BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. sehari hari. Salah satu perannya ialah bahasa merupakan alat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

berkonotasi. Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu materi pembelajaran sastra yang diajarkan dikelas. Ketrampilan menulis puisi wajib dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kemampuan berbahasa pada siswa. Dari pengajaran sastra, siswa

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS VI SD PABELAN III TAHUN AJARAN 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yuli Yuliani Disfana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I. PENDAHULUAN. berlaku, baik secara lisan maupun tulis. (Depdiknas, 2008 : 16) Standar Isi Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, dalam pembelajaran bahasa Indonesia, siswa diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tersebut kita mampu berkomunikasi dengan orang-orang Indonesia di

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak/

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang bertujuan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, akhirnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan menjadi bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, salah satunya yaitu sebagai bahasa pengantar di lembagalembaga pendidikan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia, khususnya sebagai alat komunikasi yang efektif, termasuk para pelajar. Para pelajar khususnya di Sekolah Dasar harus mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, karena bahasa Indonesia digunakan sebagai dasar untuk mencari dan menggali ilmu pengetahuan. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP (2007 : 73) di Sekolah Dasar, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan guna meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Bangsa Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mencakup beberapa kemampuan berbahasa dan bersastra yang terdiri dari aspek-aspek : mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu kemampuan atau keterampilan yang mempunyai peranan penting dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah kemampuan atau 1

keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara sendiri merupakan kemampuan dalam mengungkapkan pendapat, pikiran ataupun perasaan kepada orang lain secara lisan. Keterampilan berbicara dianggap sebagai salah satu kemampuan berbahasa yang dijadikan tolok ukur dalam menentukan kualitas kemampuan berpikir seseorang. Berbicara merupakan ekspresi dari pikiran, gagasan ataupun perasaan seseorang yang menekankan pada komunikasi dua arah, yaitu memberi dan menerima. Pentingnya keterampilan berbicara dalam berkomunikasi juga diungkapkan oleh Supriyadi (2005: 178) bahwa apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, seseorang tersebut akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional. Keuntungan sosial berkaitan dengan kegiatan interaksi sosial antar individu. Sedangkan, keuntungan profesional diperoleh sewaktu menggunakan bahasa untuk membuat pertanyaanpertanyaan, menyampaikaan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan dan mendeskripsikan. Keterampilan berbahasa lisan tersebut memudahkan siswa berkomunikasi dan mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang lain. Kegiatan bercerita merupakan bagian dari kemampuan berbicara yang berperan penting baik dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah maupun kehidupan sehari-hari. Sehubungan dengan pernyataan di atas, di dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dasar, keterampilan bercerita menjadi salah satu bagian keterampilan berbahasa yang harus diajarkan kepada siswa dan dikuasai oleh siswa. Keterampilan bercerita memiliki beberapa manfaat bagi siswa khususnya siswa sekolah dasar yaitu untuk meningkatkan keterampilan 2

siswa dalam berkomunikasi dengan baik, membentuk karakter siswa dan mengembangkan keterampilan siswa dalam berbahasa. Apabila dicermati dalam keseharian, tidak semua siswa khususnya siswa Sekolah Dasar dalam berbicara khususnya bercerita memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan isi gagasan atau pemikirannya kepada orang lain. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan siswa dalam menyesuaikan dengan benar antara apa yang ada dalam pikiran atau perasaannya dengan apa yang diucapkannya, sehingga orang lain yang mendengarkannya dapat memiliki pemahaman yang sama atau sesuai dengan pemahaman pembicara. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam bercerita yaitu terbatasnya pengetahuan atau pengalaman yang akan disampaikan kepada lawan bicara atau pendengar. Pengetahuan atau pengalaman yang sebelumnya telah diperoleh siswa tentu akan sangat menunjang dalam kemampuan bercerita karena dalam pengetahuan atau pengalamannya tersebut siswa akan memperoleh kata-kata baru sehingga memperbanyak pengetahuan siswa. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam bercerita adalah rendahnya kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk berlatih dalam mengutarakan pendapatnya dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran, masih banyak guru yang hanya sekedar memberikan materi kepada siswa tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif melakukan kegiatan berbahasa, yang salah satunya adalah keterampilan bercerita. Dengan kata lain pembelajaran bercerita lebih banyak 3

disajikan dalam bentuk teori yang berimplikasi pada rendahnya pengembangan keterampilan bercerita siswa. Kosakata sebagai salah satu unsur bahasa juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi kegiatan bercerita. Melalui kata-kata, seseorang dapat mengekspresikan pikiran, gagasan, serta perasaannya terhadap orang lain. Penguasaan kosakata harus menjadi bahan pemikiran yang penting bagi para pendidik saat ini karena sangat dibutuhkan bagi para siswa agar siswa dapat lancar dalam bercerita. Untuk dapat melakukan kegiatan komunikasi diperlukan penguasaan kosakata dalam jumlah yang memadai. Penguasaan kosakata yang lebih banyak memungkinkan komunikasi berjalan dengan lancar, sehingga maksud yang akan disampaikan oleh pembicara dapat tercapai kepada pendengar atau penyimak. Setiap siswa dalam kegiatan bercerita tidak akan terlepas dari penguasaan kosakata. Dengan bekal penguasaan kosakata yang cukup, diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan dan meningkatkkan keterampilannya dalam kegiatan bercerita. Diasumsikan dengan adanya tingkat penguasaan kosakata yang baik, dapat membatu siswa menghasilkan cerita yang baik pula. Dari uraian yang telah dikemukaan di atas, maka perlu kiranya diadakan penelitian untuk mengetahui hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan bercerita siswa kelas V SD. Menurut peneliti, kosakata merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang keterampilan bercerita yang selaras dengan pendapat dari Henry Guntur Tarigan (1986: 2) 4

yang mengatakan bahwa kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. B. Identifikasi Masalah Bertolak dari latar belakang permasalahan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Keterampilan bercerita siswa kelas V SD masih rendah. 2. Penguasaan kosakata yang dimiliki siswa kelas V SD masih terbatas atau minim. 3. Pengetahuan atau pengalaman siswa yang akan disampaikan kepada lawan bicara atau pendengar masih kurang. 4. Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk berlatih dalam mengutarakan pendapatnya masih rendah. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan bercerita siswa kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. 5

D. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan bercerita siswa kelas V SD N se-kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan bercerita siswa kelas V SD N se-kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperluas wawasan tentang pembelajaran bahasa terutama penguasaan kosakata dan keterampilan bercerita pada siswa SD. 2. Manfaat Praktis a. Bagi sekolah Merupakan salah satu upaya dalam menentukan suatu kebijakan atau bahan pertimbangan dalam peningkatan proses pembelajaran keterampilan bercerita dan penguasaan kosakata. 6

b. Bagi guru Sebagai masukan bahwa penguasaan kosakata sangat penting untuk menunjang kelancaran atau kemampuan bercerita pada siswa SD. c. Bagi siswa Meningkatkan penguasaan kosakata siswa terhadap pembelajaran berbicara khususnya bercerita, sehingga pada nantinya siswa dapat menerapkan pengalaman bercerita di lingkungan masyarakat. d. Bagi peneliti Memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya tentang keterampilan bercerita dan perbendaharaan kata. G. Definisi Operasional Variabel 1. Keterampilan Bercerita adalah salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain dengan cara menyampaikan berbagai macam ungkapan, berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dan dibaca, terutama dalam penguasaan unsur intrinsik suatu cerita. 2. Penguasaan Kosakata adalah kemampuan siswa dalam memahami suatu himpunan kata yaitu semua kata yang dimengerti atau semua kata yang kemungkinan akan digunakan oleh siswa tersebut untuk menyusun kalimat baru. 7