BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

Mukadimah. Pengkajian

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diterima Nabi Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril, sebagai petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dianut oleh ratusan juta kaum muslim di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

Sesungguhnya dengan dzikir tenteramlah segala qolbu. (Al-Ra du: 28). 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Program Bimbingan Keagamaan Islam dalam Coping Stress Narapidana

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup manusia. kearah kearifan ( wisdom), pengetahuan ( knowledge), dan etika ( conduct).

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Keutamaan Puasa

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN. (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 13. (Jogjakarta: Diva Press, 2009), hlm. 85. hlm. 52.

I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah).

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama Islam bertugas mempertahankan, menanamkan, dan

Kejayaan Umat Dalam Berhijrah. Dr. Tajuddin Pogo, Lc.MH

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kalam Allah yang bersifat mu jizat, diturunkan kepada penutup para Nabi dan Rasul dengan perantaraan malaikat Jibril, diriwayatkan kepada kita secara mutawatir. Membacanya terhitung sebagai ibadah dan tidak ditolak kebenarannya. Selain itu Al-Qur an juga berkedudukan sebagai petunjuk bagi umat manusia dalam segala hal. Ia diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ummi (tidak dapat membaca dan menulis), oleh karena itu Nabi Muhammad hanya memfokuskan pada kemampuannya untuk menghafal dan menghayati agar dapat menguasai Al-Qur an. Karena kondisinya yang demikian, maka tidak ada jalan lain selain menerima wahyu dengan jalan hafalan. Setelah ayat diturunkan, atau satu surat diterima, maka beliau segera menghafalkannya kemudian mengajarkannya kepada para sahabat sehingga mereka benarbenar menguasai dan hafal. 1 Semangat menghafal Al-Qur an para sahabat masih tetap melekat di dalam dada umat Islam hingga saat ini. Terbukti dari masih banyaknya lembaga pendidikan Islam dan pondok pesantren yang mengajarkan hafalan Al-Qur an kepada para santrinya. 1 Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine, 2014), hlm. 341 1

Ada empat alasan mengapa selalu saja ada umat Islam yang tertarik menghafal Al-Qur an. Pertama, secara teologis diyakini bahwa setiap huruf Al-Qur an yang dijanjikan pahala multi ganda. Dengan cara menghafalnya (membacanya berulang-ulang) akan lebih banyak lagi ayat Al-Qur an yang bisa dibaca tanpa bergantung pada mushaf. Kedua, memanifestasikan pemeliharaan kemurnian dan kelestarian Al-Qur an sebagaimana firman Allah dimaksud dalam Q.S. Al-Hijr ayat 9: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (Q.S. Al- Hijr/15:9) Ketiga, orang yang menghafal Al-Qur an tergolong umat Nabi Muhammad SAW yang berstatus mulia. Keempat, menghafal Al- Qur an hukumnya fardhu kifayah. Artinya penghafal Al-Qur an tidak boleh kurang dari jumlah mutawatir sehingga tidak ada kemungkinan terjadi pemalsuan dan pengubahan terhadap ayatayat suci Al-Qur an. 2 Menghafal Al-Qur an tentu tidak mudah, karena selain jumlah materi yang harus dihafalkan cukup banyak (lebih dari 6000 ayat), seorang hafiz} atau penghafal Al-Qur an juga harus menghafal persis dengan teks aslinya. Artinya hafalan itu harus berurut dari 2 M. Quraish Shihab, Pengaruh Metode Pisah-Sambung & Takrir terhadap Kelancaran Hafalan Al-Qur an, Jurnal Studi Al-Qur an, (Vol II, No. 2, 2007), hlm.422 2

awal hingga akhir. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menghafal Al-Qur an sangat banyak. Faktor usia, inteligensi, minat dan motivasi, lingkungan, kemampuan konsentrasi, kemampuan memahami makna yang dihafal, metodologi yang digunakan, sampai pada penggunaan satu model mus}haf. 3 Seseorang yang hendak menghafalkan Al-Qur an wajib melandasi hafalannya dengan niat yang ikhlas, mempunyai tekad atau kemauan yang besar dan kuat. Hal ini akan sangat membantu kesuksesan dalam menghafalkan Al-Qur an, sebab saat proses menghafal Al-Qur an seseorang tidak akan terlepas dari berbagai masalah dan akan diuji kesabarannya oleh Allah. Ibadah dalam Islam merupakan metode untuk menyucikan diri dari aspek psikologisnya ataupun aktivitas keseharian individu. Pada prinsipnya, ibadah adalah pengakuan akan kenyataan bahwa manusia adalah makhluk Allah SWT dan karena itu sebagai hamba-nya, manusia berkewajiban mengabdi kepada Allah SWT. 4 Secara umum ibadah adalah seluruh aktivitas yang diniati untuk mencari ridho Allah. Setelah perintah agar manusia beribadah, Allah mengkhususkan perintah selanjutnya, yakni untuk mendirikan s}alat. Ini menunjukkan bahwa s}alat adalah 3 M. Quraish Shihab, Pengaruh Metode Pisah-Sambung & Takrir terhadap Kelancaran Hafalan Al-Qur an, Jurnal Studi Al-Qur an, (Vol II, No. 2, 2007), hlm.420 74 4 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 3

ibadah yang penting, karena di dalamnya terdapat berbagai bentuk dzikir dan sebagai media untuk bermunajat. 5 Ajaran Islam mendidik psikologis manusia dalam menghadapi cobaan dan mengatasi kesulitan dalam hidupnya dengan cara bersabar dan s}alat. Di aspek lain, manusia diciptakan dengan sifat lemah, keluh kesah, suka mengikuti kehendak hawa nafsu, dan tergesa-gesa. 6 Keberhasilan seorang hafiz} dalam menghafal ayatayat Al-Qur an sangat ditunjang oleh keteguhannya dalam mengatasi problem yang dihadapi dalam menghafal Al-Qur an. S}alat, zakat, puasa, haji, tilawah Al-Qur an, z}ikir, dan do a sangat besar pengaruhnya bagi psikologis manusia. Ibadah tersebut juga dapat membentuk keimanan dan ketaqwaan yang akan melahirkan ketenangan jiwa. Ibadah yang terus menerus diamalkan berimplikasi positif bagi pengembangan kepribadian Qur ani. Hakikat dari ibadah itu sendiri adalah upaya memperoleh pengaruh positif dalam diri, sementara efek yang demikian lebih banyak dirasakan sebagai implementasi apabila ibadah itu terus menerus dilakukan. 7 Ibadah s}alat dan membaca Al-Qur an yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan manusia dengan Tuhan- Nya. Berdirinya manusia dihadapan Allah dalam s}alat yang 5 Abd. Kholik Hasan, Tafsir Ibadah, (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2008), hlm. 130 6 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 46 hlm.75 7 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2011), 4

dilakukan dengan khusyu akan membekalinya energi spiritual yang membangkitkan ketentraman hati dan ketenangan jiwa pada diri seseorang. Sama seperti membaca Al-Qur an apabila dalam membaca mampu mentadaburi dan meresapi disetiap ayatnya, maka mampu memberikan pengaruh yang positif yakni ketenangan dalam jiwa. Oleh karena itu penelitian ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, mengingat menghafal Al-Qur an akan membutuhkan waktu yang lama, dan ketika dalam proses menghafal seseorang menemui suatu hambatan, maka dalam hal ini ia membutuhkan motivasi atau dorongan, baik itu motivasi dari dalam maupun dari luar. 8 Keteguhan hati dan konsistensi untuk menghafal adalah tantangan yang akan dihadapi ketika dalam proses menghafal, sehingga perlu ditanamkan suatu nilai untuk menumbuh kembangkan kepribadian yang mampu membangkitkan kesadaran atas suatu tujuan yang ingin dicapai, yakni menghafal Al-Qur an. Berdasarkan pada latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui tentang seberapa besar pengaruh intensitas ibadah mahz}ah terhadap motivasi menghafal Al-Qur an. Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengambil judul penelitian Pengaruh Intensitas Ibadah Mahz}ah terhadap Motivasi Menghafal Al- Qur an di Pondok Pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang Tahun 2016. 8 Wiwi Alawiyah Wahid, Cara Cepat Bisa Menghafalkan Al-Qur an, (Jogjakarta: Diva Press, 2014), Hlm. 31 5

B. Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana tingkat intensitas ibadah mahz}ah santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016? 2. Bagaimana tingkat motivasi menghafal Al-Qur an santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016? 3. Seberapa besar pengaruh intensitas ibadah mahz}ah terhadap motivasi menghafal Al-Qur an santri di pondok pesantren Al- Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat intensitas ibadah mahz}ah santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016 2. Untuk mengetahui tingkat motivasi menghafal Al-Qur an santri di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016 3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas ibadah mahz}ah terhadap motivasi menghafal Al-Qur an santri di pondok pesantren Al- Hikmah Tugurejo Tugu Semarang tahun 2016 6

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis merupakan wahana untuk menambah wawasan keilmuan dan khasanah intelektual pemikiran pendidikan Islam serta menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari perkuliahan terutama yang berkaitan dengan masalah intensitas ibadah mahz}ah pada umumnya dan motivasi menghafal Al- Qur an di pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang khususnya. 2. Bagi pondok pesantren Al-Hikmah Tugurejo Tugu Semarang sebagai feedback dan bahan informasi bagi para santri. 3. Bagi orang tua menjadi pelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam keluarga sehingga dapat mencetak generasi yang kuat fisik maupun psikis, mental spiritualnya. 4. Bagi UIN Walisongo khususnya Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk menambah khazanah kepustakaan guna pengembangan karya-karya ilmiah lebih lanjut. 7