Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA LAS SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) DENGAN METODE EKSPERIMEN

2.2.9 Definisi Aluminium Klasifikasi Aluminium... 21

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

TUGAS AKHIR. PENGARUH JENIS ELEKTRODA PADA HASIL PENGELASAN PELAT BAJA St 32 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIKNYA

2.5. Heat Treatment Metalurgi Las Aluminium Klasifikasi Aluminium Sifat Mampu Las Aluminium...

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

Prosiding SNATIF Ke -4 Tahun 2017 ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyambungan batang-batang terutama pada bahan besi tuang

TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN LAS SMAW PADA BAJA SS400 DENGAN VARIASI ARUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Tempat pembuatan spesimen : kampus Universitas Muhammadiyah. 3. Waktu pelaksanaan : 7 Februari 17 Mei 2017

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK-MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur mikro adalah gambaran dari kumpulan fasa-fasa yang dapat diamati

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERUBAHAN ARUS DAN KECEPATAN SERTA KELEMBAPAN FLUX TERHADAP HASIL IMPACT

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. atau non ferrous dengan memanaskan sampai suhu pengalasan, dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi ( filler metal ).

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena sifat-sifat dari logam jenis ini yang bervariasi, yaitu bahwa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

PENGARUH HEAT TREATMENT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perbesaran 100x adalah 100 µm. Sebelum dilakukan pengujian materi yang

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia konstruksi, pengelasan sering digunakan untuk perbaikan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode analisa, yaitu suatu usaha

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK- MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

Kata Kunci: Pengelasan Berbeda, GMAW, Variasi Arus, Struktur Mikro

BAB 3 METODE PENELITIAN

Chamdani Achmad

Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi kebutuhan teknologi maupun kebutuhan rumah. berpengaruh pada penurunan kualitas barang produksi seperti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

PENGARUH JENIS ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK HASIL PENGELASAN SMAW BAJA ASTM A36

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian struktur mikro dilakukan untuk mengetahui isi unsur kandungan

ANALISIS NYALA TORCH OKSIDASI PADA OXY-ACETYLENE TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK SAMBUNGAN LAS PADA PELAT BAJA KARBON RENDAH TUGAS AKHIR

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

BAB I PENDAHULUAN. proses pengelasan. Pada proses pengelasan terdapat berbagai jenis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

Persentasi Tugas Akhir

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH VARIASI TEBAL PELAT DAN BESAR ARUS LISTRIK TERHADAP DISTORSI PADA PENGELASAN MULTILAYER PROSES GMAW DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFER SPRAY

ARI BUDIANTO NIM : D TUGAS AKHIR. Disusun :

Dimas Hardjo Subowo NRP

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penyambungan Aluminium 6061 T6 dengan Metode CDFW. Gambar 4.1 Hasil Sambungan

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAJA ST37 PASCA PENGELASAN DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN MENGGUNAKAN SMAW. Yassyir Maulana

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

BAB I PENDAHULUAN. Pengelasan adalah suatu proses penggabungan antara dua. logam atau lebih yang menggunakan energi panas.

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Velg Mobil Berbahan Aluminium terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan TIG

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

ANALISIS NYALA TORCH KARBURASI OXY-ACETYLENE TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK SAMBUNGAN LAS PADA PELAT BAJA KARBON RENDAH TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KELEMBABAN FLUKS ELEKTRODA E 6013 LAS SMAW PADA KEKUATAN SAMBUNGAN TUMPUL BAJA PADUAN BERKEKUATAN TARIK TINGGI AISI 4340

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

Jurnal Dinamis Vol.II,No.14, Januari 2014 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

ANALISIS PENGARUH VARIASI ELEKTRODA LAS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BAHAN BAJA SS 400 TUGAS AKHIR

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S.Al Insyirah : 5-6)

ANALISIS SIFAT MEKANIK LAS TIG PADA PELAT ALUMINIUM SERI 5 DENGAN VARIABLE KUAT ARUS 65; 70; 75A UNTUK MANUFAKTUR KENDARAAN AIR SAMPAN ( CANOE

Latar belakang. Oleh: Sukendro. Bs Nrp

TUGAS AKHIR. Pengaruh Variasi Arus terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Kekuatan Sambungan pada Proses Pengelasan Alumunium dengan Metode MIG

TUGAS AKHIR PENGARUH KEKUATAN LAS BERBAHAN KUNINGAN TERHADAP PROSES PENGELASAN TIG DAN OXY-ACETYLENE

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Batasan Masalah... 4 1.4 Tujuan Penelitian... 5 1.5 Manfaat Penelitian... 5 1.6 Sistematika Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 2.1 Kajian Pustaka... 7 2.2 Dasar Teori... 10 2.2.1 Pengertian Pengelasan... 10 2.2.2 Tipe Sambungan Las... 13 2.2.3 Jenis Pengelasan... 15 2.2.4 Las Listrik GMAW ( Gas Metal Arc Welding)... 17 2.2.5 Mekanisme Transfer Metal... 19 2.2.6 Variabel Proses Pengelasan... 22 2.2.5 Metalurgi Pengelasan... 27 2.2.6 Struktur Mikro Las... 29 2.2.7 Karakteristik Pelat Baja... 29 2.2.8 Sifat Mekanisme Pelat Baja... 31 2.2.9 Pengujian tarik... 32 2.2.10 Pengujian Kekerasan... 35 x

2.2.11 Pengujian Impak (Hentakan)... 37 2.2.12 Pengujian Metalografi... 38 2.2.13 Pengujian Korosi... 38 2.2.14 Parameter pada Lambung Kapal... 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 41 3.1 Diagram Alir Penelitian... 41 3.2 Material Penelitian... 42 3.3 Alat Penelitian... 42 3.3.1 Mesin Las MIG/MAG... 43 3.3.2 Jig Las... 44 3.3.3 Las Potong (Brander)... 44 3.3.4 Peralatan Keselamatan Kerja... 45 3.3.5 Mesin Frais... 45 3.3.6 Kikir... 46 3.3.7 Mesin bubut... 46 3.3.8 Mesin Gergaji Listrik... 47 3.3.9 Klem C... 47 3.3.10 Kursi Besi... 48 3.3.11 Sikat Baja ( Wire Brush)... 48 3.3.12 Gerinda Tangan... 49 3.3.13 Mesin Gerinda Potong... 49 3.3.14 Tang Potong... 50 3.3.15 Alat ukur... 50 3.4 Desain Kampuh... 52 3.5 Persiapan Pengelasan... 55 3.6 Proses Pengelasan... 57 3.7 Pengujian Metalografi... 59 3.7.1 Pengujian Makro... 60 3.7.2 Pengujian Mikro... 60 3.8 Pengujian tarik... 62 3.9 Pengujian Impak... 64 3.10 Pengujian Kekerasan... 67 3.11 Pengujian Korosi... 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 71 4.1 Pengujian Metalografi... 71 4.1.1 Pengujian Makro... 71 xi

4.1.2 Pengujian Mikro... 74 4.3 Pengujian Tarik... 83 4.4 Pengujian Impak... 87 4.5 Pengujian Kekerasan... 98 4.6 Pengujian Korosi... 101 BAB V PENUTUP... 105 5.1 Kesimpulan... 105 5.2 Saran... 106 DAFTAR PUSTAKA... 107 LAMPIRAN... 111 xii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Penyebab kecelakaan laut berdasarkan faktor penyebab... 2 Gambar 1.2 Penyebab kecelakaan laut berdasarkan faktor penyebab... 2 Gambar 1.3 Patahnya kapal titanic... 3 Gambar 2.1 Definisi weldability menurut DIN 8528... 8 Gambar 2.2 Tipe sambungan las... 13 Gambar 2.3 Las tumpul... 16 Gambar 2.4 Jenis las sudut... 17 Gambar 2.5 (a) Las baji (b) Las pasak... 17 Gambar 2.6 Skema transfer arus pendek... 19 Gambar 2.7 Moda transfer yang tidak baik... 20 Gambar 2.8 Moda transfer yang baik... 20 Gambar 2.9 Transfer bentuk semprotan... 22 Gambar 2.10 Arus las umum versus kecepatan pasok kawat baja karbon... 23 Gambar 2.11 Teknik pelaksanaan pengelasan... 24 Gambar 2.12 Posisi nosel dengan benda kerja... 25 Gambar 2.13 Daerah sambungan las... 27 Gambar 2.14 Arah pembekuan dari logam las... 28 Gambar 2.15 (a) Beban tarik (b) Beban tekan (c) Beban tarik dan punter... 32 Gambar 2.16 Bentuk spesimen uji tarik... 33 Gambar 2.17 Diagram hubungan beban dan pemanjangan... 33 Gambar 2.18 Batas elastis dan tegangan luluh offset 0,2%... 35 Gambar 2.19 Skema pengujian Charpy dan Izod... 37 Gambar 2.20 Bentuk spesimen uji impak... 37 Gambar 3.1 Diagram alir penelitian... 41 Gambar 3.2 Pelat baja Grade A berukuran 600 mm x 300 mm... 42 Gambar 3.3 (a)masin las MIG/MAG dan (b) pencekam nozzle las... 43 Gambar 3.4 Jig las... 44 Gambar 3.5 Peralatan las potong (brander)... 44 Gambar 3.6 Peralatan keselamatan kerja... 45 Gambar 3.7 Mesin Frais... 45 Gambar 3.8 Kikir... 46 Gambar 3.9 Mesin bubut... 46 Gambar 3.10 Mesin gergaji listrik... 47 Gambar 3.11 Klem C... 47 Gambar 3.12 Kursi besi... 48 Gambar 3.13 Sikat baja (Wire Brush)... 48 Gambar 3.14 Gerinda tangan... 49 Gambar 3.15 Mesin gerinda potong... 49 Gambar 3.16 Tang potong... 50 Gambar 3.17 Penggunaan mistar... 50 xiii

Gambar 3.18 Penggunaan busur derajat... 51 Gambar 3.19 Penggunaan dial indicator... 51 Gambar 3.20 Desain kampuh... 53 Gambar 3.21 Desain sudut kampuh V ganda... 53 Gambar 3.22 Pengerjaan pembersihan sisi-sisi material serta membuat ukuran 100 mm x 300 mm... 54 Gambar 3.23 Pembuatan sudut kampuh... 54 Gambar 3.24 Batu tahan api... 55 Gambar 3.25 Metode pengelasan horizontal... 55 Gambar 3.26 Metode pengelasan secara vertikal... 56 Gambar 3.27 Jarak ujung nozel las dengan permukaan bidang sentuh... 56 Gambar 3.28 Proses pengelasan vertikal... 58 Gambar 3.29 (a) Hasil las sisi atas dan (b) Hasil las sisi bawah... 58 Gambar 3.30 Proses pengelasan dua sisi... 59 Gambar 3.31 Hasil pengelasan... 59 Gambar 3.32 Spesimen pengujian makro dan mikro... 60 Gambar 3.33 Alat uji struktur mikro... 62 Gambar 3.34 Pembuatan spesimen uji tarik... 63 Gambar 3.35 Bentuk spesimen uji tarik JIS Z 2201... 63 Gambar 3.36 Mesin uji tarik... 64 Gambar 3.37 Pembuatan spesimen uji impak... 64 Gambar 3.38 Bentuk dan ukuran spesimen uji impak... 65 Gambar 3.39 (a) Ilustrasi spesimen uji impak (b) Spesimen uji impak... 65 Gambar 3.40 Nitrogen cair... 66 Gambar 3.41 Pengukuran suhu spesimen uji... 66 Gambar 3.42 Mesin uji impak... 67 Gambar 3.43 Jarum indikator pada mesin uji impak... 67 Gambar 3.44 Alat uji kekerasan mikro vikers... 68 Gambar 3.45 Spesimen uji korosi... 69 Gambar 3.46 Proses penimbangan spesimen... 69 Gambar 3.47 Perendaman spesimen uji korosi... 69 Gambar 3.48 Kembang karat pada spesimen uji... 70 Gambar 4.1 Hasil foto makro sudut kampuh 20 o... 72 Gambar 4.2 Hasil foto makro sudut kampuh 40 o... 73 Gambar 4.3 Hasil foto makro sudut kampuh 60 o... 73 Gambar 4.4 Hasil foto mikro logam induk... 75 Gambar 4.5 Hasil foto mikro sudut kampuh 20 o logam las... 75 Gambar 4.6 Hasil foto mikro sudut kampuh 20 o daerah reheated... 76 Gambar 4.7 Hasil foto mikro sudut kampuh 20 o las dan HAZ... 77 Gambar 4.8 Hasil foto mikro sudut kampuh 20 o HAZ... 77 Gambar 4.9 Hasil foto mikro sudut kampuh 40 o logam las... 78 Gambar 4.10 Hasil foto mikro sudut kampuh 40 o daerah reheated... 79 xiv

Gambar 4.11 Hasil foto mikro sudut kampuh 40 o las dan HAZ... 79 Gambar 4.12 Hasil foto mikro sudut kampuh 40 o HAZ... 80 Gambar 4.13 Hasil foto mikro sudut kampuh 60 o logam las... 80 Gambar 4.14 Hasil foto mikro sudut kampuh 60 o daerah reheated... 81 Gambar 4.15 Hasil foto mikro sudut kampuh 60 o las dan HAZ... 81 Gambar 4.16 Hasil foto mikro sudut kampuh 60 o HAZ... 82 Gambar 4.17 Tegangan luluh dan tegangan maksimal... 84 Gambar 4.18 Regangan spesimen uji tarik... 86 Gambar 4.19 Letak posisi patahan pengujian tarik... 87 Gambar 4.20 Energi terserap spesimen... 89 Gambar 4.21 Bentuk patahan uji impak raw material... 92 Gambar 4.22 Bentuk patahan uji impak sudut 20 o... 93 Gambar 4.23 Bentuk patahan uji impak sudut 40 o... 94 Gambar 4.24 Bentuk patahan uji impak sudut 60 o... 95 Gambar 4.25 Harga impak spesimen uji... 96 Gambar 4.26 Hasil pengujian kekerasan VHN (Vickers Hardenes Number)... 99 Gambar 4.27 Pengurangan berat spesimen... 103 Gambar 4.28 Laju korosi spesimen... 103 xv

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Hasil Penelitian... 9 Tabel 2.2 Arus Transisi... 21 Tabel 2.3 Spesifikasi Jenis Elektroda GMAW... 26 Tabel 2.4 Komposisi kimia pelat baja kapal... 31 Tabel 2.5 Metode uji kekerasan... 35 Tabel 3.1 Komposisi kimia pembuatan pelat baja Grade A... 42 Tabel 3.2 Komposisi kawat las AWS A5.18 ER70S-6... 43 Tabel 3.3 Parameter pengelasan dua sisi menggunakan las GMAW... 57 Tabel 3.4 Dimensi spesimen uji tarik JIS Z 2201... 63 Tabel 4.1 Nilai kekerasan spesimen hasil pengelasan dua sisi... 100 Tabel 4.2 Hubungan laju korosi dan ketahanan korosi... 101 Tabel 4.3 Tabel hasil pengujian... 104 xvi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil pengujian tarik... 111 Lampiran 2 Hasil pengujian impact suhu -60 o dan -40 o... 112 Lampiran 3 Hasil pengujian impact suhu -20 o dan 0 o... 113 Lampiran 4 Hasil pengujian impact suhu 20 o dan 27 o... 114 Lampiran 5 Hasil pengujian kekerasan micro Vickers... 115 Lampiran 6 Hasil pengujian korosi... 116 Lampiran 7 Grafik tegangan regangan uji tarik sudut 20 o... 117 Lampiran 8 Grafik tegangan regangan uji tarik sudut 40 o... 118 Lampiran 9 Grafik tegangan regangan uji tarik sudut 60 o... 119 xvii