DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON

dokumen-dokumen yang mirip
Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi, dan Pemikiran Hukum Islam Vol 6, No. 2: April ISSN:

Wulandari, Pengaruh Kompetensi Pedagogik & Kompetensi Profesional Guru... 25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR KIMIA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN 2 SINTANG

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU DI SDIT NURUL FALAH KEC. TAMBUN UTARA KAB. BEKASI

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 12 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) secara sistematis, faktual

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALING KABUPATEN SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT

ANALISIS TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN IPS SMP DAN MTs DI KOTA DUMAI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. suatu gejala yang ada yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat dilakukan. 1

Sri Wahyuningsih dan Satrijo Budiwibowo Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI MADIUN

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Keempat

(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA. Ika Gita Nurliana Putri; Rustono, WS.; Edi Hendri Mulyana

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti efektivitas penggunaan media powerpoint interaktif dan lembar

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Pendidikan Akuntansi

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

HUBUNGAN ANTARA BAKAT NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 DONDO KABUPATEN TOLI-TOLI

Sri Wahyuningsih Prodi. Pend. Akuntansi IKIP PGRI Madiun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. ekstrakurikuler atau kegiatan organisasi siswa. Kegiatan-kegiatan yang diadakan

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KIMIA SISWA SMA DI KOTA MANOKWARI

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

Automotive Science and Education Journal

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA JURNAL SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MINAT PROFESI GURU TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN ANGKATAN 2010


PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa,

Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Dosen Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun. Soenarjo Siska Diana Sari Dwijayanto

PENGARUH PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XII IPA DI MAN 1 SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

desain korelasional yang dapat digambarkan sebagai berikut. Dalam penelitian ini akan dianalisis dua variabel penelitian, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN CALON GURU KIMIA SMA MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 10 Oktober 2017

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

BAB li KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci: Tingkat pendidikan keluarga, Asal sekolah, dan Motivasi belajar

Transkripsi:

DESKRIPSI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KIMIA PADA MATERI HIDROKARBON Putri Rochayati 1), Andari Puji Astuti 2), Tuti Hendrawati 3) 1 Program Studi S1 Pendidikan Kimia 3 SMA Negeri 11 Semarang E-mail: Putrirochayati3@gmail.com Abstrak Materi hidrokarbon menjadi salah satu materi yang cukup sulit bagi sebagian siswa SMA Negeri 11 Semarang, dilihat dari hasil angket yang telah diisi siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui deskripsi kompetensi pedagogik guru kimia pada materi hidrokarbon. Penelitian ini difokuskan untuk mendeskripsikan kompetensi pedagogik guru mata pelajaran kimia pada materi hidrokarbon siswa kelas XI IPA 4 dan XII IPA 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Indikator yang diteliti yaitu pelaksanaan pembelajaran kimia yang mendidik dan dialogis, strategi pembelajaran, penugasan dan hasil evaluasi siswa, pemahaman terhadap siswa, dan pengetahuan terhadap kurikulum. Hasil dari penelitian ini yaitu kompetensi pedagogik guru mata pelajaran kimia materi hidrokarbon berada pada kategori baik dilihat dari hasil nilai rerata dari semua indikator sebesar 0,80. Keywords: kompetensi pedagogik, prestasi belajar, hidrokarbon I. PENDAHULUAN Proses belajar-mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan yang perlu dibinadan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian dan kompetensi profesional. Penelitian ini lebih menekankan pada salah satu kompetensi yang dimiliki seorang guru yaitu kompetensi pedagogik guru. Kompetensi pedagogik dalam pelaksanaannya berkaitan secara langsung dengan siswa dan secara langsung akan berdampak pada prestasi belajar siswa tersebut. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengemukakan kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru karena kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk menguaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Pencapaian tujuan belajar dalam proses belajar mengajar diukur atau ditentukan dengan suatu hasil belajar.banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa yaitu faktor internal seperti kemampuan, minat, motivasi dan bakat. Faktor eksternal seperti guru, orangtua, sarana - prasarana sekolah serta lingkungan belajar. Mata pelajaran kimia masih menjadi mata pelajaran yang cukup sulit bagi sebagian besar siswa SMA Negeri 11 Semarang. Materi hidrokarbon menjadi salah satu materi yang cukup sulit bagi sebagian siswa dilihat dari hasil angket yang telah diisi siswa, sehingga disinilah peran seorang guru kimia untuk menggunakan kemampuan pedagogik yang dimilikinya agar dapat membuat pembelajaran kimia yang menyenangkan, inovatif dan efektif sehingga hasil belajar kimia siswa memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimum. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan diawal tahun ajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan 293

hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. KKM akan tercapai apabila hasil belajar siswa memenuhi nilai terendah yang telah ditentukan (Halian, 2012). Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila memenuhi nilai KKM kimia. Nilai KKM kimia SMA Negeri 11 Semarang adalah 76.Berdasarkan observasi di lapangan, kompetensi pedagogik yang dimiliki guru mata pelajaran kimia kelas XI IPA 4 dan XII IPA 2 mulai dari perancangan pembelajaran yang tentu saja melibatkan pemahaman karakteristik siswa, kegiatan pembelajaran, evaluasi hasil belajar hingga pengembangan potensi siswa belum sepenuhnya maksimal. Berdasarkan uraian di atas penelititertarik untuk melakukan penelitian mengenai seberapa besar kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru terhadap prestasi belajar siswa pada materi hidrokarbon dengan judul penelitian Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru Kimia Pada Materi Hidrokarbon. 2. KAJIAN PUSTAKA Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman siswa dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis (Suprihatiningrum, 2013). Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan yang dimiliki guru dalam kaitannya dengan siswa mulai dari memahami karakter siswa, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, memahami dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa serta melaksanakan evaluasi hasil belajar. Adapun kompetensi pedagogik guru yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pemahaman terhadap siswa, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar, dan memfasilitasi pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Kunandar, 2011). Terdapat dua aspek dalam melaksanakan evaluasi guna mendapatkan hasil evalusi yang sempurna, yaitu aspek kecerdasan dan aspek kepribadian yang mencakup seluruh pribadi anak dalam seluruh situasi pendidikan yang dialaminya. Aspekkepribadian tersebut memuat diantaranya pemikiran yang logis, ingatan, menginterpretasi data, kerjasama dengan kawan sekelasnya, cara pemecahan masalah serta nilainilai sosial (Ahmadi dan Supriyono, 2004). Prestasi belajar adalah hasil dari penguasaan kemampuan selama proses pembelajaran yang dicapai siswa dengan penilaian dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa sebagai bukti usahanya dalam menguasai materi pelajaran hidrokarbon yang ditunjukkan dengan nilai ulangan harian dan penugasan pada mata pelajaran kimia. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor yang berasal dari dalam dirinya (intern) dan dari luar dirinya (ekstern) sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal yaitu inteligensi, minat, bakat dan motivasi. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu guru, keluarga, teman bergaul, tetangga, kondisi gedung sekolah dan sumber belajar. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor yang berasal dari luar yaitu guru. Dalam pembelajaran kimia sendiri, kompetensi pedagogik merupakan penunjang dalam meraih prestasi belajar siswa. Sehingga ketika guru mata pelajaran kimia dapat menerapkan kompetensi pedagogik tersebut dapat dipastikan bahwa prestasi belajar kimia siswa akan dapat diraih dengan optimal. 3. METODE PENELITIAN Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 75 siswa, pengambilan sampel tersebut dilakukan dengan carapurposive sampling. Peneliti memfokuskan pada kelas XI IPA 4 dan XII IPA 2 dikarenakan berdasarkan arahan guru pamong yang mengajar dikelas tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, metode angket, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Metode observasi digunakan pada awal penelitian untuk menentukan beberapa bentuk permasalahan yang ada di SMA Negeri 11 Semarang yang berkaitan dengan kemampuan pedagogik guru kimia. Metode angket digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pedagogik yang dimiliki oleh guru kimia sehingga dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Angket/kuesioner berisi beberapa pernyataan tentang kompetensi pedagodik yang dimiliki oleh guru kimia yang berjumlah 25 item dalam bentuk check list dengan dua pilihan jawaban yang harus dipilih oleh siswa. Pedoman penskoran menggunakan skala likert yaitu iya (1) dan tidak (0) (Sugihartono, 2007). Metode wawancara merupakan salah satu cara peneliti untuk memperoleh data yang diperoleh dalam penelitian interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran kimia. Wawancara adalah proses 294

pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interview). Teknik wawancara yang digunakan yaitu terbuka dimana wawancara ini berdasarkan pada pertanyaan yang tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya. Wawancara dilakukan dengan guru kimia kelas XI IPA 4 dan XII IPA 2. Pengumpulan data melalui metode perekaman didayagunakan untuk mendapatkan data lisan berupa tuturan guru dalam interaksi pembelajaran (Habnur. 2012). Teknik analisis data yang dilakukan yaitu dengan menganalisis hasil wawancara, observasi, dokumentasi, dan juga analisis hasil angket yang telah diisi oleh para siswa. Terdapat 5 indikator yang digunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik yang dimiliki guru yaitu pemahaman guru terhadap siswa, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswauntuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Teknis analisis data yang dilakukan yaitu analisis seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik guru kimia terhadap prestasi belajar siswa pada materi hidrokarbon dengan menggunakan penskoran data angket yang telah diisi oleh siswa kelas XI IPA 4 dan XII IPA 2, dengan rentang nilai 0 0,24 rendah, 0,25 0,74 sedang, dan 0,75 1,00 tinggi. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan analisis gambaran kompetensi pedagogik guru mata pelajaran kimia di kelas XI IPA 4 dan XII IPA 2 SMA Negeri 11 Semarang yang diperoleh dari hasil jawaban angket masing-masing responden diperoleh hasil seperti yang disajikan gambar berikut ini : Gambar 1. Distribusi Kompetensi PedagogikGuru Kelas XI IPA 4 295

Gambar 2. Distribusi Kompetensi PedagogikGuru Kelas XII IPA 2 Berdasarkan gambar 1 dan 2 secara umum dapat dilihat bahwa kompetensi pedagogik guru berada pada kategori baik.hal ini dilihat dari skor rata-rata nilai angket yaitu 0,78 pada kelas XI IPA 4 dan 0, 81 pada kelas XII IPA 2. Rerata itu didapatkan dari hasil analisis angket yang diberikan kepada siswa dengan limaindikator mengenai kompetensi pedagogik guru. Dalam proses kegiatan belajar mengajar kompetensi pedagogik guru sangat penting untuk menunjang kesuksesan pembelajaran. Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, adanya gambaran perencanaan sangat diperlukan. Berdasarkan analisis data angket yang telah terkumpul, kompetensi pedagogik guru mata pelajaran kimia SMA Negeri 11 Semarang berada pada kategori baik. Hal ini diperkuat dengan hasil observasi yang peneliti lakukan di lapangan yang menunjukkan bahwa guru menunjukkan semua indikator kompetensi pedagogik beserta aspeknya yang menjadi pedoman observasi dalam penelitian untuk mengetahui deskripsi kompetensi pedagogik guru kimia pada materi hidrokarbon. Pada indikator A yaitu pelaksanaan pembelajaran kimia yang mendidik dan dialogis pada materi hidrokarbon didapat hasil nilai rerata angket sebanyak 0,95 pada kelas XI IPA 4 dan 0,80 pada kelas XII IPA 2, perbedaan nilai angket tersebut dikarenakan pada kelas XII IPA 2 sudah banyak yang lupa mengenai materi hidrokarbon, dikarenakan materi hidrokarbon terdapat pada mata pelajaran kimia kelas XI semester satu. Pada indikator B yaitu strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada materi hidrokarbon didapat hasil nilai rerata angket sebanyak 0,74 pada kelas XI IPA 4 dan 0,87 pada kelas XII IPA 2, perbedaan nilai angket tersebut dikarenakan perbedaan guru yang mengajar, sehingga strategi yang digunakan berbeda. Pada indikatorc yaitu penugasan dan hasil evaluasi siswa pada materi hidrokarbon didapat hasil nilai rerata angket sebanyak 0,84 pada kelas XI IPA 4 dan 0,93 pada kelas XII IPA 2, perbedaan nilai angket tersebut dikarenakan perbedaan guru yang mengajar, sehingga metode penugasan dan evaluasi yang dilakukan berbeda. Pada indikatord yaitu pemahaman terhadap siswa pada materi hidrokarbon didapat hasil nilai rerata angket sebanyak 0,52 pada kelas XI IPA 4 dan 0,47 pada kelas XII IPA 2, perbedaan nilai angket tersebut dikarenakan perbedaan guru yang mengajar, sehingga pemahaman setiap guru terhadap siswa berbeda karena faktor kepribadian setiap guru berbeda. Pada indikatore yaitupengetahuan terhadap kurikulum pada materi hidrokarbon didapat hasil nilai rerata angket sebanyak 0,86pada kelas XI IPA 4 dan 0,98 pada kelas XII IPA 2, perbedaan nilai angket tersebut dikarenakan perbedaan guru yang mengajar, sehingga pengetahuan terhadap kurikulum berbeda, hal ini juga dikarenakan guru di kelas XI IPA 4 baru mengajar mata pelajaran kimia di SMA karena sebelumnya mengajar mata pelajaran kimia di SMK. Hasil data angket yang telah terkumpul mengenai kompetensi pedagogik guru menunjukkan bahwa dari lima indikator yang menyatakan nilai rerata paling rendah yaitu pada indikator guru dalam memahami siswa yang menunjukkan nilai rerata yaitu 0,52 pada siswa kelas XI IPA 4 dan 0,57 pada siswa kelas XII IPA 2, hal ini dikarenakan dalam setiap kelas heterogen, sehingga siswa merasa guru tidak memahami siswa dengan baik juga karakteristik dari setiap siswa dalam kelas berbeda-beda. Sedangkan nilai rerata paling tinggi yaitu pada indikator pelaksanaan pembelajaran kimia yang mendidik dan dialogis yang menunjukan nilai rerata yaitu 0,95 pada siswa kelas XI IPA 4, hal ini dikarenakan siswa kelas XI IPA 4 merasa pelajaran kimia sangat mendidik, siswa antusias mempelajari kimia karena semua hal yang berada di alam semesta tidak terlepas dari unsur kimia dan dalam kehidupan sehari-hari semua orang pasti menjumpai bahan kimia. Nilai rerata paling tinggi yaitu pada indikator pemahaman terhadap kurikulum yang menunjukkan nilai rerata yaitu 0,98 pada siswa kelas XII IPA 2, dari jawaban angket siswa dapat diketahui bahwa guru mata pelajaran kimia memiliki pengetahuan kurikulum yang baik dibuktikan dengan rancangan pembelajaran yang tersusun dengan rinci dan jelas, pembelajaran yang efektif, inovatif, beragam, dan sistematis. Dari hasil wawancara guru kimia kelas XI IPA 4 yaitu Responden A dan XII IPA 2 yaitu Responden B dapat diketahui bahwa guru harus dapat mengetahui karakteristik siswa dari berbagai aspek kehidupan, baik itu moral, emosional, maupun intelektualnya. Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sebagai pendidik kimia sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis 296

subjek(mata pelajaran), guru memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina, selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran dikelas, namun sebelumnya Responden A lebih banyak pengalaman mengajar di SMK. Dari hasil wawancara responden menyatakan bahwa guru harus memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.guru juga dituntut menciptakan situasi belajar bagi siswa yang kreatif dan menyenangkan. Guru harus memberikan ruang yang luas bagi siswa untuk dapat mengeskplorasi potensi dan kemampuan siswa sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.dalam penyelenggaraan pembelajaran guru menggunakan teknologi sebagai media. Guru menyediakan bahan ajar dan mengadministrasikan dengan mengunakan teknologi informasi, siswa berinteraksi dengan menggunakan teknologi yang di sesuaikan dengan materi yang dipelajari.guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasikan pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon siswa, hasil belajar siswa, metode dan pendekatan. Evaluasi didapat dari hasil nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik. Responden memiliki kemampuan untuk membimbing siswa menciptakan wadah bagi siswa untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan siswa adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas yang berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang dihadapi siswa dalam belajar. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan target perencanaan guru dapat tercapai. Pada prinsipnya, semua aspek kompetensi paedagogik dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan alternatif solusi. Responden A lama mengajar 22 tahun dan lama mengajar RespondenB yaitu 32 tahun, sehingga kompetensi pedagogik guru yang dimiliki berbeda karena perbedaan waktu dalam mengajar dan pengalaman mengajar yang didapat tentu berbeda. B. Pembahasan Kompetensi pedagogik dalam pelaksanaannya berkaitan secara langsung dengan siswa dan secara langsung akan berdampak pada prestasi belajar siswa tersebut.semakin baik kompetensi pedagogik guru, maka prestasi siswa akan baik juga. Sebaliknya jika kompetensi pedagogik guru tidak baik maka hal tersebut juga dapat menjadi salah satu faktor prestasi siswa kurang optimal. Hasil analisis menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa sesuai dengan penelitian Nurmayanti (2013). Temuan penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki antusiasme yang tinggi pada mata pelajaran kimia materi hidrokarbon. Hasil wawancara menyatakan pemahaman setiap siswa berbeda-beda dikarenakan pengalaman dasar yang berbeda mengenai materi hidrokarbon, perbedaan hasil ini dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal dalam diri masingmasing siswa. Kompetensi pedagogik guru berada di kriteria baik dilihat dari hasil angket siswa, dokumentasi, observasi langsung, dan wawancara.hasil penelitian tentang keadaan kompetensi pedagogik guru ini dapat mencerminkan bahwa kompetensi pedagogik guru kimia tergolong dalam kualifikasi baik yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Minat siswa pada mata pelajaran kimia tergantung dari bagaimana guru dapat melakukan proses pembelajaran yang dapat memotivasi siswanya sehingga dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran pada materi hidrokarbon. Hasil temuan ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan Ilhamuddin (2008) yang menyatakan bahwa kompetensi pedagogik memiliki hubungan yang positif dengan efektivitas hasil belajar, walaupun hubungannya rendah. Argumentasi dalam pernyataan tersebut bahwa kompetensi pedagogik pada dasarnya merupakan kemampuan guru di dalam mengelola pembelajaran, dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator bagi siswa dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pembelajaran. Hasil analisis data dari penelitian deskripsi kompetensi pedagogik guru kimia pada materi hidrokarbon dilihat dari lima indikator menyatakan nilai rerata yang paling rendah dari kedua guru kimia yaitu mengenai pemahaman terhadap siswa pada kategori sedang, sedangkan pada indikator lain pada kategori tinggi, hal ini dikarenakan siswa merasa bahwa guru tidak memahami siswa dengan baik dikarenakan adanya faktor internal dan eksternal dalam diri masing-masing siswa. Sehingga guru tidak bisa memberikan perlakuan khusus pada setiap siswa dalam satu kelas, hal ini juga dipengaruhi oleh pengalaman guru dalam mengajar, karena guru di kelas XI IPA 4 merupakan guru baru dan sebelumnya 297

mengajar di SMK, dan karakteristik siswa yang berada di SMA dan SMK berbeda. 5. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu deskripsi kompetensi pedagogik gurukimia pada materi hidrokarbonpada kategori baik. B. Saran Saran yang dapat diajukan berdasarkan kesimpulan di atas adalah sebagai berikut (1) Melihat adanya tingkat pengaruh yang kuat antara kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar, sebaiknya guru terus meningkatkan kompetensi pedagogik tersebut agar lebih meningkatkan hasil belajar siswa. (2) Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya peneliti sejenis menambahkan variabel dalam penelitian ini dengan tidak hanya melihat kepada kompetensi pedagogik guru yang mempengaruhi hasil belajar siswa karena masih banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa selain kompetensi pedagogik guru. 6. REFERENSI Ahmadi dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Halian, Aan. 2012. KKM, Pengertian, Fungsi dan Tahapan Penetapan. (online). https://udugudug.wordpress.com/2012/01/06/kkm-pengertian-fungsi-dan-tahapan- penetapan/, Ilhamuddin, Soekardi. 2008. Hubungan Kompetensi Peda-gogik dengan Efektivitas Hasil Pembelajaran. Equilibrium. Vol 4 No.8, Juli-Desember 2008, hal 24-35. Kunandar. 2011. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nurmayanti, Irma. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa. Repository.upi.edu Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV. Alvabeta. Suprihatiningrum. 2013. Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi & Kompetensi Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Wijayanti, Ririn. 2012. Korelasi antara Kompetensi Pedagogik Guru dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab Kelas VII di MTSN Gubuk Rubuh Gunungkidul tahun pelajaran 2012/2013. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Wulandari, Denik. 2013. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru terhadap Economic Literacy melalui Prestasi Belajar Siswa Kelas XII IPS di SMA Kota Malang. Jurnal Pendidikan Humaniora, Hal 25-29 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.Diakses 01September 2017. 298