Bahasa sebagai Sistem Bayu Dwi Nurwicaksono, M.Pd. Dosen Penerbitan Politeknik Negeri Media Kreatif
Bahasa sebagai sebuah sistem Bahasa terdiri atas unsur-unsur yang tersusun secara teratur. Unsur-unsur bahasa diatur seperti pola-pola yang berulang sehingga kalau salah satu unsur saja tidak muncul, keseluruhan unsur itu dapat diramalkan (diduga). Contoh: Guntara mem.. dua pasang sepatu. Bahasa bukanlah sistem tunggal.
Subsistem dalam Bahasa 1. Subsistem fonologi (ilmu bunyi) * bunyi: sesuatu yang terdengar atau didengar * suara: bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia contoh: menyanyi, tertawa, menangis, mengaum, mengeong, dll. 2. Subsistem gramatikal (pembentukan kata) *sesuai dengan tata bahasa, menurut tata bahasa 3. Subsistem leksikal (pilihan kata) *terkait dengan kata
Tataran Ilmu Linguistik Wacana Kalimat Klausa Frasa Kata Morfem Fonem Fon Fonologi Morfologi Sintaksis Analisis Wacana
Berdasarkan tujuan kajiannya, linguistik dibedakan menjadi: 1. Linguistik teoretis Penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa-bahasa atau juga terhadap hubungan bahasa dengan faktor-faktor yang berada di luar bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Jadi, kegiatannya hanya untuk kepentingan teori belaka. 2. Linguistik terapan Penyelidikan terhadap bahasa atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis yang terdapat di dalam masyarakat. Misalnya: penyelidikan bahasa untuk kepentingan pengajaran bahasa, penyusunan buku ajar, penerjemahan buku, pembinaan bahasa nasional, penelitian sejarah, pemahaman terhadap karya sastra, dan juga penyelesaian masalah politik.
Bidang Linguistik Mikrolinguistik Bidang linguistik yang mempelajari bahasa dari dalam atau mempelajari struktur bahasa itu sendiri. Makrolinguistik Bidang linguistik yang mempelajari bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa, termasuk di dalam bidang interdisipliner atau bidang terapan.
Perkembangan mikrolinguistik modern Aliran Tatabahasa Transformasi Generatif atau Transformational Generatif Grammar/ TTG dipelopori Noam Chomsky (murid) dan Z. Hariss (guru). Latar belakang munculnya aliran ini: sekira tahun 1933-1957 pembahasan linguistik menjadi sempit karena (1) linguistik sudah melepaskan diri dari filsafat (ilmu yang bahas akal budi, hakikat segala yang ada, sebab asal, dan hukumnya), (2) akhir pembahasan linguistik terutama di Amerika hanya berupa perumusan kaidah-kaidah bahasa berdasarkan data bahasa yang dikumpulkan melalui kenyataan pemakaian di masyarakat sehingga membatasi pola pemikiran dan pemakaian bahasa yang bersangkutan. Gejala itu justru tidak mendorong kegiatan ke arah pengembangan bahasa.
Konsepsi dalam Aliran TTG 1. Pembahasan linguistik diarahkan kembali kepada tata bahasa. 2. Tata bahasa harus bersifat generatif, yaitu harus eksplisit dan prediktif. Eksplisit maksudnya adalah bahasa yang bersifat menggambarkan semua kemungkinan kaidah yang terdapat di dalam suatu bahasa yang disusun secara step by step. Melalui ketentuan ini, seseorang mampu menyusun sebanyak-banyaknya variasi kalimat dari suatu bahasa. Prediktif maksudnya adalah sebagai usaha peramalan potensi jajaran gramatikal bahasa sesuai penggunaannya.
lanjutan 3. Tata bahasa generatif melahirkan transformasi Skemanya sebagai berikut Transformasi Tipe A Misal: Membaca buku ia. Transformasi Tipe B Misal: Buku dibacanya. Transformasi Tipe C Misal: Buku dibaca olehnya.
lanjutan 4. Tata bahasa transformasi artinya tata bahasa yang menggambarkan hubungan antara struktur dalam (deep structure) dengan struktur luaran (surface structure) dengan cara transformasi. Dengan kata lain, mengubah bentuk kalimat dari kalimat inti menjadi variannya. Contoh: a. Ia tidak membaca buku. b. Tidak ia membaca buku. c. Ia membaca buku? d. tidak membaca buku ia. 5. TTG membahas kalimat secara struktural dengan inti pokok kalimat terdiri atas frasa nominal dan frasa verbal.
Sintaksis Bahasa Indonesia Sintaksis dalam bahasa Belanda syntaxis, dalam bahasa Inggris syntax, dalam bahasa Arab nahu ialah ilmu bahasa yang berbicara tentang hubungan antarunsur bahasa untuk membentuk sebuah kalimat. Jadi sintaksis disebut juga dengan ilmu tata kalimat. Sintaksis adalah pembahasan tentang (1) frasa, (2) klausa, (3) kalimat sebagai kesatuan-kesatuan sistemisnya.