BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN DI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN PADA KINERJA KARYAWAN PT. PABELAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan perusahaan yang lemah akan mengalami kemunduran dan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi. Hal ini

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN OTONOMI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PEMASARAN PT. PALOMA CITRA INTERNATIONAL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan. kemampuan karyawan agar dapat berkembang secara produktif.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. karyawan perusahaan yang perlu sekali diperhatikan agar pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan diperusahaan dapat mengakibatkan banyak persaingan. mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan hidup pribadi dan keluarganya yang berupa pendapatan

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan kompetitif

BAB I PENDAHULUAN. inovasi. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam lingkungan bisnis harus

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI GRAND ORCHID HOTEL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu cara manusia untuk dapat berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang memiliki kinerja yang optimal. Tugas dari manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya manusia. Saat ini sumber daya manusia dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Artinya, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kepuasan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan karena hal tersebut menyangkut tenaga-tenaga. pelaksana yang berupaya untuk memajukan usaha perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENGAWASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN KECAP UDANG DI PURWODADI

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. semakin modern, jaringan fisik serta pelayanan sarana dan prasarana nasional

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif dan efisien dalam suatu perusahaan. Apalagi bila dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja aparatur pemerintah secara umum sering menjadi sorotan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Manullang (2004:5) menyatakan bahwa : Manajemen adalah seni dan

PENGARUH TUNJANGAN KESEJAHTERAAN, PENGALAMAN KERJA DAN GAJI PADA KINERJA KARYAWAN TOSERBA LUWES DI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. yang menggerakkan dinamika organisasi, semakin besar organisasi, masalah

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

BAB I PENDAHULUAN. diri dan melakukan perbaikan, dalam kegiatan operasionalnya maupun kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kepuasan kerja karyawan merupakan masalah yang penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya saja dan itu dilakukan secara monoton atau tradisional dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi dunia usaha dewasa ini semakin pesat dan selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi karena diyakini bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong peningkatan kinerja individu (karyawan) dan kelompok, yang pada gilirannya akan meningkatkan efektifitas organisasi secara keseluruhan. Studi kepuasan kerja dewasa ini menjadi perhatian yang serius dari para manajer perusahaan atau organisasi, karena berkaitan erat dengan tenaga kerja, produktivitas kerja dan kelangsungan hidup organisasi/perusahaan yang bersangkutan. Kepuasan kerja yang rendah menimbulkan berbagai dampak negatif seperti mangkir kerja, kerja lamban, mogok kerja, pindah kerja, kerusakan yang disengaja, dan sebagainya (Sjabadhiny, dkk., 2001:449). Dewasa ini jika kita mengambil majalah atau koran apa saja, kita akan membaca mengenai unjuk rasa dan mogok kerja para karyawan. Rendahnya produktivitas tenaga kerja dan makin sempitnya lapangan kerja serta PHK mengakibatkan bertambahnya pengangguran. Salah satu sebab PHK dilakukan karena perusahaan tidak lagi mampu berproduksi. Tutupnya perusahaan berarti mempersempit lapangan kerja dan menambah jumlah pengangguran. Faktor-faktor yang mendorong kepuasan kerja adalah kerja yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang 1

2 mendukung dan rekan sekerja yang mendukung (Robbins, 1996:19). Hal ini dibuktikan bahwa hubungan antar bagian baik antar karyawan maupun antar pimpinan dan bawahan sangat menentukan kepuasan kerja. Kepuasan kerja berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pimpinan dengan sesama karyawan (As ad, 1995:47). Kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu dan akan mengalami tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku pada diri masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan karyawan dan sebaliknya. Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seseorang pekerja dan banyaknya yang mereka menyakini seharusnya mereka terima (Robbin, 1996:26). Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan di berbagai bidangpun semakin ketat. Dalam rangka menghadapi hal tersebut, maka suatu organisasi perlu meningkatkan kualitas manusia manusia sebagai penentu keberhasilan suatu organisasi. Organisasi adalah suatu unit (satuan) sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang tersusun atas dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan atau seperangkat tujuan bersama (Robbins, 1996:5).

3 Sumber daya manusia dirasakan semakin besar peranananya dalam kehidupan organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi perusahaan. Dalam suatu organisasi pemerintah, segala sesuatu yang dilakukanya dituntut untuk dapat berjalan dengan cepat, lancar dan terarah dalam rangk penyesuaian dengan tindakan modernisasi yang terus berkembang serta mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen bisa berjalan dengan baik bila ditunjang oleh berbagai unsur antara lain unsur manusia yang dikenal dengan sebutan sumber daya manusia. Manusia sebagai karyawan yang menjadi sumber daya manajemen harus dapat dimanfaatkan secara cermat, efektif dan utuh. Oleh karena itu organisasi perlu mengupayakan tenaga kerja yang ada dapat bekerja sesuai dengan bidang keahliannya. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor dominan bagi keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa. Sumber daya yang dimiliki oleh organisasi merupakan salah satu faktor penggerak untuk perkembangan dan kemajuan organisasi, dengan adanya sumber daya manusia yang potensial yang ada dalam sebuah organisasi tersebut akan lebih mempermudah pengaturan serta pembagian tugas masing-masing yang harus diselesaikan demi kelancaran tugas organisasi. Kegiatan di dalam organisasi suatu pemerintah menuntut kebijaksanaan yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Para karyawan kantor suatu instansi pemerintah mempunyai peran yang cukup besar dalam pelaksanaan pemerintah. Tujuan organisasi dari

4 instansi pemerintah adalah untuk melayani masyarakat dengan berdasar aturan-aturan yang berhubungan dengan birokrasi yang telah ditetapkan. Agar tujuan organisasi dapat tercapai maka fungsi organisasi harus dilaksanakan dengan baik. Untuk mengetahui tingkat dukungan yang diberikan manusia (karyawan) kepada organisasi, maka dukungan bisa ditunjukkan melalui hasil kerja yang berupa prestasi kerja. Prestasi kerja sangat erat hubungannya dengan produktifitas kerja karyawan (Soeprihanto, 2001:7). Produktifitas adalah ukuran efisiensi produktif suatu perbandingan antara keluaran (output) dan masukkan (input). Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dengan kesatuan fisik bentuk dan nilai (Sinungan, 1992:12). Salah satu langkah yang ditempuh agar produktifitas kerja karyawan meningkat adalah dengan menciptakan kepuasan kerja. Masalah prestasi kerja merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena menyangkut faktor manusia dan manusia adalah penggerak dari semua aktifitas perusahaan atau organisasi prestasi kerja yang dicapai oleh karyawan tidak selalu sama. Disatu sisi terdapat karyawan yang berprestasi tinggi, namun disisi lai juga terdapat karyawan yang berprestasi rendah. Prestasi kerja yang tinggi tentunya sangat diharapkan oleh karyawan. Hal ini berarti mempunyai dampak positif terhadap organisasi tersebut, yaitu akan mempermudah dan memperlancar organisasi jalan meraih target atau tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi. Individu yang memiliki semangat

5 berprestasi tinggi akan ditunjukkan dalam prestasi kerja yang baik, karena prestasi kerja karyawan yang tinggi merupakan ukuran keberhasilan karyawan dalam bekerja. Prestasi kerja meningkat apabila karyawan dapat bekerja secara disiplin, yaitu mampu memenuhi standar kerja, norma-norma atau aturan yang telah ditetapkan. Sikap mental tersebut perlu ditanamkan dan dibentuk sejak dini, karena apabila disiplin kerja karayawan dapat ditingkatkan maka prestasi kerja akan semakin meningkat. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Karyawan bekerja dengan produktifitas atau tidak tergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan dan aspek-aspek ekonomis, teknis serta keprilakuan lainnya.. Sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan atau organisasi rendah/kurang dapat menguasai dan memahami pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Karyawan akan bekerja sesuai dengan tingkat pemahaman mereka saja, tidak memperhatikan bagaimana hasil yang akan diperoleh nantinya. Keadaan semacam ini akan mempengaruhi prestasi kerja mereka, dan tentunya dapat dikatakan bila hasil yang dicapai itu rendah maka di dapat prestasi kerja yang rendah. Prestasi kerja adalah suatu hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan, 1994:145).

6 Dalam pelaksanaan pekerjaan biasanya akan dinilai oleh perusahaan atau organisasi. Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk menilai adalah mutu kerja, kuantitas kerja, ketangguhan dan sikap (Flippo, 1996:250). Penilaian mutu kerja menunjukkan pendapat mengenai kadar rata-rata kebaikan pekerjaan yang telah dilakukan karyawan selama waktu yang dinilai mutu kerja akan dinilai baik atau tinggi apabila dalam melaksanakan pekerjaan seseorang tidak mengalami kesalahan atau telah sesuai dengan metode yang ditentukannya. Kuantitas kerja diartikan sebagai banyaknya produk yang diselesaikannya oleh karyawan dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kuantitas kerja sehingga dapat mengikuti perintah, kebiasaan keselamatan yang baik, inisiatif, ketepatan waktu dan kehadiran. Seorang karyawan yang tangguh akan memiliki inisiatif dan mampu menggunakan peralatan kerja yang baik. Sikap merupakan reaksi terhadap objek dengan cara tertentu. Objek yang dihadapi adalah pekerjaan, sehingga sikap ini adalah tehadap kerja. Pada prinsipnya perusahaan atau organisasi tidak menghendaki karyawan yang ada bekerja seenaknya, tetapi lebih menekankan dan menghendaki karyawan bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi dengan lebih giat, efektif dan efisien. Untuk mewujudkan kondisi tersebut maka organisasi harus memperhatikan faktorfaktor yang mempengaruhi, diantaranya faktor lingkungan kerja dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan, agar mereka lebih bersemangat dalam menjalangkan pekerjaannya. Lingkungan kerja yang baik akan mempengaruhi

7 kepuasan kerja karyawan, sehingga akan tercapai apa yang menjadi tujuan organisasi yaitu produktifitas yang tinggi. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito, 1992:25). Setiap organisasi sangat perlu untuk memperhatikan dan mengkaji sumber daya manusia yang bekerja dalam organisasi, khususnya hal-hal yang berpengaruh dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, yaitu meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan penghargaan kepada karyawan. Dengan adanya penghargaan sebagai motivator maka hubungan antara karyawan dan pihak organisasi akan dapat terjalin dengan baik. Sehingga karyawan sendiri akan berusaha meningkatkan prestasi kerja karena mereka dihargai oleh organisasi. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas maka permasalahannya adalah apakah ada hubungan antara prestasi kerja dengan kepuasan kerja karyawan? Sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH PRESTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN WONOGIRI. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah di atas, permasalahan dibatasi sebagai berikut:

8 Masalah yang diteliti hanya pengaruh prestasi kerja, misalnya ketrampilan, ketepatan, ketelitian dan kerapihan pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan, yang meliputi fasilitas, komitmen, kualitas, kinerja dan hasil pekerjaan. C. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang penting karena akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya, terutama dalam mengkonstruksi suatu hipotesis (Mantra, 2000:06). Agar mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan maka dalam penyusunan skripsi ini peneliti merumuskan masalahnya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Apakah ada pengaruh prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai (Suharsimi Arikunto, 1996:52). Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh prestasi kerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri. 2. Seberapa besar pengaruh prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada Dinas Pendidikan kabupaten Wonogiri.

9 E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Dinas Pendidikan Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam pengembangan manajemen sumber daya manusia di lingkungan Dinas Pendidikan. 2. Bagi Peneliti Diharapkan bisa menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang pentingnya prestasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada suatu perusahaan atau instansi. F. Sistematika Skripsi Skripsi ini akan disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan peneltian, manfaat penelitian, sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan definisi kepuasan kerja karyawan, teori kepuasan kerja, faktor-faktor kepuasan kerja, pengukuran kepuasan kerja, bentuk-bentuk ketidakpuasan kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, penilaian prestasi kerja, aspekaspek di dalam penilaian prestasi kerja, kegunaan peningkatan

10 prestasi kerja, hubungan prestasi kerja dengan kepuasan kerja, kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi tentang metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, penyajian data, analisis data dan pembahasan. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian.