BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. maupun Internasional. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai makhluk individu yang unik dan memiliki karakteristik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan verbal - linguistik (cerdas kata-kata), logika matematika (cerdas angka), visual

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. yang mendengarkan alunan musik selalu menggerak-gerakan anggota. Tuhan yang diberikan kepada seluruh manusia tanpa membedakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. relatif pada setiap orang. Dalam buku Terapi Musik, Monty (2002:35), adalah seorang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

`BAB I PENDAHULUAN. yang berpindah-pindah kemungkinan memberikan mereka inspirasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

Keefektifan Penggunaan Permainan Perkusi Sederhana untuk Meningkatkan Kecerdasan Musikal Anak di Taman Kanak-Kanak

BAB I PENDAHULUAN. halus). Oleh karena itu untuk menciptakan generasi yang berkualitas, dini disebut juga dengan The Golden Age ( Usia Emas ).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. fisik maupun psikis. Pada masa ini, anak perlu diberikan rangsangan yang tepat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Musik untuk Anak Usia Dini oleh Sugeng Utuh Priyanto ( ) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Retna Intania, 2014 Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI NYANYIAN/LAGU BAGI ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINIMELALUI BERMAIN CLAY

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

2015 PENGARUH LATIHAN ANGKLUNG TERHADAP PENGETAHUAN TANGGA NADA DIATONIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SPLB-C YPLB CIPAGANTI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. tampil berkarya serta mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang menjadi gerbang

BAB I PENDAHULUAN. hubungannya antar sel syarat otak (sinap) terus berkembang. Begitu. melalui pendidikan anak usia dini (Suyanto, 2005:7).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karakter dan kepribadian anak. Berdasarkan Undang - undang Sistem. Pendidikan Nasional NO.20 Tahun 2003 BAB I ayat 14, menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENGENALAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI BERNYANYI DI RA ULUMUL QUR AN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. siswa, serta memberikan sikap-sikap atau emosional yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

I. PENDAHULUAN. tersebut adalah dengan membuat UU. No. 20 tahun 2003 tentang. SISDIKNAS pasal 1 butir 14 yang bunyinya :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Entar Tarji, 2014 Efektivitas Permainan ORFF Percussion Terhadap Kecerdasan Musikal Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI KARDUS BEKAS DI TK GESI I, SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan mengembangkan peradabannya. Pendidikan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 butir 1 tentang Sistem. Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan salah satu cabang seni yang mempunyai fungsi melatih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakangMasalah. Pembelajaran merupakan suatu usahan tindakan yang dilakukan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

BAB I PENDAHULUAN. guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak-Kanak. TK

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Kurnia, 2009). Anak usia dini merupakan periode perkembangan yang cepat yang terjadi dalam banyak aspek perkembangan. Ia memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia seutuhnya. Anak memiliki potensi yang harus dikembangkan (Wahyudin&Agustin, 2011). Karakteristik cara belajar anak merupakan fenomena yang harus dipahami dan dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia dini. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menstimulasi kecerdasan anak usia dini yaitu pembelajaran dengan menggunakan musik (Noorlaila, 2010). Musik merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena musik dapat menjadikan orang merasa senang, gembira dan nyaman. Mahmud (1995:8) menuturkan bahwa musik adalah salah satu cabang seni yang tertua. Musik bersifat natural dan merupakan komponen penting pada perkembangan anak-anak. Menurut Frank Wood dalam Suyadi (2014), musik adalah bahasa perdana otak, dan menyanyi adalah jenis musik paling awal.sousa dalam Suyadi (2014) berpendapat bahwa musik dapat membantu anak-anak dalam memadukan emosional dan intelektualnya, musik juga mempengaruhi fisik dengan cara mengubah kecepatan detak jantung, sistem pernafasan, tekanan darah dan gerakan otot.

2 Musik harus dikenalkan sedini mungkin pada anak, bahkan sejak dalam kandungan anak sudah dirangsang dengan jenis musik yang dapat mengembangkan kecerdasan anak.usia 3-6 tahun adalah saat yang paling tepat untuk mulai mengajak anak memainkan musik, karena pada rentang usia inilah berlansung perkembangan pendengaran anak yang paling pesat ( Adiningsih, 2008). Beberapa penelitian di bidang neurosains juga menunjukkan bahwa bayi yang berusia tiga bulan dapat mempelajari dan mengingat gerakan-gerakan tertentu ketika lagu-lagu tertentu dinyanyikan, dan ketika anak-anak memasuki usia prasekolah, secara spontan mampu menggunakan musik pada saat bermain dan berkomunikasi (Suyadi, 2014). Hal ini karena musik dapat membantu perkembangan otak dan memberikan efek positif, diantaranya pada hubungan struktur otak, kemampuan koordinasi umum, mental dan fisik serta kreativitas personal (Sheppard, 2007). Gardner dalam Musfiroh dalam Maula (2011) berpendapat bahwa kemampuan musikal merupakan potensi kemampuan yang tumbuh paling awal dan muncul secara tidak terduga dibandingkan dengan bidang lain pada intelegensi manusia. Kemampuan ini melibatkan kepekaan terhadap suara, nada, ritme, melodi, harmoni dan notasi. Kemampuan akan musik ini mempunyai lokasi diotak bagian kanan. Sedangkan menurut Adiningsih (2008:7), kecerdasan musikal adalah kecerdasan untuk mengolah atau memanfaatkan sesuatu yang berkaitan dengan irama, nada dan suara termasuk suara-suara yang bersumber dari alam. Pelaksanaan seni musik di TK tidak ditujukan untuk mengarahkan anak menjadi seorang seniman atau seseorang yang mahir memainkan alat musik tertentu, tetapi lebih memfokuskan kepada kompetensi/kemampuan musikal, yaitu kepekaan musikal, daya apresiasi dan kreativitas (Yuliartien, 2011). Aktif bermain musik mempunyai efek yang lebih baik dari pada menjadi pendengar musik secara pasif, karena bermain musik bagi anak dapat menstimulasi gerak motorik halus anak (Suyadi, 2014). Oleh sebab itu, alangkah lebih baiknya apabila pelajaran musik, terutama bagi anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) lebih memfokuskan

3 pada kegiatan bermain alat musik dari pada hanya sekedar bernyanyi atau mendengarkan lagu. Kegiatan musik dapat meletakkan dasar bagi perkembangan minat dan bakat musik anak selanjutnya (Mahmud, 2005). Sheppard (2007:121) juga mengungkapkan bahwa menciptakan dan memainkan musik akan membawa kepuasan kreatif dan kegembiraan bagi anak. Untuk mengembangkan musikalitas anak, kita dapat menggunakan alat-alat musik yang mudah dan tepat digunakan oleh anak. Adiningsih (2008:4) juga mengungkapkan bahwa karakter yang dimiliki anak usia TK salah satunya yaitu tertarik untuk memperlajari alat musik tertentu. Anak-anak umumnya tertarik untuk memainkan alat musik dan menciptakan irama yang selaras, sehingga ia akan tampak menikmati ketika memainkannya. Alat musik yang dapat dimainkan oleh anak TK salah satunya adalah alat musik perkusi. Menurut Mahmud (1995:66) alat musik perkusi atau alat musik pukul merupakan alat musik yang bunyinya ditimbulkan oleh pukulan sebuah benda dengan benda lain. Melalui alat musik perkusi, diharapkan anak dapat belajar mengenai pola ketukan serta melatih kepekaan rasa (Yuliartien, 2011). Berdasarkan hasil observasi awal, maka diperoleh data bahwa saat ini kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah belum optimal. Hal ini terlihat seperti pada saat guru bernyanyi, anak hanya mengikuti saja dan ketika guru meminta anak untuk bernyanyi sambil bertepuk tangan, tidak semua anak melakukannya. Anak-anak terkesan bosan dengan cara bernyanyi sambil bertepuk tangan yang mereka lakukan setiap hari. Tepukan anak-anak juga tidak berpola pada saat bernyanyi bahkan beberapa anak memukul-mukul meja dengan keras dan bernyanyi dengan teriak. Hal tersebut karena selama melaksanakan observasi awal, peneliti mengamati bahwa upaya guru untuk mengembangkan kemampuan musikal anak belum optimal. Anak belum diberi kesempatan untuk menghasilkan banyak ide dalam bermusik. Kegiatan pengembangan musik yang dilaksanakan di kelompok B RA Raudlatul Jannah masih bersifat meniru dan kurang variatif. Anak-anak hanya melakukan kegiatan mendengarkan musik dan bernyanyi saja tanpa ada indikator-indikator yang dapat mengembangkan kemampuan musikal dan kreativitas anak dalam bermusik. Hal ini karena

4 kurangnya penguasaan guru terhadap alat musik tertentu serta kurangnya alat musik yang dapat digunakan oleh anak dibandingkan dengan jumlah anak didik, sehingga anak seringkali berebut alat musik yang ingin dimainkannya. Oleh karena itu, sangat perlu bagi seorang pendidik untuk mengembangkan berbagai alat musik alternatif yang dapat dijadikan media untuk bermain musik bagi anak usia dini. Berdasarkan hasil refleksi awal melalui diskusi dengan guru, disepakati bahwa salah satu upaya untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan cara bermain alat musik perkusi menggunakan media batok kelapa. Batok kelapa/tempurung kelapa merupakan salah satu bagian dari buah kelapa. Bagian ini sangat keras sehingga mampu melindungi daging buah yang berada di dalamnya. Dulu, batok kelapa hanya menjadi limbah, kalaupun dimanfaatkan hanya sebagai bahan bakar. Kini, batok kelapa banyak yang diolah menjadi arang, asap cair, produk kerajinan dan sebagai media pembelajaran (Kaleka, 2013). Penulis memilih media batok kelapa sebagai media pembelajaran ini, agar anak terasah kecerdasan musikal dan kecerdasan naturalisnya dengan memanfaatkan barang limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka. Batok kelapa digunakan dengan cara dimainkan sebagaimana alat musik perkusi biasa. Dengan cara ini diharapkan anak dapat mengerti ketukan, tempo (cepat atau lambat) dan selanjutnya dapat memainkan alat musik perkusi dari batok kelapa ini menjadi suatu bentuk irama yang unik jika dimainkan secara berkelompok. Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti secara langsung penerapan media batok kelapa sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan musikal pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah. Penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan Musikal Anak dalam Kegiatan Bermain Alat Musik Perkusi dari. B. Rumusan Masalah

5 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah sebelum menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa? 2. Bagaimana penerapan pembelajaran bermain alat musik perkusi dari batok kelapa pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah setelah bermain alat musik perkusi dari batok kelapa? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kondisi objektif kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah sebelum menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa 2. Mengetahui penerapan pembelajaran musik dengan menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa pada anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah 3. Mengetahui perkembangan kemampuan musikal anak kelompok B di RA Raudlatul Jannah setelah menggunakan alat musik perkusi dari batok kelapa D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi anak dalam meningkatkan kemampuan musikal dengan menggunakan alat musik perkusi daribatok kelapa. 2. Bagi Guru

6 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk lebih mengembangkan mutu pendidikan di TK, agar dapat menunjang perkembangan anak secara signifikan. 3. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam meningkatkan kemampuan musikal anak, serta menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian di masa mendatang. 4. Bagi Mahasiswa PG PAUD Dapat menjadi rujukan atau masukan untuk penelitian selanjutnya, khususnya tentang peningkatan kemampuan musikal anak. 5. Bagi lembaga RA Raudlatul Jannah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi sebagai masukan yang baik guna mengupayakan dan meningkatkan program pembelajaran, khususnya dalam meningkatkan kemampuan musikal anak. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab, yakni bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian pustaka yang berisi tentang kajian mengenai teori karakteristik pembelajaran anak usia dini, hakekat musik, kemampuan musikal anak TK, konsep bermain dan media batok kelapa. Bab III metode penelitian, yang membahas tentang subjek dan lokasi penelitian, metode penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan yaitu hasil penelitian dan pembahasan mengenai masalah penelitian Bab V simpulan dan saran, yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran.