keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA PENERAPAN METODE TAHFIDZ, KITABAH DAN TAKRIR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HAFALAN AL-QUR AN JUZ 30 PADA SANTRI

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Ia mempunyai satu sendi utama yang berfungsi sebagai pemberi

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. keistimewaan yang tidak dimiliki kitab kitab lain. Beberapa keistimewaannya

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama Islam bertugas mempertahankan, menanamkan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. muslimin di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagian

BAB I PENDAHULUAN. on the principles and values of Islam pendidikan Islam diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. secara mutawattir, dan membacanya termasuk ibadah. 1. yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur an sebagai petunjuk bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ekstrakurikuler seperti yang ada di sekolah-sekolah umum, tapi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. dalam berbagai dimensi kehidupan.sudah sangat jelas bahwa dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar. pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dianut oleh ratusan juta kaum muslim di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, pengembangan diri merupakan sikap dan perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi dan cita-cita untuk maju. tidak akan mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan.

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. atau instruktur. Mereka menjadi pendidik dalam tugas-tugas sesaat sebagai

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB 1 PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

2016 EFEKTIVITAS METODE TALAQQI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR AN ANAK USIA DINI

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Agus Mahfud, Ilmu Pendidikan Islam Pemikiran Gus Dur, Nadi Pustaka, Yogyakarta, 2012, hlm. 73.

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

PERBEDAAN REGULASI EMOSI ANTARA PENGHAFAL QURAN 1-15 JUZ DAN PENGHAFAL QUR'AN JUZ DI PONDOK PESANTREN NURUL QUR AN KRAKSAAN, PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. tidak keluar dari akar sejarahnya. Demikian dalam praktis-aplikatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah wahyu Allah SWT yang disampaikan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. yang di bukukan, kemurnian dan eksistensinya serta pemeliharaannya dijamin oleh Allah sendiri.1 Untuk memahami Al-Qur an dan mempelajari ajaran Islam dengan sempurna langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan memahami isi kandungan Al-Qur an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.2 Bagi umat Islam, Al-Qur an adalah sebagai sumber. Oleh karenanya Al-Qur an mengintroduksikan dirinya dalam hal pendidikan. Tujuan dan sasaran pendidikan berbeda-beda menurut pandangan hidup masing-masing pendidik atau lembaga pendidikan.3 Adapun tujuan pendidikan adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-nya, untuk membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah, atau dengan kata lain lebih singkat dan sering digunakan untuk bertakwa kepada-nya. Al-Qur an merupakan kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantara malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir, membacanya termasuk ibadah dan tidak akan ditolak kebenarannya.4 Dalam ayat Al-Qur an Allah SWT. telah menegaskan terhadap kebenaran dan keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman: 1 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm. 90. 2 Said Agil Husain Al Munawar, Al Qur an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hlm. 3. 3 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner), Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm. 7. 4 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, Bumi Aksara, Jakarta, 2000, hlm. 1. 1

2 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (QS. Al Hijr: 9)5 Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT. memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al-Qur an selama-lamanya. Dan Al-Qur an yang ada sekarang ini masih asli dan murni sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. kepada para sahabatnya, hal itu karena Allah lah yang menjaganya. Penjagaan Allah kepada Al-Qur an bukan berarti Allah menjaga langsung fase-fase penulisan Al-Qur an, tetapi Allah melibatkan para hamba-nya untuk ikut menjaga Al-Qur an. Al-Qur an terdiri dari 6000 ayat, 30 juz dan 114 surat. Jumlah kata dari Al-Qur an adalah (77.439) kata. Al-Qur an juga merupakan samudra ilmu yang tak akan pernah habis di bahas dan di gali isi kandungannya, karena ia adalah kitab suci yang di dalamnya ada kalimatkalimat Allah.6 Sebagaimana Allah SWT. Berfirman: Artinya : Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". (QS. Al Kahfi: 109)7 Keistimewaan terbesar Al-Qur an adalah menjadi satu-satunya kitab suci yang dapat dihafalkan oleh banyak manusia di dunia ini. Tak satu pun kitab suci yang dihafalkan sebagian surat, kalimat, huruf, ayat, 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, Toha Putra, Jakarta, 1969, hlm. 459. 6 Abu Hurri Al Qosimi Al Hafizh, Anda Pasti Bisa Hafal Al Qur an, AL Hurri Media Qur anuna, Solo, 2014, hlm.25. 7 Departemen Agama RI, Op. Cit., hlm 459.

3 dan bahkan harokatnya, seperti Al-Qur an. Al-Qur an adalah kitab yang telah dijamin oleh Allah, akan selalu dijaga serta dipelihara kemurniannya. Sebagai pedoman hidup manusia Al-Qur an diturunkan oleh Allah SWT. dengan gaya bahasa yang istimewa, mudah, dan tidak sukar bagi siapapun untuk membaca, menghafal, memahami serta mudah pula untuk diamalkannya. Al-Qur an juga menegaskan, bahwa Allah berjanji akan memudahkan kaum Muslimin dalam mempelajari Al-Qur an, baik dalam membaca, menghafal, dan memahaminya. Di dalam surat alqamar Allah SWT. berfirman dan mengulang sampai empat kali yang terdapat dalam ayat 17, 22, 32, dan 40: Artinya : dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran? 8 Maksud dari ayat diatas yaitu, Allah akan memberi kemudahan kepada orang-orang yang ingin menghafalkan Al-Qur an. Jika ada dikalangan manusia yang ingin menghafalnya, maka Allah akan memberi pertolongan dan kemudahan baginya.9 Proses menghafal Al-Qur an adalah mudah dari pada memeliharanya. Banyak penghafal Al-Qur an yang mengeluh karena semula hafalannya baik dan lancar, tapi suatu saat hafalannya tersebut hilang dari ingatannya. Hal ini dapat terjadi karena tidak ada pemeliharaan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas hafalan AlQur an harus mempunyai suatu cara atau metode yang tepat, sehingga hafalan tersebut akan bertambah lebih baik. Berkaitan dengan proses menghafal Al-Qur an di Indonesia telah tumbuh subur lembaga-lembaga pendidikan Islam yang mendidik para 8 Departemen Agama RI, Al-Qur an Al-Karim dan Terjemahannya, Op. Cit., hlm. 9 Ahsin W. Alhafidz, Op. Cit., hlm. 24. 879.

4 santrinya untuk menguasai ilmu Al-Qur an dan meningkatkan jumlah para penghafal Al-Qur an dengan tujuan menjaga kemurnian Al-Qur an. Bila pesantren pada umumnya membentuk keilmuan dengan program pengajaran yang bervariasi dan berjenjang maka pesantren ini khusus mencetak penghafal Al-Qur an dengan program tunggal hafidzul Qur an. Selain itu juga diadakan kajian kitab kuning untuk menambah wawasan santri dibidang kajian Islam, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia ketika santri sedang tidak mengaji Al-Qur an. Pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an ini adalah pondok pesantren yang banyak terdapat anak usia sekolah baik tingkat SMP, MTs maupun Perguruan Tinggi. Selain itu lokasi pondok pesantren yang dekat dengan sekolah sehingga banyak orang tua yang lebih memilih anaknya untuk di tempatkan di pondok pesantren tersebut. Karena selain mereka mendapatkan bekal ilmu agama mereka juga mendapatkan ilmu umum. Dan pada usia remaja ini merupakan usia yang relatif baik untuk menghafal. Hal ini karena seorang penghafal yang berusia relatif masih muda jelas akan lebih potensial daya serap dan resapnya terhadap materimateri yang dibaca atau dihafal, atau didengarnya dibanding dengan mereka yang berusia lanjut. Dengan demikian persoalannya bagaimanakah agar proses belajar menghafal Al-Qur an yang berlangsung di pondok pesantren dapat mencapai tujuan yang diinginkan, dan pada intinya pada saat proses belajar interaksi antara guru dan santri dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Hubungan antara guru dan santri turut memainkan peran penting sehingga bisa dijadikan sebagai tolak ukur yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses kegiatan belajar menghafal. Oleh sebab itu seorang pengasuh pondok pesantren harus mempunyai metode yang tepat untuk mengajarkan santrinya dalam belajar menghafal Al-Qur an. Salah satu metode atau cara yang dirasa mudah dan tepat yang diterapkan di pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an untuk program

5 hafalan Al-Qur an juz 30 adalah dengan menggunakan metode tahfidz, kitabah dan takrir. Metode tahfidz adalah menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat Al-Qur an yang telah dibaca berulang-ulang secara bin-nadzar sedangkan metode Kitabah (menulis) lebih memiliki fungsional sebagai uji coba terhadap ayat-ayat yang telah dihafalnya. Maka dalam hal ini, setelah penghafal selesai menghafal ayat yang dihafalnya, kemudian ia mencoba menuliskannya diatas kertas yang telah disediakan untuknya dengan hafalan pula. Jika ia telah mampu mereproduksi kembali ayatayat yang telah dihafalnya dalam bentuk tulisan, maka penghafal bisa melanjutkan ayat yang berikutnya, tetapi jika penghafal belum mampu mereproduksi hafalan dalam tulisan secara baik, maka penghafal kembali menghafalkannya sehingga hafalannya benar-benar mencapai nilai hafalan yang valid, demikian seterusnya. Sedangkan metode takrir yaitu mengulang hafalan atau mensima kan hafalan yang pernah dihafalkan atau sudah pernah di sima kan kepada guru. Dengan maksud dan tujuan melancarkan hafalan yang telah di hafal dan agar tidak mudah lupa. Untuk melakukan dan meningkatkan hafalan Al-Qur an haruslah menggunakan metode yang tepat untuk memudahkan proses hafalan. Maka dari itu ketertarikan penulis ingin meneliti tentang hafalan AlQur an santri pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an ini disebabkan adanya rasa ingin tahu tentang bagaimana cara para santri bisa menghafalkan kitabullah yang sangat tebal tersebut dengan metode yang digunakan dan bagaimana pula cara mereka agar dapat menjaga hafalan tersebut sehingga tidak mudah lupa karena secara psikologis hal tersebut tidak mudah dilaksanakan, karena mereka tidak hanya menghafal AlQur an saja namun juga dituntut untuk bisa menulis dan juga banyak kegiatan lain yang harus mereka kerjakan. Rasulullah saw. menasehati para penghafal Al-Qur an agar menjaga kualitas dan kuantitas hafalannya, karena para penghafal AlQur an banyak yang mengeluh bahwa menghafal itu susah. Memang

6 beratnya menjaganya namun seimbang dengan kedudukan para penghafal Al-Qur an dihadapan Allah dan juga makhluk-nya.10 Pembelajaran tentang Al-Qur an sangatlah penting karena AlQur an adalah ilmu yang paling mulia untuk bekal hidup di dunia dan di akhirat kelak. Salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan AlQur an adalah dengan menghafalnya pada setiap generasi. Dalam menghafalkan Al-Qur an ini tentu tidak mudah, dengan sekali membaca langsung hafal akan tetapi ada metodenya, dan juga ada berbagai macam problematikanya. Pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an yang ini merupakan pondok pesantren yang bagus untuk menghafal Al-Qur an, dan pondok pesantren ini juga mewajibkan hafalan Al-Qur an juz 30 kepada santrinya sebelum melanjutkan untuk menghafal Al-Qur an 30 juz. Program hafalan Al-Qur an di pondok pesantren ini sudah berjalan lama. Setiap harinya ada target hafalan Al-Qur an juz 30 yang harus disetorkan santri langsung kepada pengasuh pondok disaat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung.11 Oleh sebab itu seorang pengasuh pondok pesantren juga harus mempunyai metode yang tepat untuk mengajarkan para santrinya dalam belajar menghafal Al-Qur an, agar para santri tidak kesulitan dalam menghafal Al-Qur an dan mencapai hasil yang maksimal dan memuaskan. Setelah melihat uraian latar belakang di atas maka penulis mencoba untuk meneliti tentang Metode tahfidz, kitabah dan takrir hafalan Al-Qur an, dengan judul: Penerapan Metode Tahfidz, Kitabah dan Takrir dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur an Juz 30 Pada Santri Pondok Pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. 10 Gus Arifin dan Suhendri Abu Faqih, Al-Qur an Sang Mahkota Cahaya, PT Gramedia, Jakarta, 2010, hlm. 91. 11 Romo Yai Syamsul Hadi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Jalil Li Ulumil Qur an, Wawancara Pribadi, tanggal 14 Januari 2017, Pukul 08.00 WIB.

7 B. Fokus Penelitian Peneliti membuat fokus penelitian sebagai batasan agar permasalahan tidak meluas dan membuat penelitian menjadi tidak valid dan tidak reliabel. Dan penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong tetapi dilakukan berdasarkan seseorang terhadap adanya suatu masalah. Dan masalah dalam penelitian kualitatif dinamakan fokus.12 Penentuan fokus ini berdasarkan hasil studi pendahuluan, realita lapangan, pengalaman, referensi, dan disarankan pembimbing atau orang yang dipandang ahli. Fokus dalam penelitian ini juga masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti melakukan penelitian atau terjun langsung di lapangan.13 Terkait dengan judul yang dipilih oleh peneliti tentang Penerapan Metode Tahfidz, Kitabah dan Takrir dalam Meningkatkan Kualitas Hafalan Al-Qur an Juz 30 Pada Santri Pondok Pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. Maka peneliti akan memfokuskan pada penerapan metode Tahfidz, Kitabah dan Takrir. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang serta fokus penelitian maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan metode tahfidz, kitabah dan takrir dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur an juz 30 pada santri pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan? 2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat penerapan metode tahfidz, kitabah dan takrir dalam meningkatkan kualitas hafalan AlQur an juz 30 pada santri pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an 12 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Alfabeta, Bandung, 2012, Cet.15, hlm. 285. 13 Ibid., hlm. 396.

8 Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan? 3. Bagaimana efektifitas penerapan metode tahfidz, kitabah dan takrir dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur an juz 30 pada santri pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan? D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode tahfidz, kitabah dan takrir dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur an juz 30 pada santri pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur an juz 30 pada santri dengan metode tahfidz, kitabah dan takrir di pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. 3. Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode tahfidz, kitabah dan takrir dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur an juz 30 pada santri Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. E. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber refrensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai penerapan metode tahfidz, kitabah dan takrir dalam meningkatkan kualitas hafalan Al-Qur an juz 30 pada santri pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an

9 Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. b. Dapat memberikan kontribusi pemikiran dan wawasan tentang pelaksanaan pembelajaran menghafal Al-Qur an juz 30 pada santri Pondok Pesantren Al Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. c. Dapat memberi informasi ilmiah yang berhubungan dengan masalah-masalah metode menghafal Al-Qur an juz 30 pada santri pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. 2. Secara Praktis a. Bagi peneliti Penelitian ini bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berkaitan dengan menghafal Al-Qur an juz 30. b. Bagi Pondok Pesantren Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna untuk pembelajaran dan prestasi belajar dalam belajar menghafal Al-Qur an juz 30. Disamping itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dan masukan bagi para tenaga kependidikan pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an mengenai pelaksanaan peningkatan hafalan Al-Qur an juz 30, khususnya masukan bagi utadz dan ustadzah dan kepala pengasuh pondok pesantren Al-Jalil Li Ulumil Qur an Brakas Timur Desa Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. c. Bagi Santri Penelitian ini bagi santri diharapkan dapat membantu para santri dalam belajar Al-Qur an juz 30 dan menghafalkannya.