BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Artikel Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Geografi

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sebelum melaksnakan pembelajaran guru terlebih dulu membuat Rencana Proses Pembelajaran (RPP), judul penelitian ini terkait dengan tujuan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

BAB IV GAMBARAN UMUM

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

GUBERNUR JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

Gambar 1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Tengah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

TABEL 2.1. ESTIMASI KETERSEDIAAN PANGAN JAWA TENGAH 2013 ASEM _2012

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

PENEMPATAN TENAGA KERJA

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komoditas perdagangan penting di dunia. Menurut Rachmat dan Sri (2009) sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Lampiran 1. Data Penelitian No Kabupaten Y X1 X2 X3 1 Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB I. yaitu lempeng Eurasia, lempeng Samudera Hindia- Benua Australia dan lempeng

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG. Bab 1 Pendahuluan 1-1

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

FUZZY SUBTRACTIVE CLUSTERING BERDASARKAN KEJADIAN BENCANA ALAM PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017

BAB III METODE PENELITIAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beras merupakan komoditi yang penting bagi Indonesia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

DAFTAR NOMINASI SEKOLAH PENYELENGGARA UN CBT TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TENGAH,

I. PENDAHULUAN. Tahun Budidaya Laut Tambak Kolam Mina Padi

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian

REKAP JUMLAH KELAS GELOMBANG 5 ( 2 s/d 6 JULI 2014 ) PELATIHAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU SASARAN

PEDOMAN PENYUSUNAN JAWABAN TERMOHON TERHADAP PERMOHONAN PEMOHON (PERSEORANGAN CALON ANGGOTA DPD)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sektor industri mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 5 PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Ringkasan Hasil Regresi

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Untuk mencapai cita-cita tersebut pemerintah mengupayakan. perekonomian adalah komponen utama demi berlangsungnya sistem

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan pembangunan ekonomi tradisional. Indikator pembangunan

1. REKAP DATA REALISASI APBD DAN (PDRB) PROVINSI JAWA TENGAH. TAHUN 2011 (dalam jutaan rupiah)

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pada 6`LU- 11` LS dan antara 95` BT - 141` BT1. Sementara secara geografis

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sejahtera, mandiri maju dan kokoh kekuatan moral dan etikanya.


Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik (Isjoni 2007: 11). Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktif. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni 2007: 12). Penerapan strategi pembelajaran seringkali diterapkan oleh guru dengan menggunakan metode ceramah, dimana guru hanya menjelaskan dan siswa mencatat, mendengarkan tentang materi yang disampaikan. Apabila metode ceramah ini sering dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar maka siswa merasa bosan, kurang menarik, dan kurang bersemangat selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal tersebut akan berdampak pada ketidakefektifan hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan diatas perlu adanya perubahan penggunaan strategi pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan dan keefektifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Atas dasar tersebut peneliti menggunakan strategi pembelajaran tipe Think Pair and Share (TPS) pada materi Bentuk Muka Bumi dan Aktifitas Penduduk Di Indonesia. Strategi Think Pair and Share merupakan cara yang efektif untuk mengubah pola pembelajaran di dalam kelas. Dimana strategi ini menantang 1

2 asumsi resitasi dan diskusi perlu dilakukan dalam setting seluruh kelompok. Think Pair and Share memiliki prosedur yang ditetapkan untuk memberi waktu lebih banyak kepada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain (Diambil dari buku Abdul Majid, terbit tahun 2014, berjudul Strategi Pembelajaran, halaman 191). Strategi Think Pair and Share digunakan untuk menguji tingkat pemahaman siswa dalam materi Bentuk Muka Bumi dan Aktifitas Penduduk Di Indonesia. Perlu diterapkan strategi ini untuk meningkatkan keefektifan hasil belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil tema mengenai penggunaan strategi pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa tentang pemahaman suatu konsep. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara kepulauan yang membentang dari sabang sampai merauke. Dengan berbagai keadaan alam yang mempesona sehingga banyak bangsa lain yang datang untuk menikmati keadaan alam Indonesia. Keadaan alam dari keanekaragaman bentuk muka bumi Indonesia memiliki aktifitas penduduk dengan memanfaatkan lahan untuk bercocoktanam, serta pertanian. Selain itu keanekaragaman bentuk muka bumi Indonesia terdapat potensi bencana seperti banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi serta longsor. Contoh potensi bencana gempa bumi dapat dilihat pada gambar 1.1. Keperluan analisis tersebut penulis melakukan suatu penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share ( TPS ) Mata Pelajaran IPS dengan materi Bentuk Muka Bumi dan Aktifitas Penduduk Di Indonesia Siswa Kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta. B. Identifikasi Masalah Uraian pada latar belakang masalah yang dikemukakan maka dapat di identifikasi masalah tersebut didalam penelitian ini adalah :

3 1. Penggunaan dengan metode ceramah sering dilakukan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai secara efektif. 2. Peserta didik kurang terlibat aktif didalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar penelitian ini lebih terarah maka batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Kelas VII. 2. Penelitian ini dibatasi dengan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS). D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS dengan materi Bentuk Muka Bumi, Aktifitas Penduduk Di Indonesia, serta Potensi Bencana Alam Kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS)? 2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman siswa antara kelas yang menggunakan penerapan strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS) dan kelas yang menggunakan metode konvensional/ceramah pada materi Bentuk Muka Bumi, Aktifitas Penduduk Di Indonesia, serta Potensi Bencana Alam Kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pemahaman siswa sebelum penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) pada mata pelajaran IPS dengan materi Bentuk Muka Bumi, Aktifitas Penduduk Di Indonesia, serta Potensi Bencana Alam Kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta? 2. Mengetahui tingkat perbedaan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS dengan materi Bentuk Muka Bumi, Aktifitas Penduduk Di Indonesia, serta

4 Potensi Bencana Alam Kelas VII di SMP Muhammadiyah 8 Surakarta sesudah Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share (TPS)? F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi Pendidik Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengetahui strategi pembelajaran mana yang tepat untuk digunakan dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. 2. Bagi Peserta didik Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dari peserta didik agar lebih tertarik dalam memudahkan untuk memahami dan mempelajari materi dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS). 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan oleh pihak sekolah dapat memberikan dukungannya dengan menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. 4. Bagi Peneliti Hasil peneliti ini dapat menambah pengetahuan peneliti tentang model strategi pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) yang dapat meningkatkan pemahaman materi yang telah disampaikan oleh guru.

109 0'0" 110 0'0" JEPARA PROVINSI JAWA BARAT BREBES KOTA TEGAL TEGAL KOTA PEKALONGAN PEKALONGAN BATANG PEMALANG DEMAK KENDAL KOTA SEMARANG PATI KUDUS GROBOGAN REMBANG BLORA CILACAP SEMARANG PURBALINGGA TEMANGGUNG BANJARNEGARA KOTA SALATIGA WONOSOBO SRAGEN BANYUMAS KOTA MAGELANG PROVINSI MAGELANG BOYOLALI JAWA TIMUR KOTA SURAKARTA KARANGANYAR KEBUMEN KLATEN SUKOHARJO PURWOREJO -8 0'0" -7 0'0" -8 0'0" -7 0'0" Legenda Peta Indeks Bencana Gempa Bumi Provinsi Jawa Tengah ½U Skala 1: 1.800.000 Proyeksi : Universal Transversal Mercator Datum : WGS 1984 Grid : Geografi Projection Sumber: Peta Rawan Bencana BNPB Skala 1:800.000 Disusun Oleh: Nur Malita Widi Hapsari A610110016 Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta LS -9 0'0" 108 0'0" 108 0'0" 114 0'0" 114 0'0" -9 0'0" LS Kota/Kabupaten Batas Provinsi Km 0 9 18 36 54 72 Batas Kabupaten/Kota Garis Pantai Jalan Arteri/Utama Daerah Rawan Bencana Rendah Tinggi BT Daerah yang dipetakkan Jalan Kolektor Jalan Kereta Api Sungai BT LAUT JAWA PROVINSI D.I.Y WONOGIRI SAMUDERA HINDIA 109 0'0" 110 0'0"