BAB I PENDAHULUAN. panjang, dari zaman sebelum Indonesia merdeka, masa Orde Lama, masa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terbakar. Kota ini memiliki sejarah tiga abad konflik komunal yakni konflik

BAB I PENDAHULUAN. kesejarahan, dapat ditangkap bahwa kehadiran organisasi-organisasi Islam

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Muslim dunia (Top ten largest with muslim population, 2012). Muslim

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda diantara fakta dan interprestasi, di mana fakta yang akan selalu

BAB III METODE PENELITIAN

Survei Opini Publik Toleransi Sosial Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa agama yang diakui oleh negara,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan ribuan pulau dan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

B A B III METODE PENELITIAN. ditentukan. Pelaksanaan penelitian membutuhkan banyak waktu, tenaga, alat,

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB III. METODE PENELITIAN. usaha untuk menemukan kebenaran, mengembangkan dan menguji kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai

PENUTUP. berbagai belahan dunia, di Malaysia ada Islam Hadhori di bawah pimpinan. Abdullah bin Ahmad Badawi dan di Yordania ada Islam Wasatiyyah yakni

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun kedatangan Islam di Indonesia telah dimulai pada abad 7 Masehi, namun

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam untuk memahami,

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang Islami dalam aspek sumber. (wawancara dengan dr. Ismanto tenaga medis di RSI Pati, 17 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tergambar dalam berbagai keragaman suku, budaya, adat-istiadat, bahasa

Grafik 1: Transmisi Pengetahuan Agama 9.6. Grafik 2: Bertetangga dengan orang yang berbeda Suku dan Agama

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DALAM PENGAJARAN MEMBACA AL-QURAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara yang

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB V PENUTUP. 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam pendidikan, maka sejak

BAB III TINJAUAN UMUM. 3.1 Sejarah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam perkembangan dakwah Islam, pondok pesantren merupakan. lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh faktor- faktor dan prinsip- prinsip dengan sabar, hati- hati dan. sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian studi lapangan yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Pendekatan. pemikiran individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2012: 60).

BAB III METODE PENELITIAN. harus mengacu pada metode-metode yang relevan dengan objek yang diteliti. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan tidak kalah pentingnya dari keluarga maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mempertanggungjawabkan semua perilaku selama hidupnya. Idealnya,

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. UAJY yang terletak di jalan Babarsari no. 46, Yogyakarta. Peneliti memilih

BAB I PENDAHULUAN. hal budaya maupun dalam sistem kepercayaan. Hal ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses untuk memanusiakan manusia. Artinya. pendidikan dapat membentuk manusia dewasa, dalam arti mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menjaga kedudukan manusia sebagai makhluk yang terhormat maka diberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Tafsir Muqaddimah Anggaran Dasar & Kepribadian Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN. Mohamad (GM), sebagai salah seorang pendiri dan mantan pemimpin Majalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan negara yang berdasarkan ke Tuhanan Yang Maha Esa, karena

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad, Metode adalah merupakan cara utama yang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang dikumpulkan untuk menunjang kegiatan studi ini pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RIDWAN NIM:

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sering menjadikan manusia putus asa. Persoalan-persoalan tersebut. dari adanya perubahan-perubahan sosial di masyarakat.

MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009

III. METODE PENELITIAN. yaitu suatu cara atau metode yang dimaksudkan dan terdapat dalam suatu ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara tercinta Indonesia mempunyai berbagai macam agama yakni Islam,

BAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan

BAB VI P E N U T U P

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. kemajemukan, tetapi yang terpenting adalah keterlibatan aktif terhadap kenyataan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan melihat gejala-gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus mempersiapkan dan menghasilkannya. 1. membuat anak sanggup ekstra keras untuk mencapai tujuan sesuatu.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan organisasi keagamaan di Indonesia memang sangat panjang, dari zaman sebelum Indonesia merdeka, masa Orde Lama, masa Orde Baru, pasca-orde Baru hingga sekarang. Organisasi keagamaan yang juga biasa dikenal sebagai gerakan keagamaan didefinisikan oleh Nottingham sebagai setiap usaha terorganisasi untuk menyebarkan agama baru, atau intepretsi baru mengenai agama yang sudah ada (Nottingham, 1985: 155). Ada berbagai model gerakan atau organisasi keagamaan Islam yang bermunculan di Indonesia pasca-orde Baru. Baik organ yang baru dibentuk, maupun gerakan yang sudah lama eksis, namun sebelumnya beroperasi diamdiam, dan baru berani terang-terangan setelah rezim Soeharto tumbang. Mulai komunitras tarbiyah yang kemudian membentuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), FPI, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), laskar Jihad (Yogyakarta), Laskar Jundullah (Sulawesi Selatan), sampai jamaah Islamiyah (JI) (Andri Rosyadi, 2008: 25). Majelis mujahidin Indonesia (MMI) muncul untuk merespon kondisi ekonomi politik yang semakin tak berdaya menghadapi tekanan asing. Laskar Jihad muncul untuk merespon tragedi Ambon dan Poso, di mana umat Islam di mata mereka telah menjadi korban. Sementara kemunculan Hizbut Tahrir lebih berkaitan dengan fenomena global, tatanan dunia yang tidak adil. 1

2 Alternatif yang mereka tawarkan adalah pendirian Khilafah Islamiyah (Turmudi dan Sihbudi, 2005: 267-268 ). Lain lagi dengan Front Pembela Islam (FPI), Fron Pembela Islam (FPI) muncul karena premanisme dan kemaksiatan yang sudah tidak mampu lagi dikontrol oleh negara. Tugas ini mereka ambil alih, dengan argumen yang bersifat agamis: amar ma ruf nahi mungkar. Karena itu, sasaran tembak FPI selalu lokasi-lokasi perjudian, hiburan dan pelacuran yang menjadi simbol dekadensi moral di masyarakat (Andri Rosyadi, 2008: 65-66). FPI memiliki corak tersendiri. Dalam hal nahi munkar (mencegah kemunkaran), FPI tampil lebih garang ketimbang PKS dan HTI, yang paling banter hanya melakukan mobilisasi massa untuk aksi damai di jalan protocol Ibu Kota. FPI berkali-kali tampil lebih berani, dengan mengobrk-abrik diskotik dan tempat perjudian di Jakarta dan sekitarnya. Namun sekeraskerasnya aksi fisik FPI tidak sejauh Laskar Jihad dan Laskar Jundullah yang sampai terjun ke gelanggang konflik Ambon dan Poso (Andri Rosyadi 2008: 25-26). Yang paling menarik adalah Front Pembela Islam(FPI), hal ini disebabkan Front Pembela Islam(FPI) dalam melakukan dakwah amal ma ruf nahi mungkarnya mempunyai cara yang berbeda dibandingkan organisasiorganisasi keagamaan pada umumnya, mereka lebih menyukai cara-cara yang nyata dalam memberantas kemaksiatan di Indonesia, misal pemberantasan perjudian, pelacuran minuman keras dan berbagai kegiatan kemaksiatan lainnya(baris 340-342).

3 Hal ini membuat media masa tertarik untuk mengekspos berbagai kegiatan Front Pembela Islam(FPI). Dari santernya pemberitaan media massa tersebut menjadikan Front Pembela Islam(FPI) mendapat stigma dari masyarakat sebagai organisasi Islam garis keras. Front Pembela Islam(FPI) adalah gerakan Islam yang muncul pada tahun 1998 di Jakarta. Arti front itu sendiri mengacu pada pengertian depan, dan dalam konteks Islam, menjadi pembela paling depan (Andri Rosyadi 2008: 88). Pembela diambil dari ayat Al-Qur an Surat Ash-Shaff ayat 14 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jadilah engkau pembela atau penolong Allah SWT (QS. Ash-Shaff:14). Menjadi pembela Allah, maksudnya menjadi pembela agama Allah dan agama Allah itu adalah Islam, sesuai dengan Qur an Surat Ali Imran Ayat 19 Artinya : Sesungguhya agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam (QS. Ali-Imran:19). Dari yang awalnya hanya berada di Jakarta saja, seiring berjalannya waktu, simpatisan Front Pembela Islam(FPI) bertambah banyak dan mendirikan FPI di daerah-daerah, Seperti di Surakarta, Pekalongan dan

4 Cilacap(baris 340-342). Perkembangan FPI di Surakarta merupakan sesuatu yang cukup menarik banyak pihak. Hal ini disebabkan Surakarta adalah kota yang plural dalam hal agama. Hidup agama-agama besar seperti Islam, Kristen Katholik, Protestan, Budha dan Hindu. Lima agama resmi yang diakui pemerintah ini terus hidup hingga kini. Meskipun ada penganut Konghucu telah diakui oleh pemerintah pasca Orde Baru, namun secara statistik pemeluk agama ini belum terdaftar dalam data Badan Pusat Statistik maupun Departemen Agama. BPS masih memasukkan penganut Konghucu ke dalam penganut agama Budha(Zakiyyudin, 2010:663). Surakarta sering juga disebut sebagai kota bersumbu pendek dan mudah terbakar. Kota ini memiliki sejarah tiga abad konflik komunal. Yakni konflik sosial dan kekerasan sosial antara dua kelompok komunitas, di mana satu kelompok menjadi sasaran kekerasan dan amuk kelompok lainnya. Konflik komunal semacam ini dapat terjadi atas dasar etnisitas, agama, kelas sosial, dan afiliasi politik Kota Surakarta merupakan kota yang multi budaya, suku, ras dan agama(zakiyyudin, 2010:663) Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa organisasi FPI yang sebagaian masyarakat Indonesia menyebutnya sebagai organisasi radikal bisa berkembang di daerah yang mempunyai keanekaragaman kompleks seperti Surakarta. Dari masalah ini, penulis merasa tertarik untuk membuat skripsi dengan judul Sejarah dan Perkembangan Front Pembela Islam Surakarta tahun 2002-2010.

5 B. Penegasan Istilah Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman serta dapat memudahkan dalam memahami penelitian yang berjudul SEJARAH dan PERKEMBANGAN FRONT PEMBELA ISLAM SURAKARTA (FPI Surakarta) TAHUN 2002-2010 ini, maka penulis merasa perlu menyertakan penegasan istilah dalam judul tersebut sebagai berikut : FPIS (Front Pembla Islam) Front Pembela Islam(FPI) adalah organisasi yang dideklrasikan di Pondok Pesantren Al-Umm, Cempaka Putih Ciputat pada 17 Agustus 1998, yang dipimpin oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab (Khoirul Huda, 2009: 35). Front Pembela Islam (FPI) adalah gerakan Islam yang muncul pada tahun 1998 di Jakarta. Arti front itu sendiri mengacu pada pengertian depan, dalam konteks Islam, menjadi pembela paling depan. Pembela ambil dari QS Ass-Shaff ayat 14 yang artinya Wahai orang-orang yang beriman, jadilah engkau pembela atau penolong Allah. Menurut Habib menjadi pembela Allah maksudnya adalah menjadi pembela agama Allah. Dan Agama Allah itu adalah Islam seuai dengan QS Ali Imron ayat 19 yang artinya Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam. Jadi, pembela agama Allah adalah pembela Islam (Andri 2008: 88) Jadi Front Pembela Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah organisasi atau gerakan Islam yang dideklrasikan di Pondok Pesantren Al-

6 Umm, Cempaka Putih Ciputat pada 17 Agustus 1998, yang dipimpin oleh Habib Muhammad Rizieq Shihab yang bertujuan menjadi pembela paling depan agama Allah yaitu agama Islam. Batasan masalah di dalam penelitian FPI Surakarta ini adalah: 1) Sejarah dan perkembangan berdirinya 2) Pelaksanaan kegiatan organisasi 3) Perekrutan Anggota Surakarta Yang dimaksud Surakarta di sini adalah Karesidenan Surakarta yang meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten(Zakiyyudin Baidhawy, 2010: 661). C. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka kita dapat kita membuat perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana gerakan organisasi Front Pembela Islam pada awal berdirinya (2002-2003). 2. Bagaimana gerakan organisasi Front Pembela Islam Surakarta pada masa perkembangan sampai sekarang (2004-2010) 3. Bagaimana perbedan dan persamaan gerakan organisasi Front Pembela Islam Surakarta pada awal berdiri (2002-2003) dan masa perkembangan (2004-2010)

7 D. Tujuan dan Manfaat Peneitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui gerakan organisasi Front Pembela Islam Surakarta pada awal berdirinya (2002-2003) b. Mengetahui gerakan organisasi Front Pembela Islam Surakarta pada masa perkembangan (2004-2010). c. Mengetahui perbedaan dan persamaan gerakan organisasi Front Pembela Islam Surakarta pada awal berdiri (2002-2003) dan masa perkembangan (2004-2010) 2. Manfaat Penelitian Dari hasil peneitian ini dapat memberikan manfaat teoriris dan praktis antara lain sebagai berikut. Manfaat teoritis a. Masukan dan sebagai sumber informasi, sehingga dapat bermanfaat di kalangana akademisi serta dapat mewarnai wacana di Fakultas Agama Islam Jurusan Perbandingan Agama(Ushuluddin) dalam hal varian Islam di Surakarta. b. Hasil Peneltian ini diharapkan dapat memberi informasi tambahan atau pembanding bagi peneliti lain dengan masalah sejenis.

8 Manfaat praktis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi pihakpihak tertentu seperti pemerintah sebagai bahan pembuat kebijakan dalam rangka menciptakan kerukunan hidup beragama. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi umat Islam untuk lebih memahami keanekaragaman pola pergerakan organisasi keagamaan di Indonesia sehingga menumbuhkan sikap toleransi. E. Tinjauan Pustaka Kajian pustaka adalah kajian hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu Front PembelaIslam Surakarta(FPI Surakarta), sejauh pengamatan penulis dapat beberapa referensi yang berkaitan dengan Front PembelaIslam Surakarta(FPI Surakarta), diantaranya : Andri Rosadi, Lc, M.Hum (2008) dalam buku yang berjudul Hitam Putih FPI(Front Pembela Islam). Buku ini berasl dari Thesis Andri di Universitas Gajah Mada Jurusn Antropologi. Buku ini membahas tentang latar belakang berdirinya Front Pembela Islam (FPI), Relasi FPI dengan berbagai pihak termasuk negara dan masyarakat sipil. Buku ini juga membahas tentang konflik internal yang terjadi di tubuh Front Pembela Islam(FPI) yang disebut sebagai konflik golongan hitam dan golongan putih, dimana golongan putih berusaha membela agama Islam secara tulus sedangkan golongan hitam yang berusaha mencapai tujuan pribadi dengan kedok agama.

9 Abdul Malik (2007), penelitian ini berjudul Pemahaman Ayat-Ayat dan Hadis Mengenai Amar Ma ruf Nahi Munkar Menurut Front Pembela Islam (FPI). Penelitian ini membahas tentang definisi amar ma ruf nahi munkar, hukum amar ma ruf nahi munkar, rukun dan syarat amar ma ruf nahi munkar, tahapan-tahapan amar ma ruf nahi munkar, pentingnya amar ma ruf nahi munkar menurut pandangan Front Pembela Islam (FPI). Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dan berdasarkan penelitian yang terkait yang sudah ada sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Sejarah dan Perkembangan Front Pembela Islam Surakarta(FPI Surakarta) tahun 2002-2010 belum pernah ada yang meneliti. Dengan demikian, penelitian yang berjudul Sejarah dan Perkembangan Front Pembela Islam Surakarta(FPI Surakarta) tahun 2002-2010 merupakan pertama kali dilakukan sehingga layak untuk diteliti. Dengan demikian menurut penulis, skripsi dengan judul Sejarah dan Perkembangan Front Pembela Islam Surakarta tahun 2002-2010 sangat menarik untuk diteliti karena untuk mengetahui bagaimana perkembangan organisasi Front Pembela Islam Surakarta yang selama ini dikenal radikal, bisa eksis ditengah msayarakat multikultural di Surakarta. F. Metodologi Penelitian Sebuah penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini digunakan penelitian yang didefinisikan sebagai usaha menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Usaha yang dilakukan menggunakan metode-metode ilmiah.

10 Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan yang berkaitan dengan objek yang diteliti menggunakan metode sebagai berikut : 1. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk pada penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan studi deskriptif yaitu membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (M Nazir, 1998:63) 2. Pendekatan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis yakni, studi tentang peristiwa di masa lampau. Dengan demikian,sejarah merupakan peristiwa faktual di masa lampau,bukan kisah fiktif apalagi rekayasa. Definisi menurut Baverley Southgate merupakan pemahaman paling sederhana. Pengertian sejarah menurut Baverley menghendaki pemahaman obyektif terhadap fakta-fakta historis.(baverley Southgate, 1996). Sedangkan menurut Nazir, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis komperatif yakni, penelitian yang membandingkan faktor-faktor sejenis pada suatu periode masa lampau (M Nazir, 1988:61) Pendekatan ini digunakan untuk menggambarkan kenyataankenyataan sejarah yang berkaitan dengan organisasi Front Pembela Islam Surakarta (FPI Surakarta). Sehingga dapat dipelajari faktor lingkungan yang menopangnya dan mempengaruhinya.

11 3. Subjek penelitian Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengurus oganisasi Front Pembela Islam Surakarta. 4. Objek penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Front Pembela Islam Surakarta 5. Metode pengumpulan data Metode pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interview atau wawancara dan metode dokumentasi. a. Metode Interview Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab dan bertatap muka langsung secara sepihak yang dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Sutrisno Hadi, 1987:193). Sedangkan teknik wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara bebas terpimpin, dimana penulis hanya berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang global saja dan secara garis besarnya. Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang: 4) Sejarah dan perkembangan berdirinya 5) Pelaksanaan kegiatan organisasi 6) Perekrutan Anggota b. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, prasasti, notulen rapat, dan lain sebagainya.

12 Metode ini digunakan untuk mencari atau memperoleh data tentang monografi daerah penelitian, daftar keanggotaan dan kepempinan dalam Front Pembela Islam Surakarta (FPI Surakarta), dan data-data lain yang berkaitan dengan penelitian. Dokumetasi ini, digunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh dari hasil wawancara (Suharsimi Arikunto, 1998:236). 6. Metode Analisis Data Analisa data adalah mencari dan menata secara sistematis catatan hasil dari dokumentasi dan wawancara untuk dijadikan sebagai bentuk peningkatan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai penelitian kepada orang lain (Noeng Muhadjir, 1998:104). Kemudian data-data yang telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisi dengan metode deskriptif-komparatif. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan sejarah FPI Surakarta awal berdiri (2002-2003) dan masa perkembangan (2004-2010). Sedangkan metode komperatif digunakan untuk membandingkan sejarah FPI Surakarta awal berdiri (2002-2003) dengan masa perkembangan (2004-2010). G. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan laporan penelitian ini tersusun dalam lima bagian yang nantinya dapat mempermudah dalam penyajian dan pembahasan serta pemahaman terhadap apa yang akan diteliti, berikut ini sistematika laporan penelitian:

13 Pada Bab I yang merupakan pendahuluan dari laporan penelitian akan dibahas mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Laporan Penelitian. Bab II akan membahas Landasan Teori yang terdiri dari : Sejarah Berdiri FPI, Madzhab dan Firqoh, Visi Misi FPI, Azas Perjuangan FPI, Semboyan, Motto dan Doktrin FPI, Fungsi FPI, Rekruitmen Anggota FPI, Hukum Amar Ma ruf Nahi Munkar dan Tahapan-tahapan Amar Ma ruf Nahi Munkar. Bab III akan membahas tentang Sejarah dan Perkembangan FPI Surakarta yang terdiri dari : Sejarah berdirinya FPI Surakarta, Kegiatan serta anggota dan perekrutan anggota FPI Surakarta masa awal berdiri, Kegiatan serta anggota dan perekrutan anggota FPI Surakarta masa perkembangan. Bab ini juga membahas Wilayah Kerja FPI Surakarta yang terdiri dari: Gambaran Umum Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Wonogiri. Bab IV dari laporan penelitian ini adalah bab yang akan membahas mengenai analisa sejarah berdiri FPI Surakarta, analisis gerakan FPI Surakarta masa awal berdiri, analisis gerakan FPI Surakarta masa perkembangan dan analisa perbedaan dan persamaan gerakan FPI Surakarta pada awal berdiri dengan masa perkembangannya Bagian akhir dari laporan penelitian ini ditulis pada Bab V yang berisi kesimpulan, saran serta penutup.