BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Farmasi merupakan perusahaan yang terdaftar dibursa efek Indonesia (BEI). Perusahaan properti adalah perusahaan yang melakukan proses pengolahan bahan baku menjadi bahan yang siap untuk dikonsumsi. Pada perusahaan ini dibutuhkan capital investmen yang sangat besar, serta membutuhkan banyak tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris Current ratio, Debt to asset dan Return On Investmen terhadap perubahan laba pada perusahaan properti yang terdaftar dibursa efek Indonesia. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan untuk penyusunan skripsi ini adalah metode kausal, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pegaruh satu atau lebih variabel tertentu dan pada penelitian ini juga dilakukan dengan metode regresi berganda. Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas (independen variabel) variabel yang mempengaruhi yaitu Current Ratio (X1), Debt to Asset (X2) dan Return On Investmen (X3) terdapat variabel terkait (dependen variabel) dipengaruhi yaitu pertumbuhan laba (Y). Populasi yang digunakan penulis sebanyak 13, yang masuk dalam sempel 11. 27
28 C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap penelitian yang keberadaannya harus diuji empiris. Hipotesis memberikan keterangan sementara mengenai fenomena yang diteliti, dalam hal ini adalah hubungan antara variabel bebas dan variabel terkait.hipotesis adalah hipotesis yang diharapkan akan ditolak, sedangkan hipotesis kinerja merupakan hipotesis yang ingin dipastikan pada perhitungan dengan menggunakan Uji T. Perumusan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio, Debt to Asset dan ROI terhadap perubahan laba secara parsial. Ha 2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio, Debt to Asset dan ROI terhadap Perubahan laba secara simultan.. D. Sempel Penelitian Populasi dan penelitian ini adalah perusahaan pharmaciuticals yang seharusnya telah go public dan terdaftar di bursa efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah provposive sampling unsur populasi yang ditentukan menjadi sempel didasarkan pada tujuan penelitian penelitian sempel dipilih berdasarkan penelitian terhadap
29 beberapa karakteristik anggota sempel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Judgetment all sampling) Untuk menentukan perusahaan-perusahaanyang menjadi sempel dalam setiap analisis rasio digunakan sebagai berikut: 1. Perusahaan bergerak dibidang pharmaceuticals 2. Laporan keuangan menggunakan mata uang Indonesia. 3. Pada tahun 2008-2010 perusahaan masih tercatat di BEI 4. Laporan keuangan perusahaan tersedia berturut-turut 2008 dan 2010 5. Nilai ekuitas harus positif untuk analisa Current Ratio, Debt to Asset Ratio and Return On Investment Dari kriteria diatas diperoleh sebagai berikut: Tabel 3.1 Daftar Perusahaan pharmaciuticals Yang Terdapat Di BEI dan Memenuhi Kriteria Pemilihan Sampel Periode 2008-2010 No Nama Perusahaan 1 Darya-Varia Laboratoria Tbk. 2 Kalbe Farma Tbk. 3 Pyridam Farma Tbk. 4 Tempo Scan Pacific Tbk. 5 Merck Tbk. 6 Kimia Farma Tbk. 7 Indofarma Tbk.
30 8 Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. 9 Musika Ratu Tbk. 10 Mandom Indonesia Tbk. 11 Unilever Indonesia Tbk. Sumber: Data yang telah diolah E. Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel Independent (Variabel Bebas) Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Current Ratio, Debt To Asset Ratio dan Return On Investment. Skala pengukuran variabel ini adalah skala rasio 2. Variabel Dependent (Variabel Tidak Bebas) Variabel tidak bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan laba perusahaan yang merupakan selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan operasional perusahaan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Skala pengukuran variabel ini adalah skala rasio. F. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Independent (Variabel Bebas) Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
31 a. Current Ratio Rasio ini menunjukan sejauh mana aktivitaslancar menutupi kewajiban lancar. Semakin besar pebandingan aktiva lancar semakin inggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk beberapa kali (x) atau presentase (%). Rasio lancar yang aman adalah jika berada diatas 1% atau 100% artinya aktiva lancar harus jauh diatas hutang lancar. b. Debt Ratio (Rasio Hutang atas Aktiva) Rasio ini mengukur biaya total asset perusahaan yang dibiayai oleh kreditor. Rasio ini menunjukan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva, lebih besar rasio lebih aman. c. Return On Investment (ROI) Rasio ini mengambarkan keseluruhan efektifitas manajemen dalam menghasilkan laba dengan total asset yang tersedia. Rasio ini menunjukan beberapa presentase (%) diperoleh laba bersih jika diukur dari asset pemilik.
32 2. Variabel Dependent ( Variabel Tidak Bebas) Variabel terkait untuk yang digunakan untuk penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Kererangan: L t L t-1 = Laba Tahun Berjalan = Laba Tahun Sebelumnya Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini, penulis menggambarkan skala pengukuran rasio G. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini menentukan penelitian ini memerlukan data yang dapat mendukung penelitian ini. Adapun metode-metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah sebagai berikut: Penelitian keperpustakaan (Library Research) Mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data dapat diperoleh melalui buku-buku, literature, maupun sumber-
33 sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Jenis data yang digunakan adalah data skunder yang diambil dari Pojok Bursa Efek Mercubuana dan www.idx.com. H. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini akan dianalisi pengaruh Current Asset dan Debt to Asset Ratio terhadap pertumbuhan laba. Untuk mencapai tujuan penelitian langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam menganalisis data adalah menggunakan analisis statistic untuk mengukur pengaruh antara variabel bebas (independen variabel) dengan variabel tidak bebas (dependent variabel) dangan menguji hipotesis yang diajukan. Analisis ini digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis tersebut. Adapuna analisis statistik yang dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskriptifkan atau memberikan gambaran tentang objek yang diteliti melalui data sempel atau populasi sebagai mana adanya, tanpa melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini penulis memberikan gambaran tentang data yang digunakan yaitu Current, Debt to Asset Ratio, Returnt On Investment sebagai variabel yang dependen.
34 2. Uji Asumsi Klasik Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa data, ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi klasik model regresi. Pelanggaran terhadap asumsi klasik akan menyebabkan koefisien-koefisien regresi memiliki standard error yang besar dan hasil statistic tidak akurat. Model regresi yan baik akan menyebabkan terjadinya pelanggaran terhadap asumsi klasik. Adapun yang termasuk dalam uji klasik adalah adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smimov Menurut Imam (2005:147) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terkait dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model statistik non parametik merupakan metode yang tidak harus memakai suatu non parametik merupakan yang tidak harus memakai suatu parametik tertentu seperti keharusan adanya mean, standar deviasi, varians dan lainnya. Penggunaan metode parametik ataupun non parametik tergantung dari situasi yang ada dan keduanya bersifat saling melengkapi dalam melakukan bebagai pengambilan keputusan. Dengan menggunakan coefidance level 95% atau signifikan level 5% maka jika Asymp.Sig (2-taled) test lainnya lebih kecil
35 5% Ha diterima dan Ho ditolak. Data yang terdistribusi secara normal adalah data yang signifikannya diatas 0,05. b. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas menunjukan bahwa antara variabel independen mempunyai hubungan langsung (kolerasi) yang sangat kuat. Multikolinieritas terjadi jika nilai Variabel Inflastion Factor (VIF) lebih dari 10 atau nilai toleransi lebih kecil 0,10 Ha 1: Tidak ada multikolinieritas Ha 2: Ada multikolinieritas Pengambilan keputusan: Jika VIF < 10, maka Ha 1 diterima (tidak ada multikolinieritas) Jika VIF > 10, maka Ha 1 ditolak (ada multikolinieritas) c. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan kolerasi atau hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkai pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu maupun tersusun dalam rangkaian ruang yang disebut data cross sectional. Salah satu pengujian umum dilakukan untuk mengetahui adanya Autokolerasi adalah Uji Statistic Durbin Watson (D-W test). Uji ini dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai-
36 nilai taksiran faktor-faktor gangguan yang berurutan. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari Autokolerasi. d. Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam (2005:125) heterskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah metode regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Metode regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji hesteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji gletser. Apabila hasil signifikannya diatas 0,05 dari setiap variabel independennya, maka model regresi tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas, maka model regresi tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. 1. Analisis Koofisien Determinasi (R 2 ) Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan bahwa variabel independen, maka perlu diketahui nlai koefisien determinasi (Addjusted R Square). Jika nilai Addjusted R Square adalah sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependent seharusnya dapat dijelaskan oleh variabel independent. Nila Addjusted R Square berarti 0-1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independent dapat menjelaskan fluktuasi
37 variabel dependent. Sebalikanya jika nilai Addjusted R Square semakin mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independent. 1. Jika Signifikan <10, Ha 1 ditolak 2. Jika Signifikan >10, Ha 1 diterima 2. Uji Hipotesis a. Uji Pengaruh Simultan (Uji-F) Menggunakan pengujian regresi untuk menentukan signifikansi pengaruh seluruh variabel independen bersamasama terhadap variabel dependennya. Uji hipotesisi ini membandingkan antara nilai f hubungan dengan nilai f tabel yang diperoleh dengan menggunakan tinkat resik (level of signifikan). Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada ANOVA. Dalam pengujian ini menggunakan ukuran secara bebas dengan signifikansi sebesar 0,05 yang dapat disimpulkan sebagai berikut (Duwi Priyanto,2008:85): 1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka Ha diterima 2) JIka nilai signifikansi > 0,05, maka Ha ditolak b. Uji Parsial (Uji-T) Digunakan untuk menguji pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Uji T yang
38 dilakukan dengan mmembandingkan hasil nilai t hitung dengan tabel denagan nilai a = 5% 1. Jika Signifikansi > 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak 2. Jika Signifikansi < 0.05, maka Ho diterima dan Ha diterima Jika Ho ditolak, ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. c. Analisa Regresi Linier Berganda Analisis regresi beganda digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Pengujian regresi berberganda yang dapat dibuat untuk menguji hipotesis dinyatakan dalam persamaan: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y = Pertumbuhan Laba X 1 = Current Ratio X 2 = Debt to Asset X 3 = Return On Investment a = Konstanta yang menunjukan jika X 1 = 0 b = koefisien regresi masing-masing X e = error variabel atau kesalahan