Promotif, Vol.6 No.2, Juli-Desember 2016 Hal

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Volume 3 / Nomor 2 / November 2016 ISSN : HUBUNGAN PEKERJAAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU 1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI (0-6 BULAN) DI KELURAHAN BANTAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dilanjutkan dengan makanan pendamping sampai usia 2 tahun. American

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi dan

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BERDASARKAN STATUS BEKERJA IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6-11 BULAN DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS KARANGAWEN 1 KABUPATEN DEMAK

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

Sri Janatri* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh perangkat reproduksi yang dimilikinya, yaitu rahim dan semua bagiannya, untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting diperhatikan oleh ibu. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi

Susmaneli, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I Kabupaten Rokan Hulu 2013

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. enam bulan pertama kehidupan bayi (Saleha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya makanan yang terbaik untuk bayi, karena memiliki. komposisi gizi yang paling lengkap untuk pertumbuhan dan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PALEBON KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X. Prodi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bnadung 2

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Air susu ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu, yang

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BEKERJA TENTANG ASI PERAH TERHADAP PEMBERIAN ASI DI PUSKESMAS SIMPANG BARU

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, ASI juga dapat melindungi kesehatan Ibu mengurangi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF 6-11 BULAN DIKELURAHAN KARUWISI UTARA KOTA MAKASSAR

Faktor Maternal yang Berpengaruh dengan Perilaku Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan Pertama Kelahiran

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Air Susu Ibu dan Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Fajar Bulan

Disusun Oleh : NOVIC ISMAN J PROGRAM FAKULTAS

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAWANGKOAN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH ASPEK HUKUM, PERAN BIDAN DAN HAK ANAK TERHADAP PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

BAB 1 PENDAHULUAN. ASI Ekslusif pada bayinya (Laksono, 2010). Di daerah pedesaan, pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Kata Kunci: Sikap Ibu, Dukungan Suami, Pemberian ASI Eksklusif

ANALISIS PERILAKU IBU MENYUSUI DI KELURAHAN PAROPO KECAMATAN PANAKUKKANG KOTA MAKASSAR. * Ignata Apolonia B * Dosen tetap Prodi Kebidanan Sandi Karsa

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mengurangi mortalitas dan morbiditas anak, Word

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan dan kematian anak, United Nation Children Fund (UNICEF) dan

TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN SUSU FORMULA BAYI USIA DIBAWAH 6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG ABSTRACT

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

KARYA TULIS ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ERLIAN AWAL SETIANI R

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB 1 PENDAHULUAN. yang cukup serta dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. 1,2

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelajari kembali, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

Galoeh Putri Eka PJ 1. Rachmanida N 2. Laras Sitoayu 3 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goals

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI DI KELURAHAN GONDORIYO NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah angka kematian bayi (AKB) di Indonesia sebanyak 25 kematian

BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan kehidupan seorang anak, tetapi kurang dari setengah anak di

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

BAB 5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia

Kata kunci : Pengetahuan, ASI eksklusif, Klaten

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBU KABUPATEN DONGGALA

ABSTRAK. Moch Erwin Jaya Sanjaya, Pembimbing: Evi Yuniawati, dr, MKM.

BAB 1 PENDAHULUAN. Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tumbuh kembang anak. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif juga menguntungkan ibu, yaitu dapat

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. The World Health Report Tahun 2005 dilaporkan Angka Kematian Bayi Baru

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI KELURAHAN TAMBUN KECAMATAN BAOLAN KABUPATEN TOLITOLI Relationship Between Knowledge And Maternal Employment Status With Exclusive Breastfeeding In Infants 0-6 Months In Administrative Districts Fattened Baolan Tolitoli 1) Haryati, 2) Ansar Muhammad. 3) Firdaus J Kunoli, 4) Andi Bungawati 1) Departement of Nutrition, Faculty Publich Health Univercity Muhammadiyah Palu 2) Departemen in Administration of Publich Health Univercity Muhammadiyah Palu 3,4) Polytechnic Health Ministry Palu ABSTRACT Exclusive breastfeeding is breastfeeding only to infants from birth to months old, without the addition of other liquids and other food additives. Efficacy of milk may decrease the risk of babies suffering from various diseases. In the region of Puskesmas Baolan Tolitoli in 2015 in the know about exclusive breastfeeding coverage of 54.3%. This study aims to relations knowledge and maternal employment status with exclusive breastfeeding in infants aged 0-6 months working area of Puskesmas Baolan Tolitoli 2015. Kind of research is analytic survey with the draft cross sectional study.sampel In this research were 137 respondents in the District Baolan Regency Village Tambun Tolitoli.Cara sampling is random sampling. Based on the test results of Chi- Squaredengan value of p = 0.033 (> 0.05), meaning there is no relationship between the mother's knowledge by giving exclusive breastfeeding in infants 0-6 months. The test results obtained statistical p value = 0.000 (<0.05), meaning that there is a significant relationship between maternal employment status with exclusive breastfeeding in infants 0-6 months. The conclusion of this study based on the results of research there are no relationships of the variables knowledge Exclusive breastfeeding mothers with babies 0-6 months and there is a relationship of maternal employment status variables with exclusive breastfeeding in infants 0-6 months in the Village Tambun subdistrict Baolan Tolitoli. Key words : KnowLedge Job Status Mother, Exclusive Breastfeeding, Baby. PENDAHULUAN Dalam rangka mewujudkan visi Departemen Kesehatan (Depkes) menuju Indonesia Sehat 2025, segala aspek kehidupan manusia Indonesia yang berpengaruh terhadapkesehatan perlu mendapat perhatian, di antaranya mengenai kesehatan ibu dan anak. Salahsatu upaya program kesehatan ibu dan anak adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusifpada bayi sampai usia enam bulan.who (World Health Organization) merekomendasikan ibu di seluruh dunia untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama untuk mencapai pertumbuhan optimal, pembangunan dan kesehatan. Setelah itu, bayi harus diberi makanan pendamping yang bergizi dan tetap menyusu sampai bayi berusia dua tahun atau lebih. 5 Namun saat ini pemberian ASI eksklusif semakin menurun, penyebab menurunnya pemberian ASI eksklusif adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingya pemberian ASI 129

eksklusif, pemasaran susu formula, faktor sosial, ekonomi. Selain itu juga masih banyak masyarakat yang suka memberi MP-ASI terlalu dini. 1 Menurut WHO setiap tahun terdapat 1-1,5 juta bayi di dunia yang meninggal karena tidak diberi ASI eksklusif. ASI sangat bermanfaat mengurangi sakit yang berat. Bayi yang diberi susu formula berkemungkinan untuk dirawat di rumah sakit karena infeksi bakteri hampir 4 kali lebih sering dibanding bayi yang diberi ASI eksklusif. 7 Menjadi seorang ibu merupakan anugerah tersendiri bagi perempuan. Sementara menjadi ibu bekerja juga kebutuhan hidup sekaligus keasyikan tersendiri. Saat keduanya harus bersinergi, realisasinya tidaklah mudah.khusus pada ibu-ibu yang bekerja, dengan singkatnya masa cuti hamil dan melahirkan bahkan sebelum pemberian ASI eksklusif berakhir, ibu sudah harus kembali bekerja meninggalkan bayinya. Dengan bekerja ibu tidak dapat berhubungan penuh dengan bayinya, akibatnya ibu cenderung memberikan susu formula dan diberikan melalui botol, menyebabkan frekuensi penyusuan akan berkurang dan produksi ASI akan menurun. Keadaan ini menyebabkan ibu menghentikan pemberian ASI eksklusif. Selain umur dan pekerjaanibu ada beberapa faktor yang melatar belakangi pemberian ASI ekslusif yaitu, faritas, pengetahuan,dan pendidikan ibu. 3 Seorang ibu bekerja akan menghabiskan waktunya di kantor, bekerja juga merupakan sumber ketegangan dan stress yang besar bagi para ibu bekerja. Mulai dari peraturan kerja yang kaku, bos yang tidak bijaksana, beban kerja yang berat, ketidakadilan yang dirasakan di tempat kerja, rekan-rekan yang sulit bekerja sama, waktu kerja yang sangat panjang, atau pun ketidaknyamanan psikologis yang dialami akibat dari problem sosialpolitis di tempat kerja. Situasi demikian akan membuat ibu menjadi amat lelah, sementara kehadirannya masih sangat dinantikan oleh keluarga di rumah. Kelelahan psikis dan fisik itu lah yang sering membuat mereka sensitif dan emosional, baik terhadap anak-anak maupun terhadap suami. 10 Bila sudah bekerja, kadang ibu tidak mau direpotkan dengan kegiatan dalam memompa ASI di tempat bekerja. Bahkan sebagian ibu lebih mementingkan diri sendiri, dengan alasan mengganggu keindahan tubuh akhirnya ASI tidak diberikan. Di tempat bekerja, banyak kantor atau institusi kerja tidak mendukung program pemberian ASI. Tidak ada upaya penyiapan ruangan khusus untuk tempat menyusui atau memompa ASI saat ibu bekerja. Di tempat umum seperti plasa, pertokoan atau bandara banyak tidak tersedia tempat khusus untuk menyusui bayi. Apalagi di daerah perkotaan harga sewa lahan yang sangat tinggi tampaknya para pengusaha tidak rela keuntungannya diberikan untuk tempat untuk kepentingan pemberian ASI pada bayi. 6 Rendahnya persentase pemberian ASI kemungkinan karena banyaknya faktor yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI baik faktor internal (pengetahuan ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, dan penyakit ibu) maupun faktor eksternal (promosi susu formula bayi, penolong persalinan) yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI selama 6 bulan. 2 Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014 cakupan ASI Eksklusif di Indonesia baru mencapai 54,9 %, sedangkan data dinas kesehatan Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2015, jumlah ibu menyusui yang memberikan ASI ekslusif kepada bayinya sampai dengan 6 bulan adalah 50,1%, Untuk kabupatentolitoli cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2015yaitu11,98 %. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya yakni 90.10%. 130

Sehingga ini menunjukkan bahwa kota Tolitoli belum memenuhi target pencapaian ASI Nasional yakni sebesar 80 %. 9 Bedasarkan hasil penelitian Puskesmas Baolan pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan dari tahun ketahun semakin menurun. Pemberian ASI eksklusif dari jumlah data di wilayah kerja puskesmas baolan pada tahun 2015 terdiri dari 2 Kelurahan dan 4 Desa yaitu Kelurahan Nalu, Kelurahan Tambun, Desa Dadakitan, Desa Pangi, Desa Buntuna dan Desa Leleanono yaitu: 4 Pemberian ASI Eksklusif di kelurahan Nalu sebanyak 65 bayi adapun yang ASI Eksklusif 24 dan tidak ASI Eksklusif 41, di Kelurahan Tambun sebanyak 183 bayi adapun yang ASI Eksklusif 65 dan tidak ASI Eksklusif 118, di Desa Dadakitan sebanyak 57 bayi adapun yang ASI Eksklusif 26 dan tidak ASI Eksklusif 31, di Desa Pangi sebanyak 19 bayi adapun yang ASI Eksklusif 8 dan tidak ASI Eksklusif 11, di Desa Buntuna sebanyak 52 bayi adapun yang ASI Eksklusif 23 dan tidak ASI Eksklusif 29, di Desa Leleanono sebanyak 36 bayi adapun yang ASI Eksklusif 15 dan tidak ASI Eksklusif 21. Dari data-data diatas dapat dilihat bahwa masih kurangnya pengetahuan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayi sejak dini. Sehingga terjadi penurunan angka pencapain ASI Eksklusif tiap tahunnya, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Baolan Kabupaten Tolitoli. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Umur 0-6 Bulan di Kelurahan Tambun kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah metode Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study dimana penelitian ini penulis ingin melihat Hubungan Pengetahuan Ibu dan Status Pekerjaan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi 0-6 bulan di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli. HASIL a. Pengetahuan Ibu dari hasil wawancara terhadap responden mengenai pengetahuan ibu di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Ibu di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli No Pengetahuan Frekuensi Persentase Ibu (f) (%) 1 Rendah 66 48,2 2 Tinggi 71 51,8 Jumlah 137 100 Sumber : Data Primer, Tahun 2016 131

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa dari 137 responden berdasarkan pengetahuan sebagian besar pada Pengetahuan Rendah sebanyak 66 Responden (48,2%) dan sebagian kecil Pengetahuan Tinggi sebanyak 71 Responden (51,8%). b. Status Pekerjaan Ibu setelah melakukan pengambilan data secara keseluruhan kemudian ditetapkan empat kategori yakni pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga, pekerjaan ibu sebagai pegawai swasta, pekerjaan ibu sebagai PNS, pekerjaan ibu sebagai honorer. Dan mengenai distribusi pekerjaan ibu di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli dapat dilihata pada tabel berikut : Tabel 2 Distribusi Responden Menurut Status Pekerjaan Ibu di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli No Jenis Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Tidak Bekerja 68 49,6 2 Bekerja 69 50,4 Jumlah 137 100 Sumber : Data Primer, Tahun 2016 Berdasarkan Tabel 2 Status Pekerjaan Isebagian besar adalah Bekerja sebanyak 69 Responden (50,4%) dan sebagian kecil Tidak Bekerja Kecil sebanyak 68 Responden (49,6%). c. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli dapat di lihat pada tabel berikut : NO Tabel 3 Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI OR Pengeta Eksklusif P huan Tidak Jumlah Value (95% Eksklusif Eksklusif CI) n % n % n % 1 Rendah 39 59,1 27 40,9 66 100,0 0,420 (0,200 0,033-2 Tinggi 55 77,5 16 22,5 71 100,0 0,883) Total 94 68,6 43 31,4 137 100 Sumber : Data Primer, Tahun 2016 Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 137 responden 132 berdasarkan pengetahuan ibu yang pengetahuan tinggi sebanyak 71

responden dan 66 responden yang pengetahuan rendah. Berdasarkan pengetahuan ibu yang rendah ada 39 (59,1%) responden yang tidak Eksklusif dan terdapat 27 (40,9%) responden yang Eksklusif. Sedangkan berdasarkan pengetahuan ibu yang tinggi ada 55 responden (77,5%) yang tidak Eksklusif dan terdapat 16 responden (22,5%) Eksklusif. Berdasarkan hasil uji Chi-Square dengan nilai P value = 0,033 (p > 0,.05) maka tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan. Tabel 4 Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pemberian ASI Eksklusif Status Jumlah P NO Pekerjaan Tidak Value Ibu Eksklusif Eksklusif n % n % n % Nilai OR= 0,420 (0,200-0,883) dapat menjelaskan bahwa pengetahuan ibu yang tertinggi 0,420 kali lebih besar untuk berupaya memberikan ASI Ekslusif jika dibandingkan dengan pengetahuan ibu yang memiliki pengetahuan rendah. d. Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif hubungan status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Ekskluisif pada bayi 0-6 bulan di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli dapat dilihat pada tabel berikut : OR (95% CI) 1 Tidak Bekerja 33 48,5 35 51,5 68 100,0 2 Bekerja 61 88,4 8 11,6 69 100,0 0,000 0,124 (0,051-0,297) Total 94 68,6 43 31,4 137 100 Sumber : Data Primer, Tahun 2016 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 137 responden berdasarkan status pekerjaan ibu yang bekerja sebanyak 69 responden dan terdapat 68 responden yang tidak bekerja. Berdasarkan status pekerjaan ibu yang tidak bekerja terdapat 33 responden (48,5%) yang tidak Eksklusif dan terdapat 35 responden (51,5%) yang Eksklusif. Sedangkan berdasarkan status pekerjaan ibu yang bekerja terdapat 61 responden (88,4%) yang tidak Eksklusif. Dan terdapat 8 responden (11,6%) yang Ekslusif. Berdasarkan hasil uji Chi-Square dengan nilai P value = 0,000 (p<0,05 133 maka ada hubungan bermakna antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Ekslusif pada bayi 0-6 bulan. Nilai OR = 0,124 (0,051-0,297) dapat menjelaskan bahwa pekerjaan ibu yang bekerja akan berpeluang lebih besar untuk berupaya tidak memberikan ASI Ekslusif jika dibandingkan dengan pekerjaan ibu yang tidak bekerja. PEMBAHASAN 1. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pengetahuan atau

kognitif merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, salah satunya kurang memadainya pengetahuan ibu mengenai pentingnya ASI yang menjadikan penyebab atau masalah dalam peningkatan pemberian ASI. Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang pentingnya pemberian ASI Eksklusif dan beranggapan makanan pengganti ASI (susu formula) dapat membantu ibu dan bayinya, sehingga ibu tidak memberikan ASI secara Eksklusif kepada bayinya Pengetahuan yang baik mengenai pemberian ASI Eksklusif akan sangat mempengaruhi perilaku ibu dalam melakukan pemberian ASI Eksklusif. Dengan upaya seperti memberikan penyuluhan tentang pentingnya ASI Eksklusif, bahaya, dan akibat yang ditimbulkannya terhadap pemberian susu formula pada bayi 0-6 bulan. Masyarakat atau ibu dengan pengetahuan yang baik di harapakna akan dilakukan upaya pemberian ASI Eksklusif kepada bayinya. Kesadaran akan tumbuh pada masyarakat atau ibu untuk melakukan upaya pemberian ASI Ekslusif. Begitu pentingnya penyuluhan kesehatan di tingkat masyarakat, khususnya para ibu yang memilki bayi untuk dapat memahami dan mengerti betapa pentingnya arti sebuah kesehatan dan pengetahuan untuk meningkatkan derajat kesehatan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Seorang ibu yang hanya tamat SD belum tentu tidak mau memberikan ASI pada bayinya karena ibu mempunyai pengetahuan yang baik tentang ASI dan memahami arti penting ASI bagi perekembangan bayi. Pengetahuan ibu tentang ASI baik, secara otomatis apabila anak maupun ibu tidak sakit dapat memberikan ASI secara Eksklusif pada bayinya. Ketidaktahuan mereka tentang kolostrum dan ASI Eksklusif disebabkan kurang penyuluhan dari petugas kesehatan yang ada serta tidak memberikan pengertian tentang manfaat ASI terutama kolostrum dan ASI Eksklusif, dengan begitu menghambat pengguna kolostrum dan ASI Eksklusif. Untuk itu promosi sosialisasi pemberian kolostrum dan ASI Ekslusif oleh petugas kesehatan perlu ditingkatkan, karena keberadaan petugas kesehatan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam menyukseskan gerakan pemberian kolostrum dan ASI Eksklusif. Petugas kesehatan yang berada pada tiap desa menjadi ujung tombak dalam aktivitas kesehatan ibu dan anak, dimana dalam kesehariannya harus banyak berinteraksi dengan masyarakat terutama ibu. Hasil wawancara mendalam dari beberapa informan menunjukkan bahwa rendahnya pengetahuan berakibat pada praktek pemberian ASI yang benar tetapi dilandasi oleh kepercayaan yang keliru. Beberapa informan memiliki kepercayaan bahwa ASI merupakan makanan dan minuman karena menurut orang tuanya, payudara sebelah kanan adalah makanan dan payudara sebelah kiri adalah minuman. Kepercayaan ini dipraktekkan pada saat menyusui yang dilakukan secara bergantiaan antara payudara sebelah kanan dan kiri. Praktek menyusui ini sudah benar tetapi masih dilandasi oleh kepercayaan yang keliru terhadap payudara sebelah kanan dan kiri. Ada juga informan yang menyatakan bahwa ASI tidak cukup buat bayi sehingga harus diberikan makanan tambahan berupa susu formula, madu, air putih, dan buah-buahan yang lembek. Makanan tambahan ini dipercaya dapat membantu memenuhi kebutuhan makanan dan minuman bayi. Rendahnya pengetahuan responden juga nampak dari hasil wawancara yang menyatakan bahwa kolustrum itu tidak penting dan harus dibuang karena sudah lama sehingga basi dan dapat menyebabkan mencret jika diberikan kepada bayi. 134

Kepercayaan tersebut masih menganggap kolostrum sebagai sesuatu cairan yang tidak baik untuk diberikan kepada bayi. Budaya ini dapat dengan mudah melemahkan hubungan yang seharusnya terjalin antara ibu dan bayi. Pemberian kolostrum dalam satu jam pertama kelahiran bayi dapat memulai ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. 2. Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Hasil diatas menunjukkan bahwa status pekerjaan ibu bekerja maka besar kemungkinan ibu tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya, dan apabila status pekerjaan ibu tidak bekerja maka besar kemungkinan ibu dapat memberikan ASI Eksklusif. Karena ibu kebanyakan yang bekerja, waktu merawat bayinya lebih sedikit, sehingga kemungkinan ibu tidak memberikan ASI Ekslusif pada bayinya. Sebenarnya apabila ibu bekerja masih bisa memberikan ASI Eksklusif pada bayinya dengan cara memompa atau atau dengan memeras ASI, lalu kemudian disimpan dan diberikan pada bayinya nanti. Kebanyakan ibu yang bekerja tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayinya, tapi adapula ibu yang bekerja dapat memberikan ASI Eksklusif padaa bayinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa banyak ibu tidak menyusui secara Eksklusif di karenakan ASI tidak cukup, ibu bekerja dengan cuti hamil tiga bulan, jam kerja, dan takut ditinggal suami. 8 Bila sudah bekerja, kadang ibu tidak mau direpotkan dengan kegiatan dalam memompa ASI di tempat bekerja. Bahkan sebagian ibu lebih mementingkan diri sendiri, dengan alasan mengganggu keindahan tubuh akhirnya ASI tidak diberikan. Di tempat bekerja, banyak kantor atau institusi kerja tidak mendukung program pemberian ASI. Tidak ada upaya penyiapan ruangan khusus untuk tempat menyusui atau memompa ASI saat ibu bekerja. Di tempat umum seperti plasa, pertokoan atau bandara banyak tidak tersedia tempat khusus untuk menyusui bayi. Apalagi di daerah perkotaan harga sewa lahan yang sangat tinggi tampaknya para pengusaha tidak rela keuntungannya diberikan untuk tempat untuk kepentingan pemberian ASI pada bayi. 8 Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia DKI Jakarta (IDAI Jaya) dr Badriul Hegar SpA (K), ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal. Pemberian cuti melahirkan yang hanya tiga bulan akan menyulitkan penerapan ASI eksklusif sehingga bayi tidak mendapatkan haknya, yakni makanan alami terbaik yang melekat pada tubuh ibunya. Sebagai gantinya, bayi terpaksa mengonsumsi susu formula yang harganya mahal dan kadang-kadang tidak terjangkau oleh daya beli rumah tangga. Memberi ASI selama ibu bekerja di kantor berarti ibu harus memupuk kerjasama dengan pengasuh.jika yang ibu percayai merawatnya adalah orangtua sendiri atau mertua. Kalau mereka tidak punya pemahaman yang sama tentang pemberian dan manfaat ASI eksklusif, ditambah pengalaman mereka dulu mungkin menyusui sambil dicampur susu atau makanan padat, akan sedikit menyulitkan. Di Indonesia, sesuai kebijakan pemerintah, sebagian besar perusahaan menerapkan kebijakan pemberian cuti melahirkan hanya tiga bulan. Karena itu, kendati kampanye nasional pemberian ASI Eksklusif selama enam bulan dicanangkan, kenyataannya hal itu sulit dilakukan bagi ibu yang bekerja di luar rumah. Kondisi fisik dan mental yang lelah setelah bekerja sepanjang hari telah menghambat kelancaran produksi ASI (2008). Akhirnya, jumlah ASI akan semakin sedikit dan atau kering sebelum masa penyusuan dua tahun terpenuhi. Kondisi ibu bekerja tentu jauh berbeda 135

dengan kondisi ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga dapat menyusui bayinya kapan saja, dimana saja, pun dapat dilakukan dengan cara yang paling alamiah, alias langsung dari sumbernya. Jelas saja, karena secara fisik ibu rumah tangga selalu dekat dengan bayinya. Kapan pun bayinya lapar, dia bisa menunda pekerjaannya dan menyusuinya terlebih dulu. 8 KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Tidak Ada Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI Ekslusif pada bayi 0-6 bulan di Keluraha Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli dengan nilai p = 0,033. 2. Ada Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Kelurahan Tambun Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli dengan Nilai p = 0,000 REKOMENDASI Berdasarkan hasil tersebut di sarankan kepada instansi untuk selalu memberikan pemahaman dalam bentuk penyuluhan tentang pemberian ASI Eksklusif terhadap ibu Hamil atau ibu yang memiliki bayi agar dalam pemberian ASI Eksklusif semakin tahun semakin meningkat. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, 2009. Faktor yang menyebabkan Kegagalan dalam Pemberian ASI Eksklusif. Jogjakarta: Salemba Medika Baskoro, 2008. Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi. diunduh tanggal 30 Agustus 2014. Damsah, 2014. Profil Puskesmas Baolan, (tidak dipublikasikan). Puskesmas Baolan. Tolitoli. Sulawesih Tengah. Hidayat,2008. Ilmu Kesehatan Anak. Aspirasi Muda Jakarta: Salemba Medika Judarwanto, 2009. Tinjauan Tentang Pengetahuan Ibu Dalam Memberikan ASI Eksklusif 2014. Jakarta : In Media Roesli, 2010. Roesli, 2009, Tinjauan Tentang Kandungan Lemak Dalam ASI Eksklusif. diunduh tanggal 20 Oktober 2014. Rika, 2010 Hubungan Ibu Bekerja dengan Pemberian ASI Eksklusif. Jakarta : Kedokteran EGC. Vidiyanto, 2014. Profil Dinas Kesehatan Tolitoli Sulawesi Tengah. Tolitoli Zindy, 2008. Hubungan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif. diunduh 14 Januari 2015. 136