BAB I PENDAHULUAN. kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Berdasarkan data Badan Pusat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. maka bab ini akan mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 53

BAB V PENUTUP. dihasilkanlah beberapa simpulan sebagai berikut:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 2 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG TEMPAT DAN RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PARKIR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2006 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 9 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 18 TAHUN 2007 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 10 Tahun 2002 Seri: C

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR DI KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 16 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR : 21 TAHUN 2006

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

P E R A T U R A N D A E R A H

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BAB I PENDAHULUAN. adalah kewenangan untuk mengelola potensi daerah dalam rangka menggali

TENTANG RETRIBUSI. Menimbang. tentang. Daerah; Tahun. Republik. Negaraa. Tahun. (Lembaran. Nomor 1821); Indonesia. Jalan. Tahun ); Nomor

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR: 1005 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPARKIRAN DALAM WILAYAH KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Manusia hidup

PEMERINTAH KABUPATEN PONTIANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : C

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 15 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 12 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor: 9 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 9

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PARKIR

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN

Perda No. 16 / 2001 tentang Retribusi dan Pengelolaan Parkir di Tepi Jalan Umum di Kabupaten Magelang.

TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TINGKAT II BANJAR NOMOR : 5 TAHUN 1980 TENTANG :

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN FASILITAS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB III GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN. Dasar Hukum Pengeloal Perparkiran Kota Medan meliputi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 7 Tahun 1985 Seri C no. 4

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN. memaksa untuk keperluan negara yang diatur oleh undang-undang.

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PERPARKIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Setiap negara pasti memiliki potensi-potensi yang tinggi baik

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN TARIF RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. Retribusi parkir merupakan salah satu potensi yang dikelola untuk dijadikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menetapkan Jenis/Golongan Retribusi daerah ke dalam tiga golongan, yaitu: retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan tertentu. Salah satu jenis retribusi daerah yang turut memberikan kontribusi dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah retribusi parkir. Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman telah mengundangkan peraturan tentang Retribusi Tempat Parkir, yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum. Seiring dengan meningkatnya aktivitas yang terjadi, khususnya aktivitas masyarakat Kabupaten Sleman mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, peningkatan jumlah kendaraan bermotor dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 terjadi pada tiap moda kendaraan dengan total presentase peningkatan diatas 14% dimana jumlah terbesar pada moda sepeda motor dengan presentase peningkatan sebesar 16%. 1 1 Biro Pusat Statistik Kab. Sleman Polri, 2013

2 Tabel. 1. Perkembangan Kendaraan Bermotor Sumber: BPS Polri, 2013. Pertambahan jumlah kendaraan akan meningkatkan penggunaan area parkir baik di badan jalan atau di luar badan jalan. Adanya peningkatan jumlah kendaraan yang parkir baik bermotor maupun tidak bermotor dapat mengakibatkan tidak lancarnya arus lalu lintas di sekitar jalan tersebut. Pemberian pelayanan parkir di tepi jalan umum oleh Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum. Pasal 10 Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, mengatur retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, merupakan pungutan yang dikenakan kepada orang pribadi atau badan yang mempergunakan penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum. Tujuan dari retribusi jasa umum adalah untuk memberikan pelayanan demi

3 kepentingan dan kemanfaatan umum. Setiap layanan parkir di tepi jalan umum yang disediakan oleh Pemerintah Daerah akan dipungut retribusi. 2 Ketentuan Peraturan Daerah tidak menjelaskan jenis produk hukum yang mengatur mengenai lokasi tepi jalan umum yang dipungut retribusi.tata cara pemungutan retribusi diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Objek retribusi adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3 Aturan tentang pemungutan Retribusi Parkir mengatur pembedaan tarif retribusi parkir pada jalan umum yang ada di wilayah hukum Kabupaten Sleman.Tarif dapat ditentukan seragam atau dapat dibedakan sesuai golongan tarif sesuai dengan prinsip dan sasaran tarif tertentu, misalnya perbedaan retribusi parkir antara sepeda motor, kendaraan bermotor beroda tiga maupun mobil. Tarif parkir yang ditentukan untuk penggunaan parkir tepi jalan umum berdasarkan Pasal 9 Peraturan Daerah No. 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umumsaat ini adalah: Tabel. 2. Tarif Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum No Jenis Kendaraan Tarif 1 Sepeda Motor Roda 2 (dua) Rp 1.000,00 (seribu rupiah) 2 Sepeda Motor Roda 3 (tiga) Rp 1.500,00 (seribu lima ratus rupiah) 3 Kendaraan Bermotor Roda 4 Rp 2.000,00 (dua ribu rupiah) 2 Marihot P Siahaan, 2010. Pajak Daerah & Retribusi Daerah, Jakarta: RajaGrafindo Persada, hlm. 437 3 Pasal 12 ayat (4) Peraturan Daerah No. 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum

4 (empat)/mobil 4 Kendaraan BermotorRoda 6 (enam) Rp 3.000,00 (tiga ribu rupiah) 5 Kendaraan Bermotor Roda 10 (sepuluh) atau lebih Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah) Sumber: Data Statistik UPT/Seksi Perparkiran Dishub Kab. Sleman. Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum tersebut mengutamakan terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perparkiran bagi penyelenggara maupun pengguna parkir. Di samping itu Peraturan Daerah No.1 Tahun 2012 merupakan peraturan pelaksana dari Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, sehingga lebih mengatur tentang mekanisme retribusi tersebut. Berdasarkan wawancara dengan responden dalam hal ini wajib retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum yaitu konsumen parkir, penulis menemukan bahwa benar adanya pelanggaran inkonsistensi tarif atau pemungutan tarif yang tidak sesuai aturan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kab. Sleman No 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, tindakan pelanggaran retribusi parkir yang terjadi menyebabkan pengguna parkir merasa dirugikan antara lain adalah pemungutan tarif retribusi parkir tidak sesuai prosedural, besaran tarif yang tidak sesuai aturan, mekanisme penyetoran hasil retribusi parkir yang tidak jelas, penggunaan karcis bekas dan transaksi tanpa menggunakan karcis, kurangnya tanggung jawab petugas parkir dan lain sebagainya. Tindakan tersebut sudah bisa dipastikan

5 merugikan konsumen parkir, dan melanggar aturan perundangan yang berlaku. 4 Pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal perparkiran antara lain pemakai kendaraan pribadi, pemilik toko, angkutan umum, kendaraan emergensi, komuter, petugas parkir, polisi, traffic engineer, dan pemerintah/investor. Semuanya memiliki keterlibatan dengan kepentingan yang berbeda-beda pula.pemakai kendaraan pribadi memiliki kepentingan agar bebas dan nyaman dalam memarkir kendaraan. Tidak ada kendaraan lain yang menghalangi jalan keluar kendaraan ketika akan keluar dari petak parkir. Tidak menunggu lama kendaraan yang masuk dan keluar pada petakpetak parkir, tarif parkir tentu saja tidak terlalu mahal. Mengenai pengawasan, dan pengenaan sanksi pelanggaran ketentuan Peraturan Daerah tersebut dilakukan oleh instansi yang telah ada dalam SKPD Pemerintah daerah Kabupaten Sleman. Pengawasan parkir antara lain dapat dilakukan dengan penilangan pelanggaran parkir oleh Polisi Lalu Lintas maupun Satpol PP. Diperlukan ketegasan dalam menegakkan aturan tanpa pandang bulu sehingga dapat menimbulkan efek jera bagi pelanggar terhadap larangan parkir ataupun penderekan terhadap kendaraan yang mogok atau melanggar larangan parkir. Tercatat oleh media massa bahwa aturan tentang parkir telah dilaksanakan, ditemukan pula pelanggaran peraturan tentang retribusi parkirmengenai inkonsistensi penerapkan tarif tidak sesuai aturan, lokasi 4 Sumber: Laman Web. http://hubkominfo.slemankab.go.id/profile/berita. Diakses tgl. 8 Januari 2017 jam 20.12 wib

6 parkir yang tidak sesuai ketetapan, meskipun pihak pengelola telah melakukan penyetoran hasil parkir secara berkala sesuai aturan yang berlaku.ada pula pelanggaran aturan dalam perparkiran yang dilakukan oleh oknum-oknum pengelola maupun juru parkir. 5 Latar belakang yang penulis sampaikan dan uraikan tersebut di atas mendasari untuk dilakukan penelitian terkait dengan implementasi dan penegakan hukumberdasarkan asas kepastian hukumyang dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap pelanggaran pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dalam kaitannya dengan kesesuaian kebutuhan regulasi mengenai pelaksanaan retribusi parkir di wilayah Kabupaten Sleman. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis mengangkat rumusan masalah yaitu bagaimanaimplementasi dan penegakan hukumperaturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umumdalam kaitannya denganasas kepastian hukum? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu: 1. Tujuan Objektif 5 http://jogja.tribunnews.com/2015/04/09/banyak-juru-parkir-liar-di-sleman-yang-belum-tersentuhpenertiban. Diakses tgl. 07 Januari 2017 jam 14.23

7 a. Untuk mengetahui implementasi, sosialisasi, dan pemahaman pengelola maupun petugas parkir tentang Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum di wilayah Kabupaten Sleman b. Untuk mengetahuipenegakan hukum dan mekanisme yang dilakukan oleh penegak hukum dalam menindak pelanggar Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum di wilayah Kabupaten Sleman, dan c. Kepastian hukum dalam pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2012 tentang Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum di wilayah Kabupaten Sleman. 2. Tujuan Subjektif a. Untuk memperoleh data dan bahan yang relevan dengan topik yang diteliti dalam rangka penyusunan penulisan hukum sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. b. Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai materi kuliah yang dikaji. c. Untuk mendalami ilmu hukum yang dikaji dalam teori dan praktek.

8 D. Keaslian Penelitian Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan oleh penulis di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, penelitian sejenis pernah dilakukan olehfirman Charli S. pada tahun 2015 dengan judul Dampak Perbedaan Tarif Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2011-2014 dengan rumusan masalah: a. Bagaimanakah dampak perbedaan tarif parkir tepi jalan umum berdasarkan Peraturan Daerah tersebut? b. Bagaimanakah dampak ketentuan pengenaan tarif parkir tarif parkir tepi jalan umum terhadap pendapatan asli Daerah Kabupaten Sleman dari Tahun 2011-2014? Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian sebelumnya tersebut adalah: a. Penulis meneliti tentangimplementasi, sosialisasi, dan pemahaman pengelola maupun petugas parkir tentang Peraturan Daerah serta kepastian hukum bagi pelanggar Peraturan Daerah tersebut, sedangkan penelitian terdahulu tersebut meneliti tentangdampak perbedaan tarif parkir tepi jalan umum berdasarkan Peraturan Daerah. b. Penelitian yang penulis lakukan meneliti tentang bagaimana penegakan hukum dan mekanisme apa saja yang dilakukan oleh penegak hukum dalam menindak pelanggar Peraturan Daerah. Penelitian terdahulu meneliti tentang dampak ketentuan pengenaan tarif retribusi parkir tepi

9 jalan umum terhadap pendapatan asli Daerah Kabupaten Sleman dari Tahun 2011-2014. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk kepentingan akademik maupun kepentingan praktis. 1. Manfaat Akademis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya, terlebih dalam bidang hukum pajak mengenai retribusi parkir ditinjau dari Penegakan Hukum dan Asas Kepastian Hukum serta bermanfaat bagi penelitian-penelitian ilmu hukum selanjutnya. b. Digunakan sebagai salah satu kelengkapan dalam persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pada umumnya dan memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah dalam konteks penegakan hukum dan kepastian hukum, serta tentang manajemen perparkiran di wilayah Kabupaten Sleman.