TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

KAJIAN STRUKTUR BAJA SEBAGAI ALTERNATIF REVIEW DESIGN STRUKTUR BETON BERTULANG (STUDI KASUS PADA GEDUNG LPTK FT UNY) PROYEK AKHIR

KONTROL PERHITUNGAN STRUKTUR RANGKA ATAP GEDUNG B POLITEKNIK NEGERI MEDAN

PERBANDINGAN HARGA DAN KEKUATAN STRUKTUR ANTARA RANGKA ATAP KAYU DENGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN PADA BERBAGAI JENIS PENUTUP ATAP

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

STUDI KOMPARASI PEMAKAIAN TIPE STRUKTUR BAJA PADA ATAP KUDA-KUDA BAJA

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG DENGAN TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 CM DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI BAJA KONVENSIONAL DAN KAYU SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP BANGUNAN

HALAMAN PENGESAHAN. Disusun Oleh : INDRO PRASETYO WIBOWO L2A TAUFIQ RIDLO MURWIYANTO L2A Disetujui Pada :

REDESAIN RANGKA ATAP BAJA KONVENSIONAL GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan, struktur sipil. yang mutlak harus dipenuhi seperti aspek ekonomi dan kemudahan

DISAIN STRUKTUR RANGKA ATAP BAJA RINGAN

PERENCANAAN STRUKTUR GUDANG PUPUK KOTA PRABUMULIH LAPORAN AKHIR. Diploma III pada Jurusan Teknik Sipil (Gedung) Politeknik Negeri Sriwijaya OLEH :

PERBANDINGAN BIAYA STRUKTUR BAJA NON-PRISMATIS, CASTELLATED BEAM, DAN RANGKA BATANG

Studi Analisis Gording Baja pada Pembangunan Gedung Auto2000 Kabupaten Sukabumi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BEBAN DINAMIK GEMPA VERTIKAL PADA KEKUATAN KUDA-KUDA BAJA RINGAN STARTRUSS BENTANG 6 METER TIPE-C INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era maju dan berkembang seperti sekarang ini hampir semua. dari perenovasian dan mendirikan bangunan-bangunan yang baru antara

penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN STRESS RATIO DENGAN ELM (EFFECTIVE LENGTH METHOD) DAN DAM (DIRECT ANALYSIS METHOD) BANGUNAN WORKSHOP PADA PROYEK DI CIREBON

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

Gambar 1.1 Keruntuhan rangka kuda-kuda kayu (suaramedianasional.blogspot.com, 2013)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SWALAYAN RAMAI SEMARANG ( Structure Design of RAMAI Supermarket, Semarang )

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

JURNAL TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH: HANANYA WENES KABANGA D

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

ABSTRAK. Kata kunci: baja, elemen struktur, balok dan kolom baja, analisa, desain. vii Universitas Kristen Maranatha

LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN GEDUNG KEJAKSAAN TINGGI D.I.Y DENGAN STRUKTUR 5 LANTAI DAN 1 BASEMEN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

KOMPOSIT BETON-PROFIL LIP CHANNEL UNTUK MENCEGAH TEKUK LATERAL-TORSIONAL

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

LEMBAR PENGESAHAN. LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BNI WILAYAH-05 jl. Dr. Cipto 128 SEMARANG

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DENGAN RANGKA ATAP KAYU.

ANALISIS PERBANDINGAN VOLUME BAJA RINGAN PADA TIGA TIPE RANGKA ATAP. Medan ABSTRAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baja. Akan tetapi kayu yang juga merupakan salah satu bahan konstruksi

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

oleh : RIDWAN YUDI AGUNG NUGROHO D

STUDI KOMPARASI STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN PROFIL WF TERHADAP PROFIL HSS PADA KOLOM STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

PEMBANDINGAN DISAIN JEMBATAN RANGKA BAJA MENGGUNAKAN PERATURAN AASHTO DAN RSNI

BAB I PENDAHULUAN. air hujan, dan cuaca yang berubah-ubah sesuai musimnya. Salah satu bagian dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

PERENCANAN PORTAL BANGUNAN BERTINGKAT 10 DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESSED CONCRETE SESUAI DENGAN ACI

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL LARAS ASRI SALATIGA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

BAB III METODOLOGI III-1

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

TUGAS AKHIR EVALUASI STRUKTUR KUDA-KUDA RANGKA BAJA PROYEK HOTEL JS. LUWANSA JAKARTA

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

APLIKASI SPACE FRAME PADA BANGUNAN COAL YARD (224S) Johannes Tarigan 1, Adi Yesaya Sukatendel 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Rangka kuda-kuda baja ringan

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

BAB III METODOLOGI START. Persiapan : Studi literatur Survey

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, lebih tahan korosi dan lebih murah. karena gaya inersia yang terjadi menjadi lebih kecil.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN SKRIPSI

EVALUASI STRUKTUR ATAS JEMBATAN GANTUNG PEJALAN KAKI DI DESA AEK LIBUNG, KECAMATAN SAYUR MATINGGI, KABUPATEN TAPANULI SELATAN

KOMPARASI PENGGUNAAN KAYU DAN BAJA RINGAN SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

REVIEW OF COMPARISON OF BUILDING STRUCTURE CALCULATION USING THE RED BRICK WITH AUTOCLAVE AERATED CONCRETE

ANALISA PERBANDINGAN ASPEK DESAIN STRUKTUR DAN BIAYA PADA KOMPLEKS PERGUDANGAN DI SIDOARJO

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF PENGGUNAAN HONEYCOMB DAN SISTEM RANGKA BATANG PADA STRUKTUR BAJA BENTANG PANJANG PROYEK WAREHOUSE

Baja merupakan alternatif bangunan tahan gempa yang sangat baik karena sifat daktilitas dari baja itu sendiri.

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

PENGARUH PENGGUNAAN BETON FLY SLAB PADA GEDUNG BERTINGKAT ( STUDI KASUS GEDUNG TELKOMSEL SEMARANG )

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh: AGUNG PRABOWO NIM : D

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN BENTANG STRUKTUR, BIAYA DAN JADWAL PADA KOMPLEK PERGUDANGAN DI SIDOARJO. Hardi Antariksa ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.3 Batasan Masalah 1.4 Maksud dan Tujuan 1.5 Manfaat

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh : BAYU ARDHI PRIHANTORO NPM :

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH 4 LANTAI ( 1 BASEMENT ) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SUKOHARJO


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN DAN RANGKA ATAP KAYU DARI SEGI ANALISIS STRUKTUR DAN ANGGARAN BIAYA

Kajian Pemakaian Profil Fiber Reinforced Polymer (FRP) sebagai Elemen Struktur Jembatan Gantung Lalu Lintas Ringan

Transkripsi:

TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik oleh: MUHAMMAD WAHAB D100 060 053 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i

TINJAUAN KEKUATAN DAN BIAYA STRUKTUR ATAP ANTARA BAHAN BAJA RINGAN DAN BAJA KONVENSIONAL ATAP GEDUNG DIKLAT RSUP DR. KARIADI SEMARANG Abstrak Tugas akhir ini dimaksudkan untuk meneliti keamanan struktur atap bahan baja ringan yang terpasang pada atap gedung diklat RSUP Dr. Kariadi semarang. Kemudian dibandingkan jika menggunakan struktur atap bahan baja konvensional. Tren dunia konstruksi, terutama konstruksi atap saat ini sedang mengarah pada penggunaan material baja ringan. Dari hasil penelitian ini didapat : perhitungan kontrol ulang struktur atap RSUP. Dr. Kariadi Semarang yang menggunakan struktur rangka atap baja ringan tipe 1 terdapat 2 batang yang tidak aman, yaitu batang no.22 dengan panjang batang 1949 mm, dan gaya tekan 10081,3 N. Serta batang no. 30 dengan panjang batang 1949 mm, dan gaya tekan 10169,2 N. Kedua batang tersebut tidak aman terhadap lateral torsial buckling. Sebagai perbandingan jika menggunakan struktur atap baja konvensional dengan jarak antar kuda-kuda 1,2m, diketahui profil yang dipakai adalah 2L 15x15x4, 2L 25x25x3, 2L 30x30x4, 2L 35x35x6, dengan berat total 8295.718 kg. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp.136,000,000.-, lebih mahal dibandingkan biaya struktur atap yang menggunakan maerial baja ringan sebesar Rp. 80.500.000,-. Utuk perencanaan ulang struktur atap RSUP. Dr. Kariadi Semarang yang menggunakan struktur rangka atap baja konvensional yang paling efisien dan aman didapatkan dengan menggunakan jarak antar kuda-kuda yang efektif adalah 4,67m, dengan ukuran profil 2L 20x20x3, 2L 25x25x4, 2L 30x30x4, 2L 35x35x6, dan ukuran gording C100x50x20x4. Biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp.105.550.000,-, lebih mahal dibandingkan biaya struktur atap yang menggunakan maerial baja ringan sebesar Rp. 80.500.000,-. Kata kunci : Analisis kekuatan, Baja Konvensional, Baja Ringan, Harga satuan. Abstract This final project aims to study the safety of the roof structure of the light steel material installed on workshop building roof of RSUP Dr. Kariadi Semarang. Then it is compared to the one that uses the roof structure of the conventional steel material. The trend in the construction, especially the recent construction roof, tends to the use of the light steel material. From the research, it was obtained: the calculation of re-control of the roof structure of RSUP. Dr. Kariadi Semarang which used the structure of the light steel roof frame of type 1 are 2 unsecured bars, they are: bar number 22 which length is 1949 mm, and the pressure force is 10081,3 N and the bar number 30 which length is 1949mm and the pressure force is 10169,2 N. Both of the bars are unsecured on the lateral torsial buckling. As the comparison, if using the roof the structure of the conventional steel with a distance of among easels is 1.2 m, it was known that the profile used is 2L 15x15x4, 2L 25x25x3, 2L 30x30x4, 2L 35x35x6, with a total weight of 8295,718 kg. Therefore, the cost that must be spent is as much as IDR136,000,000 which is more expensive than the cost the roof structure 1

that uses the material of the light steel that is as much as IDR80,500,000. For the re-design of the roof structure of RSUP. Dr. Kariadi Semarang which uses the most efficient and secured roof frame structure of the conventional steel, it was obtained by using the effective distance of among easels that is 4.67 m with the size of profile is 2L 20x20x3, 2L 25x25x4, 2L 30x30x4, 2L 35x35x6 and the size of gording is C100x50x20x4. The cost that must be spent is IDR105,550,000 which is more expensive than the cost the roof structure that uses the material of the light steel that is as much as IDR 80,500,000. Keywords: Analysis of strength, Conventional steel, Light steel, Unit price. 1. PENDAHULUAN Tren dunia konstruksi, terutama konstruksi atap saat ini sedang mengarah pada penggunaan material baja ringan. Anjuran pemerintah untuk memulai menggunakan konstruksi baja ringan guna mengurangi penggunaan kayu juga mendapat sambutan positif dari dunia usaha, konsumen, serta pemperhati lingkungan. Segi harga, keawetan, garansi, serta kepraktisan menjadi alasan mengapa konstruksi atap baja ringan dipilih oleh konsumen. Tetapi sangatlah perlu diperhatikan mengenai hal teknis mendasar sebelum memutuskan untuk memakainya, terutama untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang nantinya dapat merugikan kita sebagai konsumen rangka atap baja ringan. Oleh karena itu maka perlu dilakukan peninjauan kembali untuk mengetahui dan membandingkan kekuatan serta biaya struktur atap yang menggunakan material baja ringan dan baja konvensional. Dalam hal ini model struktur atap yang digunakan dalam penelitian adalah struktur atap pada gedung diklat RSUP Dr. Kariadi Semarang. Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetaui kekuatan struktur atap dan biaya pada struktur atap yang menggunakan material baja ringan dan kemudian dibandingkan dengan struktur atap yang menggunakan material baja konvensional. Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan tentang penggunaan material baja ringan dan baja konvensional sebagai struktur atap. Serta mengetahui perbandingan kekuatan struktur dan biaya antara material baja ringan dan baja konvensional untuk struktur atap dengan menggunakan model struktur atap gedung diklat RSUP Dr. Kariadi Semarang. 2

2. METODE Pada penelitian ini menggunakan metode pengambilan data di lapangan, yang berupa: gambar denah kuda-kuda baja ringan (terpasang), gambar kuda-kuda tipe 1, gambar kudakuda tipe 2, gambar kuda-kuda tipe 1, serta gambar kuda-kuda tipe 4. Selain gambar kerja, juga pengambilan sempel material berupa potongan profil baja ringan C.75.75. Kemudian dari sempel profil baja ringan dilakukan pengujian di laboratorium untuk mengetahui kekuatan tekan, kekuatan tarik, dan kekuatan leleh. Setelah mengetahui nilai kekuatan material dilakukan kontrol ulang kuda-kuda baja ringan struktur atap gedung diklat RSUP Dr. Kariadi Semarang. Langkah-langkah dalam kontrol ulang yaitu: perhitungan pembebanan, input pembebanan dengan alat bantu software Sap 2000, perhitungan batang tarik dan batang tekan, serta perhitungan sambungan baut. Setelah itu dilakukan perencanaan struktur atap yang menggunakan material baja konvensional dengan jarak antar kuda-kuda sebesar 1,2 m, serta menggunakan profil 2L. Kemudian dilakukan perencanaan ulang struktur atap gedung diklat RSUP Dr. Kariadi Semarang menggunakan profil 2L, dan jarak 4,2m, 4,67 m, 5,25 m, 6m. Yang kemudian dipilih yang paling efektif diantara perencanaan tersebut. Dari hasil perhitungan tersebut, dicari beban total dan biaya yang dikeluarkan yang kemudian dibandingkan dengan struktur atap kuda-kuda baja ringan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk kuda-kuda meterial baja ringan tipe 1, rekapaitulasi kontrol keamanan bisa dilihat pada tabel III.1 Rekapitulasi kontrol keamanan kuda-kuda tipe 1 di bawah ini: Tabel III.1 Rekapitulasi kontrol keamanan kuda-kuda tipe1. Batang Panjang (mm) Sifat Gaya Batang (N) Profil Analisa Rekomendasi 1 700 Tekan 3013,8 C.75.75 Aman - 2 700 Tekan 3013,8 C.75.75 Aman - 3 2100 Tarik 3600,4 C.75.75 Aman - 4 1750 Tarik 3600,4 C.75.75 Aman - 5 1750 Tarik 3336,6 C.75.75 Aman - 6 2100 Tarik 1910,3 C.75.75 Aman - 7 700 Tekan 2953,8 C.75.75 Aman - 8 700 Tekan 2953,8 C.75.75 Aman - 9 808 Tarik 3417,6 C.75.75 Aman - 3

Lanjutan Tabel III.1 Rekapitulasi kontrol keamanan kuda-kuda tipe1. Batang Panjang (mm) Sifat Gaya Batang (N) Profil Analisa Rekomendasi 10 808 Tarik 5247,3 C.75.75 Aman - 11 1415 Tarik 5159,4 C.75.75 Aman - 12 1515 Tekan 3353,2 C.75.75 Aman - 13 1516 Tekan 3343,7 C.75.75 Aman - 14 1516 Tekan 3343,7 C.75.75 Aman - 15 1515 Tekan 3353,2 C.75.75 Aman - 16 1415 Tarik 5199,9 C.75.75 Aman - 17 808 Tarik 5336,9 C.75.75 Aman - 18 808 Tarik 3469,3 C.75.75 Aman - 19 404 Tarik 223,8 C.75.75 Aman - 20 808 Tekan 1864,9 C.75.75 Aman - 21 808 Tekan 2005,1 C.75.75 Aman - 22 1949 Tekan 10081,3 C.75.75 Tidak Aman 2 C.75.75 23 1750 Tarik 2173,4 C.75.75 Aman - 24 2315 Tekan 1379,9 C.75.75 Aman - 25 2625 Tarik 766 C.75.75 Aman - 26 3031 Tarik 1551 C.75.75 Aman - 27 2625 Tarik 693,5 C.75.75 Aman - 28 2315 Tekan 1491,4 C.75.75 Aman - 29 1750 Tarik 2302,2 C.75.75 Aman - 30 1949 Tekan 10081,3 C.75.75 Tidak Aman 2 C.75.75 31 808 Tekan 1906,8 C.75.75 Aman - 32 808 Tekan 1790,4 C.75.75 Aman - 33 404 Tarik 223,8 C.75.75 Aman - Untuk sambungan kuda-kuda meterial baja ringan tipe 1, rekapaitulasi kontrol keamanan sambungan bisa dilihat pada tabel III.2 Rekapitulasi kontrol keamanan sambungan kuda-kuda tipe1 di bawah ini: Tabel III.2 Rekapitulasi kontrol keamanan sambungan kuda-kuda tipe1. Joint 1 2 N u Batang (N) n n Lap. Ket. 1 3013,8 2 2 Aman 18 3469,3 2 2 Aman 1 3013,8 2 2 Aman 2 3013,8 2 2 Aman 19 223,8 1 2 Aman 4

Lanjutan Tabel III.2 Rekapitulasi kontrol keamanan sambungan kuda-kuda tipe 1. Joint 3 4 5 6 7 8 9 10 11 N u Batang (N) n n Lap. Ket. 2 3013,8 2 2 Aman 3 3600,4 2 2 Aman 20 1864,9 1 2 Aman 21 2005,1 1 2 Aman 22 10081,3 5 5 Aman 3 3600,4 2 2 Aman 4 3600,4 2 2 Aman 23 2173,4 1 2 Aman 24 1379,9 1 2 Aman 4 3600,4 2 2 Aman 5 3336,6 2 2 Aman 25 766 1 2 Aman 26 1551 1 2 Aman 27 693,5 1 2 Aman 5 3336,6 2 2 Aman 6 1910,3 1 2 Aman 28 1491,4 1 2 Aman 29 2302,2 2 2 Aman 6 1910,3 1 2 Aman 7 2953,8 2 2 Aman 30 10081,3 5 5 Aman 31 1906,8 1 2 Aman 32 1790,4 1 2 Aman 7 2953,8 2 2 Aman 8 2953,8 2 2 Aman 33 223,8 1 2 Aman 8 2953,8 2 2 Aman 9 3417,6 2 2 Aman 9 3417,6 2 3 Aman 10 5247,3 3 3 Aman 32 1790,4 1 2 Aman 33 223,8 1 3 Aman 10 5247,3 3 3 Aman 11 5159,4 3 3 Aman 31 1906,8 1 3 Aman 5

Lanjutan Tabel III.2 Rekapitulasi kontrol keamanan sambungan kuda-kuda tipe 1. Joint 12 13 14 15 16 17 18 N u Batang (N) n n Lap. Ket. 11 5159,4 3 3 Aman 12 3353,2 2 3 Aman 29 2302,2 2 2 Aman 30 10081,3 5 5 Aman 12 3353,2 2 2 Aman 13 3343,7 2 2 Aman 27 693,5 1 2 Aman 28 1491,4 1 2 Aman 13 3343,7 2 2 Aman 14 3343,7 2 2 Aman 26 1551 1 2 Aman 14 3343,7 2 2 Aman 15 3353,2 2 2 Aman 24 1379,9 1 2 Aman 25 766 1 2 Aman 15 3353,2 2 3 Aman 16 5199,9 3 3 Aman 22 10081,3 5 5 Aman 23 2173,4 1 3 Aman 16 5199,9 3 3 Aman 17 5336,9 3 3 Aman 21 2005,1 1 2 Aman 16 5199,9 3 3 Aman 17 5336,9 3 3 Aman 21 2005,1 1 2 Aman 17 5336,9 3 3 Aman Untuk kuda-kuda meterial baja ringan tipe 2, rekapaitulasi kontrol keamanan bisa dilihat pada tabel III.3 Rekapitulasi kontrol keamanan kuda-kuda tipe 2 di bawah ini: Tabel III.3 Rekapitulasi kontrol keamanan kuda-kuda tipe 2. Batang Panjang (mm) Sifat Gaya Batang (N) Profil Analisa Rekomendasi 1 700 Tekan 3030,5 C.75.75 Aman - 2 700 Tekan 3068,6 C.75.75 Aman - 6

Lanjutan Tabel III.3 Rekapitulasi kontrol keamanan kuda-kuda tipe 2. Batang Panjang (mm) Sifat Gaya Batang (N) Profil Analisa Rekomendasi 3 2100 Tarik 1710,8 C.75.75 Aman - 4 1750 Tarik 2799,1 C.75.75 Aman - 5 1750 Tarik 2575,5 C.75.75 Aman - 6 2100 Tarik 1227,7 C.75.75 Aman - 7 700 Tekan 3006,4 C.75.75 Aman - 8 700 Tekan 2969 C.75.75 Aman - 9 808 Tarik 3433 C.75.75 Aman - 10 808 Tarik 5119,5 C.75.75 Aman - 11 1415 Tarik 5078,1 C.75.75 Aman - 12 1515 Tekan 2195,4 C.75.75 Aman - 13 1330 Tekan 2706,5 C.75.75 Aman - 14 1330 Tekan 2706,5 C.75.75 Aman - 15 1515 Tekan 2236 C.75.75 Aman - 16 1415 Tarik 5118,1 C.75.75 Aman - 17 808 Tarik 5208,8 C.75.75 Aman - 18 808 Tarik 3486,1 C.75.75 Aman - 19 404 Tarik 4,9 C.75.75 Aman - 20 808 Tekan 1720,7 C.75.75 Aman - 21 808 Tekan 1859,9 C.75.75 Aman - 22 1949 Tekan 8973,2 C.75.75 Tidak Aman 2 C.75.75 23 1750 Tarik 1813,8 C.75.75 Aman - 24 2315 Tekan 1590,6 C.75.75 Aman - 25 2625 Tarik 1008,3 C.75.75 Aman - 26 3031 Tekan 1722,5 C.75.75 Aman - 27 2625 Tarik 1231,6 C.75.75 Aman - 28 2315 Tekan 1783,3 C.75.75 Aman - 29 1750 Tarik 2033,2 C.75.75 Aman - 30 1949 Tekan 8973,2 C.75.75 Tidak Aman 2 C.75.75 31 808 Tekan 1761,2 C.75.75 Aman - 32 808 Tekan 1649,4 C.75.75 Aman - 33 404 Tarik 4,9 C.75.75 Aman - Untuk sambungan kuda-kuda meterial baja ringan tipe 2, rekapaitulasi kontrol keamanan sambungan bisa dilihat pada tabel III.4 Rekapitulasi kontrol keamanan sambungan kuda-kuda tipe 2 di bawah ini: 7

Tabel III.4 Rekapitulasi kontrol keamanan sambungan kuda-kuda tipe 2. Joint 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 N u Batang (N) n n Lap. Ket. 1 3030,5 2 2 Aman 18 3486,1 2 2 Aman 1 3030,5 2 2 Aman 2 3068,6 2 2 Aman 19 4,9 1 2 Aman 2 3068,6 2 2 Aman 3 1710,8 1 2 Aman 20 1720,7 1 2 Aman 21 1859,9 1 2 Aman 22 8973,2 5 5 Aman 3 1710,8 1 2 Aman 4 2799,1 2 2 Aman 23 1813,8 1 2 Aman 24 1590,6 1 2 Aman 4 2799,1 2 2 Aman 5 2575,5 2 2 Aman 25 1008,3 1 2 Aman 26 1148,333 1 2 Aman 27 1231,6 1 2 Aman 5 2575,5 2 2 Aman 6 1227,7 1 2 Aman 28 1783,3 1 2 Aman 29 2033,2 1 2 Aman 6 1227,7 1 2 Aman 7 3006,4 2 2 Aman 30 8973,2 5 5 Aman 31 1761,2 1 2 Aman 32 1649,4 1 2 Aman 7 3006,4 2 2 Aman 8 2969 2 2 Aman 33 4,9 1 2 Aman 8 2969 2 2 Aman 9 3433 2 2 Aman 9 3433 2 3 Aman 10 5119,5 3 3 Aman 32 1649,4 1 2 Aman 33 4,9 1 3 Aman 8

Lanjutan Tabel III.4 Rekapitulasi kontrol keamanan sambungan kuda-kuda tipe 2. Joint 11 12 13 14 15 16 17 18 N u Batang (N) n n Lap. Ket. 10 5119,5 3 3 Aman 11 5078,1 3 3 Aman 31 1761,2 1 3 Aman 11 5078,1 3 3 Aman 12 2195,4 1 3 Aman 29 2033,2 1 2 Aman 30 8973,2 5 5 Aman 12 2195,4 1 2 Aman 13 2706,5 2 2 Aman 27 1231,6 1 2 Aman 28 1783,3 1 2 Aman 13 2706,5 2 2 Aman 14 2706,5 2 2 Aman 26 574,1667 1 2 Aman 14 2706,5 2 2 Aman 15 2236 2 2 Aman 24 1590,6 1 2 Aman 25 1008,3 1 2 Aman 15 2236 2 3 Aman 16 5118,1 3 3 Aman 22 8973,2 5 5 Aman 23 1813,8 1 3 Aman 16 5118,1 3 3 Aman 17 5208,8 3 3 Aman 21 1859,9 1 2 Aman 17 5208,8 3 3 Aman 18 3486,1 2 3 Aman 19 4,9 1 3 Aman 20 1720,7 1 2 Aman Untuk perencanaan ulang sebagai bahan pertimbangan, direncanakan struktur atap dari rangka baja konvensional yang diperhitungkan dapat menahan beban-beban yang berupa beban tetap (beban mati dan beban hidup) dan beban angin. Model perencanaan mengacu pada model struktur atap gedung diklat RSUP Dr. Kariadi Semarang. Alat sambung dengan menggunakan baut mutu tinggi. Sebai perbandingan, maka direncanakan struktur atap menggunakan material baja konvensional dengan jarak antar kuda-kuda sepeti jarak antar 9

kuda-kuda baja ringan yaitu 1,2m. Kemudian untuk pertimbangan direncanakan pula struktur atap baja konvensional dengan jarak 4,2m, 4,67m, 5,25m, dan 6m, ukuran profil baja yang digunakan, serta dimensi gording selengkapnya bisa dilihat pada tabel III.9 Perencanaan struktur atap baja konvensional di bawah ini: Tabel III.5 Perencanaan struktur atap baja konvensional Jarak Antar kuda-kuda (m) Profil Kuda-kuda Gording 1,2 2L 75.75.12 C100x50x20x2,3 4,2 2L 90.90.13 C100x50x20x4 4,67 2L 90.90.13 C100x50x20x4 5,25 2L 100.100.12 C100x50x20x4.5 6 2L 100.100.14 C100x50x20x4.5 Setelah dilakukan kontrol keamanan struktur dari perencanaan kuda-kuda yang menggunakan material baja konvensional maka ditentukan jarak efektif dan dimensi profil efektif yang digunakan. Untuk menentukan jarak efektif dan dimensi profil efektif yang digunakan, dipilih dengan menghitung jumlah total berat kuda-kuda terpasang. Berat total kuda-kuda terpasang dapat dilihat pada tabel III.10 Rekapitulasi kontrol keamanan dan berat kuda-kuda di bawah ini: Tabel III.6 Rekapitulasi kontrol keamanan dan berat kuda-kuda. Jarak Kuda-kuda Profil Gording Berat total (Kg) 2L 15x15x4 1,2 m 2L 25x25x3 2L 30x30x4 2L 35x35x6 C100x50x20x2.3 8295.718 2L 20x20x3 4,2 m 2L 25x25x4 2L 30x30x4 2L 35x35x6 C100x50x20x4 5756.81 2L 20x20x3 4,67m 2L 25x25x4 2L 30x30x4 2L 35x35x6 2L 35x35x6 C100x50x20x4 5605.62 10

Lanjutan Tabel III.7 Rekapitulasi kontrol keamanan dan berat kuda-kuda. Jarak Kuda-kuda Profil Gording Berat total (Kg) 2L 20x20x3 5,25m 2L 30x30x3 2L 30x30x5 C100x50x20x4.5 6037.87 2L 35x35x6 6m 2L 20x20x3 2L 30x30x3 2L 30x30x5 C100x50x20x4.5 6141.34 2L 35x35x6 4. PENUTUP Dari perhitungan kontrol ulang struktur atap RSUP. Dr. Kariadi Semarang yang menggunakan struktur rangka atap baja ringan tipe 1 terdapat 2 batang yang tidak aman, yaitu batang no.22 dengan panjang batang 1949mm, dan gaya tekan 10081,3 N. Serta batang no. 30 dengan panjang batang 1949mm, dan gaya tekan 10169,2 N. Kedua batang tersebut tidak aman terhadap lateral torsial buckling. Untuk struktur atap baja konvensional dengan jarak antar kuda-kuda 1,2m, diketahui profil yang dipakai adalah 2L 15x15x4, 2L 25x25x3, 2L 30x30x4, 2L 35x35x6, dengan berat total 8295.718 kg. Sehingga biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp.136,000,000.-, lebih mahal dibandingkan biaya struktur atap yang menggunakan material baja ringan sebesar Rp. 80.500.000,-. Untuk perencanaan ulang struktur atap RSUP. Dr. Kariadi Semarang yang menggunakan struktur rangka atap baja konvensional yang paling efisien dan aman didapatkan dengan menggunakan jarak antar kuda-kuda yang efektif adalah 4,67m, dengan ukuran profil 2L 20x20x3, 2L 25x25x4, 2L 30x30x4, 2L 35x35x6, dan ukuran gording C100x50x20x4. Biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp.105.550.000,-, lebih mahal dibandingkan biaya struktur atap yang menggunakan maerial baja ringan sebesar Rp. 80.500.000,-. DAFTAR PUSTAKA BSN, 2008. SNI 7393:2008 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Besi Dan Almunium Untuk Konstruksi Bangunan Gedung Dan Perumahan, Badan Standardisasi Nasional. DPU, 2002. SNI 03-1729 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, Dinas Pekerjaan Umun. 11

Laboraturium Bahan Bangunan, 2012. Modul Praktikum Bahan Bangunan, Modul Praktikum Bahan Bangunan Laboraturium Bahan Bangunan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Laboraturium Bahan dan Kontruksi, 2012. Hasil Pengujian Uji Tarik Baja Ringan Laboraturium Bahan dan Kontruksi Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang. LPMB, 1983. Peraturan pembebanan Indonesia Untuk Gedung, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Bandung. Santoso, R. A., 2011. Perencanaan Rangka Atap Baja Ringan Berdasarkan Australian/New Zealand Standard, Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara. Setiawan, Budi, 2011. Modul Tugas perancangan Portal, Buku Ajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Rochman, A., 2012. Pedoman Penyusunan Tugas Perancangan Atap, Buku Ajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Wicaksono, A., 2011. Panduan Konsumen Memilih Konstruksi Baja Ringan, Andi Offset, Yogyakarta. 12