BAB 2 DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

segala pengalaman emosional manusia (Hidayat, 2009). seluruh organ-organ tubuh bergerak (Hidayat, 2009).

PEMERTAHANAN BUDAYA TOPENG MALANGAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan dan lain sebagainya yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ISSN (print) : ISSN (electronic): Vol. 2 No. 01 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. xix

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asti Purnamasari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

BAB I PENDAHULUAN FAJRI BERRINOVIAN 12032

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

1. Abstrak. 2. Peluang bisnis. Nama ; MUKHLISON HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian ronggeng gunung merupakan kesenian tradisional masyarakat

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

Pewayangan Pada Desain Undangan. Yulia Ardiani Staff UPT. Teknologi Informasi Dan Komunikasi Institut Seni Indonesia Denpasar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA. berupa apa saja, artikel, buku, website dan lain-lain. menjadi marak dengan karya-karya baru.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fanny Ayu Handayani, 2013

1.1 BAB I 1.2 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadat, agama dan kesenian. Namun di era globalisasi ini banyak budayabudaya

BAB I PENDAHULUAN. mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda-beda. Secara

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai slogan resmi Kabupaten Ponorogo, yang berarti Resik, Endah, Omber,

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kusumah Dwi Prasetya, 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad ini gerak perubahan zaman terasa semakin cepat, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kediri. Tari Jaranan bukan hanya sekedar untuk penyambutan tamu-tamu penting

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya dalam berbagai hal, termasuk dalam segi kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari sekian banyaknya kesenian di Pulau Jawa adalah kesenian wayang

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB II METODOLOGI. 2. Manfaat Perancangan

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

I PENDAHULUAN. Manusia dan kebudayaan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keberadaan

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Pelestarian Kesenian Wayang Kulit Tradisional Bali di Kabupaten Badung 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Neneng Yessi Milniasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

2015 KESENIAN RONGGENG GUNUNG DI KABUPATEN CIAMIS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

1. Bagaimana radio Gema Surya FM berupaya melestarikan kesenian Jawa. 2. Apa tujuan dari program acara kesenian jawa di RGS?

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekarangaman warisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

EKSISTENSI SANGGAR TARI KEMBANG SORE PUSAT - YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan untuk membantu dan mendukung Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa sumber dari dua rumpun, yaitu dari Malang Selatan dan Malang Timur. Tujuan wawancara dimaksudkan untuk mendapat banyak informasi mengenai tari topeng malang itu sendiri. 2. Literatur Data- data melalui buku, situs, dan orang yang mempunyai hubungan erat dengan tari topeng malangan untuk mendukung publikasi mengenai tari topeng malang. 2.1.1 Hasil Wawancara dengan Narasumber : Penyebaran Tari Topeng Malang sendiri dimulai dari Mbah Reni pada abad ke- 20 yang merupakan seorang penari, pengukir topeng dan ki dalang yang terkenal pada masa itu. Tari Topeng dipakai untuk upacara adat, drama tari yang tediri dari kisah Ramayana, Mahabarata, dan Panji. Tari topeng masih berhubungan dengan magis.

4 Tari Topeng Malang sekarang mempunyai dua rumpun yang terletak di Malang Selatan dan Malang Timur, masing-masing rumpun masih meneruskan kesenian ini walaupun terhambat dengan masalah dana dan susah memperkenalkan ke masyarakat luas. Bahan gamelan Tari Topeng diganti menjadi kuningan adalah untuk memperkeras alunan musik tari tersebut. Hanya pejabat- pejabat tinggi atau pemerintah Kolonial Belanda saja yang mengerti mengenai Tari Topeng pada jaman dahulu. Sebenarnya untuk banyak jenis topeng dalam Tari Topeng Malang sekitar 70 buah topeng, karena mempunyai banyak tokoh dalam ceritanya sedang penari topeng jumlahnya terbatas, digunakanlah topeng kayu dengan banyak jenis. Dalang dalam Tari Topeng yang nantinya mengatur alur cerita secara spontan saat pertunjukan dan penari- penarinya mempunyai kapasitas untuk improvisasi mengikuti alur cerita yang dikatakan dalang. Alunan musik gamelan merupakan salah satu bagian yang tak bisa dipisahkan, karena pergerakan tari mengikuti alunan musik. Pada masa sekarang Tari Topeng Malang bisa dibilang terhambat masalah perkembangannya, Jaran Kepang menjadi salah satu kompetitor lokal. Karena Tari Topeng Malang membutuhkan waktu dan niat yang cukup tinggi untuk dapat menguasainya, sedangkan Jaran Kepang tergolong cukup mudah untuk dikuasai. Anak- anak muda cenderung kurang ada minat untuk mendalami Tari Topeng Malang. Barang- barang dan aksesoris Tari Topeng Malang tergolong cukup rumit dan

5 menghabiskan cukup banyak dana. 2.1.2 Hasil Data Pandangan masyarakat mengenai Tari Topeng Malang NO PERTANYAAN A B C 1. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang Tari Topeng Malang 50% 15% 35% 2. Tingkat pembelajaran Tari Topeng Malang 40% 60% - 3. Tempat pembelajaran Tari Topeng Malang 43% 14% 57% 4. Minat masyarakat yang tidak pernah belajar menari untuk mempelajarinya 41% 58% - 5. Tingkat kemauan masyarakat untuk melestarikan Tari Topeng Malang 65% 35% - 6. Upaya masyarakat untuk melestarikan Tari Topeng Malang 46% 15% 38% Jumlah Responden : 20 Tabel 2.1 Tabel Hasil Survey Lapangan

6 Keterangan : 1. Pilihan jawaban A : Tahu Pilihan jawaban B : Sedikit tahu Pilihan jawaban C : Tidak tahu 2. Pilihan jawaban A : Pernah Pilihan jawaban B : Tidak pernah 3. Pilihan jawaban A : Sanggar Pilihan jawaban B : Rumah (privat) Pilihan jawaban C : Sekolah 4. Pilihan jawaban A : Ya Pilihan jawaban B : Tidak 5. Pilihan jawaban A : Ya Pilihan jawaban B : Tidak 6. Pilihan jawaban A : Belajar menari Pilihan jawaban B : Mengembangkan Pilihan jawaban C : Menyebarkan tari melalui lembaga pendidikan Pilihan jawaban D : Lain- lain Tabel 2.2 Tabel Keterangan Survey Lapangan

7 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa : o Untuk pertanyaan pertama tentang pengetahuan masyarakat tentang Tari Topeng, Sebanyak 50% responden menjawab tahu, 15% sedikit tahu, Dan 35% menjawab tidak tahu. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sedikit masyarakat yang tahu mengenai Tari Topeng Malangan. o Untuk pertanyaan kedua tentang tingkat belajar masyarakat terhadap Tari Topeng Malang, sebanyak 40% responden menjawab bahwa masyarakat yang pernah mempelajari Tari Topeng lebih sedikit daripada yang tidak pernah. o Untuk pertanyaan ketiga tentang tempat pembelajaran Tari Topeng Malang, Sebanyak 43% responden menjawab belajar di sanggar tari, 14% menjawab di rumah ( privat), dan 57% menjawab di sekolah. o Untuk pertanyaan keempat tentang minat masyarakat untuk mempelajarinya, sebanyak 58% menjawab Ya, Dan 41% responden menjawab Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang arti seni. o Untuk pertanyaan kelima tentang tingkat kemauan masyarakat untuk melestarikan tari, sebanyak 65% responden menjawab Ya, dan sebanyak 35% menjawab tidak. Sebagian Masyarakat Malang memang belum menyadari pentingnya Seni Tari. Mereka menganggap Seni Tari hanya sebagai hiburan saja. o Untuk pertanyaan keenam tentang upaya masyarakat dalam melestarikan Tari Topeng Malang sebanyak 46% responden menjawab belajar menari, 15% mengembangkan Tari Topeng malang, dan 38% menjawab menyebarkan tari lewat lembaga pendidikan.

8 2.1.3 Pemahaman Tentang Publikasi Dengan menggunakan fasilitas internet, mengambil dari www.wikipedia.org, publikasi merupakan sebuah tindakan untuk membuat publik mengetahui dan apabila bersangkutan dengan teks dan gambar, publikasi dapat berarti tindakan distribusi kopi dari teks atau gambar asli kepada publik atau masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dikeluarkan Depdikbud dan diterbitkan oleh Balai Pustaka, publikasi berarti pengumuman atau penyiaran. 2.1.4 Pemahaman Tentang Buku Berdasarkan sumber dari www.wikipedia.org : Definisi buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Fungsi buku : o Untuk dibaca. o Dapat merupakan buatan manusia yang mempunyai nilai seni. o Menjadi bahan evaluasi pembaca atau penulis profesional untuk peninjauan kembali. o Dibaca oleh sekelompok orang untuk pencetusan hal sosial, atau bahan diskusi akademi. o Sebagai sumber pengambilan tema untuk penulisan makalah atau analisis dalam bentuk buku laporan. o Sebagai dekorasi ruangan. Jenis- jenis buku mencakup Novel, Majalah, Kamus, Komik, Ensiklopedia, Buku

9 kesehatan, Buku agama islam. Bentuk buku Gambar 2.1 Contoh Bentuk Buku Anatomi buku 1- Pengunci 2- Lidah sampul 3- Sampul dalam 4- Sampul luar 5- Sisi atas 6- Sisi tengah 7- Sisi bawah 8- Halaman kanan, Recto 9- Halaman kiri, Verso 10- Celah Tabel 2.3 Tabel Anatomi Buku

10 2.2 Brief Proyek 2.2.1 Isi Buku Buku mengenai pengenalan Tari Topeng Malang, menggunakan foto dan text. Jika diperlukan, dapat menggunakan vektor sebagai elemen desain. 2.2.2 Tentang Tari Topeng Malang Gambar 2.2 Tentang Tari Topeng Malang Tari Topeng Malang sangat khas karena merupakan hasil perpaduan antara budaya Jawa Tengahan, Jawa Kulonan dan Jawa Timuran (Blambangan dan Osing) sehingga akar gerakan tari ini mengandung unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali. Tari Topeng sendiri diperkirakan muncul pada masa awal abad 20 dan berkembang luas semasa perang kemerdekaan. Tari Topeng adalah perlambang bagi sifat manusia, karenanya banyak model topeng yang menggambarkan situasi yang berbeda, Menangis, Tertawa, Sedih, Malu dan sebagainya. Bisanya tari ini ditampilkan dalam sebuah fragmentasi hikayat atau cerita rakyat setempat tentang berbagai hal terutama bercerita tentang kisah-kisah panji.

11 Sampai saat ini Tari Topeng masih bertahan dan masih memiliki dua rumpun dalam pembudidayaannya, berada di Malang Selatan dan Malang Timur, membuat modelmodel topeng dan menceritakan kembali hikayat yang sudah berumur ratusan tahun. Dengan keahlian membuat topeng, dipasarkan sebagai souvenir di tempat2 wisata dan galeri-galeri seni dengan harga yang cukup terjangkau. Perhatian dan dukungan yang lebih kongkret perlu diberikan oleh Pemda, Instansi- instansi terkait, dan peminat seni yang fresh untuk mempopulerkan kembali kesenian khas Malang ini di masyarakat. 2.2.3 Macam Macam Topeng Gambar 2.3 Beberapa Macam Topeng Malang Tari Topeng adalah perlambangan bagi sifat manusia, karenanya banyak model topeng yang menggambarkan situasi yang berbeda, Menangis, Tertawa, Sedih, Malu dan sebagainya. Tokoh- tokoh dalam Tari Topeng yang terkenal ada 3 pasangan. Yaitu Topeng Panji Asmara Bangun yang berwarna hijau dengan Sekartaji yang berwarna putih. Pasangan kedua adalah Topeng Gunung Sari yang berwarna putih dengan Sang Ayu Ragil yang berwarna kuning. Serta Klono Topeng dengan Topeng Bapang yang berwarna merah.

12 Arti warna putih adalah suci, warna hijau artinya kemakmuran, Sedangkan kuning berarti kebersihan dan warna merah berarti keras, Murka, dan licik. Dalam Tari Topeng juga ada topeng yang mempunyai bentuk hidung panjang, dan ini berarti laki- laki suka mencium perempuan, juga ada yang mata keranjang. (Soedarsono. 1979. Beberapa Catatan Tentang Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta : Konservatori). 2.3 Target Pembaca Yang menjadi target pembaca untuk publikasi Tari Topeng Malangan adalah : 2.3.1 Sasaran Primer : Para Seniman Tari, Pengamat seni Tari, baik profesional ataupun peminat seni, baik dalam artian secara akademis maupun sekedar hiburan saja, juga wartawan-wartawan seni. Tinggal di kota-kota besar di Pulau Jawa dan mempunyai anggaran untuk membeli buku tentang seni tari topeng malangan. 2.3.2 Sasaran Sekunder Masyarakat umum yang menyukai seni, terutama seni tari dan mempunyai ketertarikan terhadap salah satu kekayaan seni Indonesia yang hampir punah. 2.4 Analisa SWOT Strength (kekuatan) o Tari Topeng Malang mempunyai Sanggar tari dan penerus yang masih melestarikannya. o Merupakan Seni Tari yang berlatar belakang dari perpaduan beberapa budaya.

13 o Para penikmat seni, Wartawan seni, dan profesional mempunyai komunitas sendiri yang cukup baik. o Pembuatan topeng sebagai properti utama dalam kesenian tari ini masih berlanjut. Weakness (Kelemahan) o Perkembangan yang sangat lambat, karena faktor dana dan pengenalan. o Sedikitnya penerus kesenian ini dikarenakan butuh waktu cukup lama untuk penguasaan karakter tarinya. o Sangat terbatasnya biaya dan personil untuk perkembangan Tari Topeng Malangan. o Susahnya penerus Tari Topeng Malang mencari jalan keluar agar kesenian ini dapat berkembang dan dikenal. Opportunity (Kesempatan) o Pementasan masih bisa diselenggarakan. o Adanya sanggar tari dan yang masih melestarikan seni Tari Topeng Malangan ini sebagai tempat menimba ilmu. o Cerita mengenai watak manusia yang membuat cerita ini dekat dengan kehidupan sehari- hari. o Dengan diawali komunitas yang peduli, perkembangan Tari Topeng Malangan ini bisa lebih jelas dalam pengembangannya. o Dengan adanya buku edisi kolektor ini, menjadi salah satu jalan keluar pengenalan mengenai Tari Topeng Malangan.

14 Threat (Ancaman) o Besarnya pengaruh perkembangan jaman modern yang makin membuat kesenian ini terpuruk. o Kurangnya minat generasi muda dengan kesenian Indonesia yang susah dalam penguasaannya, ingin yang mudah. o Makin terdesaknya Seni Tari Topeng Malangan karena kurangnya pengenalan terhadap masyarakat. o Jaran Kepang yang juga merupakan kesenian setempat, mempunyai peminat lebih besar.

15 No Jenis Ukuran Kemasan Warna Isi 1 Buku Budaya 14,8x21x2,5cm Hard cover Ok Pengenalan budayabudaya 2 Buku Tari 21x28x1,5cm Paperback Ok Teknik menari 3 Buku Ornamen 21x14,8x2cm Paperback Ok Ornamen 4 Video Tari - - Ok Menari mengikuti skenario 5 Buku Tari 21,59x27,94x3cm Hard Cenderung Pengenalan Topeng cover diam Tari Malangan Topeng Malang Tabel 2.4 Tabel perbandingan