BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan. Perkembangan nilai perusahaan, khususnya perbankan selama lima tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. efektif dalam menunjang pertumbuhan perusahaan, karena pasar modal

SKRIPSI. Oleh : ANGGORO NUR FAJAR B

BAB I PENDAHULUAN. investor yang berinvestasi di Indonesia sesuai dengan informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan oleh pemegang saham adalah pendapatan berupa deviden (divident

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN. antara perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia.

WIDIYARTI B

I. PENDAHULUAN. Krisis moneter pada akhir tahun 1997 mempengaruhi minat investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan sehingga. tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan institusi yang mempengaruhi ekonomi negara terutama negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh perusahaan dapat diperoleh di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi ini pasar merupakan suatu fenomena yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimana modal diperdagangkan antara pihak yang memiliki kelebihan modal

ini, terutama harapan dari pihak-pihak yang menginvestasikan dananya.

memungkinkan para pemodal {investor) untuk melakukan diversifikasi investasi,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ROE PERBANKAN SWASTA DI INDONESIA TAHUN 2005, 2006, 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan pilihan jenis-jenis investasi serta perantara untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

I. PENDAHULUAN. 2009). Dengan kata lain perusahaan adalah suatu bentuk badan usaha yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. barang, pesaing, perkembangan pasar, perkembangan perekonomian dunia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. efek sebagaimana yang dimaksud Undang-Undang No. 8 Tahun 1995.

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Kanada sumber dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Sebelum melakukan suatu investasi, para

BAB I PENDAHULUAN. industri pesawat terbang, industri listrik dan lain-lain (ICN, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, salah satunya menggunakan laporan keuangan. Pengguna

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB V PENUTUP. memoderasi pengaruh penilaian kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipatgandakan kekayaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang dapat dipilih pemodal adalah investasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. sebuah pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri. Dimana penghimpunan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa mendatang. Para investor dapat membeli saham, obligasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, tidak sedikit orang yang memiliki berbagai macam bentuk investasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dana tersebut ke berbagai sektor yang produktif. Pasar modal dalam fungsi ekonominya menyediakan fasilitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting profit. Termasuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. keuangan (Ruky, 1999: 22). Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

penurunan, mendorong tiap-tiap perusahaan untuk lebih berhati-hati dalam

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. pertanyaan dari tujuan penelitian maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah kinerja atau performance seringkali dikaitkan dengan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Para investor di pasar modal sangat peduli terhadap kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Perkembangan nilai perusahaan, khususnya perbankan selama lima tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan. Fakta agregat menunjukkan ada peningkatan pada indeks saham perbankan sebesar 10,8% untuk perioda waktu 2007 sampai dengan 2009. Kenaikan nilai perusahaan, yang tercermin pada return saham, memberi dampak positif pada kesejahteraan pemegang saham. Kenaikan nilai saham dan jumlah dana dari pihak ketiga juga merupakan salah satu indikator naiknya kepercayaan masyarakat kepada bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk senantiasa menjaga kinerja dengan baik, terutama menjaga tingkat profitabilitas yang tinggi, mampu membagikan dividen dengan baik, prospek usaha yang selalu berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation dengan baik. Kemampuan bank menjaga kinerjanya dengan baik dapat meningkatkan nilai saham di pasar sekunder dan meningkatkan jumlah dana dari pihak ketiga. Beberapa peneliti telah melakukan pengujian tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Penelitian sebelumnya lebih menekan kinerja keuangan konvensional. Penggunaan analisis rasio keuangan sebagai alat pengukur konvensional 1

2 memiliki kelemahan utama yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau tidak. Agar kelemahan tersebut dapat teratasi dikembangkanlah suatu konsep baru yaitu EVA (Economic Value Added). EVA atau nilai tambah ekonomis merupakan pendekatan baru dalam menilai kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil ekspektasi penyandang dana. Perusahaan berusaha menciptakan nilai tambah yang tercermin pada EVA positif. EVA yang positif berarti perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modal. Tetapi apabila nilai EVA negatif maka menunjukkan nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modal. Penelitian yang dilakukan oleh Dodd dan Chen (1996) pada 566 perusahaan di Amerika Serikat antara tahun 1983-1992 menyimpulkan bahwa korelasi antara return saham dengan EVA masih jauh dari sempurna. Mereka menemukan bahwa ROA memiliki korelasi dengan tingkat pengembalian saham lebih baik dibandingkan dengan EVA (ROA 24,5 persen dan EVA 20,2 persen). Sedangkan nilai korelasi antara EVA dan ROA, lebih baik dibandingkan dengan nisbah lainnya (ROE berkisar antara 5-7 persen dan EPS 19,4 persen). Dengan kata lain, nisbah ROA menunjukkan pengukuran return saham lebih baik dibandingkan dengan EVA dan metode pengukuran lainnya. Sementara itu, hasil studi yang dilakukan oleh Lehn dan Makhija (1996) pada 241 perusahaan di Amerika Serikat pada tahun 1987, 1988, 1992, dan 1993 menyimpulkan bahwa korelasi EVA terhadap return saham, lebih baik dibandingkan dengan ROA, ROE, dan ROS. Di Indonesia sendiri, hasil penelitian Jogiyanto Hartono dan Chendrawati (1998) terhadap saham-saham likuid di Bursa Efek Indonesia (LQ-45) antara tahun 1994

3 sampai tahun 1997 menyimpulkan bahwa korelasi antara ROA terhadap return saham 70 persen dibandingkan dengan EVA terhadap return saham hanya 10 persen. Wibowo dan Erkaningrum (2002) memperoleh bukti bahwa investasi keterbatasan dana yang ada di dalam perusahaan akan mendorong dilakukannya peminjaman yang lebih besar dan mengarah pada rasio leverage yang lebih tinggi pula. Keinginan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham telah mendorong perusahaan untuk memanfaatkan adanya kesempatan investasi yang ada. Sekali pun penelitian sebelumnya sudah mempertimbangkan aspek laba konvensional dan EVA, namun hasil penelitian masih saling tidak konsisten. Penelitian yang ada belum mampu menjelaskan dengan baik nilai perusahaan. Hal ini bisa disebabkan penelitian sebelumnya belum mempertimbangkan nilai buku perusahaan seperti yang disarankan oleh Huang dan Wang (2008). Oleh karena itu, penelitian ini menguji kembali model yang diusulkan oleh Huang dan Wang (2008). Menurut mereka nilai perusahaan sesungguhnya diperngaruhi oleh nilai buku, laba perusahaan, dan EVA. Menurut hasil studi yang dilakukan Huang dan Wang (2008) bahwa EVA tidak lebih baik dibandingkan laba akuntansi dalam hal kemampuannya menjelaskan variasi nilai pasar ekuitas perusahaan. Hal ini mungkin dikarenakan cadangan ekuitas yang besar sehingga sulit untuk mengamortisasi secara benar pada industri elekronik. Hal ini memungkinkan terjadi kesalahan pada pengukuran. Kedua, tidak ada organisasi/perusahaan yang menyediakan informasi yang relevan mengenai EVA (terutama pada laporan keuangan), sehingga investor tidak memiliki informasi tentang EVA.

4 Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menguji pengaruh nilai buku (Book Value), laba, dan EVA terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian penulis mengajukan judul tulisan ini Pengaruh BV dan EVA (ROA) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009. 1.2 Perumusan Masalah a. Apakah ROA dan EVA memiliki kemampuan yang sama dalam menjelaskan variasi nilai saham? b. Apakah ROA, EVA dan nilai buku berpengaruh terhadap return saham? 1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk menguji kemampuan ROA dan EVA dalam menjelaskan variasi nilai saham. b. Untuk menguji pengaruh ROA, EVA dan Nilai Buku terhadap return saham. 1.4 Kontribusi Penelitian a. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Memberikan wacana tambahan tentang aspek profitabilitas dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional perusahaan. b. Untuk Investor Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi dengan mempertimbangkan EVA, laba akuntansi dan nilai buku.

5 c. Bagi Perusahaan/Emiten Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan nantinya dalam mengambil kebijakan manajemen khususnya yang berkaitan dengan EVA, laba akuntansi dan nilai buku perusahaan. 1.5 Batasan Penelitian 1. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh metode Book Value, ROA, dan EVA terhadap return saham emiten terpilih pada sektor industri perbankan di Bursa Efek Indonesia. 2. Data keuangan masing-masing perusahaan diambil antara tahun 2007-2009, dan aktivitas transaksi masing-masing perusahaan di Bursa Efek Indonesia bulanan (IHSG dan SBI), serta tahunan (laporan keuangan perusahaan dan akumulasi perdagangan bulanan) antara tahun 2007-2009.