LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 11 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE,

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KERJA SAMA DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA

KERJA SAMA DESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA MENTERI DALAM NEGERI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 27 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK KECAMATAN BUNGARAYA DESA BUNGARAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 05 Tahun : 2010 Seri : E

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

(disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 16/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN KERJASAMA DESA BUPATI TANAH BUMBU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA NITA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 25 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG KERJASAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT KECAMATAN... DESA...

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG KERJA SAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2007 SERI E =================================================================

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DAN KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KERJA SAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT

NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA BUPATI MUSI RAWAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 18 TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS,

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 16 TAHUN 2006 TENTANG KERJA SAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SELAYAR

Menimbang. Mengingat. PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR of> TAHUN 2008 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI TABANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN KERJASAMA ANTAR DESA DAN KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G KERJA SAMA ANTAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN 2007 NOMOR 52, TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH NOMOR 63 PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2006

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KERJA SAMA DAERAH

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN TENTANG KERJASAMA DAERAH

LEMBARAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN ALOR NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 214 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 82 sampai dengan Pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa serta dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga tentang Kerjasama Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); - 1 -

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4548); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4567); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); - 2 -

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA Dan BUPATI PURBALINGGA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TENTANG KERJASAMA DESA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Purbalingga. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Purbalingga. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Purbalingga. 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Purbalingga. 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. - 3 -

7. Pemerintahan Desa adalah penyelengaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 9. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 10. Lembaga Kemasyarakatan Desa adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. 11. Kerjasama Desa adalah suatu rangkaian kegiatan yang terjadi karena ikatan formal antar Desa atau Desa dengan pihak ketiga untuk bersamasama melakukan kegiatan usaha guna mencapai tujuan tertentu. 12. Pihak Ketiga adalah Lembaga Badan Hukum dan perorangan di luar Pemerintahan Desa. 13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 14. Perselisihan adalah perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik antar Desa atau Desa dengan pihak ketiga dalam melaksanakan kerjasama. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup Kerjasama Desa meliputi : a. Kerjasama Antar Desa; dan b. Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga. - 4 -

Pasal 3 (1) Desa dapat melakukan kerjasama antar Desa sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya. (2) Desa dapat melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga. Pasal 4 (1) Ruang lingkup kerjasama antar desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) meliputi bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. (2) Kerjasama Desa dengan Pihak Ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dapat dilakukan dalam bidang : a. peningkatan perekonomian masyarakat desa; b. peningkatan pelayanan pendidikan; c. kesehatan; d. sosial budaya; e. pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna dengan memperhatikan kelestarian lingkungan; f. tenaga kerja; g. pekerjaan umum; h. batas Desa; dan i. lain-lain kerjasama yang menjadi kewenangan desa. Pasal 5 Kerjasama Antar Desa dapat dilakukan antara : a. Desa dengan Desa dalam 1 (satu) Kecamatan ; dan b. Desa dengan Desa di lain Kecamatan dalam 1 (satu) Kabupaten. Pasal 6 Apabila Desa dengan Desa di lain Kabupaten dalam 1 (satu) Provinsi mengadakan kerjasama maka harus mengikuti ketentuan Kerjasama Antar Desa. - 5 -

Pasal 7 Kerjasama Desa dengan pihak ketiga dapat dilakukan dengan instansi pemerintah atau swasta maupun perorangan sesuai dengan obyek yang dikerjasamakan. Pasal 8 (1) Kerjasama Antar Desa ditetapkan dengan Peraturan/Keputusan Bersama. (2) Kerjasama Desa dengan pihak ketiga ditetapkan dengan Perjanjian Bersama. Pasal 9 (1) Penetapan Peraturan./Keputusan Bersama atau Perjanjian Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilakukan oleh pihak-pihak yang melakukan kerjasama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Penetapan Peraturan/Keputusan Bersama atau Perjanjian Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain memuat : a. Ruang lingkup kerjasama ; b. Bidang Kerjasama; c. Tatacara dan ketentuan pelaksanaaan kerjasama; d. Jangka waktu; e. Hak dan kewajiban; f. Pembiayaan ; g. Tatacara perubahan, penundaan dan pembatalan ; h. Penyelesaian perselisihan; i. Lain-lain ketentuan yang diperlukan. BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 10 Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dimaksudkan untuk kepentingan Desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. - 6 -

Pasal 11 (1) Kerjasama Desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antar desa. (2) Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berorientasi pada kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. BAB IV PEMBIAYAAN Pasal 12 (1) Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang membebani masyarakat dari Desa, harus mendapatkan persetujuan BPD. (2) Segala kegiatan dan biaya dari bentuk Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dituangkan dalam APBDesa. Pasal 13 Biaya yang timbul dalam rangka Kerjasama Desa dibebankan kepada pihakpihak yang melakukan kerjasama. BAB V TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB Pasal 14 (1) Kepala Desa selaku pemimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa mempunyai tugas memimpin pelaksanaan Kerjasama Desa. (2) Kepala Desa mempunyai tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan Kerjasama Desa secara partisipatif. - 7 -

(3) Kepala Desa wajib memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban pelaksanaan Kerjasama Desa kepada masyarakat melalui BPD. Pasal 15 (1) BPD mempunyai tugas menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam penentuan bentuk kerjasama dan obyek yang dikerjasamakan. (2) BPD mempunyai tugas untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan Kerjasama Desa mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelestarian. (3) BPD memberikan informasi keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa mengenai kegiatan Kerjasama Desa kepada masyarakat. Pasal 16 Dalam Kerjasama Desa, Kepala desa dan BPD mempunyai kewajiban : a. meningkatkan kesejahteraan masyarakat ; b. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; c. melaksanakan kehidupan demokrasi dalam setiap pengambilan keputusan; d. memberdayakan masyarakat Desa; e. mengembangkan potensi sumberdaya alam dan melestarikan lingkungan hidup. Pasal 17 Pihak Ketiga yang melakukan Kerjasama Desa mempunyai kewajiban : a. mentaati segala ketentuan yang telah disepakati bersama; b. memberdayakan masyarakat Desa; c. mempunyai orientasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat; d. mengembangkan potensi obyek yang dikerjasamakan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. - 8 -

BAB VI BADAN KERJASAMA DESA Pasal 18 Dalam rangka pelaksanaan Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat dibentuk Badan Kerjasama Desa. Pasal 19 Pengurus Badan Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 terdiri dari unsur : a. Pemerintah Desa; b. BPD; c. Lembaga Kemasyarakatan; d. Lembaga lainnya yang ada di Desa; dan e. Tokoh masyarakat. Pasal 20 Pembentukan Badan Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ditetapkan dengan Keputusan Bersama. Pasal 21 (1) Mekanisme dan tatakerja Badan Kerjasama Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa. (2) Badan Kerjasama Desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa. BAB VII TATACARA KERJASAMA Pasal 22 (1) Kerjasama Desa dibahas dalam Rapat Musyawarah Desa dan dipimpin langsung oleh Kepala Desa. - 9 -

(2) Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membahas antara lain : a. Ruang lingkup kerjasama; b. Bidang Kerjasama; c. Tatacara dan ketentuan pelaksanaan kerjasama; d. Jangka waktu; e. Hak dan kewajiban; f. Pembiayaan; g. Penyelesaian perselisihan; h. Lain-lain ketentuan yang diperlukan. (3) Hasil pembahasan Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjadi acuan Desa dan atau Badan Kerjasama Desa dalam melakukan Kerjasama Desa. Pasal 23 (1) Kerjasama Desa dengan pihak ketiga dibahas bersama antara Desa dan Pihak Ketiga yang akan melakukan kerjasama Desa. (2) Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat antara lain : a. Ruang lingkup kerjasama; b. Bidang Kerjasama; c. Tatacara dan ketentuan pelaksanaan kerjasama; d. Jangka waktu; e. Hak dan kewajiban; f. Pembiayaan; g. Penyelesaian perselisihan; h. Lain-lain ketentuan yang diperlukan (3) Hasil kesepakatan pembahasan Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan/Keputusan Bersama atau Perjanjian/Kerjasama. - 10 -

BAB VIII PERUBAHAN DAN PEMBATALAN Pasal 24 Perubahan dan pembatalan Kerjasama Desa harus dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam Kerjasama Desa. Pasal 25 Perubahan Kerjasama Desa dapat dilakukan apabila : a. terjadi situasi force mayeur ; b. atas permintaan salah satu pihak dan atau kedua belah pihak; c. atas hasil pengawasan dan evaluasi Badan Permusyarawaratan Desa; d. Kerjasama Desa telah habis masa berlakunya. Pasal 26 Pembatalan Kerjasama Desa dilakukan apabila : a. salah satu pihak dan atau kedua belah pihak melanggar kesepakatan; b. Kerjasama Desa bertentangan dengan ketentuan diatasnya; c. Merugikan kepentingan masyarakat. BAB IX JANGKA WAKTU Pasal 27 Jangka waktu Kerjasama Desa disepakati bersama oleh para pihak yang melakukan kerjasama. Pasal 28 (1) Jangka waktu Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 antara lain harus memperhatikan : a. Ketentuan yang berlaku; - 11 -

b. Ruang lingkup; c. Bidang kerjasama; d. Pembiayaan; e. Ketentuan lain mengenai Kerjasama Desa. (2) Jangka waktu Kerjasama Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan saran dari Camat selaku pembina dan pengawas Kerjasama Desa. BAB X PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 29 Setiap perselisihan yang timbul dalam Kerjasama Desa harus diselesaikan secara musyawarah dan mufakat serta dilandasi dengan semangat kekeluargaan. Pasal 30 (1) Peselisihan Kerjasama Antar Desa dalam 1 (satu) Kecamatan, difasilitasi dan diselesaikan oleh Camat. (2) Perselisihan Kerjasama Antar Desa lain Kecamatan pada 1 (satu) Kabupaten difasilitasi dan diselesaikan oleh Bupati. (3) Perselisihan Kerjasama Antar Desa lain Kabupaten/Kota dalam atau lain Provinsi difasilitasi dan diselesaikan oleh Bupati. (4) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) dilakukan secara adil dan tidak memihak. Pasal 31 Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 bersifat final dan ditetapkan dalam suatu Keputusan. - 12 -

Pasal 32 (1) Perselisihan Kerjasama Antar Desa dengan pihak ketiga dalam satu Kecamatan difasilitasi dan diselesaikan oleh Camat. (2) Perselisihan Kerjasama Antar Desa dengan pihak ketiga pada Kecamatan yang berbeda dalam satu Kabupaten difasilitasi dan diselesaikan oleh Bupati. (3) Apabila pihak Ketiga tidak menerima penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat mengajukan perselisihan ke pengadilan. BAB XI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 33 (1) Pemerintah Daerah dan Camat wajib membina dan mengawasi pelaksanaan Kerjasama Desa. (2) Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menetapkan pengaturan yang berkaitan dengan Kerjasama Desa; b. memberikan pedoman teknis pelaksanaan Kerjasama Desa; c. melakukan evaluasi dan pengawasan pelaksanaan Kerjasama Desa; dan d. memberikan bimbingan (3) Pembinaan dan Pengawasan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. memfasilitasi Kerjasama Desa; b. melakukan pengawasan Kerjasama Desa; dan c. memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan Kerjasama Desa. - 13 -

BAB XII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 34 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, Kerjasama Desa yang ada masih tetap berlaku sampai habis masa berlakunya. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 35 (1) Semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Kerjasama Desa yang ada sepanjang belum diganti dan tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku. (2) Peraturan Desa yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini disesuaikan paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. Pasal 36 Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 37 Pada saat Peraturan Daerah ini berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 16 Tahun 2000 tentang Kerjasama Antar Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 16 Tahun 2000 Seri D Nomor 12) dicabut dan dinyatkan tidak berlaku. - 14 -

Pasal 38 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga. Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 24 Tanggal 13 Desember 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA cap. ttd S U B E N O Ditetapkan di Purbalingga pada tanggal 11 Desember 2007 BUPATI PURBALINGGA, cap. ttd TRIYONO BUDI SASONGKO - 15 -

I. U M U M PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG KERJASAMA DESA Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 16 Tahun 2000 tentang Kerjasama Antar Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 16 Tahun 2000 Seri D Nomor 12) sudah tidak sesuai lagi dan perlu diatur kembali. Sesuai dengan ketentuan pasal 214 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang dan pasal 82 sampai dengan pasal 87 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, dalam menyelenggarakan pemerintahannya, Desa diberi kewenangan untuk melaksanakan kerjasama dengan Desa lain dan pihak ketiga. Kerjasama Desa merupakan sarana untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan Desa satu dengan Desa yang - 16 -

lain, menserasikan pembangunan Desa, mensinergikan potensi antar Desa dan/atau dengan pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan kapasitas keuangan. Melalui kerjasama Desa diharapkan dapat mengurangi kesenjangan Desa dalam penyediaan pelayanan umum khususnya yang ada di wilayah terpencil, berbatasan antar Desa dan Desa yang belum maju. Obyek yang dapat dikerjasamakan meliputi seluruh urusan yang menjadi kewenangan Desa, aset Desa dan potensi Desa serta penyediaan pelayanan umum. Pelaksanaan kerjasama harus berpegang pada prinsip efisiensi, efektifitas, sinergi, saling menguntungkan, kesepakatan bersama, itikad baik, mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Reublik Indonesia, persamaan kedudukan, transparansi, keadilan dan kepastian hukum. Obyek kerjasama merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kerjasama untuk selanjutnya menentukan pilihan bentuk kerjasama yang akan dilaksanakan. Hasil kerjasama yang diperoleh Desa berupa uang harus disetor ke kas Desa, sedangkan yang berupa barang harus dicatat sebagai aset Desa. Pengaturan kembali tentang Kerjasama Antar Desa pada dasarnya tetap mengedepankan prinsip-prinsip keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat, yang dituangkan secara proposional dengan memperhatikan kewenangan yang dimiliki oleh Desa, kemampuan sumber daya yang tersedia, karakteristik desa, potensi serta kebutuhan desa. Sehubungan dengan hal dimaksud maka untuk pelaksanaannya perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga tentang Kerjasama Desa. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2-17 -

Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 huruf a : Force Mayeur adalah Suatu peristiwa atau keadaan yang terjadi diluar kekuasaan salah satu pihak atau kedua belah pihak yang mengakibatkan salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak dapat melaksanakan hak- - 18 -

Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 huruf b s/d d. hak dan atau kewajiban-kewajibannya seperti kebakaran, bencana alam, huru-hara. Pasal 33 ayat (1) : Pemerintah Daerah melaksanakan pembinaan dan pengawasan umum terhadap kerja sama desa sedangkan Camat melaksanakan pembinaan dan pengawasan teknis terhadap kerjasama desa. Pasal 34 Pasal 35 Pasal 36 Pasal 37 Pasal 38 ayat (2) ayat (3).. - 19 -