BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI. Pasal 1. Pasal 2 BAB II SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Umum. Pasal 3

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Organisasi. Tata Kerja. Universitas Samudra. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No.1392 Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

, No Tinggi tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Trunodjoyo Madura; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN Draft hasil pembahasan 14 Juni 2016

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PERTAHANAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Nega

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

No.1688, 2014 KEMENDIKBUD. Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat. Pendirian. Organisasi. Tata Kerja.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SILIWANGI

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS TERBUKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 113 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS JAMBI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 116 TAHUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI INTELIJEN NEGARA

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.19/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

2016, No Islam Negeri Batusangkar menjadi Institut Agama Islam Negeri Batusangkar dan untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan pada Institut A

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 4.

2 Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lemba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Neg

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 116, Tambahan Lem

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nom

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF

MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG

No.1357, 2014 KEMENAG. Sekolah Tinggi. Agama Islam. Bengkalis. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/PERMEN-KP/2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Institut Agama Islam Negeri. Walisongo. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

2013, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

2011, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

2014, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2013, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemba

2016, No Pemasyarakatan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Ilmu Pemas

2017, No Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500); 3.

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERISmA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih selanjutnya dalam peraturan ini disebut STIE Prabumulih merupakan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2) STIE Prabumulih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Pasal 2 STIE Prabumulih mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam bidang ilmu ekonomi. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Umum Pasal 3 STIE Prabumulih memiliki organ yang terdiri : a. Senat b. Ketua 1

Bagian Kedua Senat Pasal 4 (1) Senat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan organ yang menjalankan tugas pokok dan fungsi menetapkan kebijakan akademik mengenai: kurikulum program studi, persyaratan akademik, pembukaan, perubahan dan penutupan program studi; menyusun dan mengawasi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan; menyusun dan mengawasi pelaksanaan norma, etika, dan peraturan akademik sivitas akademika. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Senat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam statuta STIE Prabumulih. Bagian Ketiga Ketua Pasal 5 (1) Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b merupakan organ yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan akademik dan pengelolaan STIE Prabumulih. (2) STIE Prabumulih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Ketua Sekolah Tinggi. Pasal 6 Ketua sebagai organ pengelola terdiri atas: a. Ketua dan Pembantu Ketua b. Biro c. Unit Pelaksana Teknis. d. Ketua Program studi 2

e. Dosen f. Tenaga Kependidikan Paragraf 1 Ketua dan Pembantu Ketua Pasal 7 Ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta membina tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa dan hubungannya dengan lingkungan. Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Ketua menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan tinggi; c. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat; e. Melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan hubungannya dengan lingkungan; Pasal 9 (1) Pembantu ketua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Ketua. (2) Pembantu ketua terdiri atas: a. Pembantu Ketua Bidang Akademik; b. Pembantu Ketua Bidang Keuangan dan administrasi umum c. Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 3

(3) Pembantu Ketua Bidang Akademik mempunyai tugas membantu ketua dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Serta memiliki fungsi: a. merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dan pengajaran dan penelitian b. membina tenaga pengajar dan tenaga peneliti c. mempersiapkan program pendidikan baru berbagai tingkat maupun bidang d. menyusun program bagi usaha pengembangan daya penalaran mahasiswa e. merencanakan pelaksanaan kerjasama pendidikan dan penelitian dengan lembaga di dalam maupun di luar negeri f. mengolah data yang menyangkut pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat g. melaksanakan kegiatan di bidang pengabdian kepada masyarakat dalam rangka turut membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat (4) Pembantu ketua Bidang Keuangan dan administrasi umum mempunyai tugas membantu ketua dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum. Serta memiliki fungsi: a. merencanakan dan mengelolah anggaran b. membina kesejahteraan pegawai c. mengelola data dan perlengkapan bidang administrasi umum d. pengurusan ketatausahaan, kerumah tanggaan dan pemeliharaan ketertiban e. penyelenggaraan hubungan kemasyarakatan (5) Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mempunyai tugas membantu ketua dalam memimpin penyelenggaraan kegiatan di bidang pembinaan kemahasiswaan, alumni, dan layanan kesejahteraan mahasiswa. Serta memiliki fungsi: a. melaksanakan pembinaan kemahasiswaan b. melaksanakan usaha kesejahteraan mahasiswa serta usaha bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa c. melakukan kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan dengan kegiatan kemahasiswaan 4

Paragraf 2 Biro Pasal 10 (1) Biro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b merupakan unsur pelaksana administrasi STIE Prabumulih yang menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh unsur di lingkungan STIE Prabumulih; (2) Biro dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Ketua Prodi; (3) Biro dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Pembantu ketua sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 11 Biro terdiri atas: a. Biro Akademik dan Kemahasiswaan; b. Biro Administrasi Umum; Pasal 12 Biro Akademik dan Kemahasiswaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a mempunyai tugas melaksanakan pemberian layanan dan evaluasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 13 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Biro Akademik dan Kemahasiswaan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan layanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. pelaksanaan evaluasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; 5

c. pelaksanaan registrasi dan data mahasiswa; d. pelaksanaan urusan pembinaan minat, bakat, dan kesejahteraan mahasiswa; dan e. pelaksanaan penyusunan data alumni serta urusan alumni lainnya. Pasal 14 Biro Administrasi Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, hukum, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, keuangan. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Biro Administrasi Umum menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan; b. pelaksanaan urusan hukum dan ketatalaksanaan; c. pelaksanaan urusan kepegawaian; Paragraf 3 Unit Pelaksana Teknis Pasal 16 Unit Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c mempunyai tugas sebagai berikut: (1) Unit Pelaksana teknis dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Ketua Prodi; (2) Unit Pelaksana teknis dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Pembantu ketua sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 17 Unit Pelaksana Teknis terdiri atas: a. Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 6

b. Unit Pelaksana Teknis Penjamin Mutu c. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium d. Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan e. Unit Pelaksana Teknis Pusat Bahasa Pasal 18 Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf a mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 19 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Unit Pelaksana Teknis Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat menyelenggarakan fungsi: a. menyusun rencana, program, dan anggaran UPT P2M; b. melaksanakan penelitian ilmiah murni terapan; c. melaksanakan pengabdian masyarakat; d. koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat; e. melaksanakan kerjasama dibidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; f. melaksanakan administrasi UPT P2M. Pasal 20 Unit Pelaksana Teknis Penjamin Mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf b di STIE Prabumulih terdiri dari: a. UPT Penjaminan Mutu yang berada di tingkat Sekolah Tinggi. b. Gugus Kendali Mutu yang berada di tingkat Program studi. Pasal 21 7

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a, Unit Pelaksana Teknismemiliki tugas menyelenggarakan penjaminan mutu pendidikan STIE Prabumulih. Unit pelaksana teknis penjaminan mutu juga menyelenggarakan fungsi: a. menyusun rencana, program, dan anggaran UPT PM; b. menyusun perangkat SPMI melalui penyiapan: kebijakan mutu, manual mutu, Standar Mutu, SOP, Formulir, instrukdi kerja; c. melaksanakan peningkatan dan pengembangan pembelajaran; d. melaksanakan pengembangan SPM pendidikan; e. koordinasi pelaksanaan kegiatan peningkatan pembelajaran, pengambangan pembelajaran, dan penjaminan mutu pendidikan; Pasal 22 Gugus Kendali Mutu sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 huruf b mempunyai tugas melakukan pengendalian di tingkat program studi. Pasal 23 Dalam melaksanakan tugas yang dimaksud Pasal 22, Unit Pelaksana Teknis menyelenggaran fungsi: a. melakukan monitoring proses pembelajaran; b. membuat laporan monitoring dan evaluasi program studi; c. meningkatkan standar mutu program studi. Pasal 24 Unit Pelaksana Teknis Laboratorium sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf c mempunyai tugas melaksanakan layanan laboratorium. Pasal 25 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Unit Pelaksana Teknis laboratorium menyelenggarakan fungsi: 8

a. menyusun rencana, program, dan anggaran UPT laboratorium; b. pelaksanaan layanan laboratorium untuk program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa; c. pemeliharaan dan perawatan laboratorium; d. melaksanakan urusan tata usaha UPT. Pasal 26 Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf d mempunyai tugas melaksanakan layanan kepustakaan. Pasal 27 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Unit Pelaksana Teknis kepustakaan menyelenggarakan fungsi: a. menyusun rencana, program, dan anggaran UPT perpustakaan; b. melaksanakan pemberian layanan kepustakaan; c. pengolahan bahan pustaka; d. pemeliharaan bahan pustaka; e. melaksanakan urusan tata usaha UPT. Pasal 28 Unit Pelaksana Teknis Pusat bahasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf e mempunyai tugas melaksanakan layanan kemampuan bahasa. Pasal 29 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Unit Pelaksana Teknis pusat bahasa menyelenggarakan fungsi: a. menyusun rencana anggaran belanja UPT Pusat Bahasa; b. pengembangan pembelajaran bahasa; c. pelayanan peningkatan kemampuan bahasa; d. pelayanan uji kemampuan bahasa (TOEFL); 9

e. melaksanakan urusan tata usaha UPT. Paragraf 4 Program Studi Pasal 30 Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf d merupakan unsur pelaksana akademik yang berada di bawah STIE Prabumulih dan bertanggung jawab kepada ketua. Pasal 31 Program Studi terdiri atas: a. Manajemen b. Akuntansi Pasal 32 Program Studi mempunyai tugas menyelenggarakan dan mengelola pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 33 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, program studi menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan perencanaan, evaluasi dan pengembangan pendidikan di lingkungan program studi; b. menyusun rancangan RAPBP; c. mengadakan sosialisasi kebijakan peningkatan mutu kepada sivitas akademika; d. melaksanakan monitoring tri dharma perguruan tinggi yakni menjadi pelaksana Gugus Kendali Mutu; 10

e. melaksanakan penelitian untuk pengembangan pendidikan dilingkungan program studi; f. pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat g. melakukan inventarisasi data program studi yang bermanfaat untuk perencanaan dan peningkatan mutu; h. mengadakan hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk peningkatan kualitas program studi; Pasal 34 Program Studi terdiri dari ketua program studi. Pasal 35 Program studi dipimpin oleh seorang ketua prodi dan bertanggung jawab kepada Ketua Pasal 36 Tenaga Kependidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan, keuangan, akademik, kemahasiswaan, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan dan pelaporan di lingkungan sekolah tinggi dan prodi. Pasal 37 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36, Bagian Tenaga kependidikan menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan urusan penyusunan rencana, program, dan anggaran; b. pelaksanaan kegiatan administrasi dan dokumentasi akademik; c. membantu kegiatan administrasi surat menyurat dan mendokumentasikannya; d. membantu pengelolaan pangkalan data. Pasal 38 11

Tenaga Kependidikan di Sekolah Tinggi dan Program Studi terdiri atas: a. Subbagian Akademik dan kemahasiswaan; b. Subbagian administrasi umum dan kepegawaian; Pasal 39 (1) Subbagian Akademik dan kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan urusan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, pengelolaan data, evaluasi, dan pelaporan. Melakukan urusan kemahasiswaan dan alumni. (2) Subbagian Administrasi umum mempunyai tugas melakukan urusan administrasi umum, perencanaan, keuangan, ketatalaksanaan, dan kepegawaian. Pasal 40 Bagian Tata Usaha pada program studi manajemen dan program studi akuntansi terdiri atas: a. Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan; dan b. Subbagian Umum dan Keuangan. Pasal 41 (1) Subbagian Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai tugas melakukan urusan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kemahasiswaan, dan alumni serta pengelolaan data, evaluasi,dan pelaporan Program studi (2) Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, ketatalaksanaan, kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan. 12

BAB III ESELONISASI Pasal 42 Prabumulih. Kepala Biro dan Kepala UPT bukan merupakan jabatan struktural STIE BAB IV TATA KERJA Pasal 43 Kepala Biro dan Kepala Unit Pelaksana Teknis wajib melakukan koordinasi dengan unit organisasi baik dengan satuan organisasi di lingkungan STIE Prabumulih maupun dengan instansi lain di luar STIE Prabumulih sesuai dengan tugasnya masing-masing. Pasal 44 (1) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan STIE Prabumulih dalam melaksanakan tugasnya wajib: a. menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi, baik dilingkungan masing-masing satuan organisasi di lingkungan STIE Prabumulih maupun dengan instansi lain di luar STIE sesuai dengan tugasnya masing-masing; b. mengawasi bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangansupaya mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. mengikuti, mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing; d. menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya; dan 13

e. bertanggung jawab memimpin dan melakukan koordinasi dengan bawahanmasing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi yang menerima laporan dari pimpinansatuan organisasi dibawahnya wajib mengolah dan mempergunakan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangannya. Pasal 45 Kepala Biro dan Kepala Unit Pelaksana Teknis menyampaikan laporan kepada Ketua dan pembantu Ketua dengan tembusan kepada Kepala Biro Administrasi Umum dan satuan organisasi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja dengan STIE Prabumulih. BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 46 Perubahan organisasi dan tata kerja STIE Prabumulih menurut Peraturan ini, ditetapkan oleh Ketua yayasan setelah mendapat persetujuan tertulis dari badan pembina yayasan. Pasal 47 (1) Tugas dan fungsi unit kerja di lingkungan STIE Prabumulih dijabarkan ke dalam rinciantugas masing-masing unit kerja; (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Ketua 14

BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 48 (1) Semua tugas dan fungsi sebagai pelaksanaan dari ketentuan Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih Nomor 031/SK/STIE-P/I/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja STIE Prabumulih ini berlaku sejak ketetapan ini di keluarkan dan disahkan oleh ketua STIE Prabumulih. (2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat dalam waktu 1 (satu) bulan sejak ditetapkannya Peraturan ini. Pasal 49 Ketua, Pembantu Ketua, ketua Prodi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 58 diberikan tunjangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2007 tentang Tunjangan Dosen. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 50 Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, ketentuan terdahulu yang mengatur tentangorganisasi dan tata kerja di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Prabumulih dinyatakan tidak berlaku. Pasal 51 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetakan dan ditandatangani. Ditetapkan di Prabumulih Pada tanggal Januari 2016 15

KETUA STIE PRABUMULIH YUDI TUSRI, SE. 16