PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh LENI SETIYAWATI RAPANI ASMAUL KHAIR

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN MODEL NHT DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn JURNAL. Oleh ASEP KURNIAWAN Rapani Asmaul Khair

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JURNAL. Oleh RETNO ANDEL NINGRUM SUPRIYADI SISWANTORO

PENERAPAN TEKNIK EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI DAN HASIL BEAJAR JURNAL. Oleh

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV JURNAL OLEH

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO

PENERAPAN MODEL SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA JURNAL. Oleh ISNAINI FITRAH SARI SULISTIASIH A. SUDIRMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh SANDI EKA PUTRA SUPRIYADI RAPANI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI GROUP RESUME JURNAL. Oleh DESI AYUNA SISWANTORO SUYANTO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

JURNAL. Oleh RENI UTAMI AHMAD SUDIRMAN YULINA HAMDAN

PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh NUR RAFIANA A. SUDIRMAN SISWANTORO

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MELDA SARI SUPRIYADI A.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD JURNAL. Oleh DIAN GUSTAM PRATAMA A.SUDIRMAN ASMAUL KHAIR

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

PENERAPAN TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh. FITRI YANI Mugiadi Sulistiasih

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi) Oleh LITA YULIANTI

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD JURNAL. Oleh Wawan Setiawan Dra. Asmaul Khair, M.Pd. Drs. Siswantoro, M.Pd.

MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh DESSY AYU PURWANDARI MUNCARNO MUGIADI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF JURNAL. Oleh. SULIHAWATI Siswantoro Sowiyah

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

PENDEKATAN SCIENTIFIC BERMUATAN KARAKTER SIAP SIAGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MITIGASI JURNAL. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE JURNAL. Oleh. Rani Rahmawati Ahmad Sudirman Siti Rachmah Sofiani

ABSTRAK PENERAPAN TIPE COURSE REVIEW HORAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR. Oleh UL YUNI *) YULINA H **) SITI RACHMAH SOFIANI ***)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (JURNAL) Oleh INDAH SURIYANA SYAIFUDDIN LATIF SUGIMAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi) Oleh Rohani Asmaul Khair Siti Rachmah Sofiani

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

LEARNING STRATEGIES TIPE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV C JURNAL. Oleh ZULIA ASTRIANI RAPANI AHMAD SUDIRMAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DEASY VIVTA RINI DARSONO SITI RACHMAH S

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV JURNAL OLEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE JURNAL. Oleh. IKKE MAY JAYANTI Sowiyah Mugiadi

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA. (Jurnal Skripsi)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn KELAS V JURNAL. Oleh

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap individu. Melalui

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA JURNAL. Oleh

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS JURNAL

PENINGKATAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CIRC JURNAL. Oleh SUCIYATI SISWANTORO SOWIYAH

PEMBELAJARAN APRESIASI PROSA FIKSI MELALUI PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC PADA KELAS V SD JURNAL. Oleh

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN HASIL BELAJAR

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MEMBACA CERITA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SQ3R JURNAL. Oleh IMANIAR ZEETY ANNISA SUWARJO SISWANTORO

COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL JURNAL. Oleh. ARIEF BACHTIAR PUTRA Asmaul Khair Siswantoro

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Joyful Learning Journal

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

PENERAPAN MODEL ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT DAN SATISFACTION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL.

MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD JURNAL. Oleh. DEVIA JONELISA Alben Ambarita Nelly Astuti

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS PADA MATA PELAJARAN PKn JURNAL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Dengan pendidikan dapat membantu mewujudkan cita-cita

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN MEDIA AUDIO VISUAL JURNAL. Oleh. RISTIANA Darsono Rapani

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS IVA SDN 1 METRO BARAT JURNAL. Oleh. SINTA MAHARDIYANTI Supriyadi A.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN IPS SD JURNAL. Oleh

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI JURNAL. Oleh YULI DWI PURNAMA ASMAUL KHAIR YULINA

PENERAPAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Diajukan Oleh: Eliana Rahmawati

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh. ERLIS FIDIANA Nelly Astuti Mugiadi

Joyful Learning Journal

(JURNAL) Oleh SRI MULYANI MAMAN SURAHMAN RIYANTO M TARUNA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AIR DENGAN METODE PROBLEM SOLVING JURNAL. Oleh. NUR AULIA Supriyadi Ahmad Sudirman

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS 1)

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI Judul Skripsi Nama Mahasiswa : PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR : Hermawan Nomor Pokok Mahasiswa : 0913053028 Jurusan Fakultas Program Studi : Ilmu Pendidikan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan : S.1 PGSD Metro, Januari 2015 Peneliti, Hermawan NPM 0913053028 MENGESAHKAN, Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Drs. Rapani, M.Pd Dra. Asmaul Khair, M. Pd. NIP 19600706 198403 1 004 NIP 19520919 197803 2 002

ABSTRAK PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR Oleh HERMAWAN *) RAPANI**) ASMAUL KHAIR***) Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model role playing. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model role playing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kata kunci : Model role playing, aktivitas, hasil belajar. Keterangan *) Penulis (Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNILA Jln. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung) **) Pembimbing I (Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNILA Jln. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung) ***) Pembimbing II (Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNILA Jln. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng, Bandar Lampung)

ABSTRACT MODEL APPLICATION ROLE PLAYING FOR IMPROVING LEARNING ACTIVITIES AND RESULTS by HERMAWAN RAPANI ASMAUL KHAIR The purpose of research is to increase the activity and student learning outcomes through the implementation of a model of role playing. This type of research is a classroom action research with the phases of planning, implementation, observation, and reflection. Data collection tool uses observation and tests. Data were analyzed using qualitative analysis and quantitative analysis. The results showed the application of the model of role playing can increase the activity and student learning outcomes. Keywords: activity, learning model outcomes of playing, role

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan setiap individu. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1.1, tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menghidupkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan negara. Selanjutnya, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Sisdiknas menjelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, serta bertanggung jawab. Hal ini didukung dengan pendapat 8Lestari, dkk (2009: 1.2) yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses dimana setiap individu mengembangkan kemampuan, sikap, serta bentuk-bentuk tingkah laku lainnya. Pendidikan dapat menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap disertai kebiasaan, pemikiran, dan sikap. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan setiap individu untuk belajar, mengembangkan potensi dirinya, kemampuan, sikap, dan tingkah laku sehingga menghasilkan pengaruh positif dalam dirinya. Mengingat pentingnya pendidikan bagi setiap individu, maka proses pendidikan harus dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan melalui jenjang pendidikan. Pendidikan di Indonesia terdiri dari berbagai jenjang, salah satunya yaitu pendidikan dasar. Pendidikan dasar (SD) merupakan landasan utama pendidikan yang dimiliki oleh setiap setiap individu untuk menempuh pendidikan pada jenjang berikutnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Lestari, dkk (2009: 1.9) yang menyatakan bahwa pendidikan di SD tidak hanya memberi bekal kemampuan membaca, menulis dan berhitung melainkan pada penyiapan intelektual, personal, dan sosial individu secara maksimal. Unsur intelektual diperoleh dari konsep materi yang diajarkan, sedangkan unsur personal dan sosial individu diperoleh dari konsep dan penerapan dari materi yang diajarkan pada setiap mata pelajaran, salah satunya PKn. PKn merupakan mata pelajaran yang berperan penting dalam pembentukan karakter sebagai individu dan warga negara yang berkualitas. Winataputra, dkk (2008: 1.1) mengungkapkan bahwa PKn merupakan pengembangan pendidikan demokrasi yang mengemban tiga fungsi pokok, yaitu kecerdasan warga negara, tanggung jawab warga negara, dan partisipasi warga negara. Warga negara yang baik bukan hanya dalam dimensi rasional, melainkan dimensi spiritual, emosional dan sosial sehingga setiap individu memiliki karakter dan bersifat multi dimensional. Karakteristik dan tujuan PKn di atas tidak mudah untuk diwujudkan. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan di lapangan bahwa pembelajaran PKn yang dilakukan saat ini dinilai belum optimal dalam membentuk karakter siswa menjadi individu dan warga negara yang berkualitas dari dimensi intelektual, spiritual, emosional, dan sosial secara maksimal. Untuk memaksimalkan

kegiatan pembelajaran PKn sesuai harapan di atas, diperlukan peran serta guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran role playing. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 3 Tempuran, Lampung Tengah pada tanggal 23 dan 30 Oktober 2012 terdapat proses pembelajaran yang masih didominasi oleh peran guru (teacher centered) sehingga siswa kurang aktif dalam merespon materi yang diberikan. Selain itu, pada saat guru menyampaikan materi pelajaran banyak siswa yang mengobrol. Siswa kurang antusias dalam bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Pertanyaan yang diberikan guru tidak direspon maksimal oleh siswa, hanya beberapa siswa saja yang tergolong siswa pandai yang antusias menjawab pertanyaan. Hal tersebut merupakan indikasi rendahnya aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru belum maksimal dalam menerapkan model pembelajaran role playing sebagai salah satu variasi pembelajaran. Dilihat dari hasil ujian mid semester ganjil pada pembelajaran PKn, banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 65. Dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 14 orang siswa, 5 orang siswa atau 36% sudah mencapai KKM, sedangkan 9 orang siswa atau 64% belum mencapai KKM. Kondisi pembelajaran yang tidak mendukung pencapaian tujuan pembelajaran PKn di atas, harus dapat diatasi oleh guru. Sebagaimana dijelaskan Rakhmat (2006: 213) yang menyatakan bahwa guru harus dapat mengadakan perubahan, dari kelas yang membosankan menjadi kelas yang menyenangkan. Suasana kelas yang menyenangkan dapat diwujudkan jika guru sebagai fasilitator pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas pada diri siswa tetapi tidak melupakan hakikat pembelajaran yang efektif dan kondusif. Salah satu model pembelajaran yang mampu mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dimaksud adalah model pembelajaran role playing. Melalui model ini siswa dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan dalam kelompok sehingga selain pemahaman konsep, siswa dapat menghibur diri dengan kegiatan yang menyenangkan. Menurut Hamalik (2008: 214) melalui role playing siswa dapat bertindak dan mengekspresikan perasaan serta pendapat tanpa kekhawatiran mendapat sanksi. Selain itu bermain peran memungkinkan para siswa mengidentifikasi situasi-situasi dunia nyata dengan ide-ide orang lain. Diharapkan melalui penerapan model role playing, aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Menurut Suparlan, dkk (2010: 53) model pembelajaran role playing memiliki beberapa kelebihan, dintaranya meningkatkan kecerdasan sosial, membangun kesadaran sosial dalam hidup bermasyarakat, memunculkan bakat seni setiap siswa, mengembangkan keterampilan berbahasa lisan, serta memupuk kerja sama pemain peran. Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengangkat judul penerapan model pembelajaran role playing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn siswa kelas V SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013.

METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan memperbaiki kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (Wardhani, 2007: 1.15). Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi dapat beberapa kali sampai tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan pokok yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing) dan tahap refleksi (reflecting). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru dan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 3 Tempuran dengan jumlah siswa 14 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan non tes dan tes. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi dan tes tertulis. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kinerja guru dan hasil belajar siswa pada kompetensi sikap dan komptensi keterampilan. Tes tertulis digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kompetensi pengetahuan. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitafiif. HASIL DAN PEMBAHASAN SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah terletak di Bedeng 12B Desa Tempuran, Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Sekolah ini dibangun pada tanggal 13 November 1982. SD Negeri 3 Tempuran memiliki luas lahan ± 7000 m 2, yang di atasnya terdapat 8 ruangan, terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 ruang perpustakaan. 3 ruangan kelas dalam kondisi baik, karena baru dilakukan renovasi bangunan, sedangkan 3 ruang kelas yang lain dalam kondisi yang kurang memenuhi syarat kriteria ruang kelas yang baik, karena kondisi kelas yang memiliki atap bocor, sebagian besar lantai rusak serta dinding kelas yang retak. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus, setiap siklusnya terdiri 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2013 pukul 07.30-08.40 WIB dan Kamis, 2 Mei 2013 07.30-08.40 WIB. Siklus II pada hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 07.30-08.40 WIB dan Kamis, 16 Mei 2013 pukul 07.30-08.40 WIB. Siklus III pada hari Kamis, 23 Mei 2013 pukul 07.30-08.40 WIB dan Kamis, 30 Mei 2013 pukul 07.30-08.40. Selanjutnya, peneliti melakukan rekapitulasi terhadap kinerja guru, aktifitas, dan hasil belajar siswa dari siklus I hingga siklus III antara lain sebagai berikut. Tabel 1. Rekapitulasi Kinerja Guru Siklus I II III Pertemuan (P) 1 2 1 2 1 2 Rata-rata nilai 52,59 61,48 66,67 72,59 80,00 91,85 Rata-rata P1 dan P2 57,04 69,63 85,93 Kategori Kurang Cukup Baik Peningkatan 12,59 16,30

Berdasarkan tabel 1di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I kinerja guru memperoleh nilai 57,04 dengan kategori kurang kemudian meningkat pada siklus II menjadi 69,63 dengan kategori cukup. Kinerja guru pada siklus III kembali mengalami peningkatan, pada siklus III meningkat menjadi 85,93 dengan kategori baik. Antara siklus I dan II terdapat peningkatan nilai kinerja guru sebesar 12,59 dari 57,04 di siklus I menjadi 69,63 pada siklus II. Kemudian antara siklus II dan siklus III mengalami peningkatan sebesar 16,30 dari nilai kinerja guru pada siklus II sebesar 69,63 menjadi 85,93 di siklus III. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru pada saat pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan di setiap siklusnya sebagaimana digambarkan pada grafik yang terus meningkat. Tabel 2. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I, II, III Siklus I II III Pertemuan (P) 1 2 1 2 1 2 Rata-rata nilai 49,82 52,32 59,82 64,28 72,32 79,11 Rata-rata P1 dan P2 51,07 62,05 75,71 Kategori Cukup Aktif Aktif Aktif Peningkatan 10,98 13,66 Berdasarkan tabel 2 dapat di ketahui bahwa hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 diperoleh nilai sebesar 49,82 dan pada siklus I pertemuan 2 diperoleh nilai sebesar 52,32. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 51,07 dengan kategori cukup aktif. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan 1 diperoleh nilai sebesar 59,82 dan pada siklus II pertemuan 2 diperoleh nilai sebesar 64,28. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah sebesar 62,05 dengan kategori aktif. Terjadi peningkatan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 10,98. Hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus III pertemuan 1 diperoleh nilai sebesar 72,32 dan pada siklus III pertemuan 2 diperoleh nilai sebesar 79,11. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus III adalah sebesar 75,71 dengan kategori aktif. Terjadi peningkatan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dari siklus II ke siklus III, yaitu sebesar 13,66. Hal ini membuktikan bahwa model role playing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, III. Siklus I II III Jumlah Nilai 795 955 1045 Nilai Rata-rata Hasil Belajar 56,79 68,21 74,64 Peningkatan 11,43 6,43 Persentase Siswa Belum Tuntas 50% 28,57% 14,29% (7 siswa) (4 siswa) (2 siswa) Persentase Siswa Tuntas 50% 71,43% 85,71% (7 siswa) (10 siswa) (12 siswa) Kategori Sedang Tinggi Sangat tinggi Peningkatan 21,43% 14,29%

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa pada siklus I terdapat sebanyak 7 orang siswa atau 50% dari jumlah siswa masuk ke dalam kategori tuntas, dan sebanyak 7 orang siswa atau 50% dari jumlah siswa masuk ke dalam kategori belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar klasikal memiliki persentase sebesar 50% pada siklus I. Kemudian pada siklus II terdapat sebanyak 10 orang siswa atau 71,43 % dari jumlah siswa masuk ke dalam kategori tuntas, dan sebanyak 4 orang siswa atau 28,57% dari jumlah siswa masuk ke dalam kategori belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar klasikal memiliki persentase sebesar 71,43% pada siklus II. Selanjutnya pada siklus III terdapat sebanyak 12 orang siswa atau 85,71 % dari jumlah siswa yang masuk ke dalam kategori tuntas, dan sebanyak 2 orang siswa atau 14,29% dari jumlah siswa yang masuk ke dalam kategori belum tuntas. Ketuntasan hasil belajar klasikal memiliki persentase sebesar 85,71% pada siklus III. Antara siklus I dan II terjadi peningkatan persentase ketuntasan klasikal sebesar 21,43% dari 50% pada siklus I menjadi 71,43% di siklus II. Kemudian antara siklus II dan siklus III terdapat peningkatan sebesar 14,29% dari 71,43% pada siklus II menjadi 85,71% di siklus III. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa juga ditunjukkan antara siklus I, II, III. Antara siklus I dan II terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 11,43 dari nilai rata-rata hasil belajar siklus I yaitu 56,79 meningkat menjadi 68,21 di siklus II. Kemudian peningkatan antara siklus II dan III adalah 6,43. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata hasil belajar siklus II yaitu 68,21 meningkat menjadi 74,64 di siklus III. Hal ini membuktikan bahwa model role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian tindakan kelas melalui penerapan model role playing pada siswa kelas V SD Negeri 3 Tempuran Lampung Tengah tahun pelajaran 2012/2013 dapat disimpulkan bahwa penerapan model role playing dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Pada siklus I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 51,07, kemudian meningkat sebesar 10,98 menjadi 62,05 pada siklus II. Selanjutnya meningkat kembali sebesar 13,66 menjadi 75,71 pada siklus III. Penerapan model role playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 56,79. Kemudian meningkat sebesar 11,43 menjadi 68,21 pada siklus II. Kemudian meningkat kembali sebesar 6,43 menjadi 74,64 pada siklus III. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 50%, kemudian meningkat sebesar 21,43% menjadi 71,43% pada siklus II. Selanjutnya meningkat kembali sebesar 14,29% menjadi 85,71% pada siklus III. SARAN Hendaknya siswa dapat selalu aktif serta memiliki antusias menunjukkan partisipasinya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat menghasilkan pengetahuan yang bersifat komperhensif baik kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu guru juga harus lebih kreatif dalam menginovasi pembelajaran. Berani berinovasi untuk menerapkan dan menggunakan model serta media pembelajaran yang kreatif dan menarik bersifat menyenangkan

sehingga menghasilkan produk pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan proses pembelajaran dengan menerapkan variasi pembelajaran yang kreatif dan menarik untuk menambah wawasan dan keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Untuk itu, sekolah juga harus menyediaan fasilitas penunjang yang mampu mendukung usaha pelaksanaan pembelajaran siswa yang aktif, kreatif dan menyenangkan dalam menerapkan model pembelajaran role playing. Penelitian ini dilakukan melalui penerapan model role playing pada mata pelajaran PKn dengan materi yang berbeda pada setiap siklusnya. Diharapkan peneliti berikutnya dapat mengembangkan dan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model dan media pembelajaran sejenis pada mata pelajaran serta materi lain yang bervariasi DAFTAR RUJUKAN Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.256 hlm Lestari, Puji, dkk. 2009. Pendidikan Anak di SD. Universitas Terbuka. Jakarta. 423 hlm Rakhmat, Cece, dkk. 2006. Psikologi Pendidikan. UPI Press. Bandung. 248 hlm Suparlan, dkk. 2010. PAKEM. Genesindo. Jakarta. 189 hlm UU Nomor 20. Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sinar Grafika. Jakarta. Wardhani, IGAK. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Univeritas Terbuka. Winataputra, UdinS., dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran PKn SD. Universitas Terbuka. Jakarta. 236 hlm