BAB I PENDAHULUAN. bersih seoptimal mungkin. (Swastyastu, 2014). usaha dalam menanamkan dana ke suatu perusahaan. Saham merupakan salah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas, Return On Aset, Debt To Total Asset, dan Growth terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh UKDW

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Perusahaan yang sukses akan memperoleh pendapatan (income).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia atau I n d on e sia S tock E xc h an g e (IDX)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya selain untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS PROFITABILIAS DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEND PAYOUT RATIO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya saat ini, persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah go public semakin meningkat, tidak hanya dalam satu sektor melainkan antar beberapa sektor. Indeks LQ 45 menunjukan bahwa volume perdagangan saham tidak hanya didominasi oleh perusahaan manufaktur saja. Dalam kondisi demikian, menuntut setiap perusahaan untuk dapat beroperasi dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi agar tetap punya keunggulan dan daya saing, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba bersih seoptimal mungkin. (Swastyastu, 2014). Untuk meningkatkan kemakmuran yang diperoleh dari pendapatan atau tingkat investasi, dividen adalah tujuan investor perorangan maupun badan usaha dalam menanamkan dana ke suatu perusahaan. Saham merupakan salah satu bentuk investasi yang banyak diminati dan dilakukan oleh masyarakat. Masyarakat dapat menanamkan investasi dengan cara membeli saham perusahaan yang go public dan tercatat (listed) dipasar modal. Tujuan utama investor dalam menanamkan dananya untuk memperoleh pendapatan (return) yang dapat berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terdapat harga belinya (capital gain). Sebagai disebutkan diatas, dividen merupakan salah satu hasil yang dapat diperoleh dari investasi melalui saham. Ang 1997 (dalam 1

2 Dayanara2014), menyatakan bahwa dividen merupakan nilai pendapatan bersih diperusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba apropresiasi (retained earning)sebagai cadangan perusahaan. Swastyastu (2014), dividen merupakan distribusi yang berbentuk kas, aktiva lain, surat atau bukti lain yang menyatakan hutang perusahaan kepada pemegang saham sebagai proporsi dari sejumlah saham yang dimiliki oleh pemilik. Ross (1997, dalam Handayani, 2010), mendefinisikan dividen sebagai pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham tunai.pembayaran dividen dalam bentuk tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasi didalam perusahaan.investor umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatifstabil atau semakin meningkat dari waktu ke waktu, karena dengan stabilitas dividen tersebut dapat meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan.dalam pendapat Setiawati (2012) bahwa dividen memiliki resiko yang lebih rendah dari pada capital gain. Hal ini dikarenakan dividen diterima menurut dasar periode berjalan sementara prospek realisasi keuntungan modal diperoleh dimasa depan, artinya untuk memperoleh capital gain harus berani untuk berspekulasi bahwa harga saham yang akan datang lebih besar dari pada harga saham pada waktu pembelian sehingga dividen dianggap lebih baik dari pada capital gain. Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna membiayai

3 investasi dimasa mendatang.laba ditahan (retained earning) adalah bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasanya yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali (reinvestment) dengan tujuan untuk mengejar pertumbuhan perusahaan. Sawir (2009, dalam Binastuti dan Wibowo, 2012) menegaskan bahwa kebijakan dividen merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan sehingga menjadi suatu hal yang penting dan harus dipertimbangkan secara seksama. Kebijakan dividen menyangkut apakan laba akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Kebijakan dividen menarik untuk dikaji karena berkaitan dengan kepentingan-kepentingan yang bisa saling bertolak belakang. Levy dan Sarnat (dalam Hermuningsih, 2007), menegaskan bahwa kebijakan dividen suatu perusahaan akan melibatkan dua pihak yang berkepentingan dan saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividennya, dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya. Disamping itu juga kepentingan bondholder yang dapat mempengaruhi besarnya dividen yang dibayarkan.dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Kebijakan dividen atau dividen pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan..

4 Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka kebijakan dividen setidaknya berdampak pada dua hal yaitu citra dan prospek perusahaan dimata investornya serta kepentingan perusahaan untuk tumbuh ke depan. Jika perusahaan membagikan dividen yang besar, maka perusahaan dapat mengalami kesulitan untuk membiayai pertumbuhannya dimasa mendatang.sebaiknya, jika perusahaan tidak dapat memberikan dividen yang besar bagi para pemegang saham maka saham perusahaan menjadi tidak menarik bagi investor.oleh karena itu, untuk dapat menjaga dua kepentingan tersebut perusahaan harus bijaksana dan cermat dalam memutuskan kebijakan dividen agar smua kepentingan dapat diakomodasikan dan resiko atau dampak negatif dapat diminimalkan. Dalam menentukan kebijakan dividen, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen itu sendiri.setyawan (dalam Dayanara 2014) mengelompokan faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen menjadi dua faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal berupa tingkat laba, kemampuan untuk meminjam serta factor eksternal antara lain pajak atas dividen, pajak atas capital gain, akses ke pasar modal dan perundang-undangan. Untuk menetapkan kebijakan dividen,seorang manajer keuangan menganalisis sampai seberapa jauh pembelanjaan dari dalam perusahaan sendiriyang akan dilakukan oleh perusaaan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu elemen keuangan yang digunakan sebagai pertimbangan adalah cash rasio yang menunjukankemampuan kas

5 perusahaan untuk memenuhi (membayar) kewajiban jangka pendeknya semakin meningkat cash rasio juga dapat meningkatkan keyakinan para investor akan perusahaan untuk membayar dividen yang diharapkan oleh investor (Swastyastu 2014) Penelitian yang dilakukan oleh Swastyastu (2014) yang meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio (DPR). Hasil penelitian menunjukan bahwa cash ratio berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio (DPR). Sejalan dengan penelitian tersebut Pramita (2013) yang meneliti pengaruh cash ratio, ROA, dan growth of company terhadap dividend payout ratio (DPR) menunjukan hasil cash ratio berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio (DPR), berbeda dengan penelitian diatas Tania (2013) yang meneliti pengaruh cash ratio terhadap dividend payout ratio (DPR)menunjukan hasil cash ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio (DPR). Selain menggunakan cash rasio,debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat laverage (penggunaan utang) terhadap total shareholder equity yang dimiliki perusahaan (puspita 2006). Semakin besar rasio ini menunjukan semakin besar kewajibannya dan rasio yang semakin rendah akan menunjukan semakin tinggi kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban. Swastyastu (2014) yang meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio. Penelitian ini menunjukan Debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratiodpr.purwanti

6 (2010) yang meneliti dampak rasio keuangan terhadap dividend, penelitian ini menunjukan hasil debt to equity ratio(der) berpengaruh positif terhadap dividend. Sejalan dengan penelitian lainnya Tania (2013) dalam penelitiannya yang meneliti pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap dividend payout ratio (DPR) menunjukan debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif terhadapdividend payout ratio(dpr). Hermuningsih (2007) yang meneliti faktor-faktor yang mempenaruhi dividend payout ratio(dpr)pada perusahaan yang go public yang terdaftar di Indonesia yang menunjukan hasil debt to equity ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio(dpr). Berbeda dengan pnelitian Marlina dan Danica (2009) dalam penelitiannya Pengaruh Cash position, DER, dan ROA terhadap dividend payout ratio (DPR) yang menunjukan hasil DER berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio (DPR). Manajer juga mempertimbangkan profitabilitas menurut Hanafi (2004) perusahaan yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar dividen atau meningkatkan dividen. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban yaitu bunga dan pajak. Swastyastu (2014) yang meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio (DPR). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadapdividend payout ratiodpr. Sejalan dengan penelitian Swastyastu, Hermuningsih dalam penelitannya Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio (DPR)pada

7 perusahaan yang go public yang terdaftar di Indonesia menunjukan hasil profitabilitas berpengaruh negatif terhadap DPR. Selain itu return on asset (ROA) juga penting menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan dividen karena ROA menunjukan kemampuan modal yang diinvestasikan dalam total aktiva untuk menghasilkan laba perusahaan. Semakin tinggi ROA maka kemungkinan pembagian dividen juga semakin banyak. Pribadi (2012) dalam penelitiannya Analisis pengaruh cash position, firm size, growth oportunity, ownership dan return on aset terhadapdividend payout ratio(dpr). Hasil pnelitian ini adalah Return on asset berpengaruh positif terhadap DPR. Sejalan dengan penelitian diatas, Pramita (2013) yang meneliti pengaruh cash ratio, ROA, dan growth of company terhadapdividend payout ratio(dpr). Hasil penlitian ini adalah Return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap DPR. Pertimbangan lainnya yaitu Debt to total asset (DTA) merupakan rasio antara total hutang baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang terhadap total aktiva baik aktiva lancar, aktiva tetap maupun aktiva lainnya. Semakin besar rasio DTA menunjukan semakin besarnya tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga) yang harus dibayar oleh perusahaan. Swastyastu (2014) yang meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio(dpr). Hasil penelitian ini menunjukan

8 bahwa Debt to total asset (DTA) berpengaruh positif terhadap Dividend payout ratio. Pertimbangan terakhir dalam menentukan kebijakan dividen adalah pertumbuhan perusahaan atau growth, growth menjadi pertimbangan penting oleh perusahaan karena peningkatan laba akan menunjukan pertumbuhan asset meningkat. Apabila pertumbuhan aset meningkat, maka akan dibutuhkan banyak dana untuk membiayai pertumbuhan tersebut sehingga DPR menjadi kecil. Swastyastu (2014) yang meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio (DPR). Hasil penelitia ini menunjukan hasil Growth berpengaruh positif terhadap DPR. Berbeda dengan penelitian tersebut, Hermuningsih (2007) dalam penelitiannya analisis faktor-faktor yang mempengruhidivdend payout ratio(dpr) pada prusahaan yang go public di Indonesia. Hasil penlitian ini menunjukan bahwa growth berpengaruh negatif terhadap DPR. Di Indonesia, akivitas investasi saham dan efek yang lainnya diselenggarakan di Bursa Efek Indonesia. Salah satu industri yang dianggap penting dalam mengukur kondisi ekonomi Negara adalah industriproperty and real estate.industriproperty and real estate merupakan sektor pertama yang member sinyal jatuh atau sedang bangunnya perekonomian suatu Negara.Sektor property and real estate di Indonesia yang sebelumnya sedang lesu mulai menunjukan perbaikan kinerja.pada akhir tahun 2011 saham property di Indonesia mulai naik seiring dengan prospek positif Indonesia

9 untuk masuk dalam rating investment guide. Fenomena ini dianggap menarik untuk diteliti dari perspektif kebijakan dividen karena dividen dianggap mampu mengantarkan sinyal prospek positif perusahaan-perusahaan property and real estate kepada investornya. Serta, untuk melihat apakah investor merespon sinyal tentang prospek positif perusahaan ke dalam aktifitas investasi mereka yang kemudian tercermin pada harga-harga saham perusahaan property dan real estate. Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap perusahaan property and real estate yang masih terdapat hasil yang beragam mengenai dividend. Maka peneliti termotivasi untuk meneliti kembali tentang variabel-varabel yang mempengaruhi dividend, dalam penelitian ini dibatasi 6 variabel, antara lain cash ratio,debt to equity ratio,profitabilitas,return on asset, debt to total asset dan growth. Penelitian ini mengacu pada penelitian Swastyastu (2014) yang meneliti tentang Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividend payout ratio yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada variabel yang digunakan, pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel cash ratio, growth,firm size, profitability Debt to total asset (DTA), debt to equity ratio (DER), dan dividend payout ratio sedangkan pada penelitin ini menggunakan variabel cash ratio,debt to equity ratio,profitabilitas,return on asset, debt to total asset dan growth, penelitian ini menghiangkan variabel firm size dan mengganti dengan variabel return on asset, karena firm size menunjukan pengaruh negatif sedangkan

10 return on asset menunjukan pengaruh yang positif terhadap dividend. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan property and real estate yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2014BEI karena ditengah melemahnya beberapa sektor industri dalam negeri, sektor property and real estate masih mencatatkan pertumbuhan yang positif bahkan naik hingga 40 %. Penelitian ini penting dilakukan karena hasil penelitian dapat digunakan oleh manajer atau perusahaan dalam menentukan kebijakan dividen pada perusahaan dilihat dari cash ratio,debt to equity ratio,profitabilitas,return on asset, debt to total asset dan growth, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai alat analisis dalam pembuatan keputusan mengenai kebijakan dividen perusahaan didasarkan pada informasi laporan keuangan. 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan uraian latar belakang, dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakan cash ratioberpengaruh positifterhadap dividend payout ratio (DPR) pada perusahaan Property and Real Estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014? 2. Apakan debt to equity ratio berpengaruhnegatifterhadapdividend payout ratio (DPR) pada perusahaanproperty and Real Estateyang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014?

11 3. Apakan profitabilitas berpengaruh positifterhadapdividend payout ratio (DPR) pada perusahaanproperty and Real Estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014? 4. Apakan return on aset berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio (DPR) pada perusahaanproperty and Real Estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014? 5. Apakandebt to total aset berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio (DPR) pada perusahaanproperty and Real Estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014? 6. Apakan growth berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio (DPR) pada perusahaanproperty and Real Estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014? 1.3 Pembatasan Masalah Banyak faktor yang dapat mempengaruhi dividen payout ratio (DPR).Oleh karena itu, perlu dibuat pembatasan agar penelitian ini lebih sistematis dan terfokus. Berkaitan dengan hal tersebut, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR) dibatasi pada 6 variabel, yaitu pengaruh cash rasio, debt to equity ratio, profitabilitas, return on asset,debt to total aset, dan growth. Kemudian mengingat banyaknya perusahaan yang terdaftar dibursa efek Indonesia (BEI), makan peneliti akan membatasi perusahaan Property and Real Estate.

12 1.4 Tujuan Penelitian Dari permasalahan tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Menguji pengaruh cash rasio terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan Property and Real Estateyang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014 2. Menguji pengaruh Debt to equity ratio terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaanproperty and Real Estateyang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014 3. Menguji pengaruh profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio(DPR) pada perusahaanproperty and Real Estateyang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014 4. Menguji pengaruh return on asset terhadap Dividend Payout Ratio(DPR) pada perusahaan Property and Real Estateyang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014 5. Menguji pengaruh debt to total aset terhadap Dividend Payout Ratio(DPR) pada perusahaan Property and Real Estateyang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014 6. Menguji pengaruh growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan Property and Real Estateyang terdaftar di bursa efek Indonesia 2011-2014

13 1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan dividen agar semua kepentingan yang terkait dengan dividen dapat terakomodasi dengan baik. 2. Bagi akademis Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan cash rasio, debt to equity ratio, profitabilitas, retun on asset, debt to total asset, dan growth serta Dividend Payout Ratio (DPR). 3. Bagi peneliti a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan studi difakultas ekonomi universitas muhammadiyah purwokerto b. Untuk menerapkan teori yang diperoleh dari perkuliahan ke dalam dunia kerja.