PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. generasi yang cerdas dan berkarakter. Demikian pula dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kemajuan iptek ini tidak lepas dari perubahan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. Anak yang mendapat bimbingan, pembinaan dan rangsangan sejak dini akan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

KELUARGA HARAPAN. Judul Esai PERAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN KELUARGA (INFORMAL) DALAM MENCIPTAKAN KELUARGA HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak bisa terlepas dari individu

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai ujung tombak berdirinya nilai-nilai atau norma. mengembangkan akal manusia, mengingat fungsi pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang amat menentukan, tidak hanya bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lastri Rahayu, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

Transkripsi:

PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN HOLISTIK DI SEKOLAH DASAR ISLAM RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO PADA MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh Azam Rizqi Muttaqin NIM. FO.5.4.10.135 Persoalan pendidikan hingga kini masih menjadi hal yang penting untuk dibicarakan. Hal ini karena masalah pendidikan merupakan masalah yang penting dalam kehidupan manusia. Bahkan baik buruknya pendidikan menjadi barometer bagi peradaban suatu bangsa. Oleh karena itu setiap bangsa selalu berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik, yang memungkinkan dimensi kemanusiaan paling elementer di atas dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian, pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi individu, sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai. Dalam dunia pendidikan, tujuan pendidikan adalah merupakan faktor yang pertama dan utama. Karena tanpa adanya tujuan maka pendidikan akan terombang-ambing. Sehingga proses pendidikan tidak akan mencapai hasil yang optimal. Dalam dunia pendidikan di Indonesia terdapat rumusan tentang tujuan pendidikan nasional dan rumusan tersebut tertuang dalam undang-undang RI. No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang SISDIKNAS, yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sistem pendidikan di Indonesia saat ini adalah sistem pendidikan yang terlalu berorientasi pada pengembangan otak kiri (kognitif) dan kurang memperhatikan pengembangan otak kanan (afektif, empati, dan rasa). Mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter seperti pendidikan agama Islam ternyata pada prakteknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, atau hanya sekedar tahu ). Padahal jika dikaji lebih mendalam, mata pelajaran pendidikan agama Islam, sangat relevan sekali untuk menjawab tantangan kemerosotan karakter di atas, karena pada dasarnya pelajaran pendidikan agama Islam merupakan suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syariat atau hukum Islam dan berbagai macam aturan hidup manusia, baik yang bersifat individu maupun dalam kehidupan sosial masyarakat. Secara maknawi holistik adalah pemikiran secara menyeluruh dan berusaha menyatukan beraneka lapisan kaidah serta pengalaman yang lebih dari sekedar mengartikan manusia secara sempit. Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka, kata holistik mengandung makna berhubungan dengan sistem keseluruhan dengan suatu kesatuan lebih daripada sekedar kumpulan bagian. Artinya, setiap anak sebenarnya memiliki sesuatuyang lebih daripada yang di ketahuinya. Setiap kecerdasan dan kemampuan seorang jauh lebih kompleks daripada nilai hasil tesnya. Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menentukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan dan nilai-nilai spiritual. Secara eksplisit ditujukan untuk mengembangkan seluruh dimensi manusia, yaitu aspek akademik (kognitif), emosi, sosial, spiritual, motorik, dan kreatifitas. Jadi tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses belajar dianggap berhasil jika siswa telah mampu mencapai aktualisasi diri secara

optimal. Para penganut pendidikan holistik mulai memperkenalkan tentang dasar pendidikan holistik dengan sebutan 3R s, akronim dari relationship, responsibility dan reverence. Berbeda dengan pendidikan pada umumnya, dasar pendidikan 3R s ini lebih diartikan sebagai writing, reading dan arithmetic atau di Indonesia dikenal dengan sebutan calistung (membaca,menulis dan berhitung). Tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan, demokratis,dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri. Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya. Sehingga dapat menyeimbangkan antara hati, otak dan otot dan di harapkan akan menjadi anakanak yang berfikir kreatif, bertanggungjawab dan memiliki pribadi yang mandiri. Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama serta menjadikannya sebagai pedoman sebagai pandangan hidup. Tujuan pendidikan agama Islam secara umum adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamatan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman kepada Allah SWT dan berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Alasan yang mendasari berdirinya SD Islam Raudlatul Jannah, pertama adalah merupakan salah satu bentuk kepedulian Yayasan Masjid Raudlatul Jannah dibidang pendidikan dan adanya permohonan wali murid Taman Kanak-kanak Raudlatul Jannah agar segera membuka Sekolah Dasar yang berkwalitas, yang tidak hanya mengembangkan aspek akademis saja tetapi juga membentuk karakter serta kepribadian anak sesuai dengan nilai-nilai islami sehingga anak tidak hanya

mempunyai kecerdasan intelektual saja tetapi juga mempunyai kecerdasan emosional dan spiritual. Alasan kedua, Sekolah Dasar adalah tempat yang paling strategis yakni tempat dimana pemahaman dasar tentang hidup dan kehidupan dikenalkan pada anak. Alasan ketiga, karena kami memandang masih sedikitnya sekolah Islam yang berkualitas baik, harapan kami semoga sekolah ini akan menjadi sebuah sekolah Islam yang berkualitas, berwawasan global serta dapat menjadi sekolah percontohan bagi sekolah lainnya. SD Islam Raudlatul Jannah berusaha menyeimbangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, serta ditunjang dengan pengembangan pendidikan agama pada jenjang pendidikan dasar, diharapkan ini dapat menjadi fondasi yang sangat menentukan bagi keberhasilan pendidikan selanjutnya. Fondasi ini menyangkut aspek-aspek pengembangan kualitas kepribadian, moral spiritual, intelektual, sosial, dan emosional dari peserta didik. Konsep Sekolah Dasar Islam Raudlatul Jannah adalah Islamic Integrated School artinya sekolah yang memadukan antara National Curiculum (KTSP dan Cambridge), School Curiculum (Kurikulum khas Raudlatul Jannah) dan Family Curiculum (Parenting) yang berdasarkan pada nilai-nilai serta prinsip dasar ajaran agama Islam yang sesuai dengan Al Qur'an dan Al Hadist. Dengan adanya konsep tersebut diharapkan anak didik akan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, berakhlaqul karimah dan menjadi manusia yang berpengetahuan serta mempunyai life skill (keterampilan hidup) guna menyiapkan dirinya agar siap bersaing di dunia global di masa dewasanya. Analisis Penerapan Konsep Pembelajaran Holistik Pada Pendidikan Agama Islam di SDI Raudlatul Jannah Sebagaimana yang telah peneliti paparkan di atas, bahwa strategi dari penerapan konsep pembelajaran holistik pada

pendidikan agama Islam di SDI Raudlatul Jannah ini meliputi : pengintegrasian pembelajaran holistik ke dalam mata pelajaran dan orientasi pembelajaran. 1. Pengintegrasian pembelajaran holistik ke dalam mata pelajaran Dalam penerapan konsep pembelajaran holistik pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah ini, ada beberapa hal yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam sebagai pelaksana konsep pembelajaran holistik dalam pendidikan agama Islam. Yang pertama, mereka sudah menyusun silabus mata pelajaran pendidikan agama Islam sebagai pedoman pembelajaran di kelas yang di dalamnya mengakomodasi aspek atau potensi yang dimiliki siswa ke dalam pengalaman belajar. Untuk silabus pendidikan agama Islam di SDI Raudlatul Jannah penulis lampirkan di lapiran. 2. Orientasi pembelajaran di SDI Raudlatul Jannah diarahkan ke pola pembelajaran modern, yaitu berusaha membekali siswa dengan pengalaman belajar yang mengarah pada learning to know, learning to be, learning to do, dan learning to live together. Dalam pengajaran pendidikan agama Islam guru seperti merasa dimudahkan. Itu karena di sebabkan dalam pengajaran sendiri materi sudah disiapkan dengan rapi apa yang harus di lakukan dalam mengajar. Sehingga nantinya dalam pengajaran apa yang ingin dicapai bisa diwujudkan. Bahkan seluruh aspek penilaian baik kognitif, afektif dan psikomotorik bisa tercapai. Begitu juga dengan siswa, siswa akan dengan mudah memahami materi apa yang disampaikan oleh gurunya. Bahkan merekapun paham kenapa materi itu perlu diajarkan dan apa yang harus dilakukan ketika sudah mendapatkan materi tersebut. Dalam hal pengitegrasian pembelajaran holistik di SDI raudlatul Jannah orang tua murid mengakui adanya perubahan dalam sikap. Ketika anak mereka praktek di sekolah maka itu akan terbawa dan menjadi kebiasaan ketika di rumah.