99 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dari pengaruh amplitudo surja tegangan terhadap piranti pelindung surja diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Piranti pelindung surja mulai bekerja memotong tegangan pada pengujian keempat ketika amplitudo tegangan impuls 2,098 kv dengan tegangan residu yang dihasilkan sebesar 0,805 V. Tegangan residu tersebut termasuk dalam batas ketahanan klas VW1 (1 kv) sesuai dengan standard SNI 04-7021.21-2004. Pengujian kesembilan dengan puncak tegangan impuls 20,140 kv, merupakan pengujian dengan hasil tegangan residu tertinggi yaitu sebesar 2,968 kv yang termasuk dalam batas ketahanan klas VW3 (5 kv) sesuai dengan standard SNI 04-7021.21-2004. Untuk pengujian puncak tegangan impuls 30 kv, tegangan residu yang dihasilkan sudah jauh melebihi nilai batas ketahanan klas VW3 (5 kv). Hal ini berarti Vpemotongan > BIL peralatan sehingga peralatan dengan batas ketahanan VW3 dan dibawahnya sudah tidak lagi terlindungi. 2. Rentang perlindungan piranti pelindung surja OBO V20-C dibagi menjadi 4 rentang perlindungan. Rentang perlindungan 1 adalah wilayah tidak terlindungi, rentang perlindungan 2 adalah wilayah perlindungan peralatan elektronik dengan klas batas ketahanan VW1, rentang perlindungan 3 adalah wilayah perlindungan peralatan elektronik dengan batas ketahanan klas VW2 dan klas VW3. Rentang perlindungan 4 adalah wilayah yang sudah tidak terlindungi lagi. 3. Piranti pelindung surja OBO V-20C cocok digunakan pada peralatan listrik dengan BIL peralatan VW2 (2 kv) dan VW3 (5 kv). Pengunaan piranti pelindung surja dengan BIL peralatan 1 kv tidak disarankan karena piranti pelindung surja OBO V-20C mulai bekerja pada puncak tegangan impuls
100 2,098 kv, sehingga dapat membahayakan peralatan dengan BIL peralatan dengan batas ketahanan klas VW1 (1 kv).
101 1.2 Saran Beberapa saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini yang diharapkan dapat sebagai pengembangan lebih lanjut pada pengujian pengaruh amplitudo surja tegangan terhadap piranti pelindung surja dalam melindungi peralatan listrik dari sambaran petir yang mungkin dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menggunakan puncak tegangan impuls yang lebih besar dari 140 kv untuk mengetahui batas kerja maksimal piranti pelindung surja OBO V- 20C dalam memotong tegangan. 2. Membandingkan dua atau lebih piranti pelindung surja dengan rating yang sama namun dengan merk yang berbeda.
102 2 DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, Artono, 2001, Teknik Tegangan Tinggi, Pradnya Paramita, Jakarta. Buku Panduan Praktikum Teknik Tegangan Tinggi, 2016, Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM. Haryono T., Karya Unggulan Pembangkit Arus Tinggi IEEE Guide. 2005. How to Protect Your House and Its Contents from Lightning. IEEE press. United States of America. Kuffel, E., W. S. Zaengl, dan J. Kuffel, 2000, High Voltage Engineering 2 nd Edition, Butterworth Heinemann, Oxford. Krisna, Yogi, 2013, Karakteristik Arester Sebagai Perlindungan Pesawat Telepon Dari Samabaran Petir, Skripsi S1, Departemen Teknik Elektro FT-UGM. Manetami, Akhirio, 2013. Discussion on Standard Waveform in the Lightning Impulse Voltage Test. IEEE Transactions on Dielectrics and Electrical Insulation. Prasetya, Muhammad Rezansyah Tangguh, 2014, Pengujian Arester Tegangan Rendah Dalam Melindungi Peralatan Listrik Dari Sambaran Petir, Skripsi S1, Departemen Teknik Elektro FT-UGM. Standart Nasional Indonesia (SNI) 04-7021.21-2004, Peralatan dan Sistem Telekontrol. Widyastuti, D.S, 2011, Watak Perlindungan Arester Tegangan Rendah Terhadap Peralatan Listrik Rumah Tangga, Tesis S2, Departemen Teknik Elektro FT- UGM. Widyastuti, D.S, Sugiarto, 2015, Dampak Pemberian Impuls Arus Terhadap Tingkat Perlindungan Arrester Tegangan Rendah, Jurnal Angkasa, Teknik Elektro STTNas.
103 Widyanto, Anggi, 2009, Ujuk Kerja Arester Tegangan Rendah Dalam Melindungi Peralatan Listrik, Skripsi S1, Jurusan Teknik Elektro FT-UGM.