANAN KANKER PROSTAT DENGAN EKSTERNAL BEAM RADIATION THERAPY (EBRT)

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

VERIFIKASI BERKAS ELEKTRON PESAWAT LINEAR ACCELERATOR (LINAC) DENGAN VARIASI ENERGI PADA WATER PHANTOM Raden Asrisal, Syamsir Dewang, Dahlang Tahir

PERANCANGAN RUANGAN RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN SUMBER Co-60

PERANCANGAN PERISAI RADIASI PADA KEPALA SUMBER UNTUK PESAWAT RADIOTERAPI EKSTERNAL MENGGUNAKAN CO-60 PADA POSISI BEAM OFF

ANALISIS PERHITUNGAN DOSIS SERAP TERAPI ROTASI DENGAN METODE TISSUE PHANTOM RATIO (TPR) PADA LINEAR ACCELERATOR (LINAC) 6 MV

ANALISIS DOSIS SERAP RELATIF BERKAS ELEKTRON DENGAN VARIASI KETEBALAN BLOK CERROBEND PADA PESAWAT LINEAR ACCELERATOR

Dosis Transmisi Berkas Sinar-X 6 MV untuk Lapangan Tidak Teratur dengan Variasi Blok TESIS

Jusmawang, Syamsir Dewang, Bidayatul Armynah Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

BAB I Jenis Radiasi dan Interaksinya dengan Materi

HUBUNGAN ANTARA LAJU DOSIS SERAP AIR DENGAN LAPANGAN RADIASI BERKAS ELEKTRON PESAWAT PEMERCEPAT LINIER MEDIK ELEKTA

Analisis Perubahan Kurva Percentage Depth Dose (PDD) dan Dose Profile untuk Radiasi Foton 6MV pada Fantom Thoraks

SIMULASI PENGUKURAN EFFISIENSI DETEKTOR HPGe DAN NaI (Tl) MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN 2012 TENTANG KESELAMATAN RADIASI DALAM PENGGUNAAN RADIOTERAPI

KARAKTERISTIK KUAT KERMA DAN KONSTANTA LAJU DOSIS SUMBER Ir-192 mhdr BERDASARKAN SIMULASI MONTE CARLO

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG

BAB II LINEAR ACCELERATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA KURVA PERCENTAGE DEPTH DOSE (PDD) DAN PROFILE DOSE UNTUK LAPANGAN RADIASI SIMETRI DAN ASIMETRI PADA LINEAR ACCELERATOR (LINAC) 6 DAN 10 MV

DOSIS SERAP DI SEKITAR BATAS DISTRIBUSI BORON

PENGARUH BLOK INDIVIDUAL BERBAHAN CERROBEND PADA DISTRIBUSI DOSIS SERAP BERKAS FOTON 6 MV LINEAR ACCELERATOR (LINAC)

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

HALAMAN PENGESAHAN. Dr. Fahru Nurosyid, S.Si., M.Si

PERHITUNGAN EFISIENSI DAYA BERDASAR PROSEN- TASE KEDALAMAN DOSIS (PDD) PADA LINAC MEDIS RS DR. SARDJITO

Prediction of 2D Isodose Curve on Arbitrary Field Size in Radiation Treatment Planning System (RTPS)

Buletin Fisika Vol. 8, Februari 2007 : 31-37

ANALISIS BERKAS RADIASI PESAWAT RADIOTERAPI LINEAR ACCELERATOR (LINAC) DENGAN TARGET TUNGSTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE MCNPX

ANALISIS KUALITAS BERKAS RADIASI FOTON 10 MV PADA PESAWAT TELETERAPI LINEAR ACCELERATOR

KALIBRASI ANTARWAKTU PESAWAT TELETERAPI 60 Co DI RSUD Dr. MOEWARDI: PENGUKURAN, PERKIRAAN DAN PEMODELAN DENGAN SOFTWARE MCNPX

DESAIN PERISAI RADIASI UNTUK SIKLOTRON DECY-13 MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sel yang pertumbuhan dan penyebarannya tidak terkontrol. Pertumbuhannya menyebar ke sekitar jaringan dan dapat bermetasis pada tempat yang jauh. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru merupakan penyebab utama kematian akibat keganasan di dunia, kira-kira sepertiga dari seluruh kematian akibat kanker pada laki-laki. Di Amerika Serikat, terdapat 160.390 kematian akibat kanker paru pada tahun 2007. Hasil penelitian dari 100 rumah sakit di Jakarta, kanker paru merupakan kasus terbanyak pada laki-laki dan nomor 4 terbanyak pada perempuan, tetapi merupakan penyebab kematian utama pada laki-laki dan perempuan (KNPK, 2015). Menurut data registrasi RS. Kanker Dharmais selama tahun 2010-2013, kanker paru merupakan salah satu penyakit terbanyak setelah kanker prostat, kanker payudara, dan kanker serviks (Kemenkes, 2015). Penanganan kanker dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti operasi pembedahan, kemoterapi, dan terapi radiasi. Terdapat dua jenis terapi yang dapat dilakukan, yaitu radiasi eksternal (radiotherapy) dan radiasi internal (brachytherapy). Menurut keputusan Kepala BAPETEN No. 21 tahun 2002, radioterapi adalah suatu cara untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit (kuratif dan paliatif) pada penderita penyakit kanker dengan menggunakan radiasi pengion. Hal tersebut merupakan aplikasi teknologi nuklir pada bidang kesehatan. Nuklir merupakan salah satu sumber energi primer yang disediakan oleh Allah. Menurut para ilmuan salah satu yang memicu terbentuknya alam semesta, atau dengan kata lain alam semesta yang ada saat ini merupakan hasil dari proses reaksi nuklir. Kata nuklir

sendiri berasal dari kata nuclear yang berarti inti atom (nuclear = nucleus). Ukuran atom yang sangat kecil sebesar 1 A atau 10-10 meter. Dalam Al-Qur an atom lebih dikenal dengan sebutan zarrah. Seperti yang tertera pada Q.S. Yunus : 61, bahwa Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur'an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). Atom tersusun dari beberapa partikel seperti proton, elektron, dan neutron. Hal tersebut sesuai dengan Q.S. Al-Qamar : 49, disebutkan juga bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran. Maka kemudian diketahui bahwa proton, elektron, dan neutron juga memiliki ukuran meskipun sangat kecil. Energi nuklir dalam era modern ini telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai aspek, mulai energi, industri, kesehatan, pertanian dan makanan. Dan kamilah yang telah menjadikan untukmu dibumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) mahluk mahluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya Q.S. Al-Hijr : 20. Namun tidaklah bermanfaat apabila manusia tidak menggunakannya secara bijaksana, dan bahkan sumber-sumber tersebut dapat mendatangkan bencana dan malapetaka. Beberapa jenis alat penghasil radiasi digunakan dalam radioterapi, seperti pesawat teleterapi cobalt dan cesium yang menghasilkan radiasi gamma, serta pesawat linear accelerator (linac) yang menghasilkan sinar-x. Saat ini, peran pesawat teleterapi cobalt dan cesium mulai tergantikan oleh pesawat linac. Hal ini dikarenakan pesawat linac tidak menggunakan sumber radioaktif, sehingga penggunaannya lebih aman dari sisi radiologi (Vukovic dkk., 2010).

Linac merupakan pesawat pemercepat elektron yang menghasilkan berkas elektron dan foton yang digunakan untuk menyinari kanker atau tumor yang berada pada jaringan tubuh. Pesawat linac memiliki variasi energi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan dengan rentang energi foton 4 MV hingga 25 MV (Latifah dkk., 2013). Untuk terapi jenis kanker atau tumor yang letaknya lebih dalam, maka digunakan foton berenergi tinggi (Reft dkk., 2006; Takam dkk., 2011). Penggunaan linac dengan energi foton di atas 10 MV akan menghasilkan neutron cepat karena karena terjadi interaksi antara foton dengan inti atom suatu material dengan nomor atom (Z) tinggi, seperti target dari bahan tembaga (Cu), kolimator berbahan tungsten (W), flattering filter berbahan tembaga (Cu), Multi Leaf Collimator (MLC) berbahan tungsten (W), serta pelindung (shielding) kepala linac (Yani dkk., 2016). Emisi neutron dihasilkan dari reaksi fotoneutron (γ,n) antara foton dan inti suatu target. Ketika neutron cepat dihasilkan dari linac dan berhamburan mengenai dinding serta elemen-elemen lain dalam ruangan, termasuk pasien atau fantom, maka akan menjadi neutron epitermal ataupun termal (Sanchez-Doblado dkk., 2012). Neutron tersebut memiliki rentang energi kurang dari 1-2 MeV (Liu dkk., 1997). Emisi neutron tersebut yang dapat berpengaruh terhadap dosis radiasi yang diterima oleh pasien radioterapi. Dalam bidang fisika medis, perhitungan fluks dan dosis dapat dilakukan dengan metode Monte Carlo. Metode tersebut merupakan perhitungan dosis per partikel radiasi yang mengenai suatu material. Metode Monte Carlo merupakan metode yang menggunakan random sampling dari distribusi probabilitas yang ingin diketahui untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak memungkinkan dapat diselesaikan secara analitik. Probabilitas tersebut berhubungan dengan tampang lintang dari suatu partikel saat mengenai materi yang banyak digunakan dalam radioterapi. Salah satu pengembangan sistem perhitungan metode Monte Carlo adalah dengan software MCNPX. MCNPX digunakan karena dapat menyimulasikan perjalanan partikel

neutron, elektron dan foton dalam suatu material tiga dimensi, kemudian dikonversi dalam besaran dosis radiasi. Karena neutron merupakan partikel sekunder linac akibat reaksi fotoneutron. Keberadaan neutron tidak hanya akan memberikan dosis tambahan bagi pasien tetapi juga dikhawatirkan akan memberi peluang munculnya kanker baru. Dalam penelitian ini, geometri fantom yang digunakan adalah fantom Antropomorfik. 1.2 Kerangka dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada penentuan fluks dan dosis neutron pada pasien radioterapi paru kanan menggunakan fantom antropomorfik. Fantom berjenis kelamin laki-laki ini disinari oleh berkas foton dari pesawat linac 15 MV pada jarak SSD (Source to Skin Distance) 100 cm. Penyinaran dilakukan dengan dua arah, yaitu saat sudut gantri linac 0º dan 180º dengan menggunakan perhitungan metode Monte Carlo pada software MCNPX. 1.3 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang diatas diperoleh beberapa pokok masalah yang akan menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah : a. Berapa besar distribusi fluks dan dosis serap neutron pada tiap organ kritis pada pasien radioterapi paru kanan yang berjenis kelamin laki-laki menggunakan fantom antropomorfik yang disinari linac 15 MV dengan metode Monte Carlo pada software MCNPX? b. Bagaimana pengaruh dosis serap neutron yang diterima oleh pasien? 1.4 Batasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan lebih terarah maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini. Sebagai pembatasan masalah pada penelitian ini adalah : a. Program MCNPX yang digunakan hanya untuk mensimulasikan distribusi fluks dan dosis neutron yang diterima pasien radioterapi paru kanan dengan metode simulasi Monte Carlo.

b. Neutron yang disimulasikan merupakan hasil pengukuran neutron dari pesawat linac 15 MV tipe Varian Clinac ix RS. Siloam Jakarta. c. Geometri fantom tubuh manusia berjenis kelamin laki-laki yang digunakan adalah model fantom antropomorfik. d. Efek radiasi neutron pada pasien secara biologi, serta upaya proteksi radiasi tidak dibahas dalam penelitian ini. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi fluks dan dosis neutron, berupa dosis serap, dosis ekivalen serta dosis efektif pada 13 titik organ kritis pada fantom radioterapi paru kanan yang disinari linac 15 MV dengan metode Monte Carlo pada software MCNPX. 1.6 Metode Pengumpulan Data 1.6.1 Studi Literatur Yaitu sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian. Studi literatur dilakukan dengan cara berdiskusi dengan fisikawan medis di beberapa rumah sakit dan membaca buku, jurnal ilmiah, skripsi, serta modul-modul yang terkait dengan penelitian ini. 1.6.2 Simulasi Untuk memperoleh hasil yang diinginkan, maka diperlukan fantom antropomorfik untuk pemodelan geometri tubuh manusia berjenis kelamin laki-laki yang kemudian di running dengan software MCNPX. 1.7 Keterbaruan Beberapa penelitian terkait yang telah ada seperti yang dilakukan C. Domingo dkk (2010) mengenai Neutron Spectrometry and Determination of Neutron Ambient Dose Equivalents in Different LINAC Radiotherapy Rooms. Penelitian tersebut mengasilkan fluence neutron dan

dosis ekivalen rata-rata menggunakan spektrometer neutron yaitu BSS (Bonner Sphere Spectrometer), energi linac yang digunakan dari 15-23 MV dengan menggunakan beberapa tipe linac. Penelitian selajutnya, dilakukan oleh F. Sanchez-Doblado dkk (2012) mengenai Estimation of Neutron-Equivalent Dose in Organs of Patients Undergoing Radiotherapy by the Use of a Novel Online Digital Detector. Penelitian ini memakai metode Monte Carlo yang menghasilkan fluence neutron dan dosis ekivalen pada 16 titik organ menggunakan fantom antropomorfik, dengan menggunakan variasi luas lapangan. Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Azizah (2015) mengenai Perkiraan Dosis dan Distribusi Fluks Neutron Cepat dengan Simulasi Monte Carlo MCNPX pada Fantom Saat Terapi Linac 15 MV. Penelitian tersebut menggunakan sumber energi dari neutron cepat dari linac sebesar 1,2 MeV. Hasil penelitian tersebut diperoleh distribusi fluks dan dosis ekivalen neutron pada empat arah penyinaran linac, yaitu saat gantri 0º, 90º, 180º, dan 270º. Kemudian, penelitian yang dilakukan Muhammad Ibaddurahman (2015) mengenai Perkiraan Dosis Pasien dari Fotoneutron Linear Accelerator Menggunakan Detektor TLD- 600H dan TLD-100H. Hasil penelitian tersebut diperoleh nilai dosis tertinggi terdapat pada daerah isocenter tubuh sebesar 53 msv untuk dosis foton 2 Gy dan terdapat di daerah tulang belakang sebesar 83 msv untuk dosis foton 3 Gy. Dari keempat penelitian tersebut, terdapat perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan menitikberatkan pada penentuan fluks dan dosis serap neutron saat pasien saat terapi radiasi dengan studi kasus pada radioterapi paru dengan teknik SSD 100 cm. Energi neutron yang digunakan bersifat polienergetik yang merupakan hasil keluaran dari linac 15 MV tipe Varian Clinac ix RS. Siloam Jakarta.

1.8 Sistematika Penulisan Penyusunan penelitian ini dibagi menjadi beberapa urutan materi penulisan yang saling berkaitan, antara lain : BAB I Pendahuluan yang mendeskripsikan latar belakang, kerangka dan ruang lingkup, rumusan masalah, tujuan, metode pengumpulan data, keterbaruan, dan sistematika penulisan. BAB II Landasan Teori berisi tentang tinjauan pustaka mengenai radiasi, neutron, interaksi neutron dengan materi, MCNPX dan beberapa teori penunjang penelitian. BAB III Metode penelitian berisi proses penelitian untuk mendapatkan dosis dan fluks neutron menggunakan metode Monte Carlo pada software MCNPX. BAB IV Hasil dan Pembahasan berisi tentang hasi serta analisis dari penelitian mengenai distribusi dosis dan fluks neutron menggunakan metode Monte Carlo pada software MCNPX. BAB V Penutup berisi kesimpulan dari hasil penelitian beserta saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya.