Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

PENGGUNAAN IEKAD DALAM KONSELING KARIR UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI PREFERENSI VOKASIONALNYA (Studi Pada Siswa SMA Negeri 1 Krui Tahun 2012)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Eksperimental. Di dalam penelitian ini tes

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI MODELING SIMBOLIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMAHAMAN KARIER SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan hubungan sebab

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

Nonequivalent Control Group Design

Oleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

Transkripsi:

PENGGUNAAN IEKAD DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA MEMAHAMI RENCANA PILIHAN KARIR Citra Passa Hartadi (cici.dinda@yahoo.com) 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this research was to help students in understanding the plan of his career by using IEKAD in the group guidance. The problem in this research was that there were a lot of students who had difficulty in understanding the plan of career choices. The design used was a non randomized pre test post test control group. The subjects of research for the experimental and control group class of IPA as much as 31 students and for the experimental and control group class of IPS as much as 29 students. Data collection was using the scale of career choices understanding. The results of the research data with test-t on the experimental group in IPA class suggested that t calculate > t table (12,77 > 2.00) and in IPS class showed that t calculate >t table (8,13 > 2.00) so that Ha was accepted which meant that the understanding of career choices plan can be improved by using IEKAD Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membantu siswa memahami rencana karirnya dengan menggunakan IEKAD dalam bimbingan kelompok. Masalah dalam penelitian ini adalah banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami rencana pilihan karir. Desain yang digunakan adalah non randomized pre test-post test kontrol group. Subjek penelitian untuk kelas IPA kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sebanyak 31 siswa. Hal yang sama untuk kelas IPS kelompok eksperimen maupun kontrol sebanyak 29 siswa.teknik pengumpulan data menggunakan skala pemahaman pilihan karir. Hasil penelitian data dengan uji-t pada kelompok eksperimen di kelas IPA menunjukkan bahwa t hitung > t tabel ( 12,77 > 2,00 ) dan untuk kelas IPS menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (8,13 > 2,00) maka Ha diterima artinya pemahaman rencana pilihan karir dapat ditingkatkan dengan menggunakan IEKAD. Kata kunci : IEKAD, bimbingan kelompok, pilihan karir. 1Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 2Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 3Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung

PENDAHULUAN Perencanaan pilihan karir merupakan salah satu komponen yang penting dalam mempersiapkan diri untuk memilih pendidikan lanjutan atau pekerjaan yang diinginkan. Menurut Dahlan (2010;2), Semakin terdapat kecocokan antara diri dan tuntutan tugas, jabatan atau pekerjaan yang dilakukan, semakin dekat kecenderungan seseorang akan berhasil dan menemukan kepuasan dalam tugasnya.. Penelitian ini menggunakan layanan bimbingan kelompok, dengan dilakukannya bimbingan kelompok siswa yang masih dalam masa perkembangan dapat lebih mengembangkan perkembangan sosialnya dalam mengarahkan kariernya. Karena dalam bimbingan kelompok siswa akan lebih luas mengemukakan permasalahannya yang berkaitan dengan pengarahan kariernya kepada teman sebayanya. Untuk itu keterkaitan antara bimbingan kelompok dengan pemahaman karir yaitu dengan pelaksanaan pelayanan bimbingan kelompok hendaknya dapat membantu siswa dalam mengarahkan kariernya. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Gadza (dalam Prayitno:1995) bahwa bimbingan kelompok sis informasi yang bersifat personal, vokasion Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk membantu siswa memahami rencana karirnya denngan menggunakan IEKAD dalam bimbingan kelompok. Bimbingan Kelompok Menurut Prayitno (1995) bimbingan kelompok di sekola informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan

keputusan. yanggadzajuga tepat menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang diberikan kepada beberapa individu dengan prosedur kelompok untuk memberikan informasi untuk keperluan anggota keluarga. Sedangkan menurut Winkel (1991:543) Bimbingan Kelompok perubahan dalam sikap dan perilaku secara tidak langsung, melalui penyajian informasi yang menekankan pengolahan kognitif oleh para peserta sehingga mereka dapat menerapkan sendiri. Dengan adany diharapkan akan terjadi suatu pengolahan kognitif tentang informasi yang diberikan kepada anggota kelompok, sehingga akan terjadi suatu perubahan dalam sikap dan tingkah lakunya secara tidak langsung. Pemahaman Rencana Pilihan Karir Hoppocks (dalam Kartono, 1985:9-11) mengemukakan agar seseorang mempunyai pilihan yang tepat terhadap pekerjaannya maka perlu memperhatikan bebetapa hal sebagai berikut: a. Pekerjaan yang dipilih hendaknya sesuai dengan kebutuhan (needs) b. Pekerjaan yang dipilih adalah pekerjaan yang diyakini sebagai paling baik untuk memenuhi kebutuhannya c. Pekerjaan tertentu akan dipilih seseorang, bila untuk pertama kali dia menyadari, bahwa pekerjaan tersebut dapat menolongnya dalam memenuhi kebutuhannya

d. Pemilihan pekerjaan tersebut akan tepat bila memang memungkinkan terpenuhi kebutuhannya. Hal ini tergantung pada: pengetahuan tentang diri sendiri, pengetahuan tentang pemilihan pekerjaan, dan kemampuan berfikir yang jelas e. Informasi tentang diri sendiri mempengaruhi pilihan pekerjaan, dengan demikian seseorang mengetahui apa yang ia inginkan dan pekerjaan yang tepat dengan potensi dirinya f. Informasi tentang jenis pekerjaan mempengaruhi pemilihan pekerjaan seseorang g. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai atau tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang dan derajat kepuasan tersebut tergantung pada pemikiran antara apa yang diinginkan Dahlan (2010:4) mengemukakan ketepatan dan kemantapan pilihan karir merupakan indikasi bagi kematangan karir siswa. Adapun ciri-ciri siswa yang telah matang rencana karirnya adalah sebagai berikut: 1) Pilihan karirnya ajeg, baik dilihat dari segi waktu, bidang, tingkat, dan rumpun pekerjaan 2) Pilihan karirnnya realistic, sesuai dengan kesempatan yang ada, minat, kepribadian, dan kelas sosialnya 3) Memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan pilihan karir 4) Memiliki sikap, yaitu perasaan, reaksi subyektif dan disposisi yang diperlukan untuk membuat suatu pilihan kerja dan memasuki dunia kerja Jadi, memahami rencana karir sangatlah penting agar individu dapat mempersiapkan diri dalam menyambut lingkungan pekerjaannya dikemudian hari supaya tidak ada lagi keraguan atau pearsaan yang mengganggu ketika ia sudah memulai karir.

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan cara memberikan perlakuan layanan bimbingan kelompok kepada kelompok eksperimen tanpa ada kelompok kontrol. Peneliti menggunakan desain penelitian Pre Eksperimental Design dan jenis One Group Pre-test dan Post-test Design. Pelaksanaan eksperimen desain ini dilakukan dengan memberikan perlakuan X terhadap subyek (Sugiyono, 2010:110). Sebelum diberikan perlakuan subyek diberikan pretes (O 1 ), dan setelah diberi perlakuan diberi postest (O 2 ). Hasil kedua tes tersebut dibandingkan untuk menguji apakah perlakuan memberi pengaruh pada prilaku klien. Desain penelitian yang digunakan peneliti digambarkan sebagai berikut: Sebelum perlakuan Treatment Setelah perlakuan (KE) O 1 X O 2 (KK) O 1 O 2 Keterangan : O 1 X O 2 : Subyek belum memahami rencana pilihan karirnya : Perlakuan menggunakan IEKAD dalam bimbingan kelompok : Subyek sudah memahami rencana pilihan karirnya Prosedur Penelitian Proses pengumpulan data peneliti menetapkan sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi, dimana jumlah sampel ini dianggap mewakili keseluruhan populasi. Hal ini didasarkan pada pendapat Suharsimi Ariku

populasi lebih dari 100, maka sampel diambil 10% sampai 20%. Sedangkan jika kurang dari 100, maka diambil keseluruhan total populasi 6:10).. (Ariku Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Tumijajar yang memiliki kesulitan dalam menentukan rencana pilihan karirnya. Secara keseluruhan siswa kelas IPA terdapat 174 siswa dan kelas IPS terdapat 148 siswa. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus alokasi proportional dari Sugiyono (1999:67), yaitu ditetapkan berdasarkan proporsi masing-masing kelas yang ada. Menentukan sampel secara personal dari tiap kelas diambil secara acak yang ditempuh melalui undian. Adapun alasan untuk menggunakan teknik ini adalah karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan design non randomized pre-testpost-test control group. Setelah diperoleh sampel dari masing-masing kelas IPA sebanyak 62 orang dan kelas IPS sebanyak 58 orang, lalu sampel masing-masing jurusan dibagi menjadi dua yang telah ditentukan yaitu kelas IPA sebanyak 31 orang kelompok eksperimen dan 31 orang kelompok kontrol, sedangkan di kelas IPS sebanyak 29 orang dikelompok ekpserimen dan 29 orang di kelompok kontrol. Kemudian keempat keompok tersebut sama-sama diukur tiga kali dalam 1x40 menit pertemuan dengan inventori pemahaman rencana pilihan karir (pre-test), sedangkan perlakuan hanya diberikan pada kelompok eksperimen. Selanjutnya kedua kelompok diukur kembali dengan menggunakan alat yang sama (post-test). Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Variabel bebas (independen) penelitian ini adalah IEKAD dalam layanan bimbingan kelompok (X).

b. Variabel terikat (dependen) penelitian ini adalah pemahaman rencana pilihan karir (Y). Definisi Operasional Penelitian Pemahaman Rencana Pilihan Karir Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Skala Pemantapan Pilihan Karir untuk memperoleh informasi mengenai hal yang berhubungan dengan subyek penelitian, sesuai dengan variabel dalam penelitian ini.skala kesulitan belajar ini digunakan untuk memperoleh data hasil pretest dan posttest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Inventori pemahaman rencana pilihan karir ini, akan dipakai sebagai alat dalam kegiatan pengamatan dan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman diri siswa. Inventori ini merupakan suatu penilaian tingkat pemahaman atas alternatif pilihan bidang pekerjaan yang sudah dipilih sebelumnya, kemudian siswa diminta untuk memberikan penilaian sesuai dengan tingkat pemahaman mereka masing-masing. Dengan melingkari angka yang terdapat pada kolom rentangan nilai disebelah kanan pernyataan. Inventori ini adalah suatu inventori pemahaman diri yang disusun oleh Dahlan (2004) yang bernama Pemahaman Pilihan Karir (PPK). Inventori ini akan menunjukkan tingkat pemahaman siswa atas 12 aspek penilaian dengan rentangan nilai berkisar antara 12-72 dimana rentangan nilai tersebut akan memperlihatkan seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap 12 aspek yang ditetapkan, dengan kriteria nilai terendah 12 yang diartikan tidak paham sampai dengan nilai tertinggi yaitu 72 yang

berarti paham. Adapun cara penilaian inventori Pemahaman Pilihan Karir (PPK) yaitu dengan menghitung pilihan rentangan nilai yang telah dilingkari oleh siswa. Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang diberikan kepada sejumlah individu dengan menggunakan prosedur kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok dalam rangka membahas topik-topik tertentu atau memberikan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi anggota kelompok sehingga akan terjadi suatu perubahan sikap dan perilaku pada anggota kelompok. Teknik Pengumpulan Data Skala Pemahaman Pilihan Karir (PPK) Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Skala Pemantapan Pilihan Karir untuk memperoleh informasi mengenai hal yang berhubungan dengan subyek penelitian, sesuai dengan variabel dalam penelitian ini. Skala kesulitan belajar ini digunakan untuk memperoleh data hasil pretest dan posttest siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Persyaratan Instrumen Validitas Skala Pemahaman Plihan Karir Validitas instrumen PPK ini adalah validitas isi yang kemudian pengujiannya dilakukan melalui hasil perhitungan dengan menggunakan rumus product moment dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS), dan melakukan perbandingan dengan menggunakan tabel harga kritik r product moment pada tingkat kepercayaan 95 % dan n sebesar 31 dengan r tabel sebesar 0,355 dan kriteria uji apabila r hitung > r tabel, maka instrumen-instrumen tersebut dinyatakan valid.

Reliabilitas Skala Pemahaman Plihan Karir Reliabilitas peneliti menggunakan teknik ALPHA melalui perhitungan SPSS. Instrumen tersebut memenuhi syarat jika memiliki reliabilitas hasil r 11 > r tabel, kemudian diinterpretasikan dengan lima nilai keajagan, (Ridwan, 2006 : 110): Antara 0,800 1,00 = sangat tinggi 0,600 0,799 = tinggi 0,400 0,599 = cukup tinggi 0,200 0,399 = rendah 0,000 0,199 = sangat rendah (tidak valid) Koefisien reliabilitas instrumen tentang pemahaman pilihan karir, berdasarkan uji coba dengan 31 siswa, diperoleh hasil sebesar 0,686 maka instrumen dinyatakan reliabel. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis. Menurut Sugiyono (2011), menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Maka dari itu pendekatan yang efektif adalah hanya dengan membandingkan nilai-nilai pretest dan posttest. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan skor pemahaman rencana karir siswa terhadap karirnya sebelum diberi perlakuan IEKAD (pre-test) dan setelah menerima perlakuan IEKAD (post-test) kedua kelompok, dilakukan analisis Statistic Independent Sampel / uncorrelated data t-tes.

PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan maka dapat diketahui mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap pilihan karirnya melalui perhitungan dengan rumus Analisis Statistik Independent Sample/Uncorrelated Data t-test, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Setelah dikonsultasikan dengan nilai-nilai distribusi t, untuk kelas IPA ditentukan dk = N-2 =62-2 = 60 dengan taraf signifikan tabel0,05 (60 (α)=2,00 0,05 m dan untuk kelas IPS ditentukan dk = N-2 =58-2 = 56 dengan taraf signifi maka didapatkan t tabel 0,05 (56) = 2,00. a. Pembahasan Hasil Penelitian tentang Pemahaman Pilihan Karir pada Jurusan IPA Nilai t hitung pada jurusan IPA akan di uraikan di bawah ini : Pre-test dan post-test kelompok eksperimendiperoleh t hitung = 12,77kemudian dibandingkan dengan t tabel0,05 (60) = 2,00. Karena t hitung > t tabel, maka artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara PemahamanRencana PilihanKarir Siswa terhadap Rencana Pilihan Karirnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) dalam kelompok eksperimen. Dari pre-test dan post-test kelompok kontrol diperoleh t hitung = 0,25. Kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (60) = 2,00. Karena t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahaman rencana pilihan karir siswa terhadap rencana pilihan karirnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test)dalam kelompok kontrol, dengan kata lain kondisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan memperoleh hasil yang sama. Jadi tidak

ada peningkatan tentang pemahaman pilihan karir siswa pada kelompok ini setelah pre-test maupun post-test. Antara pre-test Kelompok Eksperimen dan pre-test Kelompok Kontrol diperoleh t hitung = 0,29, lalu dibandingkan dengan t tabel 0,05 (60) = 2,00. Karena t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahamann rencana pilihan karirsiswa terhadap rencana pilihan karirnya. Jadi, pemahaman siswa tentang kemantapan karirnya dalam kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol adalah sama karena kedua kelompok belum diberi bimbingan kelompok berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). Sedangkan antara post-test Kelompok Eksperimen dan post-test Kelompok Kontrol diperoleh t hitung =11,17 kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (60) = 2,00. Karena t hitung > t tabel, maka artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman rencana pilihan karirsiswa terhadap rencana pilihan karirnya setelah Kelompok Eksperimen mendapat perlakuan sedangkan Kelompok Kontrol tidak mendapat perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahamansiswa tentang rencana pilihan karirnya didalam Kelompok Eksperimen meningkat setelah diberi Bimbingan Kelompok berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD), sedangkan didalam Kelompok Kontrol tidak ada peningkatan terhadap pemahaman pilihan karirnya,karena tidak diberi perlakuan Bimbingan Kelompok yang juga terdapat Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). b. Pembahasan Hasil Penelitian Pemahaman Pilihan Karir pada Jurusan IPS Nilai t hitung pada jurusan IPS akan di uraikan di bawah ini :

Pre-test dan post-test kelompok eksperimendiperoleh t hitung =8,13kemudian dibandingkan dengan t tabel0,05 (56) = 2,00. Karena t hitung > t tabel, maka artinya terdapat perbedaan yang signifikansi antara pemahaman rencana pilihan karirsiswa terhadap rencana pilihan karirnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) dalam kelompok eksperimen. Dari pre-test dan post-test kelompok kontrol diperoleh t hitung = 1,34. Kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (56) = 2,00. Karena t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahamanrencana pilihankarirsiswa terhadap rencana pilihan karirnya sebelum diberi perlakuan (pre-test) dan setelah diberi perlakuan (post-test) dalam kelompok kontrol, dengan kata lain kondisi sebelum dan sesudah diberi perlakuan memperoleh hasil yang sama. Jadi tidak ada peningkatan tentang pemahaman pilihan karir siswa pada kelompok ini setelah pre-test maupun post-test. Antara pre-test Kelompok Eksperimen dan pre-test Kelompok Kontrol diperoleh t hitung =-0,03, lalu dibandingkan dengan t tabel 0,05 (56) = 2,00. Karena t hitung < t tabel, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemahamanrencana pilihankarir siswa terhadap rencana pilihan karirnya. Jadi, pemahamansiswa tentang pilihan karirnya dalam kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol adalah sama karena kedua kelompok belum diberi bimbingan kelompok berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). Sedangkan antara post-test Kelompok Eksperimen dan post-test Kelompok Kontrol diperoleh t hitung =2,86, kemudian dibandingkan dengan t tabel 0,05 (56) = 2,00. Karena t hitung > t tabel, maka artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara

pemahaman rencana pilihankarir siswa terhadap rencana pilihan karirnya setelah Kelompok Eksperimen mendapat perlakuan sedangkan Kelompok Kontrol tidak mendapat perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang pilihan karir didalam Kelompok Eksperimen meningkat setelah di beri Bimbingan Kelompok berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD), sedangkan didalam Kelompok Kontrol tidak ada peningkatan dalam pemahaman rencana pilihan karirnya, karena tidak diberi perlakuan Bimbingan Kelompok berupa Inventori Eksplorasi Karir Arahan Diri (IEKAD). Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa IEKAD dapat membantu siswa memahami rencana pilihan karirnya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil perhitungan uji perbedaan pre-test dan post-test Skala Pemahaman Pilihan Karir Siswa dalam kelompok eksperimen jurusan IPA dan dalam kelompok eksperimen jurusan IPS terdapat peningkatan pemahaman rencana pillihan karir siswa. Artinya pemahaman tentang rencana pilihan karir siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan IEKAD dalam bimbingan kelompok di SMA Negeri 1 Tumijajar tahun 2014. Sedangkan pada perbandingan pemahaman pilihan karir pada jurusan IPA dan IPS dengan melihat nilai mean (rata-rata) masing-masing kelompok, terlihat bahwa nilai mean kelompok IPA adalah lebih besar (12,0645) dibanding kelompok IPS (7,6552). Maka dapat disimpulkan bahwa kelompok IPA memperoleh kemajuan yang lebih besar daripada kelompok IPS dengan diberikannya perlakuan IEKAD.

SARAN Saran yang diberikan dalam penelitian ini diberikan kepada: 1. Guru Pembimbing Disarankan kepada guru pembimbing untuk melaksanakan bimbingan kelompok atau konseling karir. Hendaknya guru pembimbing dapat membantu siswa mengarahkan/memahami rencana pilihan karirnya dengan menggunakan IEKAD. 2. Siswa Siswa hendaknya dapat lebih memahami masa depan karirnya dari potensi yang dimiliki dengan cara memilih jurusan yang sesuai. Sebelumnya siswa dapat mempelajari IEKAD. 3. Peneliti lain Pada penelitian ini IEKAD dalam bimbingan kelompok cocok untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman rencana pilihan karirnya. Sehingga hendaknya peneliti dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang sama dalam melakukan penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Dahlan, S. 2004. Model Bimbingan Konseling Karir Holland Untuk Memantapkan Pilihan Karir Konseli (Jurnal). Bandung : Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.. 2010. Konseling Untuk Memantapkan Rencana Pilihan Karir Siswa (Jurnal). Bandar Lampung: Universitas Lampung.. 2010. Model Konseling Karier Untuk Memantapkan Pilihan Karier Konseli (Tesis).. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Kartono, K. 1985. Menyiapkan dan Memandu Karir. Jakarta: CV. Rajawali. Prayitno. 1995. Layananan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.