BAB III PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN

dokumen-dokumen yang mirip
POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB II GAMBARAN UMUM AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG

Lampiran 1. Besaran tarif retribusi Tabel 1. Besaran tarif retribusi tempat rekreasi Kebun Buah Mangunan

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. 50 responden yang mengunjungi Objek Wisata Candi Kalasan DIY. Serta masukan

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan sektor bisnis yang bergerak dalam bidang

BAB V STRATEGI DAN REKOMENDASI. 5.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Badau

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PENATAAN DAN PENGEMBANGAN TAMAN WISATA SENGKALING MALANG

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB IV KESIMPULAN. Lembah Manding, hutan pinus, kearifan lokal, dan briefing di basecamp sebelum

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat lah yang berinteraksi secara langsung dengan wisatawan.

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BUKIT BANAMA DI KECAMATAN BUKIT BATU KOTA PALANGKA RAYA. Dedy Norsandi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dari aspek pariwisata, Kebun Binatang Ragunan belum memiliki kelas yang berkualitas.

2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang

BAB II MENEMUKENALI SPESIFIKASI TIRTA UJUNG DI KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini sedang menggencarkan industri pariwisata sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI RANDUSANGA INDAH KABUPATEN BREBES SEBAGAI OBJEK WISATA UNGGULAN TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tempat wisata untuk mengembangkan diri. Melalui suatu atraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

BAB IV PENUTUP. dilakukan oleh pihak pengelola Agrowisata Gondang Winangoen. Mengelola

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

KAJIAN WUJUD KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP KEBUTUHAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA AGRO BANGUNKERTO, SLEMAN, YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN WISATA RAWA JOMBOR DAN BUKIT SIDAGORA. A. Potensi Kawasan Wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora Berdasarkan

KUISIONER PENELITIAN PROGRAM STUDI KEHUTANAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. para konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan dalam menggunakan produk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

HOTEL RESORT DI KAWASAN RAWAPENING (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Organik)

Oleh : Slamet Heri Winarno

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RETRIBUSI MASUK OBYEK WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB IV PENUTUP. Bobung dikunjungi oleh wisatawan laki-laki maupun perempuan, sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

Transkripsi:

BAB III PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN A. Potensi yang terdapat di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan. Hamparan kebun kopi yang menghijau yang dilatar belakangi oleh indahnya panorama alam Rawapening menjadikan Kampoeng Kopi Banaran memiliki keindahan dan kesejukan suasana alam yang mampu membawa pengunjung/wisatawan untuk kembali ke alam (back to nature). Potensi Keindahan alami tersebut menjadi salah satu pilihan potensi unggulan wisata ditengah bisingnya suasana kota dan derasnya arus polusi yang terjadi setiap hari, karena itulah potensi keindahan alami tersebut harus digali semaksimal mungkin sebagai obyek unggulan pariwisata pada Kampoeng Kopi Banaran melalui publikasi yang optimal, tentang potensi keindahan alami yang dimilikinya. Area agrowisata sangat potensial pula dikembangkan arena out bond game yang memadai ditunjang oleh kondisi geografis dan struktur tanah yang konjungtur, sehingga sesuai dengan rintangan dan suasana alam yang menjadi dasar dari pemilihan lokasi area out bond. Potensi lain yang menarik dan layak untuk dikembangkan di area Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran adalah taman bermain serta fasilitas-fasilitas yang lain juga membuat Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran sangat potensial utuk dikembangkan agar lebih memiliki daya tarik

bagi para pengunjung utamanya pada sasaran wisatawan keluarga.wisata kebun kopi ini dapat dinikmati oleh pengunjung dengan tarif Potensi lain yang dapat dieksplorasi secara optimal di area Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran adalah wisata kebun kopi dengan nuansa alami yang kental dengan suasana khas kebun kopi sejak jaman dahulu (kolonial Belanda) yang tetap terjaga keindahan dan struktur alamnya. Pada area tersebut pengunjung diajak untuk dapat menikmati semilirnya angin dan indahnya panorama waduk rawapening dan pegunungan dengan hamparan kebun kopi. Fasilitas wisata kebun kopi ini dilengkapi dengan makan siang bagi para pengunjung dengan tarif Rp. 30.000 per orang(minimal 20 orang).(wawancara dengan Moch. Irvan Selaku koordinator event) Wisata lain di area tersebut yang layak ditampilkan bagi para pengunjung/wisatawan adalah wisata edukasi yang merupakan paket wisata di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran tentang paket studi pengenalan bagimasyarakat pengunjung/wisatawan, sehingga sasaran wisatawan sehingga sasaran wisatawan pada paket wisata ini adalah siswa/siswi dan mahasiswa yang mengiginkan studi dan pengenalan lebih dekat terhadap Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran dengan tarif Rp. 50.000,- per orang(minimal 20 orang).(wawancara dengan Moch. Irvan selaku koordinator event) Potensi lain yang dapat dijadikan unggulan pada Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran dan ideal untuk dikembangkan adalah wisata kuliner berupa Banaran Coffee. Potensi tersebut berupa sebuah resto yang menyajikan aneka makanan dan minuman segar yang disajikan panas maupun dingin dengan cita

rasa yang menggugah selera. Daya tarik resto ini selain dari makanan adalah aneka jenis minuman yang menggunakan kopi sebagai bahan dasarnya. Gambar 1 : Suasana di dalam resto banaran coffee (dokumen foto pribadi Wenry Agus Cahyono). Berikut beberapa menu makanan dan minuman yang tersedia di Banaran Coffee, diantaranya : MAKANAN (per porsi) 1. Nasi Pecel Lele Rp. 14.000,- 2. Nasi Pecel Empal Rp. 14.500,- 3. Nasi Pecel Telur Rp. 12.000,- 4. Nasi Ayam Goreng Banaran Rp. 20.500,- 5. Nasi Rawon Rp. 16.000,-

6. Nasi Soto Ayam Rp. 13.500,- 7. Nasi Goreng Rp. 15.000,- 8. Mie Kuah Jawa Rp. 13.500,- 9. Mie Goreng Jawa Rp. 13.500,- MINUMAN (per porsi) 1. Banaran Cappucino Rp. 18.500,- 2. Banaran Machiato Rp. 19.000,- 3. Banaran Moccacino Rp. 19.000,- 4. Banaran Espresso Rp. 16.000,- 5. Banaran Cafelatte Rp. 19.000,- 6. Banaran Black Coffee Rp. 16.000,- 7. Banaran Black Tea Rp. 5.500,- 8. Es Banaran Cappucino Rp. 19.000,- 9. Es Banaran Moccacino Rp. 20.000,- 10. Es. Banaran Cafelatte Rp. 19.500,- 11. Es. Banaran Coffee Rp. 12.500,- 12. Es Lemon Tea Rp. 7.500,- 13. Es Sari Jeruk Buah Rp. 11.500,- 14. Es Jeruk Nipis Rp. 8.500,- 15. Jus Alpukat Rp. 9.500,- 16. Jus Melon Rp. 8.500,- 17. Jus Marquisa Rp. 11.000,-

18. Jus Tomat Rp. 8.500,- 19. Es Avocado Coffee Rp. 14.000,- 20. Es Banaran Machiato Rp. 19.500,- 21. Jus Sledri Rp. 7.500,- 22. Lemon Tea Rp. 7.000,- 23. Jeruk Buah Panas Rp. 11.000,- (kampoengkopibanaran.com) Disamping beberapa obyek tersebut, pada area Agrowisata disediakan pula beberapa fasilitas yang mendukung area Agrowisata Kampoeng kopi Banaran menjadi sebuah obyek wisata yang menarik diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Kereta wisata ini dipergunakan untuk kegiatan tour keliling mengelilingi area kebun kopi Banaran dengan tarif Rp. 50.000 untuk 5 dewasa dan 2 anak.(kampoengkopibanaran.com)

Gambar 2 : Kereta Wisata (dokumen foto pribadi Wenry Agus Cahyono). 2. Gedung Pertemuan berkapasitas 750 orang yang dilengkapi AC dan ruang yang lapang yang dapat disewa untuk umum dengan tarif sebagai berikut: Sewa Gedung penuh ( diatas 500 personil) : Bawa makan Sendiri Rp. 3.000.000 Konsumsi penuh dari Banaran Rp. 2.000.000 Sewa Gedung penuh ( 300-500 personil) : Bawa makan Sendiri Rp. 2.250.000 Konsumsi penuh dari Banaran Rp. 1.200.000

Sewa Gedung penuh ( 200-300 personil) : Bawa makan Sendiri Rp. 1.750.000 Konsumsi penuh dari Banaran Rp. 1.000.000 Sewa Gedung penuh (100-200 personil) : Bawa makan Sendiri Rp. 1.250.000 Konsumsi penuh dari Banaran Rp. 800.000 Sewa Gedung penuh (dibawah 100) : Bawa makan Sendiri Rp. 1.000.000 Konsumsi penuh dari Banaran Rp. 600.000 Pemakaian malam tambahan listrik min Rp. 50.000 (kampoengkopibanaran.com) Gambar 3 : Gedung pertemuan

(dokumen foto pribadi Wenry Agus Cahyono). 3. Camping Ground merupakan hamparan hijau seluas 1 hektar yang dipergunakan untuk area perkemahan, dengan tarif adalah sebagai berikut: 1. Untuk Out Bound min. 50 orang @ Rp. 10.000,- 2. Camp Bermalam min. 50 orang @ Rp. 12.500-3. Full Booked / hari (200-500 orang) Rp. 2.000.000,- 4. Full Booked / hari (500-750 orang) Rp. 2.000.000,- 5. Full Booked / hari (750-1000 orang) Rp. 2.000.000,- (kampoengkopibanaran.com) Gambar 4 : Camping Ground (kampoengkopibanaran.com).

4. Hamparan hijau taman yang sejuk, dilengkapi pula dengan sarana bermain bagi anak-anak yang dapat disewa dengan tarif Rp. 4.000 per orang. Gambar 5 : Taman bermain (dokumen foto pribadi Wenry Agus Cahyono). 5. Gazebo taman, adalah sebuah tempat yang dapat digunakan untuk tempat istirahat dan bercengkerama dengan teman, kerabat atau keluarga yang dapat disewa dengan tarif Rp. 5.000,-.

Gambar 6 : Gazebo (dokumen foto pribadi Wenry Agus Cahyono). 6. Lapangan Tenis Lapangan Tenis yang nyaman dan dilengkapi dengan lampu penerangan yang dapat disewa dengan tarif : Per Jam Per Ban Siang Rp. 25.000,- Per Jam Per ban Malam Rp. 35.000,- Ball Boy s/d jam 12.00 Rp. 30.000,- Membawa makanan tambah Rp. 50.000,- Full Booked untuk acara Rp. 750.000,- ( max. 8 jam ) (kampoengkopibanaran.com)

Gambar 7 : Lapangan Tenis (dokumen foto pribadi Wenry Agus Cahyono). 7. Kolam Renang Kolam renang dengan 3 kedalaman yakni 30 cm, 50 cm dan 150 cm yang dapat digunakan untuk berenang bagi pengunjung yang dapat disewa dengan tarif : Per orang Rp. 6.000,- Full Booked, 2 jam pertama Rp. 400.000,- Tiap Jam Berikutnya Rp. 150.000,- (kampoengkopibanaran.com)

Gambar 8 : Kolam Renang (kampoengkopibanaran.com). 8. ATV merupakan sejenis sepeda motor yang memiliki 4 roda yang digunakan untuk mengelilingi kebun dengan harga sewa per unit Rp. 20.000,-. Gambar 9 : Kendaraan ATV (kampoengkopibanaran.com).

9. Flying Fox Meluncur bagaikan rubah dengan ketinggian 50 meter dan panjang 145 meter. Flying Fox ini dapat disewa dengan tarif Rp. 20.000,- per orang. Gambar 10 : Arena Flying Fox (kampoengkopibanaran.com).

B. Jumlah Pengunjung Wisatawan di Kabupaten Semarang Jawa Tengah Kabupaten Semarang yang merupakan lokasi dari Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran dari tahun ke tahun jumlah kunjungan wisatawan terus mengalami peningkatan. Di bawah ini adalah jumlah wisatawan di Kabupaten Semarang secara keseluruhan dari tahun 2008, 2009, Januari hingga Juli 2010, yakni sebagai berikut : No. Tahun Wisatawan Wisatawan Mancanegara Domestik 1 2008 759.131 3.634 2 2009 989.756 5.000 3 Januari Juli 2010 625.807 521 (sumber : www.promojateng-pemprovjateng.com)

C. Potensi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran berdasarkan analisis 4A Potensi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran berdasarkan pengembangan dipengaruhi oleh beberapa hal pendukung, ditinjau dari pendekatan 4 A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktivitas) yaitu : No Konsep 4A Obyek Keterangan 1. Atraksi Wisata Agro Melihat hamparan kebun kopi yang hijau dengan latar belakang panorama alam waduk Rawapening yang sejuk dan indah Flying Fox Meluncur dan bergantung seperti rubah di ketinggian 50 meter dengan tali sepanjang 145 meter 2 Aksesibilitas Letak Sangat strategis dan mudah dijangkau, terletak di tepi Jalan Raya Semarang Solo Km. 35 atau sebelum pertigaan Bawen bila dari arah Solo. Berlokasi sekitar 1,5 kilometer sebelum terminal bis Bawen. Sarana Sarana bermain bagi anak, jalan mengelilingi area kebun kopi untuk melihat kebun kopi. Jenis Transportasi Jenis Transportasi yang dapat

ditemukan adalah bis antar kota dari arah Solo maupun dari arah Semarang. Naik bis jurusan Solo- Semarang/Salatiga-Ambarawa turun langsung tepat di depan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran. 3 Amenitas Akomodasi Terdapat Gedung Pertemuan dan Banaran Coffee. Toko Di resto Banaran Coffee menjual aneka ragam oleh-oleh olahan kopi yang dibungkus dalam kemasan seperti kopi bubuk, kopi hitam,kopi krim, dan kopi susu. Jasa Angkutan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran dilewati oleh semua jenis angkutan baik dari arah Solo menuju Semarang atau sebaliknya. Jasa Komunikasi Belum terdapat jasa pengisian pulsa telepon Promosi Wisata Melalui media elektronik, leaflet dan sebagainya. 4 Aktifitas Arena Out commit Bond to user Pengunjung dapat melakukan

aktifitas out bond game yang disediakan. Kolam Renang Pengunjung dapat melakukan aktifitas berenang di kolam renang yang tersedia.

D. Potensi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran berdasarkan analisis SWOT Analisis SWOT adalah salah satu alat yang dapat menunjang tercapainya pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran. Analisis SWOT meliputi Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Kesempatan), Treats (Ancaman atau Hambatan). Kekuatan harus diperhatikan sebaik-baiknya,. Kelemahan harus segera dihilangkan secepatnya dengan cara memperhatikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Kesempatan atau peluang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan ancaman atau hambatan harus bisa diantisipasi, dengan demikian langkahlangkah yang diambil dapat diperbaiki, sehingga dapat mendatangkan wisatawan yang akan berkunjung, lebih dapat mengenal keindahan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran. Potensi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran berdasarkan analisis SWOT adalah sebagai berikut : No. Analisis Keterangan 1 Kekuatan Hamparan kebun kopi yang menghijau dengan pemandangan alamnya yang indah. Adanya resto Banaran Coffee yang menjual makanan dan aneka ragam minuman berbahan dasar kopi. Terdapat taman dan sarana bermain bagi anak. commit Terdapat to user arena bermain out bond dan

Camping Ground. 2. Kelemahan Area parkir terutama kendaraan bermotor yang belum beratap.(wawancara dengan Mardyan, pengunjung dari Jepara). Pengunjung biasanya hanya mengetahui atau singgah di resto Banaran Coffee saja, tidak mengetahui secara keseluruhan area Agowisata Kampoeng Kopi Banaran.(wawancara dengan Pak Iwan, pengunjung dari Jakarta) Jalan di area taman bermain yang licin saat basah. 3. Peluang/kesempatan Konsep wisata alam perlu dikembangkan. Kegiatan tour keliling area agrowisata dengan sepeda perlu dipromosikan. Adanya fasilitas jalan sehat kebun berupa jalan berbatu di sekitar area perkebunan. Dibangunnya fasilitas lapangan futsal perlu untuk dipromosikan. 4 Ancaman Persaingan dengan obyek wisata lain di kawasan Kabupaten Semarang khususnya yang semakin ketat.

Perilaku negatif wisatawan terhadap obyek seperti tangannya usil mencabuti daun atau bunga tanaman, membuang sampah dan puntung rokok sembarangan. E. Upaya-upaya dalam pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Upaya-upaya dalam strategi pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran bukan hanya diperkebunan sendiri yang yang akan dikembangkan, namun potensi dilingkungan agrowisata juga akan dibenahi dan ditingkatkan menjadi lebih baik agar memiliki nilai jual dan daya tarik bagi pengunjung. Upaya-upaya dalam strategi pengembangan yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah : 1. Strategi mengembangkan daya tarik wisata dengan meningkatkan fasilitas sarana pendukung dan dengan kualitas yang lebih baik serta dapat memberikan pesona bagi para pengunjung, yang dalam pelaksanaanya adalah memperbaiki dan memelihara fasilitas di lingkungan Agrowisata seperti kereta wisata, taman bermain anak fasilitas out bond dan sebagainya. 2. Strategi memperluas promosi dan pemasaran Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran baik dipasar lokal maupun interlokal dengan dengan upaya-upaya yang dilakukan adalah melalui berbagai sarana promosi seperti lewat brosur dan leaflet maupun lewat media internet, melalui website resmi

www.kampoengkopibanaran.com, yang berisi gambaran tentang agrowisata, serta mengadakan acara-acara yang berhubungan dengan alam yaitu perkemahan dan permainan out bond dengan memanfaatkan arena out bond dan kawasan perkemahan yang terdapat dilingkungan agrowisata. Selain itu upaya lain yang sudah dilakukan adalah mempromosikan fasilitas-fasilitas di lingkungan agrowisata seperti gedung pertemuan di instansi-instansi pemerintah maupun swasta, kolam renang dan lapangan tennis kepada pengunjung dan masyarakat umum. 3. Strategi mengembangkan jalinan kerja sama antara masyarakat lokal, pemerintah dan swasta dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan dan publikasi dalam hal pengembangan sarana dan usaha yang bersifat kepariwisataan di lokasi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran. Dalam hal ini pihak pengelola juga mengajak masyarakat untuk ikut mendukung dan melestarikan keberadaan Agrowisata.(wawancara dengan Totok Indarto selaku direksi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran) 4. Strategi meningkatkan mutu pelayanan dan keramahtamahan menjadi lebih baik lagi dan berkualitas kepada para pengunjung baik di lingkungan agrowisata atau di dalam Resto Banaran Coffee sendiri dengan usaha yang dilakukan yaitu memberikan pengarahan oleh pihak pengelola kepada karyawan/karyawati agar memberikan kehangatan dan keramahtamahan dalam melayani pengunjung sehingga dapat memberikan kepuasan.(wawancara dengan Dyah Ernawati selaku administrasi Kampoeng Kopi Banaran).

5. Strategi meningkatkan finansial guna pengembangan agrowisata yang sedang dilakukan oleh pihak pengelola maupun pemerintah dengan menarik investor atau pihak ke tiga untuk turut mengembangkan obyek wisata tersebut(wawancara dengan Totok Indarto selaku direksi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran). 6. Mempromosikan fasilitas lapangan futsal yang sudah dibangun kepada khalayak umum dan akan dibangun home stay untuk tempat tinggal sementara bagi pengunjung.(wawancara dengan Moch. Irvan selaku coordinator event). 7. Usaha lain yang sudah dilakukan adalah mengadakan promosi tentang wisata Kampoeng Kopi Banaran yang berkonsep wisata alam yang bersifat fun atau menyenangkan bagi khalayak umum. 8. Strategi promosi lain yaitu dengan memasang banner tentang Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran di dalam Banaran Coffee supaya dapat dilihat oleh para pengunjung yang singgah di resto tersebut. 9. Upaya lain adalah memperbaiki fasilitas yang tersedia di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran seperti membuat atap untuk tempat parkir sepeda motor dan membuat saluran air di sekitar jalan taman supaya tidak licin saat basah. Keseluruhan strategi tersebut diakumulasikan menjadi sebuah kebijakan strategis dalam rangka pengembangan potensi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran menjadi sebuah oyek wisata yang menarik dan ideal untuk dikunjungi oleh wisatawan.

F. Kendala-kendala dalam mengembangkan agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Tidak dapat dipungkiri bahwa kendala pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran merupakan kendala yang umum terjadi hamper pada semua obyek wisata yang ada di Indonesia. Kendala-kendala tersebut berupa : 1. Kendala Finansial Aspek finansial merupakan aspek utama dalam mendukung sebuah program/kegiatan, karena itulah aspek finansial menjadi aspek kunci dalam pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran pada saat ini. Minimnya kemampuan Finansial baik Pemerintah Kabupaten Semaran maupun pihak PT. Perkebunan Nusantara IX dalam mengalokasikan anggaran dana pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran saat ini menjadi kendala utama dalam pengembangan obyek wisata tersebut. 2. Kendala Publikasi Intensitas publikasi yang rendah tentang potensi wisata Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran menjadikan obyek wisata tersebut kurang familiar di masyarakat maupun di dunia wisata. Masyarakat lebih mengenal resto Banaran Coffee ketimbang keberadaan agrowisata. Ini merupakan kendala yang tidak mudah bagi pihak pengelola Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran tersebut. Karena itulah kendala ini harus segera disikapi dengan gencarnya publikasi dari obyek wisata tersebut, sebagai obyek wisata yang layak untuk dikunjungi wisatawan dan kalangan akademis.

3. Kendala Sarana dan Prasarana yang dimiliki Fasilitas yang ada saat ini diperlukan adanya pembenahan dan rehabilitasi sesuai standarisasi yang ada. Diantaranya adalah area parkir kendaraan yang belum beratap, jalan-jalan di area taman yang licin kala hujan dan selepasnya, Fasilitas flying fox yang perlu dijamin keselamatannya, dan kebersihan area taman dan gazebo yang kurang terawat.(wawancara dengan Chandra, pengunjung dari kota Semarang) 4. Kendala dalam Pendanaan Kondisi carut-marut negara saat ini yang sedang krisis ekonomi maupun krisis lainnya serta birokrasi yang menyulitkan dari pihak pemerintah mengakibatkan para investor enggan untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan agrowisata Kampoeng Kopi Banaran.(wawancara dengan Totok Indarto selaku Direksi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran). 5. Kendala lain yaitu masyarakat sekitar yang kurang mendukung pengembangan agrowisata dan pengunjung hanya mengetahui Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran dari Resto Banaran Coffee saja.(wawancara dengan Moch. Irvan selaku coordinator event).