BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAANDI SMK PGRI BATANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Di antara berbagai program dan kegiatan pembangunan Nasional, salah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. 1. Pendidikan pramuka di SMK Negeri 1 Pogalan Trenggalek. ektra kurikuler perlu diadakan.

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan kegiatan Kepramukaan di MAN Maliku.

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beberapa data mengenai Implementasi Pendidikan Karakter

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

Kode Kehormatan Pramuka

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk

GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN LOMBOK TIMUR PANGKALAN MADRASAH ALIYAH NEGERI SELONG SANGGA KERJA LOMBA DESIGN PIONERING PENGGALANG SE-LOTIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SMK Negeri 1

I. PENDAHULUAN. Kemandirian dan tanggung jawab merupakan pilar penting bagi terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK PELAKSANAAN GALANG PRAMUKA BERPRESTASI 2018 KREASI MEMBANGUN GENERASI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. kekuasaannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

PENINGKATAN KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

GUGUSDEPAN KOTA CIREBON PANGKALAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

Tata Upacara Pramuka Penegak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Ulasan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV. akhirnya menghasilkan sejumlah kesimpulan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tryout atau uji coba sehingga

BAB II SISTEM AMONG DALAM GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai propinsi dengan jumlah penduduk tiga

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

ISSN: PRAMUKA SEBAGAI WADAH PEMBENTUKAN PENDIDI- KAN BERKARAKTER

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Oleh : RUSLAN EFFENDI Bahan Materi Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMK MAKMUR 1 CILACAP

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

Oleh: NUNIK DWI SAFITRI A

PETUNJUK PELAKSANAAN. Samarinda, November 2016 BAB I PENDAHULUAN

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa. Pola umum ini oleh Lapp et al. (1975) diistilahkan Gaya

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 176 TAHUN 2013 TENTANG POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENEGAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan zaman sebagai efek dari globalisasi yang diakibatkan dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan diberbagai bidang yang ada di masyarakat

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional memiliki tujuan untuk mencerdaskan dan. memiliki pengetahuan, keterampilan, sehat jasmani dan, rohani,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 231 TAHUN 2007

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Smith Baden Powell yang kemudian lebih dikenal dengan Bapak Pandu Sedunia

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PEMBENTUKAN SAKA ADYASTA PEMILU

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan kecerdasan,

G E R A K A N P R A M U K A GUGUS DEPAN NATADIRJA SMA NEGERI 10 KOTA BENGKULU Jl. Padang Cengkeh Kel. Sukarami Kec. Selebar Kota Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,

BAB II KEPEMIMPINAN DAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017

BAB V PEMBAHASAN. 1. Peran guru Agama Islam dalam menanamkan nilai-nilai religius siswa dalam

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

KEPEMIMPINAN ORGANISASI SOSIAL

BAB V PENUTUP. Yogyakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran pembelajaran PKn dalam membentuk karakter terletak pada strategi

BERITA NEGARA KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA

Pramuka Sebagai Wadah Pendidikan Berkarakter Bagi Generasi Muda Bangsa ABSTRAK

BAB II TELAAH PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

PETUNJUK PELAKSANAAN KKMI SCOUT COMPETITION 2016

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAANDI SMK PGRI BATANG Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari survey baik pustaka maupun lapangan. Dalam hal ini peneliti menganalisa Nilai-Nilai Kepemimpinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang. Ekstrakurikuler merupakan suatu tempat untuk menampung bakat, minat, peserta didik agar dapat tersalurkan dengan baik. Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif. Dengan demikian dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian memberikan analisis berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti kemudian dirujuk kembali kepada teori yang sudah ada. Dari analisis ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman tentang Nilai-Nilai Kepemimpinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang. A. Analisis Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk 93

94 membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan. 1 Menurut Lord Baden-Powell (terjemahan) kepramukaan itu bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan ajaranajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anakanak pergi bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan bagi yang membutuhkannya. Kepramukaan adalah suatu permainan yang mengandung pendidikan yang dapat memberikan sumbangan positif terhadap Negara dengan penyemaian benih-benih calon pemimpin yang patriotis. 2 Kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan di SMK PGRI Batang dilaksanakan setiap hari jum at pukul 14.00-16.00 WIB. Kegiatannya berjalan dengan baik dan aktif setiap minggunya, kecuali dalam minggu itu ada ujian baik UTS, US, maupun UN kegiatan kepramukaan diliburkan karena peserta didik membutuhkan waktu dan konsentrasi untuk belajar. Kegiatan yang ada dalam program latihan gudep yakni bersifat teori dan bersifat praktik. Agar peserta didik tidak bosan dengan materi-materi yang ada dalam kepramukaan. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Lord Baden-Powel bahwa kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan. 3 1 Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Panduan Ektrakurikuler Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Departemen Agama RI, 2005), hal 9. 2 Andri Bob Sunardi. Boyman :Ragam Latih Pramuka (Bandung: CV.Nuansa Muda,2006), hlm. 3. 3 Ibid, hlm. 3.

95 Kegiatan kepramukaan di SMK PGRI Batang diwajibkan untuk kelas X dengan tujuan untuk menanamkan kepribadian yang baik pada peserta didik, apalagi sejak berlakunya kurikulum 2013 sehingga kegiatan ini dikembangkan sebagai sarana pengembangan diri baik dari jasmani maupun rohaninya, baik dari mental maupun prestasi siswa. Kegiatan ini juga sebagai suatu proses pembelajaran dalam menuntut ilmu. Kegiatan ekstrakurikuler di SMK PGRI Batang berjalan dengan aktif, baik dan lancar dengan dibentuknya Dewan Ambalan Penegak yang dipimpin oleh seorang Ketua yang disebut dengan Pradana yang dipilih dari para pemimpin Sangga yang aktif, dan berdasarkan musyawarah angota ambalan. Seorang Pradana Pramuka di SMK PGRI Batang bertugas untuk menggerakkan dan mengajak anggotanya untuk melaksanakan program kegiatan dengan suka rela tanpa paksaan dan mengadmisnistrasikan semua kegiatan pramuka, memberikan materi kepada adik kelas atau anggotanya. Hal ini sesuai dengan pengertian kepemimpinan menurut Purwanto dalam bukunya Veithzal Rivai yang berjudul Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Organisasi bahwa kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa. 4 4 Veithzal Rivai, dkk, Pemimpindan Kepemimpinan dalam Organisasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 4-5.

96 Pembina maupun Dewan Penegaknya itu mengikuti kegiatan kepramukaan dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun. Hal ini sesuai dengan The World Organization of The Scout Movement (WOSM) menyatakan bahwa kepramukaan adalah Kesukarelaan, yang artinya ketentuan konstitusional keanggotaan organisasi Gerakan Pramuka di seluruh dunia. Gerakan Pramuka yang keanggotaannya tidak berdasarkan kesukarelaan bukanlah organisasi Gerakan Pramuka dan tidak bisa menjadi anggota The World Organization of The Scout Movement (WOSM). Seseorang menjadi anggota organisasi Gerakan Pramuka berupa Kode Kehormatan Pramuka Tri Satya dan Dasa Darma serta secara sukarela mengucapkan Tri Satya dan mengamalkannya. 5 Di dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan diajarkan bentuk kepemimpinan yang demokratis yakni artinya seorang pemimpin harus mendiskusikan terlebih dahulu kepada anggotanya mengenai program-program kegiatan, berlaku adil dan bertanggung jawab. Dalam organisasi dewan ambalan ada seorang pradana putra dan putri dan didalam suatu pangkalan terdiri dan beberapa sangga yang dipimpin oleh ketua sangga. Dalam rencana kegiatan akan dimusyawarahkan bersama anggota akan diberi kesempatan untuk mengusulkan pendapatnya dan akan ditengahi atau dimoderatori, sehingga rapat untuk mengambil keputusan yang tepat dari pertimbangan usulan dari anggotanya. Hal ini sesuai dengan teori tipe kepemimpinan yang demokratis, menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota kelompoknya. Hubungan dengan anggota- 5 Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah, Pedoman Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (Jawa Tengah: Kwartir Daerah, 2009) hlm. 10.

97 anggota kelompoknya bukan sebagai majikan terhadap bawahannya, melainkan sebagai saudara tua diantara teman-teman sekerjanya atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan-tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. 6 Selain itu juga diajarkan untuk menjadi pemimpin yang berbicara didepan, percaya diri, diberi tanggung jawab. Kepemimpinan yang jujur, adil, berwibawa dan penyayang anggota. Upaya SMK PGRI Batang dalam menumbuh kembangkan kepramukaan di bidang kepemimpinan yakni diantaranya dengan adanya senior dan yunior itu berarti bisa kerja sama, membuat organisasi yang difasilitasi dari sekolahan, Sifat kepemimpinan dapat timbul karena ada struktur organisasi, Mendogma bahwa pemimpin itu mempunyai kemauan, tekad, kemampuan, dan Memilih setiap calon pradana, memberikan latihan dasar kepemimpinan(ldk). B. Analisis Nilai-Nilai Kepemimpinan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang. Menurut Ordway Tead dalam bukunya Kartini Kartono yang berjudul Pemimpin dan Kepemimpinan mengemukakan 10 sifat kepemimpinan yaitu a. energi jasmaniah dan mental (physical and nervous energy), b. kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of purpose and direction), c. antusiasme 128. 6 Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan, (Pekalongan: STAIN Press, 2012), hlm.

98 (enthusiasm; semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar), d. keramahan danc kecintaan (Friendliness and affection), e. integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati), f. penguasaan teknis (technical mastery), g. ketegasan dalam mengambil kepuutusan (decisiveness), h. kecerdasan (intelligence), i. keterampilan mengajar (teaching skill), j. kepercayaan. 7 Dalam setiap kegiatan kepramukaan itu mengandung nilai-nilai pendidikan. Setelah peneliti melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara di SMK PGRI Batang, ada beberapa nilai-nilai kepemimpinan yang terkandung dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan di SMK PGRI Batang yaitu: 1. Tanggungjawab Kegiatan-kegiatan di SMK PGRI Batang yang mengandung nilainilai kepemimpinan tanggungjawab yaitu dengan sebuah sanksi yang diberikan oleh Pembina kepada peserta didik yang tidak mengikuti kegiatan kepramukaan. Selain sanksi ada kegiatan lain yang juga mengandung nilai-nilai kepemimpinan yakni dengan adanya struktur organisasi yang sudah dibuat bersama demi terlaksananya kegiatan. Dengan adanya sebuah tugas akan mengetahui seberapa besar tanggungjawab mereka pada tugas yang telah diberikan oleh Pembina. 8 Sesuai dengan The World Organization of The Scout Movement (WOSM) menyatakan bahwa kepramukaan adalah membina dan 7 Kartini kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1998), hlm. 37-41. 8 Hasil Observasi Latihan Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan di SMK PGRI Batang, tanggal 10 April 2015.

99 mengembangkan rasa tanggungjawab pribadi serta membangkitkan hasrat peserta didik untuk bersikap dan bertindak laku yang bertanggungjawab. 9 2. Kemandirian Kegiatan yang mengandung nilai-nilai kepemimpinan kemandirian yaitu seperti perkemahan. Dalam kegiatan perkemahan peserta didik dilatih agar bisa jauh dari keluarga, dilatih agar mampu menyiapkan makanan sendiri, bisa melakukansemuakegiatansendiri. Kegiatan pramuka di SMK PGRI Batang dalam pemberian materi berupa teori atau praktek selalu di laksanakan langsung oleh peserta didik dengan Dewan Penegak, karena seorang Pembina hanya bertugas untuk mengamati dan memberi arahan saja. Sesuai dengan tujuan gerakan pramuka adalah mendidik dan membina kaum muda Indonesia yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional. 10 3. Adil Dalam melaksanakan sebuah kegiatan biasanya dilaksanakan pembagian tugas oleh masing-masing Dewan Penegak yang dipimpin oleh Pradana secara adil dengan musyawarah terlebih dahulu agar dalam pelaksanaan kegiatan berjalan lancar. 9 Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah, Op.Cit,.hlm. 10-`12 10 Gerakan Pramuka, Bahan Serahan KMD, (Jakarta: Kwarnas, 2010), hlm. 15.

100 Seorang pemimpin harus bijaksana dan adil dalam membagi pekerjaan dan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan perseorangan atau kelompok-kelompok kecil di dalam organisasi. 11 4. Demokratis Dalam menggerakkan anggotanya seorang Ketua atau Pradana Pramuka selalu berusaha untuk mendahulukan kepentingan bersama dan tujuan organisasi dengan kepentingan pribadinya. Dalam rencana kegiatan akan dimusyawarahkan bersama anggota akan diberi kesempatan untuk mengusulkan pendapatnya dan akan ditengahi atau dimoderatori, sehingga rapat untuk mengambil keputusan yang tepat dari pertimbangan usulan dari anggotanya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan-tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. 12 5. Percaya diri Setelah peneliti melakukan observasi, ada salah satu dari beberapa kegiatan yang mengandung nilai kepemimpinan percaya diri. Kegiatan public speaking merupakan salah satu kegiatan yang melatih agar peserta didik berani tampil di depan umum. Pada mulanya peserta didik 11 Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Toko Gunung Agung, 2002),hlm.84-90. 12 Musfirotun Yusuf, Manajemen Pendidikan, (Pekalongan: STAIN Press, 2012), hlm. 128.

101 malu-malu, takut, dan kurang percaya diri untuk tampil di depan umum. Kemudian kakak dewan penegak memberikan penjelasan tujuan dari kegiatan public speaking yakni untuk melatih percayadiri dan kreativitas peserta didik. Setelah diberikan penjelasan tentang tujuan dari kegiatan public speaking, akhirnya setiap anggota berani maju kedepan dan berpidato di depan teman-temannya walaupun ada beberapa anak yang belum berani tampil. Seorang pemimpin harus selalu yakin bahwa dengan kemampuan yang dimilikinya setiap beban kerjanya akan dapat diwujudkan. 13 6. Jujur Dalam melaksanakan tugas, setiap anggota harus melaporkan semua tugas yang telah dijalaninya dengan benar dan tepat. Semua harus dilaporkan sesuai keadaan tanpa dibuat-buat. Pemimpin itu harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa senasib sepenanggungan dalam satu perjuangan yang sama. Dengan segala ketulusan hati dan kejujuran, pemimpin memberikan ketauladanan agar dia dipatuhi dan diikuti oleh anggota kelompoknya. 14 7. Wibawa Dalam latihan kegiatan pramuka Pembina, para anggota dan peserta didik selalu berpakaian lengkap yang sesuai dengan tata tertib 13 Hadari Nawawi, Op.Cit,.hlm.79 14 Kartini kartono, Op.Cit., hlm. 39.

102 yang sudah ditetapkan yakni dari memakai seragam pramuka, hasduk, topi, dan lain-lain. Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemahiran teknis tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya. 15 8. Kerja sama Dalam sebuah permainan-permainan yang ada dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan sebagian besar mengandung nilai-nilai kepemimpinan yaitu kerjasama. Peserta didik di ajarkan agar mereka bisa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas maupun masalah. Tidak hanya dalam permainan, dalam sebuah kegiatan yang dibentuk susunan dewan penegak, juga melatih mereka agar bisa bekerjasama dengan teman-temannya supaya kegiatan berjalan dengan baik. Sesuai dengan pendapat Ordway Tead memberikan rumusan bahwa Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. 16 15 Ibid, hlm. 39. 16 Veithzal Rivai, dkk, Pemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 4.